Contoh Pembulatan Umur Anak Contoh soal

3.3.2 Perhitungan algoritma Binet Simon Pada perhitungan algoritma Binet Simon, dalam menentukan umur anak harus berhati- hati karena ketika umur anak salah maka keseluruhan tes juga akan salah semua. Umur anak diperoleh dari tanggal tes dikurangi dengan tanggal lahir anak. Berikut akan diberikan contoh untuk mengetahui berapa IQ seseorang dan masuk pada kategori apa. Tabel 3.1. contoh penentuan umur anak Testing 2015 10 15 Lahir 2004 07 9 Umur 11 3 6 Jadi umur anaknya adalah 11 tahun 3 bulan 6 hari. Catatan syarat pembulatan, jika dari 15 hari dibulatkan 1 bln jika dari 6 bln dibulatkan 1 thn jika dijadikan satuan bulan maka umur anak 11x12= 132+3= 135 bulan

c. Contoh Pembulatan Umur Anak

 3 Tahun 6 bulan 22 hari dibulatkan menjadi 4 Tahun. Dijadikan bulan = 48 bln  4 Tahun 2 bulan 29 hari dibulatkan menjadi 4 Tahun 3 bulan dan jika dijadikan bulan = 48+3 = 51 bln  5 Tahun 3 bulan 22 hari dibulatkan menjadi 5 Tahun 4 bulan dan jika dijadikan bulan = 60 + 4 = 64 bln

d. Contoh soal

Pada permainan tes IQ yang dibuat pada penelitian ini akan memberikan informasi mengenai IQIntelligence quotient seseorang di akhir permainan. Sebelum memulai permainan pengguna harus mengisi nama dan tanggal lahir, kemudian pengguna langsung dihadapkan pada soal dibawah umur kronologisnya yaitu soal umur 13 tahun. Dalam mengerjakan soal, pengguna harus cepat dan tepat menjawab semua soal sebelum waktu yang disediakan habis. Setelah mengerjakan soal dibawah umur kronologisnya maka sistem akan menilai apakah skor 6 benar semua, jika skor belum mencapai 6 maka sistem akan menampilkan soal umur 12 tahun sampai pengguna menemukan umur basal. Umur basal yaitu umur dimana pengguna Universitas Sumatera Utara menemukan skor 6 atau benar semua. Jika pengguna sudah menemukan umur basalnya, maka sistem akan menampilkan soal pada umur 14 tahun atau soal sama dengan umur kronologisnya. Jika pengguna masih dapat menjawab dengan benar atau skor belum mencapai 0 maka soal terus ditampilkan diatas umur kronologisnya sampai menemukan umur celling. Umur celling adalah umur dimana pengguna sudah tidak dapat menjawab semua soal atau skor=0. Setelah mendapat basal dan celling maka sistem akan menghitung IQ dengan rumus dari algoritma Binet Simon. Adapun soal yang dibuat berdasarkan Menurut Versi form L-M yang diterbitkan pada tahun 1937 ada 6 faktor yang diukurTerman Merril, 1937 , yaitu : 1. General Comprehension : Pengetahuan tentang objek dan situasi yang biasa ditemukan. 2. Visual Motor Ability : Koordinasi visual dengan aktifitas motorik. 3. Aritmathic Reasoning : Penalaran Aritmatik. 4. Memory and Concentration : Daya ingat dan rentang perhatian 5. Vocabulary dan Verbal Fluency : Pengetahuan kosa kata dan kelancaran bahasa. 6. Judgement and Reasoning : Penilaian dan penalaran terhadap objek Berikut contoh soal 6 faktor yang diukur dalam permainan tes IQ : 1. General Comprehension yaitu pengetahuan seseorang tentang objek dan situasi yang biasa ditemukan sehari-hari. Contoh soal dari faktor general comprehension dapat dilihat pada gambar 3.5. Gambar 3.5. Contoh soal General Comprehension Universitas Sumatera Utara 2. Visual Motor Ability yaitu kemampuan tester dalam koordinasi visual dengan aktifitas motorik. Contoh soal dari faktor visual motor ability dapat dilihat pada gambar 3.6. Gambar 3.6. Contoh soal Visual Motor Ability 3. Aritmathic Reasoning yaitu penalaran aritmatik yang berhubungan dengan angka dan matematika. Soal berbentuk deret aritmatika atau pertanyaan logika matematika. Contoh soal dari faktor visual motor ability dapat dilihat pada gambar 3.7. Gambar 3.7. Contoh soal Aritmathic Reasoning 4. Memory and Concentration yaitu daya ingat dan rentang perhatian. Pada penelitian ini soal yang dibuat dalam bentuk video bahasa isyarat. Pengguna diberi instruksi untuk memperhatikan dengan seksama video angka dan huruf bahasa isyarat yang telah diacak dan mengurutkan dengan benar. Contoh soal dari faktor visual motor ability dapat dilihat pada gambar 3.8. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.8. Contoh soal Memory and Concentration 5. Vocabulary dan Verbal Fluency yaitu pengetahuan kosa kata dan kelancaran bahasa. Pada penelitian ini soal yang dibuat untuk mengukur pegetahuan kosa kata dari peserta. Kelancaran bahasa tidak diukur karena aplikasi ini dibuat untuk anak berkebutuhan khusus tunarungu. Contoh soal dari faktor vocabulary dan verbal fluency dapat dilihat pada gambar 3.9. Gambar 3.9. Contoh soal Vocabulary dan Verbal Fluency 6. Judgement and Reasoning yaitu penilaian dan penalaran terhadap objek. Pada penelitian ini soal yang dibuat delam bentuk kalimat perumpamaan. Contoh soal dari faktor judgement and reasoning pada permainan tes IQ untuk tunarungu dapat dilihat pada gambar 3.10. Gambar 3.10. Contoh soal Judgement and Reasoning

e. Contoh perhitungan IQ