Bengkak pada muka dan tangan Nyeri abdomen yang hebat Gerakan bayi tidak seperti biasa

kepala. Perubahan patologi pada organ mata dapat dijumpai adanya edeme retina dan spasme pembuluh darah. Bila terdapat hal-hal tersebut, maka harus dicurigai preeklamsi berat.

d. Bengkak pada muka dan tangan

Hampir separoh wanita hamil akan mengalami bengkak pada kaki dan tungkai bawah pada usia kehamilan pada usia kehamilan 6 bulan ke atas, bengkak ini terjadi karena penyumbatan yang disebabkan oleh tekanan yang menghalangi sirkulasi jaringan. Bengkak biasanya hilang setelah beristirahat dan meninggikan kaki. Keadaan ini dapat dikatakan normal, akan tetapi bengkak dapat menunjukkan masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain dan bertahan lebih dari 24 jam. Bila dibiarkan keadaan ini dapat membahayakan ibu dan janin. Odema yang terjadi merupakan akumulasi cairan yang menyeluruh dan berlebihan dalam jaringan terutama pada tangan dan wajah merupakan gejala dari preeklamsi.

e. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen biasanya terjadi pada kehamilan tua karena adanya regangan otot dan ligamen yang mendukung rahim dan hampir dialami semua ibu hamil. Nyeri abdomen yang tidak normal sama sekali tidak berhubungan dengan persalinan. Nyeri abdomen yang menunjukkan masalah ditandai dengan nyeri perut yang hebat, terus menerus dan menetap. Nyeri perut yang hebat dapat terjadi berupa kekejangan atau nyeri tajam dan menusuk serta disertai rasa hendak pingsan. Gejala ini merupakan gejala dari preeklamsi yang sewaktu- waktu dapat menjadi eklamsi dan dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayinya. Universitas Sumatera Utara

f. Gerakan bayi tidak seperti biasa

Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada minggu ke-18 sampai ke-20 dalam kehamilan pertama atau 2 minggu lebih cepat pada kehamilan ke dua. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum yang baik. Jika ibu tidak merasakan gerakan janin selama 12 jam atau sesudah kehamilan 22 minggu, kemungkinan dapat terjadi solusio plasenta, rupture uteri, gawat janin dan kematian janin.jika ditemukan hal ini pada ibu hamil, cepat rujuk ke fasilitas kesehatan. salmah, 2006, hlm. 103-104. Tanda-tanda bahaya lainnya yang harus segera dilaporkan adalah: hiperemesis, ketuban pecah dini, pre eklamsi dan eklamsi, kehamilan mola dan kehamilan ektopik. 1. Hiperemesis Rasa mual dan muntah biasanya dialami oleh ibu hamil dimulai antara peride pertama dan kedua terlambat haid. Kejadian mencapai 50-70 . Jika keadaan tersebut berlebihan disebut hiperemesis. Penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, mungkin diakibatkan oleh perubahan hormon, atau penolakan terhadap kehamilan. Diagnosis hiperemesis yaitu jika muntah dalam kehamilan 1-4 bulan, pada setiap makan atau minum ibu mengalami muntah yang mana sampai mengganggu keadaan umumnya. Gejalanya bergantung pada ringan beratnya kelainan hiperemesis. a. Hiperemesis ringan Berat badan menurun, badan lemah dan lemas, nafsu makan berkurang, perasaan nyeri di uluhati, muntah terus menerus mempengaruhi keadaan umum, turgor kulit mengurang, lidah mengering, dan mata cekung Universitas Sumatera Utara b. Hiperemesis berat Lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun. c. Hiperemesis sangat berat Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari samnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, tensi menurun. Komplikasi fatal terjadi terjadi pada sususnan saraf yang dikenal sebagai ensefalipati wernicke. 2. Preeklamsi dan Eklamsi Preeklamsi adalah penyulit kehamilan yang ditimbulkan oleh kehamilan itu sendiri. Preeklamsi yang masih ringan hanya menunjukkan gejala hipertensi yaitu adanya kenaikan darah diastolik 90-110 mmHg dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam pada kehamilan 20 minggu. Dengan disertai proteinuria 1+. Preeklamsi berat dapat diketahui dengan adanya kenaikan tekanan darah diastolik 110 mmHg, protenuria 2+, oliguria, hiperefleksia, gangguan penglihatan, dan nyeri epigastrium. Eklamsi dapat diketahui dengan adanya tanda dan gejala, seperti preeklamsi berat disertai adanya kejang. 3. Ketuban pecah dini Ketuban pecah dini dapat diketahui dengan adanya hal-hal sebagai berikut : a. Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. b. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm Salmah, 2006, hlm. 102-103. Universitas Sumatera Utara 4. Mola hidatidosa Kadang-kadang sekali dan dengan penyebab yang tidak kita ketahui, kehamilan dini akan berkembang secara abnormal dan uterus terisi oleh gelembung-gelembung mirip buah anggur yang menghasilkan hormon korionik gonadotropin dalam jumlah yang sangat besar. Gelembung-gelembung tersebut tumbuh dari vili korialis yang menonjol dari massa sel luar blastoksit yang dalam keadaan normal akan menjadi plasenta. Embrio sendiri akan meninggal dan menghilang. Uterus pada kehamilan mola berukuran lebih besar daripada ukuran untuk usia kehamilan normal dan teraba lunak serta bundar. Jantung janin tidak terdengar dan bagian-bagian tubuh janin yang teraba. Pada keadaan ini bisa ditemukan perdarahan per vaginam yang sedikit dan berwarna gelap, kadang-kadang gelembung-gelembung seperti buah anggur tampak keluar dari dalam vagina. 5. Kehamilan ektopik Kehamilan ektopik terjadi kalau ovum yang sudah dibuahi tertanam bukan pada daerah kavum uteri. Kehamilan ini jarang dapat berlanjut lebih lama dari 6-10 minggu karena lokasi tidak sesuai bagi pertumbuhan plasenta yang memuaskan, atau tidak adanya tempat yang cukup untuk menampung kehamilan yang berkembang tersebut. Tanda dan gejala adalah amenore, perubahan dini pada payudara, pembesaran uterus, kehamilan positif, kadang-kadang wanita yang mengalami tuba tidak menyadari bahwa dirinya hamil. Akibat yang ditimbukan yaitu rasa nyeri pada abdomen bagian bawah, perdarahan per vaginam yang warnanya coklat atau merah dan biasanya sedikit tetapi menetap Farrer, 2001, hlms. 57-58. Universitas Sumatera Utara BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESA DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2009

2 51 59

Hubungan Status Pekerjaan dan Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan

0 0 17

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

0 0 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL TAHUN 2009

0 0 8

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I YOGYAKARTA TAHUN 2010

0 0 10

HUBUNGAN KEPEMILIKAN BUKU KIA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI ECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN KEPEMILIKAN BUKU KIA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEH

0 1 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER TIGA DENGAN KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER TIGA DENGAN

0 0 12

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS PLUS BARA-BARAYA TAHUN 2012

0 0 93

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL DALAM MEMANFATAANKAN BUKU KIA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGANYAR

0 0 17