c. Setiap anggota wajib memberitahukan kepada IAEA tentang jumlah,
bentuk, dan komposisi dari “special fissionable materials”, sumber bahan, dan sesui dengan pengaturanya, menyediakannya dengan segera mungkin
atau dalam jangka waktu yang ditentukan oleh Dewan Gubernur. d.
Atas permintaan IAEA bahwa sebuah anggota wajib dan tanpa penundaan menyampaikan kepada anngota lain atau kelompok anggota mengenai
material yang disediakan seperti kuantitas material sebagaimana yang ditentukan oleh IAEA, dan tanpa penundaan juga menyampaikan kepada
IAEA mengenai kuantitas material yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan riset ilmiah di fasilitas IAEA.
e. Jumlah, bentuk dan komposisi bahan yang disediakan oleh setiap anggota
dapat berubah pada waktu tertentu dengan persetujuan Dewan Gubernur f.
Pemberitahuan awal dalam kaitannya dengan huruf c harus dibuat dalam tiga bulan sejak berlakunya Statuta dengan memperhatikan kepentingan
anggota.
D. Kewenangan International Atomic Energy Agency Menurut Hukum
Internasional
Kepribadian internasional yang dimiliki oleh sebuah organisasi internasional memampukannya untuk bertindak. Kemampuan semacam ini berbeda antara satu
organisasi internasional dengan yang lainnya. Wewenang untuk bertindak yang dimiliki oleh masing-masing organisasi berbeda sesuai dengan tingkat kepribadian
internasional yang dimiliki. Beberapa kewenangan yang dimiliki IAEA terkait
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
proyek atau rencana lainnya dimana IAEA diminta untuk menerapkan safeguard, kewenangan yang dimiliki dalam proyek antara lain:
1. Memeriksa dan menyetujui disain peralatan khusus termasuk reaktor nuklir,
dengan keyakinan bahwa peralatan dan reaktor tersebut tidak akan digunakan untuk tujuan militer.
67
2. Memastikan ditaatinya penerapan standar kesehatan dan keselamatan yang
telah ditentukan. Memeriksa bahwa proyek tersebut
mentaati standar kesehatan dan keselamatan, dan memperbolehkan penerapan dari ketentuan safeguard.
3. Memastikan adanya dokumen operasi terkait pemeliharaan dan produksi
yang memastikan sumber dan special fissionable materials yang digunakan atau diproduksi tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
68
4. Meminta dan menerima laporan tentang perkembangan proyek.
69
67
Pemeriksaan terbaru ketikapara inspektur berkunjung ke Reaktor Arak di Iran pada Desember 2013. Kunjungan IAEA ke reaktor Arak berlangsung setelah kesepakatan antara Iran
dengan negara-negara Barat tentang program nuklir yang dicapai de Jenewa pada November 2013.Reaktor Arak memiliki kaitan dengan sebuah reaktor yang sedang dibangun di dekatnya,
yang dikhawatirkan akan digunakan untuk memproduksi bom nuklir. Reaktor Arak penting karena jika pembangunan totalnya selesai maka akan memiliki kemampuan untuk memproses plutonium,
yang merupakan satu langkah maju untuk menghasilkan senjata nuklir. Pemeriksaan atas reaktor Arak berlangsung selama sehari dan langsung kembali ke kantor pusatnya di Austria. dimuat
dalam http:www.bbc.co.ukindonesiadunia201312131208_iran_nuklir. ; diakses 13 Maret 2014
68
IAEA pernah mempertanyakan tidak adanya dokumentasi pendukung yang disediakan Suriah terkait situs nuklir Dair Alzour. Padahal sampel yang diambil dari situs itu menununjukkan
adanya kegiatan nuklir. Laporan rahasia IAEA mengatakan bangunan fasilitas nuklir Dair Alzouryang dibom tersebut memiliki ukuran dan jenisyang mirip sebuah sebuah reaktor.
