8 lambung, analgesik non narkotik untuk mengurangi nyeri dan demam, pencahar untuk
beberapa pasien yang mengalami konstipasi, antiemetik untuk mual muntah, kemudian vitamin untuk membantu pemulihan kondisi pasien, dan lain-lain ISO, 2013.
2. Antibiotik Profilaksis
Pemberian antibiotik profilaksis pada pasien bedah apendisitis merupakan bentuk terapi penunjang untuk mencegah terjadinya infeksi pasca operasi, yang telah disesuaikan
dengan gejala klinis dan kondisi pasien serta sensitivitas antibiotik terhadap bakteri DepartemenSMF Ilmu Bedah, 2009.
Tabel 9. Karakteristik Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Apendisitis di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2014
Golongan Antibiotik Rute
Waktu Pemberian
Jumlah Persentase N=89
Sefalosporin gen III Seftriakson
Sefotaksim Seftazidim
iv iv
iv 60 menitPre Op
80 6
3 89,9
6,7 3,4
Berdasarkan hasil penelitian antibiotik yang paling banyak digunakan pada pasien bedah apendisitisdi rumah sakit “X” tahun 2014 adalah golongan Sefalosporin generasi III
yaitu Seftriakson 1g iv dosis tunggal sebanyak 80 pasien 89,9, kemudian Sefotaksim sebanyak 6 pasien 6,7 dan Ceftazidim sebanyak 3 pasien 3,4 Tabel 9.Sedangkan
menurut DiPiro 2008, pilihan utama untuk profilaksis bedah apendisitis yaitu Cefotetan atau Cefoxitin yang merupakan Sefalosporin generasi II. Antibiotik golongan Sefalosporin
generasi III merupakan antibiotik yang direkomendasikan dalam buku pedoman standar penggunaan antibiotik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2011-2012.
C. Ketepatan Penggunaan Antibiotik Profilaksis
1. Tepat Pasien
Suatu obat dikatakan tepat pasien jika pemberian obat tidak berkontraindikasi dengan kondisi patologis dan fisiologis pasien dan sesuai dengan standar pengobatan medis yang
berlaku.
Tabel 10. Penggunaan Antibiotik Profilaksis Aspek Tepat Pasien pada Pasien Bedah Apendisitis di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2014
No Antibiotik Profilaksis
Keterangan Jumlah
Persentase N=89
1 Seftriakson
Alergi terhadap Seftriakson 1
1,1
Dari hasil penelitian, ditemukan 1 peresepan antibiotik yang tidak tepat pasien no. kasus 53, karena pasien alergi terhadap Seftriakson. Berdasarkan 89 data yang diperoleh,
menunjukkan 88 penggunaan antibiotik 98,9 tepat pasien karena tidak berkontraindikasi dengan kondisi pasien dan 1 penggunaan antibiotik 1,1 tidak tepat
pasien.
9 Pasien yang mengalami alergi dapat memiliki tanda reaksi alergi berupa gatal dengan
bintik merah, sulit bernafas, pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan, dan hipotensi. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya penggunaan obat segera dihentikan
atau diganti dengan obat alternatif golongan lain yang tidak menimbulkan reaksi alergi yaitu sefazolin AHS, 2014.
2. Tepat Obat
Parameter untuk mengetahui kerasionalan penggunaan antibiotik profilaksis diantaranya adalah tepat obat. Tepat obat yaitu obat yang diberikan merupakan obat pilihan
Drug of Choiceyang sesuai dengan standar yang berlaku.
Tabel11. Penggunaan Antibiotik Profilaksis Aspek Tepat Obat pada Pasien Bedah Apendisitis di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit “X” Tahun 2014