Klasifikasi Biaya Prosedur Penyusunan Anggaran

Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor trade, 2010 diperhitungkan secara ilmiah dan kemudian masing-masing cost center dengan unit- unit kerjanya diberi kesempatan untuk menyusun biaya dan laba yang diharapkan. Biaya dapat diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal atau sebagai pengeluaran pendapatan. Suatu pengeluaran modal ditujukan untuk memberikan manfaat dimasa depan dan dilaporkan sebagai aktiva. Pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Aktiva akhirnya akan menjadi beban ketika dikonsumsi atau kehilangan kegunaannya.

B. Klasifikasi Biaya

Menurut Carter dan Usry 2006;40 Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didsarkan pada hubungan antara biaya dengan produk, volume produksi, departemen produksi atau segmen lain, periode akuntansi, suatu keputusan ;tindakan atau evaluasi. Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap yang berbeda dalam operasi suatu bisnis. Dalam lingkungan manufaktur, total biaya operasi terdiri atas dua elemen : biaya manufaktur dan biaya komersial. a. Biaya manufaktur, juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. b. Biaya komersial, terdiri atas dua klasifikasi besar : biaya pemasaran dan biaya administrasi. Biaya pemasaran mulai dari titik manufaktur berakhir. Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor trade, 2010 Yaitu, ketika proses manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap jual. Biaya administratif termasuk beban yang terjadi dalam mengarahkan dan mengendalikan organisasi.

C. Prosedur Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran pada perusahaan kecil dapat dikerjakan pimpinan perusahaan dengan mudah dan cepat, tetapi ada perusahaan yang besar, tugas untuk menyusun anggaran dilimpahkan pada suatu kelompok yang disebut panitia anggaran yang anggotanya biasanya terdiri dari pimpinan penting yang ada pada perusahaan, yang terdiri dari kesekuruhan kepada bagian pemasaran beserta bagian kepala lainnya. Panitia ini masing – masing memberikan tanggapan dan kertas kerja, sehingga anggaran yang disusun bisa dipertanggungjawabkan terhadap pusat – pusat biaya. Tugas panitia anggaran ini adalah membahas rencana laba dan berbagai saksi dan bagian yang ada dalam perusahaan, kemudian menganalisa dan sekaligus memberikan perbaikan sepenuhnya. Setelah anggaran tadi disetujui oleh panitia anggaran, barulah anggaran tersebut dapat dilaksanakan. Sebelum mengesahkan anggaran, panitia anggaran biasanya terlebih dahulu menaksir dan menguji anggaran pendapatan seterusnya manilai semua faktor – faktor produksi yang tersedia. Anggaran perusahaan tidak boleh dianggap sebagai suatu alat untuk membatasi pengeluaran, karena anggaran adalah merupakan suatu alat untuk memperoleh penggunaan sumber – sumber penggunaan yang produktif dan Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor trade, 2010 menguntungkan. Untuk penyusunan anggaran dibutuhkan standar – standar pelaksanaan atau target – target yang dapat dibandingkan dengan hasil sebenarnya. Penetapan standar – standar membutuhkan pengertian yang realistis dari aktivitas – aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Anggaran tidak boleh terlalu tinggi dan juga terlalu rendah. Anggaran yang didasarkan atas suatu pengertian yang jelas dan analisis operasi yang hati – hati dapat memainkan peranan yang penting dan positif bagi perusahan. Agar penyususnan anggaran dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu ditetapkan suatu pedoman penyusunan anggaran. Pedoman penyusunan anggaran ini harus dibuat terperinci dan jelas, agar setiap bagian dapat mengikuti pedoman tersebut sesuai dengan kebutuhan setiap bagian. Sebelum mengeluarkan pedoman anggaran, komite panitia anggaran harus mempertimbangkan pandangan umum terhadap ekonomi dan pasar, tujuan strategis organisasi, rencana jangka panjang, hasil operasi yang diharapkan dari periode sekarang, kebijakan khusus perusahaan seperti perintah untuk melakukan perampingan, rekayasa ulang, pengendalian populasi, promosi khusus dan sasaran – sasaran jangka pendek. Semua pusat pertanggungjawaban unit anggaran mengikuti pedoman anggaran dalam menyusun anggaran mereka. Oleh sebab itu, penyusunan anggaran harus dipersiapkan jauh sebelum pelaksanaan anggaran dimulai. Dengan demikian, tersedia waktu yang cukup untuk membuat pertimbangan dan penilaian atas hal – hal yang dianggap penting. Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor trade, 2010 Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penyusunan Biaya Operasional pada PT. Dela Rohita Belawan Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional Tahun Berakhir 31 Desember 20072008 PIMPINAN PERUSAHAAN PANITIA ANGGARAN ANGGARAN PEMASARAN ANGGARAN PRODUKSI ANGGARAN TENAGA KERJA ANGGARAN KAS MEMBAHAS RENCANA LABA PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor trade, 2010 TABEL 3.1 PT. DELA ROHITA N O KETERANGAN 20072008 Anggaran Realisasi Variance 1 Biaya Listrik air 1.500.000 1.099.000 401.000 2 Biaya Telepon 1.500.000 1.305.000 195.000

3 Biaya Gaji

50.000.000 48.700.000 1.300.000 4 Biaya Consumable 18.000.000 15.370.000 2.630.000 5 Biaya alat – alat kantor 3.000.000 2.361.000 639.000 6 Biaya Minyak BBM 3.000.000 1.800.000 1.200.000 7 Bunga bank 140.000.000 136.000.000 4.000.000 8 B. Rupa – rupa jasa umum 15.000.000 10.568.500 4.431.500 9 Biaya lain-lain 4.000.000 3.745.000 255.000 TOTAL 236.000.000 220.948.900 15.051.500 Sumber: PT. DELA ROHITA Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor trade, 2010 Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional Tahun Berakhir 31 Desember 20062007 TABEL 3.2 PT. DELA ROHITA N O KETERANGAN 20062007 Anggaran Realisasi Variance 1 Biaya Listrik air 1.200.000 980.000 220.000 2 Biaya Telepon 1.500.000 1.005.000 495.000

3 Biaya Gaji

45.000.000 40.580.000 4.420.000 4 Biaya Consumable 15.000.000 13.450.000 1.550.000 5 Biaya alat – alat kantor 2.500.000 1.920.000 580.000 6 Biaya Minyak BBM 2.500.000 1.500.000 1.000.000 7 Bunga bank 140.000.000 128.000.000 12.000.000 8 B. Rupa – rupa jasa umum 10.000.000 8.450.500 1.549.500 9 Biaya lain-lain 4.000.000 2.985.000 1.015.000 TOTAL 221.700.000 198.870.500 22.829.500 Sumber: PT. DELA ROHITA Lia Suryani Pohan : Analisis Biaya Operasional Pada PT. Delta Rohita Contractor trade, 2010 Jika ditinjau dari laporan biaya – biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun 20062007 dan 20072008, maka biaya operasional yang diterpkan oleh perusahaan sudah cukup memadai bila di tinjau dari aplikasi teoritis, karena sudah memenuhi ketentuan biaya – biaya operasional dalam rangka mengelola perusahaan secara efektif dan efisiensi untuk mencapai laba yang maksimal, dimana terdapat pengelompokan biaya administrasi dan umum serta biaya – biaya pemasaran. Walaupun dalam teknis dan penggunaannya masih terdapat kelebihan – kelebihan biaya yang masih dapat dihindari atau diefisiensikan, seperti biaya telepon, biaya air, dan biaya listrik yang berlebihan.

D. Analisis Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional