SEJARAH PENYEBARAN BATIK DI SUMATERA TIMUR PADA ZAMAN KOLONIAL (1863-1942).

(1)

SEJARAH PENYEBARAN BATIK DI SUMATERA TIMUR

PADA ZAMAN KOLONIAL (1863-1942)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

TRIA DEVI AYUMI NIM : 3123121058

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

TRIA DEVI AYUMI, NIM. 3123121058, “Sejarah Penyebaran Batik di Sumatera Timur Pada Zaman Kolonial (1963-1942)”,Skripsi S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana awal mula suku Jawa datang ke Sumatera Timur hingga kebudayaan pakaian batiknya dapat diterima dan menyebar ke daerah-daerah Sumatera Timur. Metode yang digunakan adalah Metode Deskriptif Kualitatif. Penelitian ini bersifat Deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu dengan mengumpulkan Sumber Data baik Data Primer dan Data Sekunder. Adapun dalam Teknik Pengumpulan Data dengan cara Heuristik yaitu dengan Pengumpulan Data dari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dan juga dari surat kabar. Teknik Analisa Data yang terdiri dari Tahap Persiapan yaitu dengan mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung penelitian dan mencari literatur yang berhubungan dengan objek penelitian. Tahap Pengelompokkan Data yaitu setelah Tahap Pengumpulan Data selesai maka tahap selanjutnya dengan mengelompokkan data yang terdiri dari Berita, Artikel dan Iklan. Teknik Analisa Data yaitu setelah Pengelompokkan Data, selanjutnya penganalisaan data yang dibuat dalam suatu pemaparan. Teknik Interpretasi Data yaitu dengan menghubungkan data yang telah dikelompokkan lalu data tersebut di interpretasi dan dituangkan dalam pembahasan. Hasil Penelitian terhadap Sejarah Penyebaran Batik di Sumatera Timur pada Zaman Kolonial (1863-1942)menunjukan bahwa penyebaran batik di Sumatera Timur pada Zaman Kolonial bermula dengan bertransmigrasinya orang Jawa ke Pulau Sumatera. Yang bermula dengan dibukanya perkebunan. Dan dijadinya orang jawa sebagai kuli perkebunan. Kemudian adanya pedagang batik dari Jawa yang datang langsung ke Sumatera Timur untuk memperdagangkan kain khas Jawa ini. Penyebar lainnya yaitu kaum misionaris yangmembangunpendidikan dan mereka membuat seragam untuk sekolah dengan menggunakan kain batik yang berasal dari Pulau Jawa. Pada zaman kolonial pendidikan sudah menggunakan seragam yaitu menggunakan kain batik.Berdasarkan analisa foto ditemukan jenis-jenis motif kain batik motif parang, semen dan kawung. Dan dilihat dari warnanya kemungkinan kain batik ini diproduksi dari Yogyakarta dan surakarta atau sering disebut kain batik pedalaman.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadiran Allah SWT dimana atas berkat dan rahmat Nya lah, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Sejarah Penyebaran Batik di Sumatera Timur Pada Zaman Kolonial (1863

-1942)”. Yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitar Negeri Medan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, baik isi, tekhnik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang sebesar-besarnya kepada:

 Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

 Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

 Ibu Ida Liana Tanjung, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah sekarang. Seorang pemimpin yang patut dicontoh, selalu memperhatikan dan mengerti keadaan mahasiswa, mengajari dan mengarahkan layaknya anak sendiri.

 Ibu Lister Eva Simangunsong, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Sejarah. Terimakasih banyak selama ini telah mengurusi dan membantu dalam melengkapi prlengkapan administrasi saya.

 Bapak Dr. Phill. Ichwan Azhari, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya, tiada kata yang indah yang dapat saya ucapkan selain ucapan terimakasih. Begitu banyak ilmu yang saya dapat selama saya bersama bapak. Pengetahuan yang begitu luas yang bapak miliki membuat saya yakin bahwa bapak sang motivator buat saya untuk terus belajar dan berusaha.


