Teknik Perancangan Database Sistem Manajemen

commit to user II-13

2.6.1 Teknik Perancangan Database

Dalam perancangan database dikenal dua macam cara: A. Teknik Normalisasi Cara ini dimulai dari dokumen dasar yang sudah ada pada sistem atau sudah dipakai sistem tersebut, data-data pada dokumen dasar tersebut dipisah- pisah menjadi file-file yang tiap field pada file tersebut bergantung penuh pada kunci utama field kunci yang biasanya dikenal dengan bentuk normal ketiga. Kemudian setiap file dalam database tersebut ditentukan hubungannya dengan file-file yang lain dengan cara memasang field tamu pada file-file anak atau file konektor . Analisis normalisasi digunakan untuk memeriksa apakah terdapat redundansi dalam perancangan file-file pada database. Redundansi ini akan menyebabkan sulitnya pengelolaan suatu database Kadir, 2009. Beberapa kondisi anomali yang dapat menyebabkan redundansi dijelaskan sebagai berikut : a Insertion anomaly. Anomali ini terjadi jika terdapat penambahan data pada suatu tabel dalam database mengharuskan data lainnya harus turut serta ditambahkan. b Update anomaly. Anomali ini terjadi jika pada waktu terjadi perubahan pada suatu data harus diikuti dengan perubahan data-data lainnya. c Delete anomaly. Anomali ini terjadi jika data yang seharusnya masih dibutuhkan, ikut terhapus pada waktu menghapus suatu data tertentu. Dengan melakukan normalisasi, maka akan menghilangkan redundansi yang terjadi pada suatu database Kadir, 2009. Untuk melakukan normalisasi diperlukan suatu konversi bentuk tabel yang terdiri dari beberapa tahap. Tiap-tiap tahap ini mengubah suatu bentuk normal pada tabel. Beberapa bentuk normal yang umum digunakan antara lain : a Bentuk Normal Pertama INF Persyaratan dari bentuk normal ini adalah tidak terdapatnya perulangan data atau grup pada suatu tabel. b Bentuk Normal Kedua 2NF Persyaratan dari bentuk normal kedua adalah jika setiap atribut non-key pada suatu tabel bergantung sepenuhnya pada seluruh atribut key, tidak hanya commit to user II-14 bergantung pada sebagian atribut key saja. Dengan kata lain sebuah relasi berada pada 1NF dan 2NF jika salah satu syarat dibawah terpenuhi. 1. Primary key hanya terdiri atas 1 atribut. 2. Tidak terdapat atribut yang bukan primary key 3. Setiap attribut yang non key tergantung penuh atas seluruh atribut di primary key. c Bentuk Normal Ketiga 3NF Persyaratan dari bentuk normal ketiga adalah jika setiap atribut non-key hanya bergantung pada atribut key saja, bukan tergantung pada atribut non-key lainnya, dengan kata lain sebuah relasi berada pada 3NF bila relasi adalah 1NF dan 2NF serta tidak ada non key atribut yang tergantung fungsional kepada non key atribut yang lainnya. d Bentuk Normal Boyce-Codd BCNF Bentuk normal ini adalah perbaikan dari bentuk normal ketiga. Bentuk normal ketiga tidak mempertimbangkan apakah suatu bagian dari atribut key menentukan atribut key lainnya. Selain itu bentuk normal ini juga mempertimbangkan apakah ada atribut non-key yang menentukan suatu atribut key pada tabel. B. Teknik Entity Relationship Langkah ini sering digunakan pada perancangan sistem, dimulai dengan pembuatan diagram arus data yang menghasilkan kamus data yang merupakan daftar semua elemen field yang dibutuhkan dalam sistem tersebut. Dari field- field tersebut dipilih field kunci yang bersifat unik, artinya keseluruhan record dapat dicari dari record tersebut, kemudian baru dibuat file-file berdasar kunci record tersebut yang mana elemen field dalam field tersebut bergantung penuh dengan field kunci tersebut. Setelah membuat tabel baru ditentukan relasi dari tiap tabel tersebut seperti halnya teknik normalisasi.

2.6.2 Aturan Integritas