Formulasi Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis Evaluasi Sifat Fisika Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis Uji Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Kulit Buah Manggis Uji Antibakteri

3

B. Jalan Penelitian 1. Ekstrak Kulit Buah Manggis

Ekstrak kulit buah manggis diperoleh dari Lansida Herbal Technology Yogyakarta. Kulit buah manggis diekstraksi menggunakan etanol 70.

2. Formulasi Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

Pembuatan gel ekstrak kulit buah manggis dilakukan dengan mendispersikan HPMC dalam akuades yang telah dipanaskan pada suhu 80 o -90°C. Metil paraben dan propil paraben dilarutkan dalam propilen glikol, kemudian ditambahkan ekstrak kulit buah manggis campuran A. Campuran A ditambahkan ke dalam HPMC yang telah mengembang disertai dengan pengadukan hingga homogen. Formula gel antibakteri ekstrak kulit buah manggis dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Formula gel antibakteri ekstrak kulit buah manggis Formula Ekstrak kulit buah manggis bb HPMC A bb Propilen glikol B bb Metil paraben bb Propil paraben bb Akuades bb I 1 12 10 10 0,075 0,025 100 2 a 12 18 10 0,075 0,025 100 3 b 12 10 20 0,075 0,025 100 4 ab 12 18 20 0,075 0,025 100 Keterangan= 1: kedua faktor pada level bawah, a: faktor A pada level atas dan faktor B pada level bawah, b: faktor B pada level atas dan faktor A pada level bawah, ab: kedua faktor pada level atas.

3. Evaluasi Sifat Fisika Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis

Evaluasi sifat fisik gel meliputi pemeriksaan organoleptis, homogenitas, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar, dan uji aktivitas antibakteri terhadap Stapylococcus aureus serta uji stabilitas fisik gel yang disimpan selama 1 bulan.

4. Uji Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Kulit Buah Manggis

Ekstrak kulit buah manggis sebanyak 10 mg dilarutkan dalam 1 mL etanol stok 1 . Sebanyak 50 µL larutan sampel ditotolkan pada plat silika gel GF 254, kemudian dielusi dengan fase gerak kloroform P-etil asetat 9:1 vv. Plat tersebut dikeringkan, kemudian diamati di bawah sinar UV 254 nm dan dihitung nilai Rf DepKes RI, 2010.

