125 klien, seorang akuntan publik dapat mengeluarkan opini yang kemudian
opini tersebut dapat menjadi barang bukti kecurangan yang dilakukan. Selanjutnya akan diserahkan kepada pihak yang berwajib.
Melihat dari hasil penelitian ini, kebanyakan mahasiswa berminat berkarir sebagai akuntan publik karena mempertimbangkan pasar kerja
akuntan publik. Oleh karena sangat diharapkan dari pihak pemerintah juga memberikan respon yang positif terhadap pasar kerja akuntan publik di
Indonesia. Apabila pemerintah juga turut andil dan memberikan respon positif dalam memperhatikan pasar kerja akuntan publik, misalnya dengan
memberikan lebih banyak program beasiswa penuh ke luar negeri bagi mahasiswa akuntansi yang ingin melanjutkan pendidikan profesinya, atau
dengan lebih banyak memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan studi banding, dan lain sebagainya. Maka mahasiswa akuntansi
akan merasa lebih tertarik untuk berkarir sebagai akuntan publik karena mind set mereka mengenai karirprofesi akuntan publik akan menjadi sangat
baik.
4.3.9. Personalitas berpengaruh positifterhadap minat mahasiswa
akuntansi berkarir sebagai akuntan publik
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif secara parsial di dalam hubungan antara personalitas terhadap minat
mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai probabilitas t yang kurang dari 0,05. Variabel
pertimbangan pasar kerja merupakan variabel yang telah umum digunakan
126 di dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dari
itu hasil penelitian ini mendukung penelitian-penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan Wudjud 2010, Aprilyan dan Laksito 2011, dan Alhadar
2013 yang menyatakan bahwa personalitas memiliki korelasi positif signifikan terhadap minat mahasiswa berkarir sebagai akuntan publik.
Sikap dan tingkah laku seseorang dalam menanggapi suatu permasalahan dapat menjadi tolok ukur yang cukup sederhana untuk menilai
apakah seseorang memiliki personalitas yang baik atau tidak. Personalitas memang layak dipertimbangkan dan memang seharusnya dipertimbangkan
dalam peminatan karir bukan hanya karir sebagai akuntan publik, akan tetapi untuk semua peminatan karir. Sehingga dapat mengurangi
kemungkinan kesalahan dalam pemilihan karir yang Pada dasarnya setiap karir memiliki prospeknya masing-masing yang berbeda-beda yang bisa
disesuaikan dengan personalitas diri masing-masing. Meskipun personalitas diri dapat diubah dengan hal-hal yang dibiasakan, akan tetapi suatu karakter
dalam diri bukanlah sesuatu yang mudah diubah seperti membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang harus dikorbankan demi sebuah perubahan
dalam hal ini waktu, tenaga, dan pikiran yang harus diselaraskan dengan perubahan tersebut. Untuk itu seseorang biasanya meminati suatu karir yang
memang telah sesuai dengan karakter dan personalitas dirinya sehingga lebih memudahkan dalam menjalani kehidupan karirnya.
Sebagai mahasiswa akuntansi yang berminat berkarir sebagai akuntan publik diharapkan sejak dini sudah mulai melatih sikap dan
127 personalitas yang baik seperti sikap profesionalisme dan skeptimisme yang
menjadi dasar bagi seorang akuntan publik. Hal ini dilakukan agar ketika memasuki dunia kerja akuntan publik nantinya mereka dapat menaikkan
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik di Indonesia dan bukan malah merusak citra profesi akuntan publik di mata
masyarakat.
128
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel-variabel
independen motivasi, gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan
pasar kerja, dan personalitas terhadap variabel dependen yaitu minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Penelitian ini
dilakukan kurang lebih selama dua bulan pada perguruan tinggi negeri di kota Medan, dengan jumlah responden yang merupakan mahasiswa
akuntansi perguruan tinggi negeri di kota Medan sebanyak 226 responden. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, motivasi tidak
berpengaruh positif secara parsial terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik yang dapat dilihat dari niali probabilitas
t hitung lebih besar dari 0,05. Begitu juga dengan gender, penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, dan lingkungan
kerja tidak berpengaruh positif secara parsial terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Sedangkan nilai-nilai sosial
berpengaruh secara positif terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik yang dapat dilihat dari nilai probabilitas t hitung