perusahaan, tapi dapat memperkirakannya dari keputusan struktur modal yang diambil. Perusahaan yang prospeknya baik tidak menghendaki pendanaan
dengan penjualan saham baru, sebaliknya perusahaan dengan prospek yang buruk akan lebih memilih pendanaan dengan menerbitkan saham baru.
c. Teori Trade Off Trade Off Theory
Sejumlah argumentasi terdahulu mengarah pada perkembangan yang disebut dengan “Teori Trade Off dari Leverage”, dimana perusahaan menyeimbangkan
manfaat dari pendanaan dengan utang dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi Brigham, 2006:36.
Ringkasan teori trade off : •
Fakta bahwa bunga adalah beban pengurang pajak menjadikan utang lebih mudah daripada saham biasa atau saham preferen. Akibatnya
secara tidak langsung pemerintah telah membayarkan sebagian biaya dari modal utang, atau dengan cara lain, utang memberikan manfaat
perlindungan pajak. Jadi, penggunaan utang memberikan lebih banyak laba operasi perusahaan yang diterima oleh para investor. Karenanya
semakin banyak perusahaan mempergunakan utang, semakin tinggi harga sahamnya. Menurut asumsi tulisan Modigliani-Miller dengan
pajak, harga saham sebuah perusahaan akan mencapai nilai maksimal sepenuhnya jika perusahaan sepenuhnya menggunakan utang 100.
• Dalam dunia nyata, perusahaan jarang menggunakan utang 100.
Alasan utama perusahaan membatasi penggunaan utangnya adalah untuk menjaga-jaga biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan tetap
rendah.
• Terdapat beberapa tingkat batasan utang, dimana kemungkinan
kebangkrutannya begitu rendah sehingga menjadi tidak penting. Kemudian, biaya-biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan menjadi
semakin penting, dan biaya-biaya tersebut mengurangi manfaat pajak atas utang dengan tingkat yang semakin tinggi. Biaya-biaya yang
berhubungan dengan kebangkrutan berkurang tetapi tidak sepenuhnya menutupi manfaat pajak atas utang, sehingga harga saham perusahaan
naik seiring dengan naiknya rasio utang. Akan tetapi, kemudian biaya- biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan telah melebihi manfaat
pajak, sehingga selanjutnya peningkatan rasio utang akan menurunkan nilai saham.
• Terdapat fakta bahwa banyak perusahaan besar yang sukses
menggunakan utang lebih sedikit daripada yang dinyatakan dalam teori ini. Hal ini mengarah pada teori pensinyalan Brigham, 2006:37-38.
Teori ini juga merupakan salah satu teori dasar dalam pengambilan keputusan pendanaan karena teori ini menjelaskan pembayaran bunga yang dapat
dikurangkan dari perhitungan pajak dapat meningkatkan nilai perusahaan sejalan dengan peningkatan hutang, selama posisi hutang dalam struktur modal masih
berada di bawah target struktur modal optimal. Karena menurut teori struktur modal, jika posisi struktur modal telah berada di atas target struktur modal
optimal, maka setiap pertambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan.
2. Nilai Perusahaan