Analisis Biaya Operasional Pada PT. Dela Rohita Contractor & trade

(1)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. DELA ROHITA Contractor & trade

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh : LIA SURYANI POHAN

062101024

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Medan 2009


(2)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010


(3)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, Saya haturkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmad-Nya, Saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang diberi judul “ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. DELA ROHITA Contractor and Trade”. Adapun maksud dan tujuan penulisan Tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Program Studi Diploma – III Keuangan, guna meraih gelar Ahli Madya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini maupun saat mengikuti kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan serta dorongan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui tugas akhir ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yaitu :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS. selaku Ketua Program Studi Diploma – III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE, MSi selaku Sekretaris Program Studi Diploma – III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya yang mengajar di program studi Keuangan.


(4)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

6. Kak Nurailah, terima kasih atas kebaikannya selama ini. Yang selalu memberi segala solusi dan nasehat-nasehat kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu pimpinan serta seluruh staf pegawai di PT. DELA ROHITA Contractor and Trade.

8. Buat ayahanda H. Edi Suheri Pohan dan ibunda Jumiati tercinta yang selalu mendukung dan memberi semangat buat hidup penulis selalu.

9. Buat adikku Vini Ramadhani ; Vidi saputra dan Irma Ningsih yang juga turut memberi dukungan moril serta spirit kepada penulis yang amat berharga buat penulis. Mohon doa restunya.

10. Buat Afrizal terima kasih atas bantuan dan dukungannya yang dberikan selama ini kepada penulis.

11. Buat teman – temanku di Grup A Keu ’06, terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini. Mereka adalah : Yuli Atika Pulungan Amd, Nita, Rahma suryani Amd, Megaria Amd, Ari Sundari Amd, Hanim ( Semoga kita tambah sukses), dan Wendi; Dedek; Raiza syafitri Amd; Nur’aini Amd; elisa Amd (terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya)

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis tidak menutup diri menerima saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kiranya tugas akhir ini dapat berguna bagi kita semua.

Akhirnya penulis berserah diri kepada Allah SWT, semoga senantiasa melimpahkan petunjuk – Nya kepada kita semua. Amiin.

Penulis


(5)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 7

B. Jenis Usaha / Kegiatan ... 8

C. Struktur Organisasi ... 9

D. Uraian Tugas ... 12

E. Kinerja Usaha Terkini... 16

F. Rencana Kegiatan ... 17

BAB III : PEMBAHASAN A.Konsep Biaya Operasional ... 19

B.Klasifikasi Biaya Operasional ... 22

C.Prosedur Anggaran Biaya Operasional ... 23

D.Analisis Variance Anggaran Dan Realisasi Biaya Operasional ... 28

BAB VI : KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 33

B. Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah penjualan UPBT tahun 2009 ... 16 Tabel 3.1 Laporan anggaran dan realisasi biaya operasional 2007-2008 ... 26 Tabel 3.2 Laporan anggaran dan realisasi biaya operasional 2006-2007 ... 27


(7)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 11 Gambar 3.1 Prosedur Penyusunan Biaya Opersional ... 25


(8)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan adalah suatu lembaga yang terorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat dengan motif (incentive) keuntungan. Oleh karena itu, suatu perusahaan di bentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama perusahaan adalah mencari laba (profit), kelangsungan hidup (continuity) dan pertumbuhan (growth). Disamping itu juga ada tujuan – tujuan lain yang ingin dikejar oleh perusahaan seperti: perkembangan, prastise, servis, dan diterimanya lembaga dalam kehidupan masyarakat. Didalam mencapai tujuan tersebut perusahaan menetapkan langkah – langkah yang harus ditempuh, dan kemudian diambil suatu tindakan korektif yang mengarah pada tujuan organisasi pada perusahaan.

Untuk memahami bagaimana mempengaruhi laporan keuangan, seseorang harus memahami siklus biaya operasional dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini penulis menitik beratkan pada manajemen biaya operasional yang dapat berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai kebutuhan perusaan untuk menggunakan biaya operasional tersebut.

Laba yang menjadi tujuan perusahaan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi laba diperoleh dengan usaha yang dilakukan secara terencana, teratur dan terus


(9)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

menerus. Dalam pengertian ini, untuk memperoleh laba maka perusahaan harus mampu menekan biaya atau dengan kata lain perusahaan dapat bekerja seefisien mungkin. Pengalokasian biaya yang tepat dan efisien dapat memperkecil jumlah biaya yang akan terjadi. Misalkan dengan memperkecil atau bahkan menghilangkan biaya yang tidak menambah ”valued added” pada barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan merupakan salah satu pengalokasian biaya yang efisien, dimana biaya akan berkurang tetapi dengan tidak mengurangi nilai kualitas barang atau jasa tersebut.Efisiensi dalam setiap kegiatan merupakan faktor untuk mencapai sasaran yang telah diterapkan.

Kholmi (2004;11)Biaya adalah pengurangan pada aktiva netto sebagai akibat digunakannya jasa – jasa ekonomi untuk menciptakan penghasilan. Biaya operasional merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan anggaran operasional yang baik, dapat mendukung tujuan akhir perusahaan tersebut. Anggaran biaya operasional merupakan anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis atas pendapatan, beban, dan laba rugi yang di peroleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

Anggaran biaya dalam bidang operasional perusahaan sangat penting guna menghindari terjadinya penyimpangan biaya yang tidak diperlukan, yang dapat menyebabkan biaya operasional perusahaan semakin besar karena pada dasarnya perusahaan menginginkan keuntungan yang besar, pertumbuhan yang cepat dan kelangsungan hidup yang lama. Suatu anggaran yang baik dapat membantu pihak manajemen dalam melakukan perencanaan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan pengawasannya. Anggaran menuntut keputusan pengalokasian sumber daya menuju


(10)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

pencapaian sasaran, disamping itu anggaran juga mempunyai fungsi pengawasan yaitu mengawasi apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu sudah dijalankan sesuai dengan rencana yang dibuat.

