Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan. Dampak krisis ini masih terasa hingga saat ini. Sendi perekonomian negara mengalami kegoncangan. Hal ini menjadikan banyak perusahaan tidak mampu mengatasi permasalahan yang terjadi terutama masalah keuangan. Tersedianya keuangan atau dana yang cukup menjadi faktor utama bagi perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan tersebut serta sekaligus melangsungkan hidupnya. Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam kegiatan perusahaan. Dalam mengelola keuangan, salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk operasi dan mengembangkan usahanya. Untuk pemenuhan kebutuhan dana ini perusahaan dapat memperoleh dari dalam perusahaan internal financing atau dari luar perusahaan external financing. Sumber pendanaan dari dalam perusahaan adalah berupa pemanfaatan laba yang ditahan retained earning, yaitu laba yang tidak dibagikan sebagai dividen. Sedangkan sumber pendanaan dari luar perusahaan diperoleh dengan melakukan pinjaman kepada pihak lain atau menjual sahamnya kepada masyarakat go public di pasar modal. Pemilihan alternatif dana eksternal bagi pembelanjaan perusahaan pada akhirnya akan menentukan struktur keuangan suatu perusahaan. Dari struktur keuangan perusahaan di sisi kanan neraca, terdapat bagian yang menyangkut pembiayaan permanen, sering disebut struktur modal capital structure, seperti hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Salah satu alternatif kebijakan pendanaan adalah pendanaan dengan utang. Penggunaan utang dalam sumber pendanaan mempunyai keuntungan, yaitu dapat mengurangi jumlah pembayaran pajak karena beban bunga tetap yang ditimbulkan dari utang, berbeda dengan pembayaran dividen yang tidak dapat mengurangi pembayaran pajak. Di sisi lain, penggunaan utang juga mempunyai kerugian karena timbulnya ancaman akan biaya keagenan dan kebangkrutan. Menurut teori pertukaran trade off theory yang dikembangkan oleh Modigliani dan Miller MM tahun 1958, bila keuntungan pajak lebih besar dari biaya keagenan dan kebangkrutan, maka sebaiknya perusahaan menggunakan utang untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan. Menurut teori trade off, posisi struktur modal di atas struktur modal optimalnya mengakibatkan setiap pertambahan utang akan menurunkan kinerja nilai perusahaan itu. Inilah yang menjadi tugas utama manajer keuangan yakni dapat menentukan target struktur modal yang optimal bagi perusahaan. Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai ekspektasi nilai investasi pemegang saham harga pasar ekuitas sebagai reaksi terhadap informasi yang diberikannya. Sehingga kesejahteraan pemegang saham dapat dilihat dari nilai perusahaan atau nilai pasar dari harga saham perusahaan Erlina, 2008 : 28. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham, sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan signaling theory. Meningkatnya permintaan akan saham tentu mengindikasikan kepercayaan pasar akan maksimalisasi nilai pemegang saham dikemudian hari. Poin utama yang dilihat oleh calon investor adalah tingkat pengembalian, dalam hal ini dividen. Jika calon investor melihat pengembalian yang diterimanya dikemudian hari memiliki nilai yang tinggi, maka permintaan mereka akan saham tersebut akan meningkat dan ini mengindikasikan bahwa nilai perusahaan tinggi di mata investor. Dengan kata lain, peningkatan dividen dilakukan untuk memperkuat posisi perusahaan dalam mencari tambahan dana. Dividen mengandung informasi atau sebagai isyarat signal akan prospek perusahaan. Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Silitonga 2008 mengenai pengaruh arus kas bersih dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur terbuka di Indonesia, dimana variabel independen yang digunakan arus kas bersih dan rasio dalam struktur modal, yaitu Debt to Equity Ratio DER serta variabel dependennya, nilai perusahaan yang diindikasikan dengan Market Value of Equity MVE, menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 106 104

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan ( Current Ratio, Debt To Eqiuty Ratio , Total Asset Turn Over ) dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

1 50 95

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Analisis Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 117 80

Pengaruh Capital Adequacy Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 36 81

Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Deviden Kas Terhadap Growth Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 18 73

Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Asset (ROA) pada Perusahaan Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

24 141 95

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63