1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Air sangat penting demi kelangsungan kehidupan semua makhluk hidup tanpa terkecuali. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk proses
pencernaan, metabolisme, mengangkut zat-zat makanan dalam tubuh, mengatur keseimbangan suhu tubuh, dan menjaga agar tubuh tidak kekeringan Widyastuti,
2011. Menurut Departemen Kesehatan RI 1994 keperluan air umumnya adalah 60 liter perkapita : 30 liter untuk keperluan mandi, 15 liter untuk keperluan
minum, dan sisanya untuk kebutuhan yang lainnya. Tidak hanya itu air juga merupakan sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit perut Sutrisno, 2006.
Peradaban yang berkembang serta semakin bertambahnya penduduk di dunia ini menyebabkankebutuhan akan air minum meningkat. Peningkatan kebutuhan
air minum menambah aktivitas kehidupan yang dapat menambah pengotoran atau pencemaran air. Meningkatnya pencemaran air baik dari sumber air tanah, sungai,
danau dapat dilihat dari meningkatnya konsumsi air minum dalam kemasan baik itu di perkotaan besar maupun kecil Keraf, 2010. Seiring meningkatnya
konsumsi air minum maka bisnis air minum isi ulang makin menjamur karena harganya yang murah tetapi belum tentu sesuai dengan standart mutu air minum.
Depot Air Minum Isi Ulang DAMIU merupakan suatu badan usaha yang menyediakan air minum dalam bentuk eceran dan harganya lebih terjangkau dari
air minum dalam kemasan. Tetapi akhir-akhir ini kualitasnya menurun karenasterilitas peralatan yang kurang atau kurangnya pemahaman pengusaha air
minum dengan peralatan yang digunakan Suprihatin, 2008. Perhatian mengenai keamanan air minum saat ini diperlukan untuk mengurangi kemungkinan adanya
cemaran bakteri coliform, Escherichia coli, dan zat-zat yang terlarut di dalamnya Nester, 2012.
Parameter wajib penentuan kualitas air minum secara mikrobiologi adalah total bakteri Escherichia coli. Penentuan kualitas air secara mikrobiologi
dilakukan dengan Most Probable Number Test. Jika di dalam 100 mL sampel air minum didapatkan sel bakteri coliform memungkinkan terjadinya diare dan
gangguan pencernaan lain Suriawiria, 2008. Asfawi 2004 melakukan penelitian pada 49 sampel depot air minum isi ulang di kota Semarang dengan
hasil sebanyak 15 depot 30,6 tidak memenuhi syarat sebagai air minum artinya bahwa air minum diindikasikan sudah tercemar bakteri Coliform
Escherichia coli. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh air minum yang tercemar bakteri ColiformEscherichia coli adalah diare. Parameter pemeriksaan
air minum meliputi parameter mikrobiologi dan parameter Total Dissolved SolidTDS jumlah garam inorganik atau organik yang terlarut dalam air WHO,
2011. Penelitian yang dilakukan Environmental Protection Agency tahun 2008 untuk menentukan jumlah TDS dalam air minum hasilnya bahwa TDS dapat
meningkatkan konsentrasi bromida dalam air minum yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia Waren, 2010. Air minum yang mengandung TDS dapat
mempengaruhi efek kesehatan yaitu memberikan rasa tidak enak pada lidah, rasa mual yang disebabkan karena natrium sulfat dan magnesium sulfat, terjadinya
penyakit jantung serta toksaemia pada ibu hamil Sutrisno, 2006. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907MenkesSKVII2002
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, pengawasan mutu air minum pada depo air minum menjadi tugas dan tanggung jawab dinas kesehatan
kabupatenkota itu sendiri Departemen Kesehatan, 2002. Zuhri 2009 melakukan penelitian tentang kelayakan air minumdi
kecamatan Jebres Kota Surakarta hasilnya ada 2 depo dengan air tidak layak minum yaitu depo AG dan depo RsT. Danandoyo 2005 melakukan penelitian
air minum isi ulang di kota Surakarta hasilnya menunjukkan bahwa 4 dari 12 depot air minum isi ulang di kota Surakarta tercemar coliform yaitu 3 depo AR,
AA, GS di kecamatan Jebres dan depo RD di Pasar Kliwon. Berkembangnya usaha air minum isi ulang yang ada di kota maupun desa perlu diiringi dengan
pemeriksaan yaitu parameter mikrobiologi dan parameter TDS terhadap air minum isi ulang yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas air minum isi ulang.
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur cemaran bakteri Coliform Escherichia coli dengan menggunakan metode MPN dan TDS dalam air minum
isi ulang di kecamatan Kartasura.
B. Rumusan Masalah