69
IAEA pernah meminta Suriah untuk memberikan informasi mengenai fasilitas nuklir Dair Alzour dan tiga tempat lain yang terkait. Suriah merupakan penandatangan Perjanjian Non-
Proliferasi Nuklir NPT yang memberikan hak memperkaya bahan bakar nuklir untuk pembangkit nuklir di bawah inspeksi IAEA. Namun juga Suriah wajib memberitahukan IAEA jika ada rencana
membangun fasilitas nuklir. dirangkum dari naskah Implementation of the NPT Safeguards Agreement in the Syrian Arab Republic
- Report by the Director General
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5. Menyetujui proses kimia penyinaran material yang semata-mata ditujukan
untuk memastikan bahwa proses kimia ini tidak akan dialihkan untuk tujuan militer dan akan dipatuhinya standar penerapan kesehatan dan keselamatan;
dan mewajibkan penyimpanan special fissionable materials yang diperoleh atau dihasilkan dari produk sisa dalam hal mencegah negara melakukan
penimbunan terhadap material-material ini. 6.
Mengirim inspektur ke negara penerima setelah berkonsultasi dengan negara terkait, dimana para inspektor wajib mendapatkan akses dan data
kapanpun serta ke semua tempat yang berhubungan dengan material,
70
7. Menangguhkan atau mengakhiri bantuan, mengambil tiap-tiap material dan
peralatan yang disediakan IAEA apabila tidak terpenuhi ataupun gagalnya negara penerima untuk melaksanakan langkah-langkah yang diminta dalam
waktu yang layak. peralatan dan fasilitas yang ditentukan untuk dilakukan tindakan
“safeguard”. Hal tersebut diperlukan untuk melaporkan sumber dan penyediaan “special fissionable materials” dan produk pembelahan lainnya
dan untuk menentukan apakah terpenuhi usaha menangkal penggunaan yang lebih jauh yaitu untuk tujuan militer.
70
Hal yang kontra pernah terjadi ketika Tim Pemeriksa hanya satu kali diperbolehkan mengunjungi Dair Alzour atau tempat-tempat lain. IAEA menyimpulkan fasilitas di Suriah yang
dihancurkan oleh Israel dalam serangan September 2007 itu merupakan reaktor nuklir. IAEA mulai menyelidikinya pada bulan Juni 2008, tetapi Suriah menolak bekerja sama. Pimpinan IAEA
Yikuya Amano menyatakan keyakinan bahwa tempat tersebut kemungkinan besar berisi pembangkit nuklir rahasia. Kalangan diplomat pun berusaha keras meminta akses ke situs di
Suriah. Diduga reaktor nuklir Dair Alzour dibangun dengan bantuan Korea Utara. dirangkum dari http:www.bbc.co.ukindonesiadunia201106110606 _syria_nuclear ; diakses 13 Maret 2014
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Selain itu juga, bila dibutuhkan, untuk membentuk staf inspektur. Staf inspektur ini bertanggung jawab untuk memeriksa semua operasi yang dipimpin
oleh IAEA sendiri untuk menentukan apakah IAEA memenuhi ukuran kasehatan dan keselamatan yang ditentukan untuk diterapkan pada proyek yang telah
disetujui tersebut, serta apakah IAEA mengambil langkah memadai untuk menjaga sumber dan special fissionable materials yang ada dari penggunaan
untuk tujuan militer. Tanggung jawab yang lain adalah perolehan verifikasi laporan ke tiap-tiap
negara tempat mereka dikirim, dimana mereka wajib mendapatkan akses dan data kapanpun serta ke semua tempat yang berhubungan dengan material, peralatan
dan fasilitas yang ditentukan untuk dilakukan tindakan “safeguard”. Hal tersebut diperlukan untuk melaporkan sumber dan penyediaan “special fissionable
materials ” dan produk “yang dapat dibelah” lainnya dan untuk menentukan
apakah terpenuhi usaha menangkal penggunaan yang lebih jauh yaitu untuk tujuan militer sebab bantuan yang disediakan bukanlah untuk penggunaan tujuan militer
dan proyek tersebut harusah mentaati ketentuan safeguard. Kemudian pengamatan akan terpenuhinya ukuran kesehatan dan
keselamatan yang ditentukan, serta semua syarat yang ditentukan dalam persetujuan. Ketidaktaatan yang terjadi harus dilaporkan kepada Direktur
Jenderal, dan selanjutnya akan disampaikan kepada Dewan Gubernur. Dewan akan memangil negara penerima tersebut untuk segera memperbaiki ketidaktaatan
yang terjadi. Dewan juga melaporkan ketidaktaatan kepada seluruh anggota dan kepada Dewan Keamanan serta Majelis Umum PBB. Kegagalan negara penerima
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
untuk memenuhi tindakan peerbaikan dalam jangka waktu yang layak, maka Dewan dapaat mengambil satu atau dua dari langkah-langkah berikut :
a. Pengurangan atau skors langsung atas bantuan yang disediakan IAEA
kepada negara penerima b.
