PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR KOSMETIKA PADA SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

KOSMETIKA PADA SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN

SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

OLEH:

ADELINA E. T GINTING 5123144001

PENDIDIKAN TATA RIAS FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i Abstrak

Adelina E T Ginting, NIM 5123144001. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Kosmetika Pada Siswa Kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika Tradisional dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas X SMK Negeri 8 Medan. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika Tradisional setelah menggunakan model pembelajaran Cooperative script di kelas X SMK Negeri 8 Medan. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran

Cooperative script pada mata pelajaran Kosmetika terhadap hasil belajar siswa di

kelas X SMK Negeri 8 Medan

Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan menggunakan 2 kelas sebagai sampel penelitian. Kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran cooperative script dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang sedangkan kelas control menggunakan pembelajaran konvensional dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes untuk melihat hasil belajar siswa pada materi kosmetika.

Analisis data yang digunakan adalah uji parametric yaitu uji t dengan persyaratan analisis uji normalitas dengan ujichi kuadrat dan uji homogenitas dengan uji F. Dari uji normalitas pretes eksperimen diperoleh . Uji normalitas postes eksperimen diperoleh . Uji normalitas pretes control diperoleh . Uji normalitas postes control diperoleh . Dari tabel diperoleh dengan dk = 5 dan . Karena maka semua kelompok data berdistribusi normal. Dari uji homogenitas pretes diperoleh . Uji homogenitas postes diperoleh . Karena maka varians data pretes dan data postes adalah homogen.

Hasil dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan pada materi kosmetika yang diajar dengan model pembelajaran cooperative script berada pada kategori baik. Hasil belajar siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan pada materi kosmetika yang diajar dengan model pembelajaran konvensional berada pada kategori cukup. Terdapat pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetika pada siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistic yaitu diperoleh dan dengan α = 0,05 dan dk = 62 sehingga sehingga atau .

Kata kunci : Model Pembelajaran Cooperative Script Hasil Belajra Mata Pelajaran Kosmetik


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Kosmetika Pada Siswa Kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan”. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Eddi Ginting dan Ibunda Rosmawati Br Sembiring tercinta yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun materil dan melimpahkan kasih sayang yang tiada habisnya, serta ibu Dra. Marnala Tobing,M.Pd selaku pembimbing skripsi yang banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan meluangkan waktunya untuk memberikan saran dan masukan guna penyempurnaan dalam pelaksanaan penelitian dan pembuatan skripsi ini dan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed

2. Ibu Dra. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Unimed

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik Unimed.

4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Unimed.


(7)

iii

5. Ibu Dr.Farihah,M.Pd, Dra.Lina Pangaribuan,M.Pd ,Dra.Nila

Handayani,M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan kepada penulis.

6. Seluruh staff pengajar dan tata usaha dilingkungan Fakultas Teknik Unimed khususnya Jurusan PKK, Prodi Pendidikan Tata Rias.

7. Ibu Noveni Hutapea,S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran di SMK Negeri 8 Medan yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya dalam melaksanakan penelitian.

8. Teman-teman seperjuangan, Nindi E Bangun, Elsa F Tarigan, Cristin Hagaina Ginting, dan seluruh teman Prodi Tata Rias Reguler & Ekstensi 2012 yang menemani penulis dalam suka dan duka, yang selalu berbagi cerita dalam menyusun skripsi ini.

9. Serta saudara/i yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan banyak terimakasih untuk doa dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi perkembangan ilmu kecantikan.