(7)

iii

 Ibu Dra. Flores Tanjung, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen Penguji Utama saya yang telah membimbing saya selama dalam proses akademik. Tidak hanya itu saja, ibu juga yang selalu menasehati saya agar terus belajar meraih cita-cita.

 Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Penguji Ahli yang telah banyak memberi inspirasi bagi peneliti.

 Ibu Dra. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Penguji Bebas yang telah banyak memberi inspirasi bagi peneliti.

 Seluruh dosen-dosen yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah, Ibu Lukitaningsih, Bapak Pristi, Bapak Ponirin, Bapak Tappil, Bapak Pulung, Bapak Ricu, Ibu Hafnita, Bapak Haris dan dosen lainnya yang telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

 Ayahanda tercinta Tukino, terimakasih yang sebesar-besarnya karena telah memberikan doa, cinta kasih dan dukungannya hingga peneliti dapat menyelesaikan studi.begitu banyak pengorbanan yang telah diberikan kepada saya.

 Ibunda tercinta Alm.Rasipon, terimakasih telah mendidik dan membesarkan saya hingga saat ini. Memberikan saya begitu besar doa,cinta serta dukungannya walaupu ibu tidak bisa bersama saya hingga menyelesaikan perkuliahan ini. Semoga Allah SWT memberikan tempat yang terbaik buat ibu.  Abangda tercinta Rizky Hardiansyah, SP yang menjadi motivator dalam

penyelesaian skripsi ini. Yang selalu menemani saya selama ini. Terimakasih buat doa, dukungannya, motivasinya. Selalu jadi abang yang terbaik.

 Seluruh keluarga besar yang selalu memberi doa,semangat dan dukungan kepada peneliti. Secara terkhusus kepada Wak Reban, Wak rasinah, Wak Rasikem, Wak War, Wak Semi serta kepada kak sepupu Novita Sari, SP yang telah memberikan dukungan mulai awal studi di Medan.

 Sahabat-sahabatku Dyna Ronauli Hutagaol, S.Pd, Neneng Sudarmi, S.Pd, Siti Mada Yusdina Lubis, S.Pd, Dhiah Ristanti Handayani, S.Pd, Zein Hasanah, S.Pd yang telah duluan mengejar gelar sarjananya. Begitu banyak memberi


(8)

iv

pelajaran tentang kepedulian, berbagi, susah senang dalam perkuliahan. Terimakasih buat motivasi untuk menyelesaikan studi ini.

 Teman-teman kelas A Regular 2012 Pendidikan Sejarah, Ella, Della, Frieda, Lely, Alm. Elvi, Susan, Omy, Tria Anggi, Novika, Jatmiko, Amli, Imam, Niko, Hendro, Yeni, Desi, Sarwendy, Sister, Debora, Jelita, Wiranda, Eva, Dewi, Arifin, Damson, Bayu, Cendana, Yosepha, Rioby, Ave terimakasih buat canda tawa kalian, buat motivasi baik langsung maupun tidak.

 Nadira Kartika Cahya Nasution, S.Pd juga. Terimakasih buat selama ini yang selalu menemani suka duka, memberi semangat. Selalu memberi canda tawa. Selalu bersama semenjak perteman di PPL. Membuat usaha bareng. Terimakasih.

 Kawan-kawan PPL SMA Setia Budi Abadi Perbaungan, Basuki, Lia, Putri, Nora, Nurhajijah, Bg Daulay, Frans, Yusma, Nila, Rio, Rozy, Ramces, Rapita, Bg Acer. Terimakasih buat doa dan dukungan. Sangat merindukan kebersamaan kita.

Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan Terimakasih, Peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembca dan menjadi bahan masukan bagi yang membacanya.

