Metode Penelitian Desain Penelitian

Anggia Amanda Lukman, 2015 Perbedaan model pembelajaran Think-Talk-Write TTW dengan model pembelajaran Traffinger terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dengan demikian sampel yang digunakan ialah tiga kelas XI IPS 2,3 dan 4 dengan jumlah 24 peserta didik. Untuk setiap kelas di ambil 8 peserta didik dengan kriteria 4 peserta didik yang memperoleh nilai tertinggi dan 4 peserta didik yang memperoleh nilai terendah. Rencana penelitian ini akan dilaksanakan di SMAN 10 Bandung. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersedut. Karena itu, sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI IPS 2, XI IPS 3 dan XI IPS 4. Hal ini karena pada penelitian, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan cara menentukan sendiri sampel yang akan di ambil sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti itu sendiri. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan cara menentukan sendiri sampel yang akan diambil sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti itu sendiri. Pada penelitian ini mengelompokkan kelas yang terdiri dari kelas eksperimen 1 yaitu kelas XI IPS 4 menggunakan model pembelajaran Think-Talk-Write, kelas eksperimen 2 yaitu kelas XI IPS 2 menggunakan model pembelajaran Traffinger dan kelas kontrol yaitu kelas XI IPS 3 menggunakan model pembelajaran konvensional dimana pendidik menggunakan metode ceramah dan diskusi dalam proses belajar mengajar.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperimen. Pengertian motode quasi eksperimen menurut Sugiyono 2012, hlm. 77 adalah bentuk quasi eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design. Desain Anggia Amanda Lukman, 2015 Perbedaan model pembelajaran Think-Talk-Write TTW dengan model pembelajaran Traffinger terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan ekperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen. Sesuai dengan pendapat Arikunto dalam Fanny ,2014, hlm 61 “ eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk akibat dari suatu perlakuan.” Pemilihan metode ini disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, yaitu untuk menguji perbedaan model pembelajaran think –talk –write ttw dengan traffinger dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran sosiologi.

D. Desain Penelitian

Penelitian di desain menggunakan desain nonequivalent control group design yang termasuk dalam bentuk quasi eksperimen yang dikembangkan dari true experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan ekperimen. Desain ini hampir sama dengan pretest- posttest control group design, perbedaanya hanya pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok control tidak dipilih secara acak. Gambar 3.1 Pola Penelitian Nonequivalent Control Group Design Sumber : Sugiyono 2012, hlm. 79 Keterangan : O1 Xe1 Xe2 O2 O3 Xk O4 Anggia Amanda Lukman, 2015 Perbedaan model pembelajaran Think-Talk-Write TTW dengan model pembelajaran Traffinger terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu O1= Pretest test Awal dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam mata pelajaran sosiologi sebelum dilakukan perlakuan treatment pada kelas kelompok eksperimen. O2=Posttest tes akhir dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam mata pelajaran sosiologi sesudah dilakukan perlakuan treatment pada kelas kelompok eksperimen. O3= Pretest test Awal Pretest test Awal dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam mata pelajaran sosiologi sebelum dilakukan perlakuan treatment pada kelas kelompok control. O4= Posttest tes akhir dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam mata pelajaran sosiologi sesudah dilakukan perlakuan treatment pada kelas kelompok kontrol. Xe1= treatment perlakuan pengajar mata pelajaran sosiologi dengan menggunakan model pembelajaran Think –Talk –Write TTW. Xe2= treatment perlakuan pengajar mata pelajaran sosiologi dengan menggunakan model pembelajaran Traffinger. Xk= treatment perlakuan pengajar mata pelajaran sosiologi dengan menggunakan metode konvensional. Pada penelitian ini menggunakan tiga kelas, dua kelas sebagai kelas eksperimen yaitu eksperimen satu dan eksperimen 2 kemudian satu kelas sebagai kelas kontrol. Ketiga kelas tersebut sebelumnya telah dilakukan observasi sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi kelas sebelum di lakukan pretest dan treatment . Pemberian Pretest dilakukan pada ketiga kelas yang dijadikan sebagai penelitian untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik sebelum diberikan treatment atau perlakuan. Setelah dilakukan pretest pada masing masing kelas penelitian, selanjutnya setiap kelas di berikan treatment atau perlakuan. Untuk kelas eksperimen satu menggunakan model pembelajaran Think –Talk –Write, kelas eksperimen dua menggunakan model pembelajaran Traffinger, dan kelas kontrol tidak menggunakan perlakuan secara khusus dalam proses pembelajaran melainkan hanya menggunakan model ceramah. Selanjutnya, setelah setiap kelas Anggia Amanda Lukman, 2015 Perbedaan model pembelajaran Think-Talk-Write TTW dengan model pembelajaran Traffinger terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian melaksanakan pretest dan posttest, langkah selanjutnya ialah pemberian postest untuk melihat kemampuan peserta didik setelah dilakukan treatment. Setelah dilakukan eksperimen pada masing-masing kelas, peneliti selanjutnya mengolah hasil pretest dan postest untuk menguji perbedaan keberhasilan antar perlakuan tersebut. Keberhasilan pada kelas eksperimen satu akan dibandingkan dengan kelas kontrol sebagai uji hipotesis 1, kelas eksperimen dua akan dibandingkan dengan kelas kontrol sebagai uji hipotesis 2 dan kelas eksperimen satu akan dibandingkan dengan kelas eksperimen dua sebagai uji hipotesis 3. Berdasarkan pembahasan yang diuraikan sebelumnya, maka pada dasarnya penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian perlakuan pada kelas yang diteliti.

E. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN TTW (THINK TALK WRITE) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS X

3 33 315

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

Peningkatan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Pada Mata Kuliah Aljabar Matriks dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Talk Write

0 2 9

MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

0 0 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) Husnidar

0 0 6