Medan, Maret 2017 Penulis,


(8)

iv DAFTAR ISI ABSTRAK ...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iv

DAFTAR GAMBAR ...vi

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ...viii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakangan...1

B. Identifikasi Masalah...5

C. Pembatasan Masalah...6

D. Rumusan Masalah...6

E. Tujuan Penelitian...7

F. Manfaat Penelitian...7

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS...9

A. Deskripsi Teori...9

1. Model Pembelajaran Cooperative Script...12

2. Hasil Belajar Kosmetika materi pokok Kosmetika Tradisional Dari Buah...21

3. Pembelajaran Konvensional...32

B. Penelitian yang relevan...33

C. Kerangka berpikir...35

D. Hipotesis Penelitian...36

BAB III METODE PENELITIAN...37

A. Desain Penelitian...37

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian...39 HALAMAN


(9)

v

C. Populasi dan Sampel Penelitian...41

D. Prosedur Penelitian...42

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data...43

BAB IV HASIL PENENLITIAN DAN PEMBAHASAN...54

A. Hasil Penelitian...54

1. Analisis staisik deskriptif...54

a. Hasil belajar siswa kelas eksperimen...54

b. Hasil belajar siswa kelas control...58

2. Analisis data statistic infrensial...62

a. Uji normalitas data...62

b. Uji homogenitas...63

c. Penguji hipotesis...63

B. Pembahasan...65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...67

A. Kesimpulan...67

B. Saran ...67


(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

1 Prosedur Penggunaan Model Cooperative Script ... 20

2 Buah Alpukat ... 27

3 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle.) ... 28

4 Pisang ... 30

5 Buah Tomat ... 31

6 Skema/ Alur Rancangan Penelitian ... 38

7 Histogram data postes hasil belajar siswa kelas eksperimen ... 56

8 Histogram tingkat penguasaan data postes hasil belajar siswa kelas eksperimen ... 58

9 Histogram data postes hasil belajar siswa kelas kontrol ... 60

10 Histogram tingkat penguasaan data postes hasil belajar siswa kelas control ... 61


(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Silabus Kosmetika Tradisional...71

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...72

3 Skenario...89

4 Soal...110

5 Uji Coba Instrumen Penelitian...128

6 Soal Uji Instrumen...135

7 Data Penelitian...150

8 Uji Normalitas Data...153

9 Uji Homogenitas...155

10 Pengujian Hipotesis...158

11 Nilai Nilai Distribusi F...160

12 Nilai Nilai Distribusi T...161

13 TABEL R ...162

14 Tabel Chikuadrat...163

15 Tabel Z Scor...164 HALAMAN LAMPIRAN


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang bertanggung jawab menyiapkan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan dengan bidangnya masing-masing pada tingkat menengah. Berdasarkan Kurikulum 3013 Tujuan sekolah menengah kejuruan secara umum adalah menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program studi yang dipilih.

Untuk mengetahu keadaan yang sebenarnya disekolah tentang hasil belajar siswa maka dilakukan observasi ke SMK Negeri 8 Medan pada mata pelajaran kosmetika . SMK Negeri 8 Medan terdapat beberapa program studi, salah satunya adalah program studi tata kecantikan. Dengan standart kompetensi memahami kosmetika kecantikan dengan kompetensi dasar mendeskripsikan kosmetika tradisional. Lulusan SMK tata rias diharapkan mempu mengenal dengan baik berbagai macam kosmetika yang ada sehingga menjadi profesional dalam bidang tata rias. Kosmetika merupakan mata pelajaran dasar untuk semua mata pelajaran yang ada di program studi tata kecantikan. Maka dari itu, pemahaman siswa dalam matapelajaran kosmetika sangat penting. Mata pelajaran kosmetika dikembangkan melalui kemampuan berfikir analisis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran lainya dalam


(13)

2

program studi tata kecantikan. Wanita pada dasarnya menganggap kosmetika menjadi kebutuhan yang pertama sebagai bentuk perawatan kecantikan mereka, menurut Ida Prihantina Kosmetika Tradisional adalah kosmetika alamiah yang dapat dibuat sendiri, langsung dari bahan-bahan yang berasal dari alam (segar maupun yang sudah dikeringkan) dan diolah secara tradisional. Di mesir 3500 tahun sebelum masehi telah digunakan berbagai bahan alami baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan maupun bahan alam lain misalnya tanah liat, lumpur, arang, batu bara bahkan api,air, embun, pasir atau atau sinar matahari. Pada hakekatnya perawatan secara tradisional merupakan salah satu manifestasi kebudayaan Indonesia, dan sebagai seni perawatan diri yang turun-temurun.