Medan, Januari 2017 Peneliti

Tria Devi Ayumi (3123121058)


(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... .. v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Rumusan Masalah ... 4

1.4Tujuan Penelitian... 4

1.5Manfaat Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Kajian Pustaka ... 6

2.2 Kerangka Konseptual ... 8

2.2.1 Sejarah Batik ... 8

2.2.2 Penyebaran Batik ... 10

2.2.3 Batik Sebagai Unsur Kebudayaan ... 11

2.2.4 Batik Era Kolonial ... 13

2.3 Kerangka Berpikir ... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 16

3.1 Metode Penelitian ... 16

3.2 Lokasi Penelitian ... 17

3.3 Sumber Data ... 17

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ... 17

3.5 Tekhnik Analisa Data ... 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 21

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ... 21

4.1.1 Keadaan Geografis Sumatera Timur ... 21

4.1.2 Kondisi Demografis ... 24

4.2 Sejarah Awal Datangnya Orang Jawa ke Sumatera Timur ... 25

4.3 Awal Masuk dan Penyebaran/Pendistribusian Batik Di Sumatera Timur ... 30

4.4 Daerah Penyebaran serta motif-motif Batik di Sumatera Timur Pada Zaman Kolonial ... 31


(10)

v

BAB V PENUTUP ... 78

5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 79

5.3 Saran... 80


(11)

vi DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Etnik Penduduk Sumatera Timur 1920... 28 Tabel 2. Iklan Batik Pada Surat Kabar Tahun 1863-1942... 56


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman.

Ada yang menyatakan bahwa tradisi membatik sudah ada sejak zaman pra-sejarah. Disebutkan pula bahwa batik sudah ada sejak zaman kerajaan hindu-buddha mulai berkembang di Indonesia, khususnya masa Kerajaan Sriwijaya (abad ke 7 sampai 11). Pada relief Candi Prambanan, terdapat satu bentuk ukiran yang diterjemahkan sebagai relief batik oleh para ahli. Beberapa ahli berpendapat bahwa batik di tanah Jawa baru diproduksi pada pertengahan abad ke-18. Alasannya, pada masa tersebut belum terdapat kain yang diyakini cocok untuk dibatik dengan menerapkan desain rumit. Namun, menurut dokumen yang ada, kata ‘batik’ bahkan tercantum dalam rekening muatan kiriman barang pada tahun 1641 dari Batavia ke Sumatera.


(13)

2

Dari penjelasan diatas bahwa dahulu penggunaan kain batik hanya digunakan oleh keluarga raja-raja dan pengikutnya sehingga terkesan terbatas. Namun karena para pengikutnya banyak yang tinggal diluar sehingga menyebarlah penggunaan kain batik tersebut di daerah Jawa. Akibatnya, batik mulai dijadikan suatu pekerjaan keseharian bagi masyarakat karena bernilai jual. Jawa menjadi sentra atau pusat produksi batik.

Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian raja dan keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Pada tahun 1863 dibukalah perkebunan tembakau oleh Nienhuys, perusahaan yang didirikannya kelak tumbuh menjadi salah satu perusahaan kolonial terbesar (Breman, 1997:16). Karena tembakau perusahaan ini sangat laku di pasaran Eropa dan Amerika, maka dibuka perkebunan tembakau oleh investor asing secara besar-besaran. Karena kuli Melayu dan Karo dianggap malas, maka Kuli didatangkan dari Jawa, Malaya dan daratan Cina. Mulai awal abad kedua puluh kuli Jawa semakin besar jumlahnya, termasuk kuli perempuan.

Dari perpindahan suku Jawa ke Sumatera Timur maka terjadilah akulturasi kebudayaan yang menjadi bukti sejarah bahwa pada masa lalu telah terjadi sebuah hubungan interaktif. Menurut (Koentjaraningrat, 2009: 202) Istilah Akulturasi adalah konsep mengenai proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari


(14)

3

suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Salah satu bukti akulturasi budaya yang dibawa Suku Jawa ke Sumatera adalah Batik.

