Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor trade, 2010
realisasi biaya operasi atau menurut catatn akuntansi untuk melihat penyimpangan yang telah terjadi, serta mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan itu.
Pada PT. DELA ROHITA yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi dan Pengadaan Barang , maka langkah yang dipakai untuk mencapai laba yang maksimal
dengan penggunaan biaya operasional secara efisien adalah dengan menekan biaya operasional serendah mungkin. Yang menjadi pertimbangan untuk menganalisa biaya
– biaya operasional tersebut adalah biaya – biaya yang dianggarkan pada tahun 20062007 dan 20072008 dengan realisasinya pada tahun 20062007 dan 20072008.
Biaya – biaya tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Biaya Listrik dan Air
Untuk tahun 20062007 biaya listrik dan air anggarannya sebesar Rp1.200.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp980.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan
realisasinya sebesar Rp220.000, dan pada tahun 20072008 biaya listrik dan air anggarannya sebesar Rp1.500.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp1.099.000.
Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp401.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami
penyimpangan yang positif.
2. Biaya Telepon
Untuk tahun 20062007 biaya telepon langganan anggarannya sebesar Rp1.500.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp1.005.000. Terjadi selisih antara
anggaran dengan realisasinya sebesar Rp495.000, dan pada tahun 20072008 biaya telepon langganan anggarannya sebesar Rp1.500.000dan relisasinya sebesar Rp
1.305.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp195.000. Ini
Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor trade, 2010
menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif. .
3. Biaya Gaji
Untuk tahun 20062007 biaya gaji anggarannya sebesar Rp45.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp40.580.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan
realisasinya sebesar Rp4.420.000, dan pada tahun 20072008 biaya gaji anggarannya sebesar Rp50.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp48.700.000. Terjadi selisih
antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.300.000. Hal ini disebabkan karena adanya pengurangan pegawai. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami
keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.
4. Biaya Consumable
Untuk tahun 20062007 biaya consumable anggarannya sebesar Rp15.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp13.450.000. terjadi selisih antara anggaran dengan
realisasinya sebesar Rp1.550.000, dan pada tahun 20072008 biaya consumable anggarannya sebesar Rp 18.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp15.370.000.
Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp2.630.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami
penyimpangan yang positif.
5. Biaya Alat – Alat Kantor