Rio Ardi : Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Berbagai Kelerengan Dan Kedalaman Hutan Alam Studi kasus di Taman Nasional Gunung Leuser, Seksi Besitang, 2010.
sebesar 1,37 kghari dan rataan jumlah produksi CO
2
terendah yaitu pada kedalaman 20 – 30 cm yaitu sebesar 1,12 kghari.
3.1 Produksi CO
2
respirasi Mikroorganisme berdasarkan Faktor Kelerengan Tanah
Pada tabel 5 berdasarkan faktor kelerengan, kelerengan 0 – 8 jumlah produksi CO
2
respirasi mikroorganisme tanah adalah sebesar 1,37 kghari dan jumlah total aktivitas mikroorganisme tanah adalah sebesar 47,17 x 10
7
SPKml dengan pH 5,80. Hasil analisis menunjukkan, jumlah produksi CO
2
respirasi mikroorganisme berbanding lurus dengan jumlah total mikroorganisme tanah,
dimana jika aktivitas mikroorganisme tinggi maka produksi CO
2
respirasi mikroorganisme tanah juga tinggi.
Produksi CO
2
respirasi mikroorganisme tanah pada kelerengan 0 – 8 lebih tinggi jika dibanding kelerengan 8 – 15 dan kelerengan 15 – 25. Hal ini
karena pada kelerengan 0 – 8 aktivitas mikroorganisme tinggi sehingga produksi CO
2
respirasi yang dihasilkan mikroorganisme juga tinggi. Jumlah CO
2
yang dihasilkan mikroorganisme tanah. Menurut Walksman dan Starley dalam Sutedjo 1996 dipengaruhi oleh kondisi lembab dan temperatur yang
sesuai, menurut mereka pada kondisi lembab dan temperatur yang baik 1 kilogram tanah dapat mengeluarkan atau membebaskan sekitar 1 sampai 30 mg karbon
sebagai CO
2
. Pada kelerengan 8 – 15 produksi CO
2
respirasi tanah sebesar 1,24 kghari dan jumlah total aktivitas mikroorganisme tanah sebesar 34,44 SPKml
dan pH tanah sebesar 5,76. Pada kelerengan 8 – 15 produksi CO
2
respirasi mikroorganisme tanah lebih kecil jika dibandingkan dengan kelerengan 0 – 8 ,
Rio Ardi : Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Berbagai Kelerengan Dan Kedalaman Hutan Alam Studi kasus di Taman Nasional Gunung Leuser, Seksi Besitang, 2010.
hal ini diduga kerena pada kelerengan 8 – 15 aktivitas mikroorganisme tanah lebih sedikit dibanding dengan kelerengan 0 – 8 , selain itu faktor-faktor yang
mempengaruhi aktivitas mikroorganisme tanah seperti bahan organik, temperatur, kelembaban tidak tersedia sebanyak kelerengan 0 – 8 yang mengakibatkan
produksi CO
2
Respirasi mikroorganisme tanah pada kelerengan 8 – 15 lebih sedikit dibandingkan 0 – 8 .
Pada kelerengan 15 – 25 rataan produksi CO
2
respirasi mikroorganisme tanah sebesar 1,10 kghari. Jumlah total mikroorganisme tanah
sebesar 33,65 x 10
7
SPKml dengan pH tanah 5,37. pada kelerengan 15 – 25 produksi CO
2
respirasi mikroorganisme tanah lebih kecil dibanding kelerengan 0 – 8 dan kelerengan 8 – 15. Produksi CO
2
mikroorganisme tanah pada kelerengan 15 – 25 berbanding lurus dengan rataan jumlah total
mikroorganisme, pada kelerengan 15 – 25 dimana produksi dan jumlah total mikroorganisme tanah lebih kecil dibanding dengan kelerengan lain. Hal ini
diduga karena aktivitas mikroorganisme tanah pada kelerengan 15 – 25 terganggu karena erosi. Erosi akan mengangkut bahan-bahan organik dan bahan
mineral tanah sehingga aktivitas mikroorganisme tanah terganggu dan produksi CO
2
sedikit. Menurut Alexander 1977 jumlah dan aktivitas mikroorganisme didalam tanah dipengaruhi oleh bahan organik, kelembaban aerasi dan sumber
energi.
Rio Ardi : Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Berbagai Kelerengan Dan Kedalaman Hutan Alam Studi kasus di Taman Nasional Gunung Leuser, Seksi Besitang, 2010.
3.1 Produksi CO