Apabila tujuan untuk mencapai keuntungan tidak dapat direalisasikan dalam jangka waktu tetentu, maka kapital yang telah ditanam oleh para pemilik perusahaan itu akan ditarik / diminta kembali dan perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan, oleh karena itu keuntungan merupakan dasar hidupnya suatu perusahaan. Dalam praktek tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan selalu memperoleh laba kecuali dengan manajemen yang baik. Dengan kata lain perusahaan dapat memperoleh keuntungan atau dapat juga menderita kerugian.

Agar perusahaan bekerja secara efisien dibutuhkan suatu rencana yang baik. Perencanaan dibuat dalam berbagai bidang. Salah satu bidang perencanaan adalah bagian keuntungan. Perencanaan di bidang keuangan atau rencana yang dinilai dengan uang disebut dengan anggaran. Anggaran merupakan rencana kegiatan yang dilakukan dengan teliti, didsarkan atas pengalaman masa lalu dan ramalan pada masa yang akan. Anggaran yang disusun secara teliti dan terperinci dapat menjadi data yang sangat akurat bagi pimpinan dalam melaksanakan tugasnya.

Dalam menganalisa biaya operasional tersebut, setiap perusahaan mempunyai sistem yang berbeda – beda sesuai dengan kebijakan perusahaan tersebut. Biasanya dalam penentuan dan pemakaian sistem analisa biaya operasional sering terjadi kesalahan – kesalahan sehingga hasil dari biaya operasinal tidak sesuai dengan jumlah persediaan yang sebenarnya.


(11)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Untuk menunjang tercapainya tujuan – tujuan perusahaan diperlukan adanya perencanaan. Perencanaan selalu diikuti dengan pengawasan, pengawasan dimaksudkan untuk menjamin aktifitas yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pengawasan yang dimaksudkan untuk menilai sampai sejauh mana prinsip efisiensi telah tercapai dalam melaksanakan kegiatan. Anggaran dapat digunakan alat untuk melakukan perencanaan dan pengawasan yaitu dengan membandingkan realisasi dengan apa yang seharusnya dicapai sesuai dengan apa yang dianggarkan. Dari perbandingan dapat dinilai apakah operasi perusahaan telah berjalan dengan efisien dan dapat ditentukan apakah ada penyiimpangan – penyimpangan yang terjadi dalam perusahaan tersebut.

Melalui latar belakang masalah diatas, bahwa pentingnya perencanaan penyusunan anggaran biaya operasioanal didalam suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk memilih judul ” ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. DELLA ROHITA Contractor and Trade”

B. Perumusan Masalah

Dalam menjalankan kegiatan usaha, perusahaan sering mengalami hambatan, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Pengelolaan biaya operasional yang cermat dan tepat akan membantu manajemen perusahaan mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Sehubungan dengan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang dibahas yaitu ”Bagaimana PT. DELLA ROHITA Contractor and Trade dalam mengelola biaya operasionalnya”.


(12)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

C. Tujuan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan:

a. Untuk dapat menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan biaya operasionalnya

b. Untuk dapat mengetahui bagaimana usaha yang diinginkan yang berdampak pada meningkatnya efisiensi kinerja dan produktivitas perusahaan.

c. Untuk membandingkan teori pencatatan dengan laporan keuangan khususnya laporan biaya yang dipelajari diperkuliahan dengan kenyataan yang ada dalam prakteknya diperusahaan.

D. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis

Untuk memperdalam pengetahuan, penulisan paper ini digunakan untuk memperluas wawasan tentang analisis biaya operasional dalam praktek yang sebenarnya dan membandingkannya dengan teori yang dipelajari selama diperkuliahan.

b. Bagi Perusahaan

Panalitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk meningkatkan produksi dimasa mendatang, sehingga kemungkinan kesalahan operasional dapat diketahui sebagai dasar pertimabangan untuk mengambil keputusan dalam menentukan perencanaan dan kebijaksanaan di masa yang akan datang.


(13)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

c. Bagi kalangan Akademik/ Mahasiswa

Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai bahan informasi atau refrensi penelitian dan penulisan selanjutnya, terutama mengenai biaya operasional.


(14)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. DELA ROHITA Contractor & Trade

PT. DELA ROHITA adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi dan Pengadaan Barang terutama dalam hal pelaksanaan konstruksi teknik dan pengelolaan proyek. Perusahaan ini didirikan berdasarkan Akta No. 21 tanggal 6 Juni 1973, dibuat dihadapan notaris G.H.S. Loemban Tobing, SH. Notaris di Jakarta yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman tanggal 18 Februari 1976 No. Y.A.5/113/11. berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, jalan Gandaria III no.23 A-B Kebayoran Baru.

Dalam menjalankan usaha Jasa Konstruksi ini, kami menganut misi bekerja sama dan sama – sama bekerja membangun Bangsa Indonesia. PT. DELA ROHITA saat ini berpusat di Jakarta dan mempunyai kantor cabang di Medan. Dalam memberikan Jasa Konstruksi, PT. DELA ROHITA didukung oleh Tenaga Profesional dalam bidangnya masing – masing berupa tenaga ahli tetap dan tenaga ahli tidak tetap. Dengan menerapkan sistem organisasi staf dan fungsional yang profesional dengan bekerja secara tim maupun individu tetap menganut azas independen.

