45 dan pria. Oleh karena itu gender sangat berperan dalam pemilihan karir
sebagai akuntan publik. Kebanyakan wanita akan memilih menjadi akuntan pendidik atau akuntan pemerintah. Pada dasarnya wanita memiliki
pergerakan yang terbatas sehingga akuntan perusahaan jarang menjadi pilihan karena biasanya memiliki jam kerja yang panjang bahkan bisa
sampai malam jika mengharuskan untuk lembur. Sementara itu, akuntan publik biasanya harus survei langsung ke lapangan sehingga sedikit lebih
sulit.Akan tetapi hal tersebut tidak mutlak selalu menjadi batu sandungan dalam pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh wanita. Pada masa
sekarang ini, sudah banyak wanita yang berkarir sebagai akuntan publik. Peran wanita tersebut akan menimbulkan semangat wanita lain khususnya
mahasiswa freshgraduate untuk berkarir sebagai akuntan publik. Hipotesis kedua adalah sebagai berikut :
H
a2
: Gender berpengaruh positif terhadap minatmahasiswa
akuntansiberkarir sebagai akuntan publik
2.5.3. Penghargaan Finansial Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi
Berkarir Sebagai Akuntan Publik
Penghargaan finansial dapat diartikan sebagai bentuk imbalan timbal balik berbentuk nilai mata uang yang diberikan atas pemberian jasa, tenaga,
usaha, pikiran, dan manfaat seseorang dalam suatu ikatan kerja Dwinanda, 2014. Penghargaan finansial merupakan salah satu indikator dalam
mengukur kepuasaan kerja dan selalu menjadi pertimbangan dalam pemilihan karir. Semakin tinggi penghargaan finansial yang diberikan
46 ataupun ditawarkan maka akan semakin tinggi pula minat seseorang untuk
memilih berkarir dalam profesi tersebut. Akuntan publik tidak hanya mengaudit satu perusahaan saja dalam sekali tempo waktu akan tetapi bisa
dua atau lebih perusahaan. Berkarir di Kantor Akuntan Publik dapat memberikan pendapatan yang tinggi dan bervariasi sesuai dengan
perusahaan yang diauditnya. Semakin besar perusahaan yang diaudit maka biasanya akan semakin besar fee audit yang akan dibayarkan.Fee audit yang
besar dapat menjadi salah satu motivasi untuk meningkatkan minat mahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik. Berdasarkan
penjelasan diatas maka hipotesis ketiga adalah :
H
a3
: Penghargaan finansial berpengaruh positif terhadap minatmahasiswa akuntansiberkarir sebagai akuntan publik
2.5.4. Pelatihan Profesional Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi
Berkarir Sebagai Akuntan Publik
Tak cukup hanya dengan bekal pendidikan formal semata, seorang yang ingin berkarir sebagai akuntan publik harus memiliki pengalaman
praktek di lapangan dengan jam kerja yang memadai agar dapat melaksanakan pekerjaan audit dengan baik. Untuk itu pelatihan kerja sangat
diperlukan sebelum memasuki dunia kerja. Selain itu pelatihan-pelatihan setelah memasuki dunia kerja juga diperlukan miningkatkan keahlian,
mengembangkan potensi, serta menjadi sarana untuk berprestasi. Oleh sebab itu pelatihan profesional yang diberikan merupakan suatu daya tarik
tersendiri sehingga dalam memilih karir sebagai akuntan publik seseorang
47 mempertimbangkan terlebih dahulu pelatihan profesional seperti apakah
yang nantinya akan diberikan. Hipotesis keempat adalah sebagai berikut : H
a4
: Pelatihan profesional berpengaruh positif terhadap minatmahasiswa akuntansi berkarir sebagai akuntan publik
2.5.5. Pengakuan Profesional Dengan Minat Mahasiswa Akuntansi