Rikky Antonius : Bahasa Plesetan Dalam Acara Democrazy Di Metro TV, 2010.
Plesetan ini juga mempertahankan keterpaduan formal pada waktu menyelewengkan sebuah pernyataan resmi. Plesetan ini tidak hanya
mengubah suatu rumusan pernyataan resmi tetapi sekaligus memberikan acuan terhadap realitas dunia yang bertolak belakang dengan apa yang
sudah lazim. Menurut Deddy Mulyana dalam Komunikasi Efktif, 1998 menyatakan
bahwa seseorang atau sekelompok orang dapat menciptakan permainan bahasa plesetan. Dia mengemukakan bahwa plesetan itu bersifat pragmatis yakni enak
untuk didengar, lucu atau menghibur. Permainan bahasa plesetan juga dapat berbentuk kata-kata, kalimat rekaan yang dibuat-buat atau dimirip-miripkan
Hasil penelitian bahasa plesetan sebelumnya dapat menjadi informasi bagi peneliti saat ini dalam meneliti Bahasa Plesetan Dalam Acara Democrazy Di
Metrotv. Pada kesempatan ini, peneliti meneliti Bahasa Plesetan Dalam Acara
Democrazy Di Metrotv yang membicarakan tentang penggunaan bahasa plesetan dalam acara Democrazy di metrotv, jenis jenis bahasa plesetan apa saja yang
digunakan dalam acara tersebut dan sekaligus dampak yang dapat ditimbulkan oleh bahasa plesetan itu sendiri.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Rikky Antonius : Bahasa Plesetan Dalam Acara Democrazy Di Metro TV, 2010.
Untuk memperoleh data-data yang yang diperlukan, maka penulis melakukan penelitian pada acara Democrazy yang disiarkan pada salah satu siaran
televisi swasta, yakni Metrotv pada hari minggu pukul 21:05 WIB. Waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu antara tanggal 10 Mei 2008-16
November 2008.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan pemakai bahasa tertentu yang tidak diketahui batas-batasnya akibat luasnya daerah dan banyaknya orang yang
memakai bahasa tersebut Sudaryanto, 1990:36. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan tokoh yang berperan dalam acara democrazy di metrotv yakni
berjumlah 12 orang diantaranya adalah 1.
Mucle Iskandar sebagai pimpinan sidang 2.
Iwel sebagai wakil pimpinan sidang 3.
Nina Sapty sebagai pengamat ekonomi 4.
Bima Arya Sugianto sebagai sataf ahli dewan parodi rakyat. 5.
Indah Kirana sebagai protokol dewan parodi rakyat 6.
Ucup Kelik sebagai wakil presiden 7.
Isa Jagger sebagai utusan dari fraksi partai lidah tak bertulang 8.
Ohank sebagai utusan dari fraksi partai ketupat 9.
Ngademin Santoso sebagai utusan dari fraksi partai bonsai 10.
Ridho Eka Santri sebagai utusan dari fraksi partai tambahan 11.
Jesica sebagai utusan dari fraksi partai main mata
Rikky Antonius : Bahasa Plesetan Dalam Acara Democrazy Di Metro TV, 2010.
12. Murfi sebagai utusan dari fraksi partai kambing hitam
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari pemakai bahasa yang mewakili dari satu populasi Sudaryanto, 1990:30.
Menurut Arikunto 1995:103 mengatakan bahwa: bila subjek kurang dari 100 orang, lebik baik diambil semuanya. Dan apabila lebih banyak, maka sekedar
10-15 atau 20-25. Mengingat jumlah populasi yang sangat sedikit, maka penulis mengambil
sampel semuanya yaitu 12 orang yakni orang-orang yang berperan dalam acara democrazy di metrotv.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti sendiri. Peneliti menggunakan metode simak, metode agih, dan metode padan
dibantu dengan teknik penyimakan dan didukung dengan alat bantu yang berupa televisi, pena dan kertas yang digunakan untuk menyimak kemudian mencatat
kata yang berbentuk bahasa plesetan yang diucapakan oleh tokoh yang terdapat dalam acara Democrazy di Metrotv pada kartu data.
3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data