Batik dibawa oleh suku Jawa pada saat Belanda merekrut tenaga kontrak pada perkebunan di Sumatera Timur. Belanda merekrut tenaga kerja perempuan suku Jawa. Dengan terjadinya pergaulan antarsuku, kerajinan batik ini ikut menyebar. Ketrampilan membatik merupakan ketrampilan yang dimiliki oleh kaum perempuan. Mereka sangat menguasai cara membuat batik tulis. Membatik sekaligus sebagai mata pencaharian mereka. Selain itu, para pedagang dari Jawa juga meupakan peyebar batik Jawa ke Sumatera Timur.

Batik diterima baik oleh masyarakat Sumatera Timur dapat dilihat dari perdagangan kain batik lewat media massa sesuai dengan iklan batik dalam surat kabar Pewarta Deli pada 02 juli 1917 pada halaman 2 dan 6 yaitu Batik Abdul Hamid dan Batik Handal Sasaktraat Soerabaja.

Berdasarkan uraian diatas mengenai munculnya kebudayaan batik di Sumatera Utara yang dibawa oleh Suku Jawa maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Sejarah Penyebaran Batik Di Sumatera Utara Pada Zaman Kolonial (1863-1942)”


(15)

4 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan identitas masalah adalah sebagai berikut:

1. Awal datangnya orang Jawa ke Sumatera Timur.

2. Proses awal masuk dan persebaran batik di Sumatera Timur

3. Penerimaan masyarakat Sumatera Timur terhadap batik Jawa di Sumatera Timur

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi Masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam proposal ini adalah :

1. Bagaimana sejarahawaldatangnya orang Jawake Sumatera Timur? 2. Dari manakah awal masuk dan penyebaran/pendistribusian batik ke

Sumatera Timur?

3. Ke daerah mana sajakah penyebaran batik di Sumatera Timur pada zaman kolonial?

4. Apa sajakah jenis-jenis/motif-motif batik yang dijual dan dipakai oleh penduduk di Sumatera Timur pada zaman kolonial?

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan penelitian ini, ada tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut :


(16)

5

1. Untuk mengetahui sejarah awal datangnya orang Jawa ke Sumatera Timur.

2. Untuk mengetahui awal masuk dan penyebaran/pendistribusian batik ke Sumatera Timur.

3. Untuk mengetahui daerah mana saja penyebaran batik di Sumatera Timur pada zaman kolonial.

4. Untuk mengetahui jenis-jenis/motif-motif batik apa saja yang dijual dan dipakai oleh penduduk di Sumatera Timur pada zaman kolonial.

1.5Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang mungkin akan diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan mengenai sejarah masuk dan persebaran batik di Sumatera Utara pada zaman kolonial

2. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat, khususnya bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah tentang Sejarah Masuk dan Persebaran Batik di Sumatera Timur pada zaman kolonial.

3. Sebagai bahan informasi bagi lainnya yang bermaksud mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai Sejarah Masuk dan Persebaran Batik di Sumatera Timur pada zaman kolonial.


(17)

80 BAB V PENUTUP 1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, kesimpulan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut

 Penyebaran Batik di Sumatera Tmur terjadi karena 1. Masuknya orang jawa ke Sumatera Timur

Datangnya orang Jawa ke Sumatera Timur salah satunya dijadikan sebagai kuli kontrak karena dibukanya perkebunan-perkebunan di Sumatera Timur. Dari datangnya Orang Jawa ke Sumatera Timur maka kebudayaannya juga terikut. Salah satunya yaitu budaya berpakaian dengan menggunakan kain batik.

2. Pedagang Kain dari Jawa

Pada tahun 1863 di Jawa sudah berkembang produksi kain batik. Untuk menjualnya para pedagang Jawa menyebar ke Nusantara untuk menjualkan kain. Salah satunya di Sumatera Timur. Selain dari pedagang Jawa langsung ke Sumatera Timur, media massa pada saat itu juga sudah mempromosikan kain batik melalui iklan di Koran, majalah.

