Bantalan dan Pelumasan PERHITUNGAN UKURAN UTAMA TURBIN

4.7 Bantalan dan Pelumasan

Bantalan merupakan bagian utama dari elemen mesin sehingga dalam pemilihannya harus dipertimbangkan peranannya. Bantalan yang dipakai pada rancangan ini adalah bantalan luncur, mengingat beban yang dialami cukup besar dan putaran yang tinggi. Bantalan disuplai dengan minyak pelumas yang biasanya pada tekanan 0,4 sampai 0,7 atm pengukuran gauge. Ruang bebas disediakan diantara poros dan permukaan bantalan untuk dapat memberi tempat bagi lapisan minyak pelumas. Secara umum bantalan luncur dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 4.7 Bantalan Luncur Pendesainan bantalan ini dilaksanakan menurut metode yang disarankan oleh M.I. Yanovsky untuk bantalan luncur 180 . Jenis bantalan yang digunakan adalah bantalan radial journal bearing. Untuk ruang bebas a dan b dipilih sesuai dengan diameter poros. Ruang bebas yang diperbolehkan untuk bantalan luncur yang didasarkan pada data operasi turbin uap diberikan pada tabel 4.7 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Ruang bebas yang diperbolehkan untuk bantalan luncur Ruang bebas a dan b dipilih sesuai dengan diameter poros Tabel 4.3, dengan interpolasi didapat harga a untuk diameter 224 mm yang dipilih untuk bantalan dengan lapisan logam putih a = 0,15 mm dan b = 0,25 mm. Gambar 4.8 Dudukan poros pada bantalan pada berbagai kecepatan Perbandingan dL biasanya diandaikan sebesar 1 sampai 1,2 akan tetapi untuk bantalan yang dibebani dengan beban yang berat, nilai-nilai yang lebih besar dapat dipakai diambil 2. L = d1,2 = 1001,2 L = 83,33 mm. Gaya tangensial yang terjadi pada poros sebesar : Universitas Sumatera Utara Beban pada poros sebesar : W = berat poros + berat cakram W = 135,282 + 191,51kg = 326,792 kg Maka gaya radial sebesar : Koefisien kriteria beban bantalan diperoleh dari persamaan : µ φ υ . . 2 u L d a F r v = Dimana : F r = beban bantalan = 3909,681 kg L = panjang permukaan bantalan = 83,33 mm u = kecepatan keliling permukaan poros µ = viskositas rata-rata minyak pelumas = 0,3 x 10 -6 kg.detcm 2 untuk minyak jenis TZOUT GOST 32-53 maka : Besar harga koefisien x diperoleh dari gambar 4.9. Untuk bantalan luncur θ = 180 dan harga ε = 1,2 diperoleh x = 0,565 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Grafik koefisien φ v kriteria beban Koefisien gesek f untuk bantalan dapat dihitung dengan menggunakan data-data pada gambar 4.10. Untuk bantalan luncur θ = 180 dan harga ε = 1,2 dan x =0,72, diperoleh φ s = 3,775 Gambar 4.10 Grafik untuk menentukan koefisien φ s maka : Kerja untuk melawan gesekan : Universitas Sumatera Utara Dengan mengabaikan kerugian akibat radiasi, maka jumlah minyak yang dibutuhkan untuk menyerap kalor yang timbul akibat gesekan pada bantalan akan sebesar : . . . 60 1 2 t t C Q q x − = γ γ Dimana : γ = bobot spesifik pelumas 0,92 kgltr C = kapasitas termal rata-rata minyak pelumas 0,4 kkalkg C t 1 = temperatur minyak pada sisi masuk, diandaikan 35 ÷ 45 C. untuk perencanaan ini diambil 40 C. t 2 = temperatur minyak pada sisi keluar t 2 = t 1 + 10 ÷ 45 C. Temperatur minyak pada sisi keluar dari bantalan tidak boleh lebih dari 60 C, karena pada temperatur yang lebih tinggi kualitas minyak pelumas menurun dengan cepat yang menjadi tidak dapat dipakai lagi untuk pemakaian selanjutnya maka ditetapkan, t 2 = 52 C. maka :

4.8 Rumah Turbin