Selanjutnya atas dasar kontrak kerja sama operasi (K.S.O), dengan : 1. PT. (persero) Pelabuhan Indonesia _ I Cabang Belawan/ Medan.

2. PT. (Persero) Pertamina Pemasaran BBm Industri dan Marine Region-I Wilayah Sumatera.


(15)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Dibentuk Unit Pelayanan Bunker Terpadu (UPBT) di Pelabuhan Belawan, yang berkantor di Jalan Dosomuko _ Ujung Baru Belawan. Dari pihak PT. DELA ROHITA ditunjuk Site Manager selaku leader yang bertanggung jawab mewakili pihak PT. DELA ROHITA – Belawan, yang duduk dalam team kerja Unit Pelayanan Bunker terpadu. (UPBT) – Belawan. Sesuai kontrak kerja sama operasi (KSO), UPBT berkewajiban untuk memasarkan product pertamina khususnya untuk keperluan bahan bakar kapal (Bunker) dari Jenis M. Solar dan M. Bakar (MFO) di wilayah kerja Pelabuhan Belawan.

B. Jenis Usaha / Kegiatan

PT. DELA ROHITA ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi dan Pengadaan Barang. Biasanya PT. DELA ROHITA melayani penyediaan dan pelayanan jasa Bunker BBM di Pelabuhan Belawan. PT. DELA ROHITA juga mempunyai tanggung jawab dan keterbatasan – keterbatasan yang harus dinyatakan secara tegas untuk menghindari antara carrier (karir) dengan shipper (pengirim) dan receiver (penerima), diperlukan dokumen pengiriman.

Mengelola perusahaan dalam bidang Jasa Konstruksi dan Pengadaan Barang memang bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Namun dengan keinginan yang baik dan usaha keras untuk melakukan perbaikan dan pembenahan berkelanjutan harus terus dilakukan, agar PT. DELA ROHITA dapat mengelola perusahaannya dengan baik.


(16)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

C. Struktur Organisasi

Organisasi pada suatu perusahaan merupakan wadah bagi perusahaan untuk menggunakan semua potensi. Wadah ini menetapkan apa yang diperlukan untuk dilaksanakan bagaimana cara melaksanakannya. Setelah itu, kemudian pimpinan perusahaan membentuk suatu struktur organisasi yang menunjukkan suatu tanggung jawab setiap karyawan perusahaan, batas wewenang dan fungsi – fungsinya didalam organisasi tersebut.

Sebagai suatu organisasi perusahaan terdiri atas orang – orang yang bekerja sama untuk tercapainya tujuan bersama yang telah disetujui bersama pula. Dalam pencapaian tujuan ini, perusahaan melakukan kegiatan yang efektif, yaitu kegiatan yang terencana, terarah didukung sistem pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan yang baik. Hal ini tidak akan tercapai tanpa adanya peran dari semua pihak yang terlibat dalam perusahaan yang melakukan kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang telah diserahkan kepada masing – masing pihak.

Untuk dapat melaksanakan pengawasan dengan baik diperlukan adanya struktur organisasi yang memisahkan secara jelas fungsi operasional, pencatatan, dan penyimpangan. Suatu organisasi haruslah sederhana dan bersifat fleksibel, artinga apabila pengembangan dalam perusahaan, dapat diadakan penyesuaian tanpa menggangu secara serius struktur organisasi yang ada.

Agar dapat mengelola organisasi perusahaan secara efektif dan efisien, maka perlu diciptakan struktur organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Hal ini


(17)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

diperlukan guna dijadikan sebagai landasan operasional suatu perusahaan sehari – hari. Semakin baik struktur organisasi suatu perusahaan, maka sistem operasional akan dapat terlaksana secara lebih terkontrol dan terkoordinasi. Dengan adanya struktur organisasi tersebut dapat ditetapkan tugas dan tujuan fungsi kedudukan garis wewenang dari masing – masing fungsi yang ada dalam perusahaan.

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa, struktur organisasi PT. DELA ROHITA didasarkan pada struktur organisasi garis, yang menggambarkan tanggung jawab dan wewenang secara vertical namun tetap membina tata hubungan (Relationship) antar bagian atau personil didalam organisasinya.


(18)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Sumber PT. Dela Rohita

Gambar 2.1 Struktur Organaisai PT. Dela Rohita Belawan 2009 Directur

Marketing Division

Operasional Division

Accounting Division General

Manager

Marketing

Manager Logistic

Administrasi

Operasional

Manager Controlling

Finance Manager


(19)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

D. Uraian Tugas

Tugas dan tanggung jawab pegawai perusahaan bagian keuangan akan diuraikan sebagai berikut:

1. General Manager

General Manager merupakan pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab pada direksi PT. DELA ROHITA

Tugas dan Tanggung jawab General Manager adalah sebagai berikut: a. Mengajukan anggaran dan rencana keuangan perusahaan kepada direksi. b. Menilai kegiatan perusahaan termasuk kecenderungan pasar,

perkembangan persaingan, kebutuhan – kebutuhan untuk berkembang termasuk kesempatan investasi.

c. Mengelola kegiatan – kegiatan perusahaan, mengkoordinasi seluruh kegiatan perusahaan dalam suatu kegiatan yang terpadu untuk mencapai tujuan.

d. Mengatur penempatan tenaga – tenaga inti perusahaan.

e. Menetapkan tujuan, kebijaksanaan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan.

2. Operasional Division

Operasional Division membawahi bidang – bidang yang mendukung operasional perusahaan dan bertanggung jawab kepada General Manager. Bidang – bidang yang meliputi bagian ini adalah:


(20)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

b. Controlling

Tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut: a. Mengkoordinasi tiap – tiap bagian

b. Menetapkan standarisasi biaya – biaya operasional di lapangan

c. Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional barang yang dikirim. d. Mengoperasikan dokumen – dokumen dari perusahaan untuk agen

shipper.