3. Misionaris Asing

Para misionaris Asing seperti dari Jerman datang ke Sumatera Timur untuk menyebarkan agama Kristen. Mereka menyebarkan


(18)

81

agama dengan cara pendidikan yaitu membangun sekolah-sekolah. Dan mereka membuat seragam untuk anak didiknya dengan menggunakan gaya baju melayu kuno yaitu baju kurung dan menggunakan bawahan kain batik yang dikirim dari Jawa.

 Dari hasil penelitian berdasarkan analisa foto Sumatera Timur pada zaman kolonial motif kain batik yang sering digunakan adalah kain batik dengan motif parang, semen dan kawung. Dan dilihat dari warnanya kemungkinan kain batik ini diproduksi dari Yogyakarta dan surakarta atau sering disebut kain batik pedalaman.

1.2Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan secara maksimal, tetapi tentu saja penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat kekurangan maupun keterbatasan dalam penelitian. Keterbatasan dalam penelitian ini di antaranya sebagai berikut:

 Terbatasnya sumber-sumber tertulis dalam sejarah masuk dan penyebaran kain batik di Sumatera Timur pada zaman kolonial (1863-1942) merupakan salah satu hambatan dalam pengumpulan data.

 Tidak menemukan informan untuk melakukan wawancara sesuai tema yang diambil peneliti


(19)

82

 Dalam proses pengumpulan data, peneliti tidak memperoleh literatur yang secara khusus menguraikan sejarah penyebaran batik di Sumatera Timur pada zaman Kolonialisme (1863-1942)

 Dalam pengambilan data berupa benda atau kain batik yang dipakai pada zaman dulunya tidak ditemukan.

1.3Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan :

1. Kain batik bisa dijadikan suatu alat untuk merekonstruksi suatu kejadian yang pernah ada. Seperti yang saya lakukan dengan menggunakan kain batik sebagai suatu objek kajian di dalam skripsi.

2. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa kain batik masuk dan menyebar di Sumatera Timur merupakan hasil dari interaksi Suku Jawa dengan suku-suku yang ada di Sumatera Timur. Interaksi yang membuat hasil yang baik yaitu kebudayaan Suku Jawa yang dapat diterima di Sumatera Timur yaitu salah satunya kain batik. 3. Kepada yang ingin meneliti mengenai masuk dan penyebaran kain

batik di Sumatera Timur lebih meningkatkan mencari sumber karen sumber mengenai kain batik di Sumatera Timur sangat minim.


(20)

83

DAFTAR PUSTAKA

Basarshah, Luckman Sinar, 2006, Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur,Medan: Penerbit Yayasan Serdang

Breman, Jan, 1997, Menjinakan Sang Kuli: Politik Kolonial Tuan Kebun dan Kuli Di Sumatera Timur Pada Awal Abad Ke-20, Jakarta : PT Pustaka Utama Grafiti

Daliman, A, 2012, Metode Penelitian Sejarah , Yogyakarta : Ombak Hamzuri, 1985, Batik Klasik, Jakarta Pusat : Penerbit Djambatan

Koentjaraningrat, 2009, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta

Kusrianto, Adi, 2013, Batik :Filosofi, Motif, danKegunaan, Yogyakarta: PenerbitAndi

Musman, Asti, Ambar B.Arini, 2011, Batik : Warisan Adiluhung Nusantara Yogyakarta: Andi Publisher

Pelzer, Karl J, 1997, Toean Keboen dan Petani, Jakarta : Penerbit Sinar Harapan Pelly, Usman.2013, urbanisasi dan adaptasi: peranan misi budaya minangkabau

dan mandailing di perkotaan. Medan: Unimed Press

Reid, Anthony, 1987, Perjuangan Rakyat : Revolusi dan Hancurnya Kerajaan di Sumatra, Jakarta : Penerbit Sinar Harapan