5. Uji Antibakteri

Sterilisasi alat dan bahan. Alat-alat gelas dimasukkan ke dalam oven kemudian disterilkan pada suhu 175 o C selama 1- 2 jam pemanasan kering. Alat dan bahan yang tidak tahan pemanasan kering dimasukkan ke dalam autoklaf untuk disterilkan pada suhu suhu 121 o C selama 20 menit pemanasan basah, sedangkan untuk bahan logam seperti ose steril cukup dipanaskan diatas nyala bunsen sampai merah menyala. Pembuatan media bakteri. Pembuatan media ada didalam kemasan sehingga hanya melarutkan sesuai dengan petunjuk dalam kemasan. 4 Pembiakan bakteri. Bakteri Staphylococcus aureus diambil dengan ose steril kemudian secara streak plate digoreskan pada media Mueller Hinton MH , diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Koloni bakteri yang tumbuh disimpan di almari es pada suhu 4°C sebagai stok bakteri. Pengecatan Gram. Preparat diambil satu ujung mata ose dari koloni bakteri dan digoreskan pada gelas obyek setipis mungkin, dikeringkan, dan ditetesi formalin. Preparat siap diuji dengan cat Gram A, Gram B, Gram C, Gram D kemudian diperiksa dibawah mikroskop perbesaran 1000 x dengan bantuan minyak imersi. Uji biokimiawi. Satu mata ose biakan bakteri pada media MH digoreskan pada media MSA Manittol Salt Agar, kemudian diinkubasi pada suhu 37 C selama 18-24 jam dan diamati perubahan warna yang terjadi kuning. Pembuatan suspensi bakteri. Sejumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus diambil dari stok bakteri menggunakan ose steril. Bakteri selanjutnya disuspensi kedalam 2 mL NaCl steril kemudian di inkubasi shaker selama 1-2 jam pada suhu 37°C. Suspensi bakteri disamakan dengan standard Mc Farland 1,5x10 8 CFUmL dengan penambahan NaCl steril. Pengujian aktivitas antibakteri dari Gel. Sebanyak 200 µL bakteri Staphylococcus aureus yang telah distandarkan hingga kekeruhan 1,5x10 8 CFUmL, dimasukkan pada permukaan media MH dan diratakan dengan spreader glass. Media yang telah berisi bakteri dibuat 6 sumuran menggunakan pelubang sumuran dengan diameter yang sama 6 mm. Enam sumuran berturut-turut adalah basis HPMC tanpa ekstrak kontrol negatif, formula I, formula II, formula III, formula IV, dan antibiotik amoksisilin kontrol positif. Masing-masing sumuran berisi gel sebanyak 85 mg. Cawan petri kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 18-24 jam. Teknik Analisis Perolehan data formula optimum dari software Factorial Design pada Design Expert 9.1.3, kemudian diverifikasi dengan cara membuat sediaan gel dengan formula seperti yang diperoleh selanjutnya diuji sifat fisiknya. Data hasil verifikasi percobaan kemudian dibandingkan dengan data formula optimum yang diperoleh dari software desain faktorial menggunakan uji one-sample t-Test. Hasil uji stabilitas fisik gel dianalisis menggunakan independent samples T Test. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Sifat Fisik Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis Pemeriksaan organoleptis gel dilakukan untuk mengetahui sifat fisik gel yang didasarkan pada hasil pengamatan visual secara langsung. Pemeriksaan organoleptis meliputi warna, bau, dan bentuk dari gel ekstrak kulit buah manggis. Tabel 2. Hasil pemeriksaan organoleptis dan homogenitas gel ekstrak kulit buah manggis Formula Warna Bau Bentuk Homogenitas 1 Coklat Khas ekstrak etanol kulit buah manggis Cair Homogen 2 Coklat Khas ekstrak etanol kulit buah manggis Semipadat Homogen 3 Coklat Khas ekstrak etanol kulit buah manggis Cair Homogen 4 Coklat Khas ekstrak etanol kulit buah manggis Semipadat Homogen Keterangan= Formula 1: kombinasi HPMC 10 g dan PG 10 g Formula 3: kombinasi HPMC 10 g dan PG 20 g Formula 2: kombinasi HPMC 18 g dan PG 10 g Formula 4: kombinasi HPMC 18 g dan PG 20 g Hasil pengamatan organoleptis menunjukkan semua formula gel ekstrak kulit buah manggis berwarna coklat, berbau khas ekstrak etanol kulit buah manggis, bentuk formula 1 dan 3 cair sedangkan formula 2 dan 4 semipadat. Hasil