7 mengalami komplikasi atau apendisitis perforasi sehingga dibutuhkan perawatan yang
lebih lama Haryono, 2012.
6. Berdasarkan Kondisi Pulang
Bedah apendisitis termasuk dalam kategori operasi bersih terkontaminasi. Pada pasien bedah apendisitis kemungkinan timbul infeksi yaitu 5-15 sehingga diperlukan
perawatan khusus di rumah sakit DepartemenSMF Ilmu Bedah, 2009.
Tabel 7. Karakteristik Pasien Bedah Apendisitis Berdasarkan Kondisi Pulang di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2014
No Kondisi Pulang
Jumlah Persentase
N=89
1 Sembuh 52 58,4 2 Dalam
Perbaikan 37 41,6
Berdasarkan hasil penelitian, kondisi pulang pasien diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu sembuh dan dalam perbaikan.Kondisi pulang pasien bedah apendisitis di
rumah sakit “X”terbanyak adalah sembuh yaitu 52 pasien 58,4, dan 37 pasien 41,6
dalam perbaikan Tabel 7. B.
Karakteristik Obat 1.
Obat yang digunakan
Tabel 8. Karakteristik Penggunaan Terapi Obat Lain pada Pasien Bedah Apendisitis di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2014
Kelas Terapi Nama Generik
Jumlah Presentase
N=89
Antibiotik Metronidazol, Levofloxacin, Cefadroxil, Ciprofloxacin,
Cefixime, Gentamicin, Netilmisin, Cefuroxim, Meropenem
89 100 Larutan elektrolit
NaCl, Ringer Laktat 89
100 Antasida dan tukak lambung
Antacid, Ranitidin, Omeprazol 83
93,2 Analgesik-non narkotik
Deksketoprofen, Ketorolac, Tramado, Na diklofenak, Metampiron, Metamizol, Paracetamol
82 91
Anestesi Pethidin 89
100 Antiemetik Ondancetron
15 16,8
Pencahar Bisakodil 6
6,7 Vitamin Vit-A,
Vit-C, Vit-B1,B6,B12
5 5,6
Pada hasil penelitian penggunaan larutan elektrolit digunakan sebanyak 89 pasien 100 Tabel 8, ini merupakan bentuk terapi suportif untuk pasien karena mengalami
gangguan keseimbangan cairan tubuh yang disebabkan mual muntah. Antibiotik terapi pasca bedah juga diberikan pada 89 100 pasien yang menjalani bedah apendisitis. Hal
ini dapat dilihat pada resep yang diberikan oleh dokter rumah sakit yang meresepkan beberapa antibiotik terapi yang juga diberikan sebagai bentuk terapi suportif guna
menunjang kesembuhan pasien. Selain itu juga terdapat obat lain seperti antasida-antitukak
8 lambung, analgesik non narkotik untuk mengurangi nyeri dan demam, pencahar untuk
beberapa pasien yang mengalami konstipasi, antiemetik untuk mual muntah, kemudian vitamin untuk membantu pemulihan kondisi pasien, dan lain-lain ISO, 2013.
2. Antibiotik Profilaksis
Pemberian antibiotik profilaksis pada pasien bedah apendisitis merupakan bentuk terapi penunjang untuk mencegah terjadinya infeksi pasca operasi, yang telah disesuaikan
dengan gejala klinis dan kondisi pasien serta sensitivitas antibiotik terhadap bakteri DepartemenSMF Ilmu Bedah, 2009.
Tabel 9. Karakteristik Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Apendisitis di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2014
Golongan Antibiotik Rute
Waktu Pemberian
Jumlah Persentase N=89
Sefalosporin gen III Seftriakson
Sefotaksim Seftazidim
iv iv
iv 60 menitPre Op
80 6
3 89,9
6,7 3,4
Berdasarkan hasil penelitian antibiotik yang paling banyak digunakan pada pasien bedah apendisitisdi rumah sakit “X” tahun 2014 adalah golongan Sefalosporin generasi III
yaitu Seftriakson 1g iv dosis tunggal sebanyak 80 pasien 89,9, kemudian Sefotaksim sebanyak 6 pasien 6,7 dan Ceftazidim sebanyak 3 pasien 3,4 Tabel 9.Sedangkan
menurut DiPiro 2008, pilihan utama untuk profilaksis bedah apendisitis yaitu Cefotetan atau Cefoxitin yang merupakan Sefalosporin generasi II. Antibiotik golongan Sefalosporin
generasi III merupakan antibiotik yang direkomendasikan dalam buku pedoman standar penggunaan antibiotik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2011-2012.
C. Ketepatan Penggunaan Antibiotik Profilaksis
1. Tepat Pasien
Suatu obat dikatakan tepat pasien jika pemberian obat tidak berkontraindikasi dengan kondisi patologis dan fisiologis pasien dan sesuai dengan standar pengobatan medis yang
berlaku.
Tabel 10. Penggunaan Antibiotik Profilaksis Aspek Tepat Pasien pada Pasien Bedah Apendisitis di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2014
No Antibiotik Profilaksis
Keterangan Jumlah
Persentase N=89
1 Seftriakson
Alergi terhadap Seftriakson 1
1,1
Dari hasil penelitian, ditemukan 1 peresepan antibiotik yang tidak tepat pasien no. kasus 53, karena pasien alergi terhadap Seftriakson. Berdasarkan 89 data yang diperoleh,
menunjukkan 88 penggunaan antibiotik 98,9 tepat pasien karena tidak berkontraindikasi dengan kondisi pasien dan 1 penggunaan antibiotik 1,1 tidak tepat
pasien.