C. Tanda bahaya kehamilan
1. Pengertian
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu. Tanda bahaya kehamilan perlu diketahui oleh pasien karena apabila tidak diketahui secara
dini dapat mengancam keselamatan ibu maupun janin yang dikandungnya. Untuk menurunkan angka kematian ibu secara bermakna, kegiatan deteksi dini ini perlu lebih
ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan KIA maupun masyarakat Salmah, 2006, hlm. 98.
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya kehamilan yang perlu diketahui pasien di masyarakat yaitu perdarahan pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah
dan tangan, nyeri abdomen, dan janin tidak bergerak seperti biasanya. Adapun Tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu:
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan vagina dalam kehamilan trimester 1 adalah merupakan hal yang fisiologis yaitu tanda Hartman. Pada masa awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan
yang sedikit atau spotting disekitar. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, perdarahan akibat proses nidasi blastosis ke endometrium yang menyebabkan perlukaan. Hal ini normal
terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu
tanda adanya infeksi. Pada awal kehamilan trimester I, perdarahan yang tidak normal adalah perdarahan yang berwarna merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.
Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada
Universitas Sumatera Utara
kehamilan lanjut atau trimester II dan III, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan
semacam ini bisa berarti plasenta previa dan solusio plasenta Mansjoer, 2000, hlm. 258. 1
Abortus Abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan cara apapun sebelum janin cukup
berkembang untuk dapat hidup di luar kandungan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 20 minggu, ditandai adanya perdarahan per vagina, mulas, dan tanda kehamilan positif. Abortus
dapat dibagi dua golongan yaitu abortus spontan dan abortus provakatus. Abortus spontan yang meliputi abortus kompletus, abortus inkompletus, abortus
habitualis, abortus insipiens, abortus iminens, dan missed abortion. Dengan gejala : amenorea, sakit perut, dan mulas-mulas, perdarahan bisa sedikit dan banyak,
perdarahan sedikit-sedikit yang berulang, dan biasanya berupa stolsel, saat observasi fundus tidak bertambah tinggi, sesekali pasien merasa perutnya dingin dan kosong.
Abortus provakatus Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat- obatan maupun alat-alat. Abortus ini terbagi lagi menjadi dua yaitu abortus medisinalis dan
abortus kriminalis. Komplikasi abortus yaitu perdarahan, perforasi, infeksi dan tetanus, payah ginjal akut serta
syok Farrer, 2001, halm. 53-56 2
Plasenta previa Adalah keadaan dimana plasenta terletak ditempat yang tidak normal yaitu di segmen
bawah uterus sehingga nmenutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. Plasenta previa terdiri dari plasenta previa totalis, lateralis, marginalis dan plasenta letak rendah.
Terjadi setelah kehamilan 28 minggu.
Universitas Sumatera Utara
Tanda dan gejala : 1.
Perdarahan tanpa rasa nyeri dan berulang dengan volume yang lebih banyak dari sebelumnya.
2. Keluar darah segar atau beku dan ibu kelihatan pucat.
Klasifikasi plasenta previa : a.
Plasenta letak rendah Plasenta menempel pada segmen bawah uterus, tetapi tidak berekstensi ke
pembukaan servik. b.
Plasenta previa marginalis Keadaan dimana tepi plasenta berada disekitar ostium uteri uteri internum.
c. Plasenta previa lateralis
Keadaan dimana sebagian plasenta menutupi ostium uteri internum. d.
Plasenta previa totalis Keadaan dimana plasenta sama sekali menutupi seluruh ostium uteri internum
Prawirohardjo, 2002, hlm. 365-369. 3
Solusio plasenta Adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari
perlekatannya sebelum janin lahir. Terjadi sejak kehamilan 28 minggu. Tanda dan gejala :
a. Perdarahan pervaginam disertai rasa sakit, penderita mengeluh sakit perut terus- menerus.
b. Perdarahan pervaginam yang berwarna kehitaman. Kadang-kadang jumlah darah yang keluar tidak sesuai dengan keadaan umum pasien.
c. Pucat, sesak napas, anemia kadang-kadang sampai syok dan bunyi jantung janin negatif.
Universitas Sumatera Utara
b. Sakit kepala yang hebat