3. Accounting Division

Accounting Divisionini bertanggung jawab pada General Manager. Bidang – Bidang yang menjadi pengawasannya adalah:

a. Staff Accounting

1. Mengembangkan sistem akuntansi yang sudah ada, sesuai dengan pedoman kantor pusat.

2. Memeriksa kegiatan dan laporan yang dibuat bagian administrasi dan kasir

3. Membukukan setiap transaksi kedalam general, ledger berdasarkan bukti – bukti yang diterima pada hari yang sama sekaligus mencetak laporan harian (daily report) yang merupakan suku kas atau bank untuk mencocokkan saldonya dengan saldo laporan kas harian dalam kasir.

4. Membuat laporan keuangan bulanan selambat – lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya.


(21)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

6. Mengawasi penyimpanan harta perusahaan dan penggunaan fasilitas bank.

7. Memeriksa investasi – investasi dan dokumen – dokumen pembayaran.

8. Menyajikan laporan keuangan secara berkala untuk pimpinan perusahaan.

9. Membantu bagian kasir dalam menyiapkan serta mengkonsolidasikan kedalam anggaran perusahaan yang menyeluruh.

10. Mengatur dan mengawasi penyimpanan uang kas dan surat – surat berharga ditempat yang aman dan mengadakan pemeriksaan terhadap uang kas perusahaan secara berkala.

11. Membina hubungan baik dengan pihak – pihak bank dan lembaga keuangan lainnya.

b. Chasier

1. Mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran ke dalam laporan kas harian dan rincian kas bon sementara.

2. Membuat payment voucher untuk setiap pengeluaran yang sudah pasti, baik melalui kas maupun bank dan mencatat di buku kas bon sementara untuk pengeluaran yang belum pasti. Payment Voucher harus diisi secara lengkap, baik nama customer yang menerima pembayaran, nomor job, dan tanda tangan pihak – pihak yang berkaitan tersebut di bawah ini :


(22)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

- Pimpinan

- Accounting Manager

- Yang menerima uang tunai atau cek - Kasir

3. Untuk bukti penerimaan kasir harus membuat offical receipt (OR) secara benar melalui computer, dibuat rangkap 4 diatas kertas kontinous form dan di distribusikan sebagai berikut:

- Lembar I untuk customer - Lembar II untuk file accounting - Lembar III untuk job file

- Lembar IV ditempelkan pada invoice yang telah dibayar official receipt dibuat pada saat pembayaran

4. Setiaphari (Maximal jam 16.00 wib) kasir sudah menyerahkan Laporan kas harian (rangakp 2) dilampiri bukti – bukti penerimaan dan pengeluaran ke pimpinan untuk diketahui dan di mintakan tanda tangan dan selanjutnya diserahkan ke Finance / Accounting Manager untuk diperiksa, di tanda tangani, di bukukan dan di file (untuk lembar pertama beserta bukti – bukti). Laporan kas harian lembar kedua di terima oleh kasir untuk file.

E. Kinerja Usaha Terkini

Dalam suatu perusahaan jasa konstruksi perkembangan penjualan perlu dianalisa dan menjadi patokan bahwa keuntungan telah didapat atau tidak


(23)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

keuntungan yang diharapkan selama ini yang ada pada target dan relisasi penjualan yang diterapkan oleh perusahaan belum tercapai oleh karena itu pimpinan perusahaan harus senantiasa mengetahui perkembangan penjualan melalui laporan yang diberikan oleh pihak UPBT.

TABEL 2.1 PT. DELA ROHITA

JUMLAH PENJUALAN UPBT TAHUN 2009

BULAN Liter Penjualan Bunker

Jan 2.000.000 100.000.000

feb 2.048.000 102.400.000

Mar 5.013.000 250.650.000

Apr 2.210.000 110.525.000

Mei 3.002.500 150.125.000

Jun 3.207.500 160.375.000

Jul 3.268.000 163.400.000

Agst 3.548.500 177.425.000

Sep 2.851.000 142.550.000

Total 27.145.000 2.351450.000

Pada bulan Januari PT. DELA ROHITA telah menjual UPBT sebanyak 2.000.000, kemudian pada bulan februari mengalami kenaikan, walaupun hanya sedikit. Dan pada saat bulan Maret penjualan UPBT naik sebanyak 5.013.000 liter.


(24)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Dan dapat disimpulkan bahwa penjualan UPBT mengalami peningkatan keuntungan dikurang biaya – biaya operasionalnya. Setiap keuntungan Pimpinan PT. DELA ROHITA akan mendapat 30% dari dari hasil keuntungan yang di peroleh perusahaan dan keuntungan selebihnya dibagi rata pada staf – staf yang ada pada karyawan PT. DELA ROHITA.

F. Rencana Kegiatan

Kunci sukses yang utama dari pelaksanaan operasional Proyek kerja Sama Operasi (KSO) sebagai penyedia dan pelayanan jasa Bunker bahan Bakar Minyak (BBM) di pelabuhan Belawan – Medan, adalah meliputi sistem manajemen penyelenggaraan yang handal serta dapat melayani pelanggan dengan memberikan pelayanan yang memuaskan akan memberi dampak positif untuk kelangsungan dimasa yang akan datang.

Oleh karena itu, PT. DELA ROHITA dalam hal ini akan berusaha semaksimal dan sebaik mungkin untuk memenuhi harapan tersebut yaitu dengan melayani serta memberi kepuasan pelanggan secara menyeluruh agar tercipta keharmonisan bisnis demi kelangsungan Proyek kerja Sama Operasi (KSO) ini.

