9 daripada propilen glikol level rendah, hal ini karena penambahan HPMC dapat
meningkatkan viskositas gel sehingga daya lekat gel juga semakin meningkat.
4. Daya Sebar Sediaan Gel
Pengujian daya sebar gel bertujuan untuk mengetahui kemampuan gel menyebar pada permukaan kulit. Daya sebar dapat mempengaruhi absorbsi obat dan kecepatan
pelepasan zat aktif ditempat pemakaiannya. Suatu sediaan yang baik dan lebih disukai apabila dapat menyebar dengan mudah dikulit dan nyaman digunakan Wyatt et al., 2008.
Persamaan daya sebar gel Tabel 4 menunjukkan bahwa HPMC dapat menurunkan daya sebar gel dengan koefisien nilai -11,07. HPMC lebih besar pengaruhnya hingga 3 kali
lipat dalam menurunkan daya sebar gel dibandingkan dengan propilen glikol dengan koefisien bernilai -3,45. Kombinasi antara faktor HPMC dan propilen glikol menghasilkan
nilai koefisien interaksi +0,88, artinya kombinasi kedua faktor dapat meningkatkan daya sebar gel.
Contour plot Gambar 1D menunjukkan kombinasi HPMC dan propilen glikol level rendah berada pada area berwarna merah, sehingga kombinasi tersebut memiliki
tingkat daya sebar yang tinggi, sedangkan kombinasi HPMC dan propilen glikol level tinggi berada pada area berwarna biru yang menunjukkan kombinasi tersebut memiliki
daya sebar yang rendah. Semakin tinggi konsentrasi HPMC akan menurunkan kemampuan daya sebar gel karena semakin tinggi tahanan gel untuk mengalir dan menyebar Martin et
al., 1993. Daya sebar gel berbanding terbalik dengan viskositas dan daya lekat gel. Hubungan pengaruh peningkatan level HPMC dan propilen glikol terhadap daya
sebar dapat dilihat pada Gambar 2D. Kombinasi antara HPMC dan propilen glikol level rendah garis berwarna hitam menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan HPMC
daya sebar gel menurun. Demikian juga pada propilen glikol level tinggi garis berwarna merah menunjukkan bahwa penambahan HPMC juga menurunkan daya sebar gel.
Propilen glikol level rendah lebih besar pengaruhnya dalam menurunkan daya sebar gel daripada propilen glikol level tinggi.
5. Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel
Persamaan antibakteri gel Tabel 4 menunjukkan bahwa koefisien persamaan HPMC memiliki nilai +0,082 dan propilen glikol +0,42 yang berarti dapat meningkatkan
aktivitas antibakteri gel, namun HPMC lebih berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas antibakteri daripada propilen glikol. Kombinasi antara HPMC dan propilen glikol dapat
meningkatkan aktivitas antibakteri dengan koefisien interaksi yang bernilai +0,083. Contour plot Gambar 1E menunjukkan kombinasi HPMC dan propilen glikol
level rendah berada pada area berwarna biru, sehingga kombinasi tersebut memiliki tingkat
10 aktivitas antibakteri yang rendah, sedangkan kombinasi HPMC dan propilen glikol level
tinggi berada pada area berwarna merah yang menunjukkan kombinasi tersebut memiliki aktivitas antibakteri yang tinggi.
Hubungan pengaruh peningkatan level HPMC dan level propilen glikol terhadap aktivitas antibakteri dapat dilihat pada Gambar 2E. Kombinasi propilen glikol level rendah
garis berwarna hitam menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan HPMC tidak mempengaruhi aktivitas antibakteri, namun pada propilen glikol level tinggi garis
berwarna merah menunjukkan bahwa penambahan HPMC meningkatkan aktivitas antibakteri gel. Propilen glikol level tinggi lebih berpengaruh dalam meningkatkan
aktivitas antibakteri gel daripada propilen glikol level rendah. Propilen glikol level tinggi dapat memerangkap ekstrak kulit buah manggis lebih
lama sehingga aktivitas antibakteri lebih tinggi dari propilen glikol level rendah. Hasil menunjukkan penambahan HPMC mampu meningkatkan difusi aktivitas antibakteri dan
viskositas gel. Hasil ini tidak sesuai dengan teori hukum Stokes-Einstein yang menyatakan bahwa difusi aktivitas antibakteri berbanding terbalik dengan viskositas sediaan. Peranan
viskositas tidak selalu dominan dalam proses difusi aktivitas antibakteri Sukmawati Suprapto, 2010.
B. Identifikasi Bakteri Staphylococcus aureus