Segitiga Kecepatan Turbin Dengan Dua Tingkat Kecepatan

maka daya transmisi pada roda gigi P t : Dimana : tz = efisiensi roda gigi yang ditentukan dari gambar 3.4 = 0,9408

3.5 Segitiga Kecepatan Turbin Dengan Dua Tingkat Kecepatan

Dengan merancang turbin terdiri dari dua baris sudu dua tingkat kecepatan dan dengan mengambil harga uc 1 optimum sebesar 0,22 dan koefesien kecepatan φ sebesar 0,95 maka kecepatan absolute uap keluar nozel: Kecepatan uap keluar teoritis C 1t adalah Kecepatan keliling sudu: U = uc 1 x C 1 U = 0,22 x 800,42 U = 176,09 mdet Dengan mengambil sudut masuk uap α 1 sebesar 20 , diperoleh kecepatan relatif uap memasuki sudu gerak baris pertama W 1 : Universitas Sumatera Utara Sudut kecepatan relatif uap memasuki sudu gerak baris pertama : Gambar 3.7 Segi tiga kecepatan untuk turbin impuls dengan dua tingkat kecepatan Kecepatan relatif uap pada sisi keluar sudu gerak I, dimana koefesiensi sudu- sudu baris pertama ψ diambil 0,82 w 2 = ψ x w 1 = 0,82 x 637,80 = 522,996 mdet Dengan mengambil sudut relatif keluar uap β 2 lebih kecil 3 dari sudut kecepatan relatif masuk uap: β 2 = 25,42 - 3 = 22,42 , diperoleh kecepatan absolute uap keluar sudu gerak I : Sudut kecepatan keluar absolute uap keluar sudu gerak I : Universitas Sumatera Utara Kerugian kalor pada nozel : Kerugian kalor pada sudu gerak I: Kecepatan absulute uap masuk sudu gerak II: Dimana : gb adalah koefesiensi sudu pengarah Sudut pengarah pada sisi keluar : α 1 ´ = α 2 - 3° α 1 ´ = 32,98° - 3° α 1 ´ = 29,98° Kecepatan relatif uap pada sisi masuk sudu gerak II : Universitas Sumatera Utara Sudut kecepatan relatif uap masuk ke sudu gerak II : Kecepatan relatif uap keluar sudu gerak II : W 2 ´ = ψ.W 1 ’ = 0,88 x 181,66 = 159,86 mdet Sudut keluar relatif uap sudu gerak baris II: β 2 = β 1 - 3° β 2 = 58,95° - 3° β 2 = 55,95° Kecepatan absolute uap keluar sudu gerak baris II: Sudut keluar absolute uap sudu gerak II: Kerugian kalor pada sudu pengarah : Universitas Sumatera Utara Kerugian kalor pada sudu gerak baris kedua : Kerugian kalor akibat kecepatan keluar : Efisiensi pada keliling cakram dihitung melalui persamaan : Dimana : C 1 u = C 1 x cos α 1 = 800,42 x cos 20 = 752,15 mdet C 2 u = C 2 x cos α 2 = 366,42 x cos 32,98 = 307,38 mdet C 1 u = C 1 x cos α 1 = 311,46 x cos 29,98° = 269,79 mdet C 2 u = C 2 x cos α 2 = 158,24 x cos 123,17° = -86,58 mdet Untuk memeriksa ketepatan perhitungan kerugian kerugian kalor yang diperoleh diatas hasilnya dibandingkan dengan hasil hasil yang diperoleh untuk nilai uc 1 yang optimum : Universitas Sumatera Utara kesalahan perhitungan : Persen error 2 Kerugian akibat gesekan cakram dan kerugian pengadukan ditentukan dari: G N h gca gca 427 102 = Dimana : λ = koeffisien uap panas lanjut, antara 1,1 dan 1,2, dan untuk uap jenuh sama dengan 1,3. γ= 1 0,2774 = 3,6049 kgm 3 adalah volume spesifik uap sesudah nozel. d = diameter rata-rata sudu Maka : Universitas Sumatera Utara Sehingga kerugian akibat gesekan cakram dan kerugian pengadukan diperoleh: Penurunan kalor yang dimanfaatkan dalam turbin sebesar : Maka : Dari nilai oi η ini dapat dicari nilai masa aliran yang tepat melalui turbin : Universitas Sumatera Utara Jika terdapat ketidak sesuaian lebih dari 2 kerugian energi gca h harus dievaluasi ulang dan diperoleh nilai massa aliran yang sebenarnya. Perbedaan antara masa aliran uap yang diperoleh dari perhitungan pendahuluan dan dari perhitungan akhir adalah : Karena ketidak sesesuaian masih pada batas-batas yang di ijikan, oleh karena itu perhitungan tidak perlu diulang lagi.

3.6 Daya Turbin Uap