Yang menjadi tolok ukur suatu keberhasilan adalah dimana hubungan penyelenggara dan pelanggan (custumer) mendapatkan kepuasan bersama, maka dalam hal ini PT. DELA ROHITA akan selalu melakukan koordinasi dengan PT. PERTAMINA (PERSERO) dan PT. (PERSERO) PELABUAHN INDONESIA untuk mencapai kesepakatan agar sistem pelaksanaan pengelolaan jasa Bunker BBm ini dapat berjalan sesuai dengan rencana. Oleh karena itu dalam melaksanakan pengelolaan jasa Bunker BBm ini diperlukan identifikasi


(25)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

karakteristik dan criteria para pelanggan, sebab ini sangat membantu manajemen dalam pelaksanaan dan pengelolaan jasa Bunker BBM ini.


(26)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

BAB III

PEMBAHASAN

A. Konsep Biaya Operasional

Witjaksono (2006;10) Konsep biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Konsep biaya yang paling umum digunakan didsarkan pada Konsep Biaya Perencanaan dan Pengendalian, Konsep Biaya Perusahaan.

1. Konsep Biaya Untuk Perencanaan dan Pengendalian

Konsep biaya untuk perencanaan dan pengendalian terdiri atas 3 bagian yaitu: a Konsep Harga Pokok

Adalah sejumlah nilai aktiva (asset), tetapi apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut dimanfaatkan untuk membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan ke beban (expense).

Contoh : Pengorbanan sumber daya berupa bahan baku, tenaga kerja dan operasi mesin pabrik untuk menghasilkan suatu produk, maka terjadi konversi dari sunber daya aset yang berupa bahan baku, tenaga kerja, dan mesin menjadi bentuk aktiva lain yakni produk jadi (finished good). Produk jadi tersebut dijual, dan sebagai imbalannya diperoleh pendapatan. Adalah tidak mungkin memperoleh pendapatan tanpa ada pertukaran barang dan jasa, sehingga dalam contoh ini harga pokok adalah nilai produk jadi yang dijual atau diserahkan kepada pembeli.


(27)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

b Konsep Biaya (expense)

Konsep Biaya adalah keluar aktiva (aset) terhadap penghasilan karena perusahaan menggunakan sumber daya ekonomi yang ada. Beban berasal dari aktiva atau terjadi langsung tanpa melalui aktiva.

Contoh : Beban yang berasal dari aktiva misalnya saja penyusutan peralatan kantor seperti meja, kursi, komputer dan sebagainya. Peralatan ini dimanfaatkan dalam kegiatan sehari – hari dan mendukung terjadinya penjualan barang / jasa ( walau secara tidak langsung). Beban yang terjadi langsung tanpa melalui aktiva misalnya saja biaya reklame.

c Konsep Biaya Pabrikasi/Biaya Produk

- Beban Langsung adalah semua bahan yang membentuk bagian intergral dari barang jadi.

- Tenaga Kerja langsung adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi.

- Biaya Overhead pabrik adalah biaya – biaya produk selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja.

- Biaya Tidak Langsung Lainnya secara sederhana dapat didefinisikan sebagai BOP bahan tidak langsung dan BOP tenaga kerja tidak langsung.

2. Konsep Biaya didalam Perusahaan

Kembali pada pesanan khusus, bila pengerjaan pesanan khusus harus mengorbankan pengerjaan produk lain, maka ada biaya perusahaan berupa hilangnya kesempatan menjual produk yang dikorbankan tersebut. Dalam menangani strategi


(28)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

penanganan operasi proyek Kerja Sama Operasi (KSO) penyediaan dan pelayanan jasa Bahan Bakar Minyak (BBM) diperusahaan.

Didalam setiap usaha perusahaan, diperlukan adanya suatu pengelolaan yang baik yang dapat menunjang pertumbuhan perusahaan. Kegiatan pengelolaan ini, terdapat dalam semua keadaan perusahaan, seperti keadaan besar kecilnya perusahaan, keadaan kesehatan keuangan perusahaan, luasnya kegiatan perusahaan, maju mundurnya perusahaan selalu berhadapan dengan istilah yang disebut biaya yang dikeluarkan dalam operasional atau kegiatan perusahaan.

Kholim (2004;11) biaya (cost) dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat sekarang atau dimasa akan datang. Untuk itu, kita harus memberikan definisi yang jelas dan memuaskan tentang biaya untuk setiap orang. Kebutuhan akan biaya berbeda – beda serta untuk keperluan pihak – pihak yang berbeda pula. Yang jelas biaya haruslah didasarkan pada fakta yang bersangkutan, dan cukup teratur sehingga memungkinkan perusahaan mengambil keputusan yang tepat. Masalah biaya yang terdapat dalam suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara pemahaman dan pengetahuan yang baik, bila perusahaan tersebut mempunyai ketidakcocokan dengan realisasi biaya yang tersedia. Oleh karena itu, penyediaan data – data yang akurat dan sesuai dengan kenyataan sangat penting sebagai alat informasi dalam penyusunan dan pengambilan keputusan sehari – hari operasional perusahaan memberikan pedoman anggaran baik berupa pengarahan mengenai sasaran, target maupun omset penjualan yang ingin dicapai oleh perusahaan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya yang telah


(29)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

diperhitungkan secara ilmiah dan kemudian masing-masing cost center dengan unit-unit kerjanya diberi kesempatan untuk menyusun biaya dan laba yang diharapkan. Biaya dapat diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal atau sebagai pengeluaran pendapatan. Suatu pengeluaran modal ditujukan untuk memberikan manfaat dimasa depan dan dilaporkan sebagai aktiva. Pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Aktiva akhirnya akan menjadi beban ketika dikonsumsi atau kehilangan kegunaannya.