Penggolongan kosmetika tradisional dapat dibagi menurut fungsinya yaitu untuk perawatan rambut dan untuk perawatan kulit, kosmetika tradisional dapat di buat dari beberapa macam penggolongan yaitu berasal dari tumbuhan terdiri dari bunga, daun, batang, buah, biji, dan akar berasal dari hewani dan berasal dari galian. Pada SMK N 8 Medan pembelajarn kosmetika Tradisional diberikan secara bertahap yaitu dimulai dari daun, bunga, buah, batang, akar. Pada saat penulis melakukan penelitian ke sekolah 18 Februari 2017 pada pertemuan ke 4 yang dipelajari siswa adalah bagian buah maka dari itu diambil 4 buah yaitu buah alpukat, jeruk nipi, pisang, dan tomat empat buah ini mudah untuk didapatkan, disetiap musim selalu ada, harga dari buah tersebut terjangkau untuk semua kalangan sehingga semua dapat menggunakannya, masing masing buah memiliki kandungan yang cukup tinggi yang berfungsi untuk kecantikan.


(14)

3

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kosmetika siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan, bahwa proses pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Metode yang digunakan di dalam pembelajaran masih menggunakan metode ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan sehingga siswa menjadi pasif dan partisipasi siswa di dalam proses pembelajaran kurang maksimal. Metode pembelajaran yang diterapkan belum memiliki tahapan belajar sehingga siswa sulit untuk menerima dan memahami pembelajaran dari guru bidang studi dan siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir analisis, karena proses pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga menyebabkan hasil belajar siswa kurang optimal. Akibatnya dari hasil observasi siswa yang mengikuti remedial lebih besar persentasinya dari pada siswa yang hasil belajarnya pada kategori tuntas. Penulis mencoba menawarkan satu model pembelajaran dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, diperoleh data nila siswa kelas X tata kecantikan pada mata pelajaran kosmetika masih kurang memenuhi standart kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75 dapat diketahui dari tabel berikut ini:

Tabel 1. Nilai Sub Sumatif Siswa Kelas X mata Pelajaran Kosmetika No. Tahun Ajaran Nilai F % Kategori 1. 2013/2014 90-100 2 5,7 Tuntas (A)

80-89 13 40 Tuntas(B)

75-79 6 20 Tuntas(C)

<75 11 34,3 Tidak Tuntas (D) Jumlah 32 100

2. 2014/2015 90-100 2 6,3 Tuntas (A) 80-89 6 18,7 Tuntas(B)


(15)

4

75-79 9 28,1 Tuntas(C) <75 15 46,9 Tidak Tuntas (D) Jumlah 32 100

3. 2016/2017 90-100 1 3 Tuntas (A)

80-89 8 24,3 Tuntas(B) 75-79 6 18,1 Tuntas(C)

<75 17 54,6 Tidak Tuntas (D) Jumlah 32 100

Sumber: Dokumentasi SMK Negeri 8 Medan T.A 2014/2015,2015/2016,2016/2017.

Dengan memperhatikan kondisi hasil belajar diatas peneliti merasa adanya perbaikan dari proses pembelajaran di kelas mengingat tujuan kompetensi belum tercapai, adapun tujuan kompetensi keahlian di SMK N 8 Medan yakni menyiapkan tamatan untuk menghasilkan tenaga kerja trampil yang memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai sikap yang terintegrasi dalam kecakapan kerja dalam bidang keahlian tata kecantikan rambut, tata kecantikan kuli atau rias pengantin serta mampu menyelesaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi serta tuntutan dunia kerja dilandasi dengan kekuatan iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru lebih mengaktifkan siswa dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan Model Cooperative Script. Robert E Slavin (2005) mengatakan bahwa salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan daya ingat siswa adalah pembelajaran dengan model

