Nilai Perusahaan Tinjauan Teoritis

• Terdapat fakta bahwa banyak perusahaan besar yang sukses menggunakan utang lebih sedikit daripada yang dinyatakan dalam teori ini. Hal ini mengarah pada teori pensinyalan Brigham, 2006:37-38. Teori ini juga merupakan salah satu teori dasar dalam pengambilan keputusan pendanaan karena teori ini menjelaskan pembayaran bunga yang dapat dikurangkan dari perhitungan pajak dapat meningkatkan nilai perusahaan sejalan dengan peningkatan hutang, selama posisi hutang dalam struktur modal masih berada di bawah target struktur modal optimal. Karena menurut teori struktur modal, jika posisi struktur modal telah berada di atas target struktur modal optimal, maka setiap pertambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan.

2. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat didefenisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya pada tahun t yang tercermin pada harga saham tahun t+1 Sujoko, 2007:44. Nilai perusahaan mencerminkan persepsi investor tentang kinerja perusahaan pada waktu yang lalu dan prospek masa depannya. Ukuran nilai perusahaan dapat dibentuk melalui 2 pendekatan, yaitu pendekatan ekuitas dan pendekatan aktiva. Menurut pendekatan ekuitas, nilai perusahaan adalah nilai pasar ekuitas, yaitu jumlah ekuitas yang beredar dikali dengan harga pasar pada setiap akhir tahun buku. Indikator dari variabel nilai perusahaan, menurut pendekatan ekuitas, adalah Market Value of Equity MVE. Menurut pendekatan aktiva, nilai perusahaan adalah nilai pasar aktiva, yaitu nilai pasar ekuitas ditambah dengan jumlah hutang. Indikator dari variabel nilai perusahaan, menurut pendekatan aktiva, adalah Market to Book Asset Ratio MBR, yaitu nilai pasar aktiva dibagi dengan nilai buku aktiva. Dalam penelitian ini, indikator dari variabel nilai perusahaan yang digunakan adalah Market Value of Equity MVE. Nilai perusahaan mencerminkan kemampuan manajemen pendanaan dalam menentukan target struktur modal aktivitas pendanaan, kemampuan manajemen investasi dalam mengefektifkan penggunaan aktiva aktivitas investasi dan kemampuan manajemen operasi dalam mengefisienkan proses produksi dan distribusi aktivitas operasi perusahaan. Perusahaan yang go public dapat diukur nilainya dengan melihat harga sahamnya, misalkan sebuah perusahaan menjual 100 sahamnya di pasar modal, maka nilai perusahaan adalah sebesar kapitalisasi saham yang beredar, tentunya dengan asumsi pasar modal yang efisien, dengan demikian apabila harga pasar saham meningkat berarti nilai perusahaan juga meningkat. Ini dapat dicapai dengan pengoptimalan kinerja perusahaan. Semua usaha itu akan tercermin dari pengembalian kepada pemegang saham dan harga saham yang semakin tinggi. Menurut Brigham 2001 : 13, nilai perusahaan mungkin dapat dimaksimalkan bila dibentuk sebagai perseroan karena tiga alasan berikut ini: 1. Kewajiban yang terbatas mengurangi risiko yang ditanggung investor, dan sementara hal-hal lainnya dianggap konstan, semakin rendah risiko perusahaan, semakin tinggi nilainya. 2. Nilai perusahaan tergantung pada peluang pertumbuhannya, yang pada gilirannnya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan modal. Karena perseroan dapat menarik modal dengan lebih mudah dibanding bentuk perusahaan lainnya, maka perseroan memiliki peluang pertumbuhan yang lebih baik. 3. Nilai aktiva juga tergantung likuiditasnya, yaitu kemudahan menjual aktiva tersebut dan mengkonversinya menjadi kas pada nilai pasar wajar. Karena investasi dalam saham perseroan lebih likuid dibandingkan investasi serupa dalam perusahaan perseorangan atau persekutuan, maka hal ini dapat meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan teori struktur modal, apabila posisi struktur modal berada di atas target struktur modal optimalnya, maka setiap pertambahan utang akan menurunkan nilai perusahaan. Penentuan target struktur modal optimal adalah salah satu dari tugas utama manajemen perusahaan sesuai dengan tugas utama manajemen keuangan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 106 104

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan ( Current Ratio, Debt To Eqiuty Ratio , Total Asset Turn Over ) dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

1 50 95

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Analisis Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 117 80

Pengaruh Capital Adequacy Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 36 81

Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Deviden Kas Terhadap Growth Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 18 73

Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return on Asset (ROA) pada Perusahaan Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

24 141 95

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63