Skors dari segala keistimewaan
71
hak keanggotaan terhadap anggota yang tidak taat tersebut.
72
71
Skors dari penggunaan keistimewaan dan hak-hak ditujukan kepada anggota yang secara terus-menerus melanggar ketentuan Statuta atau persetujuan menurut Statuta melalui
Konferensi Umum yang disetujui oleh dua per tiga suara mayoritas.
72
Pasal XII Statuta IAEA
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB III PEMANFAATAN NUKLIR DAN PENGATURANYA MENURUT HUKUM
INTERNASIONAL A. Tinjauan Umum tentang Nuklir
1. Sejarah Penemuan dan Perkembangan Inti atom disebut juga nuklir. Massa dari suatu atom terpusatkan pada
bagian inti atomnya. Jadi, nuklir merupakan bagian yang sangat kecil dari atom dimana massa suatu atom terpusatkan. Setiap peristiwa yang berkaitan dengan
nuklir selalu terjadi dalam inti atom.
73
Pencarian sifat alami sebuah zat telah dimulai oleh spekulasi sejak zaman Filosof Yunani kuno. Secara khusus, Democritus pada sekitar abad ke-4 SM
percaya bahwa setiap benda dapat dibagi-bagi menjadi mater-materi terkecil sampai batas bahwa materi tersebut tidak dapat dibagi-bagi lagi atom. Materi ini
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, inilah yang merupakan unsur pokok partikel suatu zat.
74
Teori tentang atom yang didasarkan pada hasil percobaan pertama kali dikemukakan oleh John Dalton. Menurut Dalton, atom merupakan partikel
terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Penemuan-penemuan baru di bidang kimia dan fisika membuka cakrawala baru pemahaman atom oleh manusia. Penemuan
elektron oleh J.J. Thomson membawanya pada teori yang lain sebagaimana sebelumnya telah dikemukakan John Dalton. Percobaan lain dilakukan oleh
73
Mukhlis Akhadi, Pengantar Teknologi Nuklir, Rineka Cipta, Jakarta. 1997, hal 8
74
Kenneth S Krane, Introductory Nuclear Physics, John Wiley Sons Inc. 1987, hal 3
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Ernest Rutherford yang menguji model atom J.J. Thomson. Rutherford kemudian menyusun model atom baru. Kelemahan model atom Rutherford selanjutnya
disempurnakan oleh Niels Bohr dalam teori atomnya yang dikemukakan pada 1913.
75
Dua tahun kemudian, pasangan suami-istri ahli kimia berkebangsaan Perancis menemukan unsur Polonium Po dan Radium Ra yang
memperlihatkan gejala yang sama dengan unsur Uranium yang telah ditemukan sebelumnya, yaitu mampu memancarkan radiasi secara spontan. Penelitian yang
terus dilanjutkan membawa Otto Hahn dan Fritz Strasmann pada tahun 1938 menemukan reaksi pembelahan inti atom.
Awal penguasaan teknologi nuklir oleh umat manusia dimulai ketika Wilhelm K. Roentgen, fisikawan berkebangsaan Jerman, pada tahun 1895
menemukan sejenis sinar aneh yang belum pernah diketahui sebelumnya. Oleh karena belum pernah dikenal maka diberi nama sinar-X, yang kemudian disebut
sinar Roentgen Satu tahun setelahnya, fisikawan Prancis Antonie Henry Becquerel menemukan unsur Uranium U yang dapat memancarkan radiasi secara spontan.
Bahan yang memiliki sifat demikian kemudian disebut bahan radioaktif.
76
Ketika Albert Einstein di awal tahun 1905 mengeluarkan bukunya “Special Theory of Relativity
” Teori Khusus tentang Relativitas. Einstein menerangkan bahwa benda dapat diubah menjadi tenaga, sedikit saja materi dapat diubah
menjadi tenaga yang besar sekali. Pernyataan tersebut diprotes di dunia ilmu pengetahuan. Rumusnya yang sangat terkenal yaitu E=mc², dimana E = energi ; m
75
Mukhlis Akhadi, Op. cit., hal 2
76
Ibid
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
= masa ; c² = kuadrat kecepatan cahaya. Jika suatu masa yang sangat kecil dihancurkan, maka ia akan digantikan oleh jumlah energi yang sangat besar.
Inilah prisip di balik tenaga atom.