Cooperative Script. Dengan meningkatkan daya ingat siswa pada materi yang

telah di peroleh sebelumnya, dapat pula mempermudah meningkatkan kreativitas siswa karena kreativitas siswa merupakan kemampuan membuat kombinasi baru berdasarkan data dan informasi yang sudah ada. Cooperative Script adalah model


(16)

5

pembelajaran dimana siswa bekerja berpasangan dan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran Cooperative Script untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa dan untuk meningkatkan daya ingat siswa pada materi yang telah di siapkan menggunakan gambar sehingga memotivasi siswa dengan harapan dapat meningkatnya hasil belajar Kosmetika siswa.

Hal ini peneliti kemukakan, dengan asumsi bahwa keberhasilan siswa belajar, semuanya kembali kepada diri sendiri dan kemampuanya memaknai setiap informasi yang diterimanya sehingga perlu untuk menerapkan variasi pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas dan peran siswa dalam memaknai proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran Cooperative Script siswa diarahkan untuk lebih berperan dan lebih aktif dalam pembelajaran.

Sehubungan dengan masalah diatas,maka dalam penelitian ini,upaya untuk meningkatkan hasil belajar pada pelajaran kosmetika siswa diusulkan dengan menyajikan model pembelajaran Cooperative Script. Dengan demikian penulis akan melakukan penelitian tindakan yaitu “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Kosmetika Pada Siswa Kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat di identifikasikan beberapa masalah yaitu hasil belajar kosmetika dalam kosmetika tradisional kelas X jurusan tata kecantikan SMK Negeri 8 Medan kurang maksimal, siswa kesulitan dalam


(17)

6

mengingat dan memahami materi pelajaran kosmetika, kurangnya interaksi antara siswa dan guru pada saat proses pembelajaran, siswa tidak memiliki buku modul sebagai pegangan untuk dipelajari sehingga siswa lebih lama mencatat dan siswa fokus untuk menghapalkan materi pelajaran saja dan siswa ada yang merasa bosan dengan cara belajar saat pembelajaran. Model pembelajaran Cooperative Script belum pernah di terapkan pada siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka agar penelitian

ini dapat lebih terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan, penulis melakukan pembatasan masalah pada :

1. Hasil belajar kosmetika di fokuskan pada materi Kosmetika Tradisional Perawatan Kulit Wajah Yang Berasal Dari Buah yaitu buah alpukat , jeruk nipis ,pisang, dan tomat.

2. Pembelajaran menggunakan model Cooperative script yang akan ditampilkan pada saat pembelajaran.

3. Siswa yang menjadi subjek penelitian ialah siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan T.A 2016/2017.

D. Rumusan Masalah


(18)

7

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Kosmetika Tradisional dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas X SMK Negeri 8 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Kosmetika Tradisional menggunakan model Cooperative script di kelas X SMK Negeri 8 Medan?

3. Bagaimana pengaruh Model Cooperative script pada mata pelajaran Kosmetika Tradisional kelas X SMK Negeri 8 Medan?

E. Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika Tradisional dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas X SMK Negeri 8 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika Tradisional setelah menggunakan model pembelajaran Cooperative

script di kelas X SMK Negeri 8 Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran

Cooperative script pada mata pelajaran Kosmetika terhadap hasil

belajar siswa di kelas X SMK Negeri 8 Medan. F. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Menambah wawasan penelitian tentang penggunaan Model pembelajaran Cooperative script terhadap hasil belajar Kosmetika.


(19)

8

2. Bahan masukan bagi calon guru untuk memilih metode pembelajaran yang tepat.

3. Sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan minat belajar siswa.

4. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi guru SMK Negeri 8 Medan dalam menerapkan Model Cooperative script di kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Sebagai refrensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Teknik UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sama.


(20)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan pada materi

kosmetika yang diajar dengan model pembelajaran cooperative script berada pada kategori baik.