B. Klasifikasi Biaya

Menurut Carter dan Usry ( 2006;40) Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didsarkan pada hubungan antara biaya dengan produk, volume produksi, departemen produksi atau segmen lain, periode akuntansi, suatu keputusan ;tindakan atau evaluasi.

Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap yang berbeda dalam operasi suatu bisnis. Dalam lingkungan manufaktur, total biaya operasi terdiri atas dua elemen : biaya manufaktur dan biaya komersial.

a. Biaya manufaktur, juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

b. Biaya komersial, terdiri atas dua klasifikasi besar : biaya pemasaran dan biaya administrasi. Biaya pemasaran mulai dari titik manufaktur berakhir.


(30)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Yaitu, ketika proses manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap jual. Biaya administratif termasuk beban yang terjadi dalam mengarahkan dan mengendalikan organisasi.

C. Prosedur Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran pada perusahaan kecil dapat dikerjakan pimpinan perusahaan dengan mudah dan cepat, tetapi ada perusahaan yang besar, tugas untuk menyusun anggaran dilimpahkan pada suatu kelompok yang disebut panitia anggaran yang anggotanya biasanya terdiri dari pimpinan penting yang ada pada perusahaan, yang terdiri dari kesekuruhan kepada bagian pemasaran beserta bagian kepala lainnya. Panitia ini masing – masing memberikan tanggapan dan kertas kerja, sehingga anggaran yang disusun bisa dipertanggungjawabkan terhadap pusat – pusat biaya.

Tugas panitia anggaran ini adalah membahas rencana laba dan berbagai saksi dan bagian yang ada dalam perusahaan, kemudian menganalisa dan sekaligus memberikan perbaikan sepenuhnya. Setelah anggaran tadi disetujui oleh panitia anggaran, barulah anggaran tersebut dapat dilaksanakan. Sebelum mengesahkan anggaran, panitia anggaran biasanya terlebih dahulu menaksir dan menguji anggaran pendapatan seterusnya manilai semua faktor – faktor produksi yang tersedia.

Anggaran perusahaan tidak boleh dianggap sebagai suatu alat untuk membatasi pengeluaran, karena anggaran adalah merupakan suatu alat untuk memperoleh penggunaan sumber – sumber penggunaan yang produktif dan


(31)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

menguntungkan. Untuk penyusunan anggaran dibutuhkan standar – standar pelaksanaan atau target – target yang dapat dibandingkan dengan hasil sebenarnya.

Penetapan standar – standar membutuhkan pengertian yang realistis dari aktivitas – aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Anggaran tidak boleh terlalu tinggi dan juga terlalu rendah. Anggaran yang didasarkan atas suatu pengertian yang jelas dan analisis operasi yang hati – hati dapat memainkan peranan yang penting dan positif bagi perusahan. Agar penyususnan anggaran dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu ditetapkan suatu pedoman penyusunan anggaran. Pedoman penyusunan anggaran ini harus dibuat terperinci dan jelas, agar setiap bagian dapat mengikuti pedoman tersebut sesuai dengan kebutuhan setiap bagian. Sebelum mengeluarkan pedoman anggaran, komite panitia anggaran harus mempertimbangkan pandangan umum terhadap ekonomi dan pasar, tujuan strategis organisasi, rencana jangka panjang, hasil operasi yang diharapkan dari periode sekarang, kebijakan khusus perusahaan seperti perintah untuk melakukan perampingan, rekayasa ulang, pengendalian populasi, promosi khusus dan sasaran – sasaran jangka pendek. Semua pusat pertanggungjawaban (unit anggaran) mengikuti pedoman anggaran dalam menyusun anggaran mereka. Oleh sebab itu, penyusunan anggaran harus dipersiapkan jauh sebelum pelaksanaan anggaran dimulai. Dengan demikian, tersedia waktu yang cukup untuk membuat pertimbangan dan penilaian atas hal – hal yang dianggap penting.


(32)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Gambar 3.1.

Bagan Prosedur Penyusunan Biaya Operasional pada PT. Dela Rohita Belawan

Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional Tahun Berakhir 31 Desember 2007/2008

PIMPINAN PERUSAHAAN

PANITIA ANGGARAN

ANGGARAN PEMASARAN

ANGGARAN PRODUKSI

ANGGARAN TENAGA KERJA

ANGGARAN KAS

MEMBAHAS RENCANA LABA


(33)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

TABEL 3.1 PT. DELA ROHITA

N

O KETERANGAN

2007/2008

Anggaran Realisasi Variance 1 Biaya Listrik & air 1.500.000 1.099.000 401.000 2 Biaya Telepon 1.500.000 1.305.000 195.000 3 Biaya Gaji 50.000.000 48.700.000 1.300.000 4 Biaya Consumable 18.000.000 15.370.000 2.630.000 5 Biaya alat – alat kantor 3.000.000 2.361.000 639.000 6 Biaya Minyak (BBM) 3.000.000 1.800.000 1.200.000 7 Bunga bank 140.000.000 136.000.000 4.000.000 8 B. Rupa – rupa jasa

umum 15.000.000 10.568.500 4.431.500

9 Biaya lain-lain 4.000.000 3.745.000 255.000 TOTAL 236.000.000 220.948.900 15.051.500


(34)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional Tahun Berakhir 31 Desember 2006/2007