77
Demi mewujudkan reaksi nuklir
78
yang aman manusia berusaha mewujudkan reaktor nuklir, yaitu tempat dimana reaksi nuklir terkendali
79
dapat berlangsung. Reaktor nuklir pertama di dunia dibuat oleh para fisikawan di
Universsitas Chicago yang dipimpin oleh Enrico Fermi. Reaktor nuklir itu dibangun dibawah stadion olahraga universitas tersebut. Reaksi nuklir berantai
yang terkendali pertama kali ditemukan pada saat dimulainya operasi reaktor tersebut pada 2 Desember 1942.
80
Arah perkembangan teknologi nuklir berikutnya tidak terlepas dari keadaan situasi politik pada saat itu, hingga mengalami perkembangan ke arah senjata
yaitu bom nuklir. Kenyataan inilah yang memulai anggapan bahwa istilah nuklir seringkali dikaitkan dengan senjata. Perang Dunia II menjadi pengalaman pahit
sejarah umat manusia karena bom yang dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki.
77
Sutrisno Eddy dan Suci Centhini, Kisah Penemuan Sepanjang Zaman – Energi, Inovasi, Jakarta. 2002, hal 53
78
Reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei pusat dari inti atom atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. dimuat
dalam http:id.wikipedia.orgwikiReaksi_nuklir ; diakses pada 17 Maret 2014
79
Reaksi nuklir terkendali adalah reaksi nuklir dimana jumlah atom yang melakukan reaksi dan jumlah pana syang dilepaskan dapat diatur atau dikendalikan disesuaikan dengan
kebutuhan. Reaksi nuklir terkendali ini hanya dapat terjadi di dalam teras reaktor nuklir. Sebaliknya ada reaksi nuklir tidak terkendali yang melakukan reaksi beserta panas yang
dilepaskannya selalu meningkat. Reaksi jenis inilah yang terdapat pada saat terjadinya ledakan bom nuklir untuk jenis reaksi fisi dan untuk reaksi fusi. Reaksi yang terjadi sengaja tidak
dikendalikan dimaksudkan untuk menghasilkan panas yang luar biasa dan menghasilkan daya rusak yang luar biasa pula.
80
Mukhlis Akhadi, Op. cit., hal 10
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Bahan Bakar Bahan yang dapat melakukan reaksi nuklir disebut bahan bakar nuklir.
Masing-masing jenis reaksi membutuhkan bahan bakar nuklir yang berbeda. Perlu bahan bakar nuklir yang disebut bahan fisi untuk mendapatkan reaksi fisi dan
reaksi fusi
81
membutuhkan bahan bakar nuklir yang disebut bahan fusi.
82
Bahan bakar yang paling umum digunakan adalah Uranium-235 U-235 yang ditambang di seluruh dunia dalam bentuk biji-biji campuran. Biji tersebut
dimurnikan, dipadatkan dan disusun rapi menjadi butir-butir sebelum disegel ke dalam batang yang panjang, yang menjadi bahan bakar untuk dimasukkan ke
dalam reaktor nuklir.
83
81
Reaksi fisi atau pembelahan inti, yaitu inti atom pecah menjadi inti-inti yang lebih kecil. Inilah yang terjadi di dalam teras reaktor nuklir atau pada ledakan bom nuklir.
Reaksi fusi atau penggabungan inti, yaitu inti-inti atom bergabung menjadi satu membentuk inti ataom yang lebih besar. Reaksi jenis ini dapat terjadi pada matahari atau bintang-bintang di
angkasa dan ledakan bom hidrogen.
82
Mukhlis Akhadi, Op. cit., hal 46
83
Marek Walisiewicz,Op.cit., hal 25
Proses untuk mendapatkan bahan bakar uranium dari tambang sampai dengan proses pembakarannya di reaktor nuklir hingga ke pengolahan limbah
raioaktif merupakan proses yang cukup kompleks, rumit dan beberapa diantaranya memerlukan teknologi tinggi. Keseluruhan dari tahapan tersebut disebut daur
bahan bakar nuklir. Pertama sekali yang dilakukan adalah ekspolarasi dan penambangan. Eksplorasi dimulai dari penentuan suatu lokasi ditempat yang
diharapkan ditemukan bahan galian nukir. Metode eksplorasi yang dianut sampai sekarang adalah metode konvensional, penelitian geologi, pegukuran tingkat
radiasi, dan geokimia.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Biji-biji yang ditemukan kemudian diolah karena kadar uranium dalam biji pada umumnya sangat rendah, sehingga diperlukan pengolahan untuk mengurangi
sebanyak mungkin bahan lain yang tidak diperlukan. Hasil akhir yang diperoleh adalah endapan kuning yang disebut pekatan atau konsentrat atau “yellowcake”.