2. Hasil belajar siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan pada materi

kosmetika yang diajar dengan model pembelajaran konvensional berada pada kategori cukup.

3. Terdapat pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran kosmetika pada siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistic yaitu diperoleh

dan dengan α = 0,05 dan dk = 62 sehingga sehingga atau

B. Saran

1. Model pembelajaran cooperative script hendaknya terus dikembangkan oleh

guru di lapangan agar siswa semakin aktif dalam pembelajaran dan motivasi siswa semakin menigkat serta semakin baiknya interaksi antara guru dan siswa, dan interaksi antara siswa dengan siswa sehingga hasil belajar siswa pada materi kosmetika menjadi lebih baik.


(21)

70

2. Model pembelajaran cooperative script masih sangat asing bagi sebagian guru

dan siswa, oleh karena itu perlu disosialisasikan oleh sekolah dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kepada peneliti yang lain hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi

dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum terjangkau saat ini.

4. Model pembelajaran cooperative script tidak cocok digunakan pada mata

pelajaran yang memiliki jam peajaran terlalu singkat karena sintaks model pembelajaran Cooperative Script membuat kelompok secara berpasangan yaitu 2 orang sehingga membutuhkan waktu yang lama.


(22)

69

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. (2009). Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Anita Lie. (2007). Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta : Grasindo

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta

Aris Shoimin. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Aryo Bogadenta. (2012). Antisipasi Gejala penuaan Dini dengan Kesaktian Ramuan Herbal. Jogjakarta: Buku Biru.

Bloom , Benyamin S. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta: Penerbit Pustaka pelajar.

Budi Sutomo dan Dr Dian Kurnia , (2016). 378 Resep Jus dan Ramuan herbal. Kawasan Pustaka

Danserau Cs. (2007). Cooperative Learning Tipe Cooperative Script

Dimyanti dan Mudjiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta:PT Rineka Cipta

Djamarah dan Zain. (1996). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Etin Solihatin ,m.pd dan Raharjo ,s.pd. (2007) cooperative learning analisis model

pembelajaran ips. bumi aksara, Jakarta.

Fraire, Paulo. (1999). Menggugat pendidikan, Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Gagne, R M. (1984). Kondisi Belajar Dan Teori Pembelajaran. Terjemahan Mundur (1989). Jakarta: Debdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.

Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi Pendidikan, Yogyakarta

Herni Kusantati. (2008). Tata Kecantikan Kulit untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan. Sekolah Menengah Kejuruan

Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran).Medan: Media Persada.

Jacobs, Dkk . (1996). Learning Cooperative Learning Via Cooperative Learning: A Sourcebook of Lesson Plants For Teacher Education On Cooperative Learning.


(23)

70

Retno Iswari Trenggono, (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetika, Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama.

Robert E Salvin, (2005). Cooperative Learning (Teori, Risert, Praktik). Bandung: Nusa Media.

Rostamailis, dkk. (2008). TataKecantikan Rambut Jilid 1. Jakarta: Penerbit Depertemen. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D.Bandung :Alfabeta Wina Sanjaya. (2008). Model Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


(1)

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Kosmetika Tradisional dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas X SMK Negeri 8 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Kosmetika Tradisional menggunakan model Cooperative script di kelas X SMK Negeri 8 Medan?

3. Bagaimana pengaruh Model Cooperative script pada mata pelajaran Kosmetika Tradisional kelas X SMK Negeri 8 Medan?

E. Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika Tradisional dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas X SMK Negeri 8 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika Tradisional setelah menggunakan model pembelajaran Cooperative script di kelas X SMK Negeri 8 Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Cooperative script pada mata pelajaran Kosmetika terhadap hasil belajar siswa di kelas X SMK Negeri 8 Medan.

F. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Menambah wawasan penelitian tentang penggunaan Model pembelajaran Cooperative script terhadap hasil belajar Kosmetika.