TABEL 3.2 PT. DELA ROHITA

N

O KETERANGAN

2006/2007

Anggaran Realisasi Variance 1 Biaya Listrik & air 1.200.000 980.000 220.000 2 Biaya Telepon 1.500.000 1.005.000 495.000 3 Biaya Gaji 45.000.000 40.580.000 4.420.000 4 Biaya Consumable 15.000.000 13.450.000 1.550.000 5 Biaya alat – alat kantor 2.500.000 1.920.000 580.000 6 Biaya Minyak (BBM) 2.500.000 1.500.000 1.000.000 7 Bunga bank 140.000.000 128.000.000 12.000.000 8 B. Rupa – rupa jasa

umum 10.000.000 8.450.500 1.549.500

9 Biaya lain-lain 4.000.000 2.985.000 1.015.000 TOTAL 221.700.000 198.870.500 22.829.500


(35)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Jika ditinjau dari laporan biaya – biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun 2006/2007 dan 2007/2008, maka biaya operasional yang diterpkan oleh perusahaan sudah cukup memadai bila di tinjau dari aplikasi teoritis, karena sudah memenuhi ketentuan biaya – biaya operasional dalam rangka mengelola perusahaan secara efektif dan efisiensi untuk mencapai laba yang maksimal, dimana terdapat pengelompokan biaya administrasi dan umum serta biaya – biaya pemasaran. Walaupun dalam teknis dan penggunaannya masih terdapat kelebihan – kelebihan biaya yang masih dapat dihindari atau diefisiensikan, seperti biaya telepon, biaya air, dan biaya listrik yang berlebihan.

D. Analisis Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional

Analisis penyimpangan melibatkan penggunaan antara dua variabel yang masing – masing terdiri dari rangkaian data untuk dapat memantau sebab – sebab terjadinya penyimpangan. Laporan budget (budget report), yaitu laporan antara hasil relisasi dengan pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisis pembanding antara budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui penyimpangan – penyimpangan yang terjadi, baik yang bersifat merugikan (unfavourable), dapat diketahui sebab – sebab terjadinya penyimpangan tersebut sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut segera dilakukan.

Dari definisi diatas, dapat diuraikan bahwa laporan pembanding realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan pembanding realisasi dan anggaran biaya operasional adalah suatu laporan yang memuat biaya operasi dalam bentuk angka – angka menurut anggaran yang diperbandingkan dengan angka – angka


(36)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

realisasi biaya operasi atau menurut catatn akuntansi untuk melihat penyimpangan yang telah terjadi, serta mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan itu.

Pada PT. DELA ROHITA yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi dan Pengadaan Barang , maka langkah yang dipakai untuk mencapai laba yang maksimal dengan penggunaan biaya operasional secara efisien adalah dengan menekan biaya operasional serendah mungkin. Yang menjadi pertimbangan untuk menganalisa biaya – biaya operasional tersebut adalah biaya – biaya yang dianggarkan pada tahun 2006/2007 dan 2007/2008 dengan realisasinya pada tahun 2006/2007 dan 2007/2008. Biaya – biaya tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Biaya Listrik dan Air

Untuk tahun 2006/2007 biaya listrik dan air anggarannya sebesar Rp1.200.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp980.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp220.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya listrik dan air anggarannya sebesar Rp1.500.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp1.099.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp401.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

2. Biaya Telepon

Untuk tahun 2006/2007 biaya telepon langganan anggarannya sebesar Rp1.500.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp1.005.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp495.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya telepon langganan anggarannya sebesar Rp1.500.000dan relisasinya sebesar Rp 1.305.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp195.000. Ini


(37)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif. .

3. Biaya Gaji

Untuk tahun 2006/2007 biaya gaji anggarannya sebesar Rp45.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp40.580.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp4.420.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya gaji anggarannya sebesar Rp50.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp48.700.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.300.000. Hal ini disebabkan karena adanya pengurangan pegawai. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

4. Biaya Consumable

Untuk tahun 2006/2007 biaya consumable anggarannya sebesar Rp15.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp13.450.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.550.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya consumable anggarannya sebesar Rp 18.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp15.370.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp2.630.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

5. Biaya Alat – Alat Kantor

Untuk tahun 2006/2007 biaya alat-alat kantor anggarannya sebesar Rp2.500.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp1.920.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp580.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya alat – alat kantor


(38)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

anggarannya sebesar Rp 3.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp2.361.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp639.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

6. Biaya Minyak (BBM)

Untuk tahun 2006/2007 biaya minyak (BBM) anggarannya sebesar Rp2.500.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp1.500.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.000.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya minyak (BBM) anggarannya sebesar Rp 3.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp1.800.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.200.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

7. Bunga Bank

Untuk tahun 2006/2007 bunga bank anggarannya sebesar Rp140.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp128.000.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp12.000.000, dan pada tahun 2007/2008 bunga bank anggarannya sebesar Rp 31.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp30.540.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp460.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

8. Biaya Rupa – rupa Jasa Umum

Untuk tahun 2006/2007 biaya rupa – rupa jasa umum anggarannya sebesar Rp10.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp8.450.500. terjadi selisih antara


(39)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.549.500, dan pada tahun 2007/2008 biaya rupa – rupa jasa umum anggarannya sebesar Rp 15.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp10.568.500. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp4.431.500. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

9. Biaya lain - lain

Untuk tahun 2006/2007 biaya lain - lain anggarannya sebesar Rp4.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp2.985.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.015.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya lain - lain anggarannya sebesar Rp4.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp3.745.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp255.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.


(40)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan – permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam penggunaan biaya – biaya operasional, perusahaan telah mampu mengefektifkan biaya yang keluar untuk menunjang kegiatan perusahaan sesuai dengan standar untuk memperoleh laba yang maksimal, walaupun terjadi peningkatan realisasinya dari pada dana yang telah dianggarkan.

2. Perencanaan yang dibuat PT. DELA ROHITA cukup baik karena melibatkan semua seksi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak dapat bertanggung jawab dalam menyusun anggaran.