pengamatan homogenitas menunjukkan semua gel baik formula 1, 2, 3, dan 4 adalah homogen. Gel dikatakan homogen apabila memiliki persamaan warna yang merata dan tidak ditemukan adanya partikel atau bahan yang kasar yang dapat diraba Syamsuni, 2005. Tabel 3. Hasil pemeriksaan sifat fisik dan antibakteri gel ekstrak kulit buah manggis Pemeriksaan Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Viskositas dPa.s. 20,00 ± 0,00 61,67 ± 2,88 23,33 ± 2,88 78,33 ± 2,88 pH 4,60 ± 0,01 4,76 ± 0,02 4,79 ± 0,06 4,80 ± 0,00 Daya Lekat detik 4,00 ± 1,00 15,67 ± 1,15 11,67 ± 1,52 28,00 ± 2,00 Daya Sebar cm 2 46,14 ± 1,72 22,40 ± 1,34 38,46 ± 0,00 18,23 ± 0,00 Antibakteri mm 10,67 ± 0,28 10,67 ± 0,28 11,17 ± 0,28 12,00 ± 0,50 Keterangan= Formula 1: kombinasi HPMC 10 g dan PG 10 g Formula 3: kombinasi HPMC 10 g dan PG 20 g Formula 2: kombinasi HPMC 18 g dan PG 10 g Formula 4: kombinasi HPMC 18 g dan PG 20 g Hasil uji viskositas, pH, daya lekat, daya sebar dan aktivitas antibakteri dari keempat formula dapat ditunjukkan pada Tabel 3. Formula 4 kombinasi HPMC 20 g dan PG 20 g memiliki nilai tertinggi pada data viskositas, pH, daya lekat, dan aktivitas antibakteri serta nilai terendah pada data daya sebar dibandingkan dengan formula 1, 2, dan 3. Hasil uji viskositas, pH, daya lekat, daya sebar dan aktivitas antibakteri diolah menggunakan metode desain faktorial. Hasil pemeriksaan tersebut akan menghasilkan suatu persamaan, hubungan interaksi antara kedua faktor, dan grafik contour plot, seperti yang dijelaskan di bawah ini. Tabel 4. Persamaan factorial design kombinasi HPMC dan propilen glikol Uji Persamaan Viskositas dPa.s. Y = 44,38 + 23,75 X A + 5,63 X B + 3,75 X A X B pH Y = 4,77 + 0,042 X A + 0,068 X B – 0,027 X A X B Daya Lekat detik Y = 14,50 + 7,25 X A + 4,63 X B + 0,88 X A X B Daya Sebar cm 2 Y = 31,73 – 11,07 X A – 3,45 X B + 0,88 X A X B Antibakteri mm Y = 10,92 + 0,082 X A + 0,42X B + 0,083 X A X B Keterangan= Y: Respon sifat fisik, X A : Faktor HPMC, X B : Faktor propilen glikol, X A X B :Interaksi antara kedua faktor 6 A B C D E Gambar 1. Contour plot gel ekstrak kulit buah manggis terhadap A viskositas gel, B pH gel, C daya lekat gel, D daya sebar gel, dan E antibakteri gel. Kombinasi HPMC dan propilen glikol level rendah berada pada area berwarna biru, sedangkan HPMC dan propilen glikol level tinggi berada pada area berwarna merah. A B C D E Gambar 2. Hubungan antara level HPMC dan propilen glikol terhadap A viskositas gel, B pH gel, C daya lekat gel, D daya sebar gel, dan E antibakteri gel. Garis berwarna hitam menunjukkan propilen glikol level rendah, sedangkan garis berwarna merah menunjukkan propilen glikol level tinggi. Propilen glikol level tinggi lebih dominan dalam menentukan viskositas gel. 7

1. Viskositas Sediaan Gel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

OPTIMASI FORMULA GEL ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) MENGGUNAKAN HPMC Optimasi Formula Gel Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana Linn.) Menggunakan HPMC Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Se

0 3 13

BAB 1 PENDAHULUAN Optimasi Formula Gel Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana Linn.) Menggunakan HPMC Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Sebagai Humektan Dengan Metode Desain Faktorial.

0 4 8

OPTIMASI FORMULA KRIM ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn) MENGGUNAKAN Optimasi Formula Krim Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn) Menggunakan Asam Stearat Sebagai Emulgator Dan Trietanolamin Sebag

1 5 13

OPTIMASI FORMULA KRIM ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn) MENGGUNAKAN Optimasi Formula Krim Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn) Menggunakan Asam Stearat Sebagai Emulgator Dan Trietanolamin Seba

5 11 17

Optimasi Waktu Pengembangan Gelling Agent HPMC dan Stabilitas Fisika Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.).

0 0 4