BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Varney, setiap menit dan setiap hari, di mana pun di dunia, seorang ibu meninggal dunia akibat komplikasi yang muncul selama masa hamil dan persalinan. Sebagian
besar kematian ini tidak dapat dihindari. Tahun 1987 Organisasi Kesehatan Dunia WHO mencatat, tiap tahunnya lebih dari 500.000 orang meninggal karena hamil dan melahirkan.
Pendataan WHO selanjutnya menunjukkan bahwa jumlah kematian ibu mendekati angka 585.000 per tahun. Dari jumlah mendekati 600.000 ini, lebih dari setengahnya datang dari
delapan Negara, yaitu Bangladesh, Ethiopia, India, Indonesia, Nepal, Nigeria, Pakistan, dan Uganda Varney, 2007, hlm. 54.
Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki angka kematian ibu yang sangat tinggi. Menurut SDKI Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2002 2003,
angka kematian ibu di Indonesia masih berada pada angka 307 per 100.000 kelahiran hidup, sedikitnya 18.000 ibu meninggal setiap tahunnya. Hal itu berarti setiap jam terdapat dua
orang ibu hamil atau bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab. Akibatnya setiap tahun 36.000 balita menjadi anak yatim. Demikian pula angka kematian bayi khususnya angka
kematian bayi baru lahir masih berada dalam kisaran 20 per 1000 kelahiran hidup Depkes, 2004.
Di dalam rencana strategik nasional Making Pregnancy Safe MPS di Indonesia 2001-2010 disebutkan bahwa dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju
Indonesia Sehat 2010, visi MPS adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat. Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk
tahun 2010 adalah menurunkan angka kematian maternal menjadi 125 per 100.000 kelahiran
Universitas Sumatera Utara
hidup dan angka kematian neonatal menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup Saifuddin, 2002, hlm. U-2 .
Berdasarkan Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2006, angka kematian ibu dalam lima tahun terakhir menunjukkan kecenderungan penurunan secara berturut- turut.
Pada tahun 2002 terdapat 360100.000 kelahiran hidup, tahun 2003 sebesar 343100.000 kelahiran hidup, tahun 2004 sebesar 330100.000 kelahiran hidup, tahun 2005 sebesar
315100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi penurunan, tetapi angka kematian tersebut masih termasuk tinggi dibandingkan rata-rata nasional yaitu 262100.000 kelahiran hidup
Dinkes Propsu, 2007. Di Negara-negara berkembang ada lima penyebab utama kematian ibu, diantaranya
adalah perdarahan, sepsis, hipertensi akibat kehamilan, aborsi yang tidak aman, dan persalinan macet. Komplikasi penyebab kematian ibu terbanyak adalah karena perdarahan
pada kehamilan 45,7, hipertensi selama kehamilan 14,5, dan infeksi 8 Varney, 2007, hlm. 56., Depkes, 2005.
Selain itu, penyebab lain meningkatnya angka kematian ibu hamil dan melahirkan ialah status gizi yang memprihatinkan, corak reproduksi yang kurang baik yang mana
akibatnya banyak dijumpai ibu hamil dengan kondisi yang beresiko yang lebih dikenal dangan kondisi 4 terlalu yaitu terlalu muda untuk melahirkan 14, terlalu banyak anak 17,
terlalu dekat jarak kehamilan 17, dan terlalu tua untuk melahirkan anak 12,7. Kondisi demkian lebih diperberat lagi jika mengalami keterlambatan ibu menjangkau tempat
pelayanan kesehatan, yang disebabkan karena terlambat mengenali tanda - tanda bahaya dalam kehamilan dan terlambat mengambil keputusan hingga akhirnya terlambat mendapat
pertolongan “3 terlambat”. Terjadinya “4 terlalu” dan “3 terlambat” itu sebagai akibat dari rendahnya pengetahuan keluarga tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
Saifuddin, 2003, hlm. U-5Depkes, 2005. Saifudin, 2003, hlm. U-5.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan survei awal yang peneliti lakukan di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi pada tanggal 29 September 2008 dengan melakukan wawancara kepada 10
orang ibu hamil hanya 3 orang yang mengetahui tentang tanda bahaya selama kehamilan. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
Berdasarkan latar belakang di atas dimana masih tingginya angka kematian yang disebabkan komplikasi pada kehamilan maka peneliti tertarik untuk meneliti tingkat pengetahuan ibu
hamil di Kelurahan Tanjung Marulak Kota Tebing Tinggi tentang tanda bahaya kehamilan dan melihat apakah tingkat pengetahuan berhubungan dengan karakteristik ibu hamil.
B. Perumusan Masalah