Said, Mohammad, 1977, Koeli Kontrak Tempo Doeloe, Medan : Percetakan Waspada

Sari, Rina Pandan, 2013, Keterampilan Membatik, Solo : Archita

Setiawati, Puspita, 2004, Kupas Tuntas Teknik Proses Membatik Dilengkapi Tekhnik Menyablon, Yogyakarta : Penerbit Absolut


(21)

84

Sjamsuddin, Helius, 2012, Metodologi Sejarah, Yogyakarta : Ombak Spradey, James P, 2007 ,Metode Etnografi, Jakarta : Tiara Wacana

Widyosiswoyo, Supartono, Sejarah Seni Rupa Indonesia II, Jakarta : Penerbit Universitas Trisakti


(22)

RIWAYAT HIDUP Identitas Diri

Nama : Tria Devi Ayumi

Tempat/Tanggal Lahir : Sidamanik, Manik Maraja/ 04 Februari 1995

Agama : Islam

Anak ke : 2 (Kedua)

Alamat : Jalan. Karya Budi No.19, Medan Johor Nama Orang Tua

Nama Ayah : Tukino

Nama Ibu : Alm. Rasipon

Pekerjaan

Ayah : Pensiun BUMN

Ibu : -

Alamat Orangtua : Dusun V Manik Maraja, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2000-2006 : SD Negeri 091428 Sidamanik 2. Tahun 2006-2009 : SMP Negeri 1 Sidamanik 3. Tahun 2009-2012 : SMA Negeri 1 Sidamanik


(1)

80 BAB V PENUTUP 1.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, kesimpulan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut

 Penyebaran Batik di Sumatera Tmur terjadi karena 1. Masuknya orang jawa ke Sumatera Timur

Datangnya orang Jawa ke Sumatera Timur salah satunya dijadikan sebagai kuli kontrak karena dibukanya perkebunan-perkebunan di Sumatera Timur. Dari datangnya Orang Jawa ke Sumatera Timur maka kebudayaannya juga terikut. Salah satunya yaitu budaya berpakaian dengan menggunakan kain batik.

2. Pedagang Kain dari Jawa

Pada tahun 1863 di Jawa sudah berkembang produksi kain batik. Untuk menjualnya para pedagang Jawa menyebar ke Nusantara untuk menjualkan kain. Salah satunya di Sumatera Timur. Selain dari pedagang Jawa langsung ke Sumatera Timur, media massa pada saat itu juga sudah mempromosikan kain batik melalui iklan di Koran, majalah.

3. Misionaris Asing

Para misionaris Asing seperti dari Jerman datang ke Sumatera Timur untuk menyebarkan agama Kristen. Mereka menyebarkan


(2)

81

agama dengan cara pendidikan yaitu membangun sekolah-sekolah. Dan mereka membuat seragam untuk anak didiknya dengan menggunakan gaya baju melayu kuno yaitu baju kurung dan menggunakan bawahan kain batik yang dikirim dari Jawa.

 Dari hasil penelitian berdasarkan analisa foto Sumatera Timur pada zaman kolonial motif kain batik yang sering digunakan adalah kain batik dengan motif parang, semen dan kawung. Dan dilihat dari warnanya kemungkinan kain batik ini diproduksi dari Yogyakarta dan surakarta atau sering disebut kain batik pedalaman.

1.2Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan secara maksimal, tetapi tentu saja penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat kekurangan maupun keterbatasan dalam penelitian. Keterbatasan dalam penelitian ini di antaranya sebagai berikut:

 Terbatasnya sumber-sumber tertulis dalam sejarah masuk dan penyebaran kain batik di Sumatera Timur pada zaman kolonial (1863-1942) merupakan salah satu hambatan dalam pengumpulan data.

 Tidak menemukan informan untuk melakukan wawancara sesuai tema yang diambil peneliti


(3)

82

 Dalam proses pengumpulan data, peneliti tidak memperoleh literatur yang secara khusus menguraikan sejarah penyebaran batik di Sumatera Timur pada zaman Kolonialisme (1863-1942)

 Dalam pengambilan data berupa benda atau kain batik yang dipakai pada zaman dulunya tidak ditemukan.