B. Saran

Dalam bagian terakhir ini, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi PT. DELA ROHITA dalam menjalankan kegiatan operasionalnya antara lain :

1. PT. DELA ROHITA sebaiknya merencanakan segala kegiatannya yang berkaitan dengan biaya – biaya operasional secara lebih baik. Tujuan atau target yang ingin dicapai perusahaan sebaiknya direncanakan dengan matang agar penggunaan sumber daya yang dimiliki dapat dicapai laba yang maksimal.


(41)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

2. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya dapat diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu memperhitungkan estimasi – estimasi kejadian dimasa yang akan datang sehingga realisasi dan anggaran tidak jauh berbeda.

3. Untuk mengurangi tingginya biaya operasional, manajemen sebaiknya mengurangi kegiatan yang membutuhkan biaya yang besar.

4. mengingat pentingnya peranan anggaran sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran benar – benar merupakan pedoman kerja.

5. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan masih perlu dilakukan analisis anggaran.


(42)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010


(43)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Lampiran 1 PT. DELA ROHITA

LAPORAN LABA / RUGI

PERIODE 31 DESEMBER 2006/2007 DAN 2007/2008

KETERANGAN 31 Desember

2007/2008

31 Desember 2006/2007 a. PENDAPATAN

b. BEBAN USAHA Beban operasional: - Listrik & Air - Telepon - Gaji

- Consumable - Alat – alat Kantor - Minyak (BBM) - Bunga Bank

- Rupa – rupa Jasa Umum - Biaya Lain - lain

Jumlah Beban Operasional c. LABA USAHA

d. PENDAPATAN (

BEBAN ) LAIN – LAIN e. LABA/RUGI SEBELUM

POS LUAR BIASA

1.504.960.000 1.099.000 1.305.000 48.700.000 15.370.000 2.361.000 1.800.000 136.000.000 10.568.500 992.291.014 980.000 1.005.000 40.580.000 13.450.000 1.920.000 1.500.000 128.000.000 8.450.500 3.745.000 220.948.900 1.284.011.100 (250.687.000) 1.033.324.100 2.985.000 198.870.500 793.420.514 (198.250.000) 595.170.514 LABA / RUGI SETELAH

PPh

1.033.324.100 595.170.514

Sumber : PT. DELA ROHITA, Laporan Laba Rugi Periode 31 Desember 2006/2007-2007/2008


(44)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010


(1)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.549.500, dan pada tahun 2007/2008 biaya rupa – rupa jasa umum anggarannya sebesar Rp 15.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp10.568.500. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp4.431.500. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

9. Biaya lain - lain

Untuk tahun 2006/2007 biaya lain - lain anggarannya sebesar Rp4.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp2.985.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.015.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya lain - lain anggarannya sebesar Rp4.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp3.745.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp255.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.


(2)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan – permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam penggunaan biaya – biaya operasional, perusahaan telah mampu mengefektifkan biaya yang keluar untuk menunjang kegiatan perusahaan sesuai dengan standar untuk memperoleh laba yang maksimal, walaupun terjadi peningkatan realisasinya dari pada dana yang telah dianggarkan.

2. Perencanaan yang dibuat PT. DELA ROHITA cukup baik karena melibatkan semua seksi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak dapat bertanggung jawab dalam menyusun anggaran.

B. Saran

Dalam bagian terakhir ini, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi PT. DELA ROHITA dalam menjalankan kegiatan operasionalnya antara lain :

1. PT. DELA ROHITA sebaiknya merencanakan segala kegiatannya yang berkaitan dengan biaya – biaya operasional secara lebih baik. Tujuan atau target yang ingin dicapai perusahaan sebaiknya direncanakan dengan matang agar penggunaan sumber daya yang dimiliki dapat dicapai laba yang maksimal.


(3)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

2. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya dapat diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu memperhitungkan estimasi – estimasi kejadian dimasa yang akan datang sehingga realisasi dan anggaran tidak jauh berbeda.

3. Untuk mengurangi tingginya biaya operasional, manajemen sebaiknya mengurangi kegiatan yang membutuhkan biaya yang besar.

4. mengingat pentingnya peranan anggaran sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran benar – benar merupakan pedoman kerja.

5. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan masih perlu dilakukan analisis anggaran.


(4)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010


(5)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010

Lampiran 1 PT. DELA ROHITA

LAPORAN LABA / RUGI

PERIODE 31 DESEMBER 2006/2007 DAN 2007/2008 KETERANGAN 31 Desember

2007/2008

31 Desember 2006/2007 a. PENDAPATAN

b. BEBAN USAHA Beban operasional: - Listrik & Air - Telepon - Gaji

- Consumable - Alat – alat Kantor - Minyak (BBM) - Bunga Bank

- Rupa – rupa Jasa Umum - Biaya Lain - lain

Jumlah Beban Operasional c. LABA USAHA

d. PENDAPATAN (

BEBAN ) LAIN – LAIN e. LABA/RUGI SEBELUM

POS LUAR BIASA

1.504.960.000 1.099.000 1.305.000 48.700.000 15.370.000 2.361.000 1.800.000 136.000.000 10.568.500 992.291.014 980.000 1.005.000 40.580.000 13.450.000 1.920.000 1.500.000 128.000.000 8.450.500 3.745.000 220.948.900 1.284.011.100 (250.687.000) 1.033.324.100 2.985.000 198.870.500 793.420.514 (198.250.000) 595.170.514 LABA / RUGI SETELAH

PPh

1.033.324.100 595.170.514

Sumber : PT. DELA ROHITA, Laporan Laba Rugi Periode 31 Desember 2006/2007-2007/2008


(6)

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor & trade, 2010