(2)

2. Bahan masukan bagi calon guru untuk memilih metode pembelajaran yang tepat.

3. Sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan minat belajar siswa.

4. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi guru SMK Negeri 8 Medan dalam menerapkan Model Cooperative script di kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Sebagai refrensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Teknik UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sama.


(3)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan pada materi

kosmetika yang diajar dengan model pembelajaran cooperative script berada pada kategori baik.

2. Hasil belajar siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan pada materi

kosmetika yang diajar dengan model pembelajaran konvensional berada pada kategori cukup.

3. Terdapat pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetika pada siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistic yaitu diperoleh dan dengan α = 0,05 dan dk = 62 sehingga sehingga atau

B. Saran

1. Model pembelajaran cooperative script hendaknya terus dikembangkan oleh guru di lapangan agar siswa semakin aktif dalam pembelajaran dan motivasi siswa semakin menigkat serta semakin baiknya interaksi antara guru dan siswa, dan interaksi antara siswa dengan siswa sehingga hasil belajar siswa pada materi kosmetika menjadi lebih baik.


(4)

2. Model pembelajaran cooperative script masih sangat asing bagi sebagian guru dan siswa, oleh karena itu perlu disosialisasikan oleh sekolah dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kepada peneliti yang lain hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi

dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum terjangkau saat ini.

4. Model pembelajaran cooperative script tidak cocok digunakan pada mata pelajaran yang memiliki jam peajaran terlalu singkat karena sintaks model pembelajaran Cooperative Script membuat kelompok secara berpasangan yaitu 2 orang sehingga membutuhkan waktu yang lama.


(5)

69

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. (2009). Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Anita Lie. (2007). Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta : Grasindo

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta

Aris Shoimin. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Aryo Bogadenta. (2012). Antisipasi Gejala penuaan Dini dengan Kesaktian Ramuan Herbal. Jogjakarta: Buku Biru.

Bloom , Benyamin S. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta: Penerbit Pustaka pelajar.

Budi Sutomo dan Dr Dian Kurnia , (2016). 378 Resep Jus dan Ramuan herbal. Kawasan Pustaka

Danserau Cs. (2007). Cooperative Learning Tipe Cooperative Script

Dimyanti dan Mudjiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta:PT Rineka Cipta

Djamarah dan Zain. (1996). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Etin Solihatin ,m.pd dan Raharjo ,s.pd. (2007) cooperative learning analisis model

pembelajaran ips. bumi aksara, Jakarta.

Fraire, Paulo. (1999). Menggugat pendidikan, Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Gagne, R M. (1984). Kondisi Belajar Dan Teori Pembelajaran. Terjemahan Mundur (1989). Jakarta: Debdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.

Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi Pendidikan, Yogyakarta

Herni Kusantati. (2008). Tata Kecantikan Kulit untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan. Sekolah Menengah Kejuruan

Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran).Medan: Media Persada.

Jacobs, Dkk . (1996). Learning Cooperative Learning Via Cooperative Learning: A Sourcebook of Lesson Plants For Teacher Education On Cooperative Learning.


(6)

Retno Iswari Trenggono, (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetika, Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama.

Robert E Salvin, (2005). Cooperative Learning (Teori, Risert, Praktik). Bandung: Nusa Media.

Rostamailis, dkk. (2008). TataKecantikan Rambut Jilid 1. Jakarta: Penerbit Depertemen. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D.Bandung :Alfabeta Wina Sanjaya. (2008). Model Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR KECANTIKAN KULIT SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN.

4 7 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING AND EXTENDING) TERHADAP HASIL BELAJAR KOSMETIKA SISWA TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 10 MEDAN.

1 5 24

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI SISWA KELAS X TATA BOGA SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 3 22

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR ANATOMI FISIOLOGI PADA SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 10 MEDAN.

0 4 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 2 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KOSMETIKA SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 1 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOSMETIKA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 4 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR KECANTIKAN KULIT SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 3 26

PENGARUH STRATEGI BELAJAR MURDER TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KOSMETIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 1 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KOSMETIKA KECANTIKAN KELAS XI TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR.

0 2 25