1.3Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan :

1. Kain batik bisa dijadikan suatu alat untuk merekonstruksi suatu kejadian yang pernah ada. Seperti yang saya lakukan dengan menggunakan kain batik sebagai suatu objek kajian di dalam skripsi.

2. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa kain batik masuk dan menyebar di Sumatera Timur merupakan hasil dari interaksi Suku Jawa dengan suku-suku yang ada di Sumatera Timur. Interaksi yang membuat hasil yang baik yaitu kebudayaan Suku Jawa yang dapat diterima di Sumatera Timur yaitu salah satunya kain batik. 3. Kepada yang ingin meneliti mengenai masuk dan penyebaran kain

batik di Sumatera Timur lebih meningkatkan mencari sumber karen sumber mengenai kain batik di Sumatera Timur sangat minim.


(4)

83

DAFTAR PUSTAKA

Basarshah, Luckman Sinar, 2006, Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur,Medan: Penerbit Yayasan Serdang

Breman, Jan, 1997, Menjinakan Sang Kuli: Politik Kolonial Tuan Kebun dan Kuli Di Sumatera Timur Pada Awal Abad Ke-20, Jakarta : PT Pustaka Utama Grafiti

Daliman, A, 2012, Metode Penelitian Sejarah , Yogyakarta : Ombak Hamzuri, 1985, Batik Klasik, Jakarta Pusat : Penerbit Djambatan

Koentjaraningrat, 2009, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta : Penerbit Rineka Cipta

Kusrianto, Adi, 2013, Batik :Filosofi, Motif, danKegunaan, Yogyakarta: PenerbitAndi

Musman, Asti, Ambar B.Arini, 2011, Batik : Warisan Adiluhung Nusantara Yogyakarta: Andi Publisher

Pelzer, Karl J, 1997, Toean Keboen dan Petani, Jakarta : Penerbit Sinar Harapan Pelly, Usman.2013, urbanisasi dan adaptasi: peranan misi budaya minangkabau

dan mandailing di perkotaan. Medan: Unimed Press

Reid, Anthony, 1987, Perjuangan Rakyat : Revolusi dan Hancurnya Kerajaan di Sumatra, Jakarta : Penerbit Sinar Harapan

Said, Mohammad, 1977, Koeli Kontrak Tempo Doeloe, Medan : Percetakan Waspada

Sari, Rina Pandan, 2013, Keterampilan Membatik, Solo : Archita

Setiawati, Puspita, 2004, Kupas Tuntas Teknik Proses Membatik Dilengkapi Tekhnik Menyablon, Yogyakarta : Penerbit Absolut


(5)

84

Sjamsuddin, Helius, 2012, Metodologi Sejarah, Yogyakarta : Ombak Spradey, James P, 2007 ,Metode Etnografi, Jakarta : Tiara Wacana

Widyosiswoyo, Supartono, Sejarah Seni Rupa Indonesia II, Jakarta : Penerbit Universitas Trisakti


(6)

RIWAYAT HIDUP Identitas Diri

Nama : Tria Devi Ayumi

Tempat/Tanggal Lahir : Sidamanik, Manik Maraja/ 04 Februari 1995

Agama : Islam

Anak ke : 2 (Kedua)

Alamat : Jalan. Karya Budi No.19, Medan Johor Nama Orang Tua

Nama Ayah : Tukino

Nama Ibu : Alm. Rasipon

Pekerjaan

Ayah : Pensiun BUMN

Ibu : -

Alamat Orangtua : Dusun V Manik Maraja, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2000-2006 : SD Negeri 091428 Sidamanik 2. Tahun 2006-2009 : SMP Negeri 1 Sidamanik 3. Tahun 2009-2012 : SMA Negeri 1 Sidamanik