Setelah Uranium diolah kemudian dimurnikan dengan tujuan untuk mengubah “yellowcake” menjadi bahan dengan tingkat kemurnian yang tinggi, sehingga
bebas dari unsur-unsur lainnya.
84
Selanjutnya ada proses yang disebut sebagai pengayaan. Pengayaan dimaksudkan untuk meningkatkan kadar U-235 dalam bahan bakar nuklir hasil
pemurnian. Perlu diketahui, bahwa dalam uranium alam hasil penambangan terdapat tiga jenis uranuim yaitu U-238, U-235 dan U-234. Bahan bakar yang
dapat berperan adalah U-235. Kemudian dipabrikasi untuk menyiapkan bahan bakar nuklir dalam bentuk fisik yang sesuai dengan jenis yang dibutuhkan oleh
reaktor nuklir yang akan memakai bahan bakar tersebut.
85
Bahan bakar U-235 dibakar untuk mendapatkan panas yang dapat dimanfaatkan harus dilakukan, dengan cara dilakukan pembakaran dalam reaktor.
Umumnya bahan bakar rata-rata berada dalam teras reaktor nuklir selama 3-4 tahun. Setelah U-235 dimanfaatkan dalam reaktor nuklir dan mencapai derajat
bakar tertentu, elemen bakar nuklir menjadi sangat radioaktif. Unsur ini ini bisa sangat berbahaya karena memancarkan radiasi tinggi yang dapat merusak jaringan
tubuh manusia. Oleh sebab itu bahan bakar bekas tersebut perlu disimpan
84
Mukhlis Akhadi, Op. cit., hal 52-53
85
Ibid
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
sementara pendinginan agar radiasi yang dipancarkannya menjadi sangat rendah.
86
Setelah dipakai atau dibakar dalam reaktor selama 3-4 tahun, komposisinya berubah membentuk bahan bakar baru yang disebut Plutonium Pu-239
87
Proses terakhir adalah penyimpanan atau pembuangan lestari. Bahan bakar bekas yang tidak mengalami proses olah ulang maupun bahan-bahan radioaktif
sisa hasil proses ulang akan diperlakukan sebagai limbah radioaktif. Pembuangan lestari suatu limbah radioaktif secara aman merupakan tujuan akhir dari
pengolahan limbah radioaktif. .
Sedangkan untuk mengambil sisa bahan bakar fisi yang belum terbakar dan bahan bakar baru yang terbentuk selama proses pembakaran bahan bakar nuklir akan
dilakukan proses olah ulang. Perlu diketahui bahwa proses pembakaran U-235 di dalam teras reaktor nuklir tidak dapat membakar habis U-235 tersebut.
88
86
Ibid
87
Berlambang Pu dan bernomor atom 94. Awalnya merupakan Pu-238 yang pada tahun 1934, Enrico Fermi dan sekelompok ilmuwan Universitas Roma La Sapienza melaporkan bahwa
mereka telah menemukan unsur 94 tersebut. Plutonium Pu-238 pertama kali diproduksi dan diisolasi pada tanggal 14 Desember 1940 oleh Dr. Glenn T. Seaborg, Edwin M. McMillan, J.W.
Kennedy, Z.M. Tatom, dan A.C. Wahl.Sebuah laporan ilmiah yang mendokumentasikan penemuan unsur plutonium dipersiapkan oleh para ilmuwan Universitas California, Berkeley
tersebut. Akan tetapi laporan tersebut ditarik kembali sebelum publikasi, setelah ditemukan bahwa isotop unsur baru tersebut Pu-239 dapat menjalani fisi nuklir yang dapat digunakan pada bom
atom. Publikasi penemuan unsur tersebut kemudian ditunda setahun setelah akhir Perang Dunia II oleh karena kekhawatiran pada masalah keamanan dunia.
dimuat dalam id.wikipedia.orgwikiPlutonium ; diakses 17 Maret 2014
88
Mukhlis Akhadi, Op. cit., hal 60
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
B. Pemanfaatan Nuklir dan Resiko yang mungkin Timbul