Latar Belakang Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen, Manajemen Risiko terhadap Kinerja Perusahaan PT. Pos Indonesia Bandung.

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menghadapi MEA Masyarakat Ekonomi Asean yang akan dihadapi perekonomian Indonesia, maka persaingan antar perusahaan akan semakin tinggi. Perusahaan-perusahaan dituntut agar mampu bertahan dan berkompetensi dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk dapat bertahan didalam persaingan yang kompetitif adalah meningkatkan kinerja perusahaan. Karena kinerja perusahaan merupakan tolak ukur untuk melihat seberapa berhasilnya modal, keahlian, dan kegiatan operasional yang dilakukan dalam mencapai tujuan perusahaan. Seperti kasus yang dialami PT. Bank Central Asia Tbk, penetapan status tersangka terhadap Ketua Badan Pemeriksa Keuangan BPK Hadi Poernomo dalam kaitan dengan pajak PT Bank Central Asia Tbk memberi dampak buruk bagi saham emiten. Dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia, nilai saham emiten berkode BBCA turun 125 poin 1,12 persen menjadi Rp 11.050 per lembar. Saham BCA berpindah tangan sebanyak 226.074 lot atau jauh di atas rata- rata tiga bulan sebanyak 168.966 lot. Analis dari PT Recapital Securities, Agustini Hamid, memperkirakan terungkapnya kasus pajak BCA akan mempengaruhi kepercayaan pelaku pasar atas emiten bank. Tidak mengherankan jika pelaku pasar mengurangi kepemilikan sahamnya di Bank BCA. Sebelum ada kejelasan informasi kepada publik, saham BCA diperkirakan masih akan mengalami penurunan. Persepsi yang sedang memburuk menjadi faktor utama yang membuat pelaku pasar meninggalkan sementara BCA. Publik mulai mencemaskan Universitas Kristen Maranatha integritas dan manajemen risiko yang di miliki BCA Tempo.co.22042014. Kasus yang dialami PT. Bank Central Asia, Tbk menunjukkan bahwa manajemen resiko dan pengendalian manajemen berhubungan terhadap kinerja perusahaan. Robertson menjelaskan bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Rue dan Byars mengartikan kinerja sebagai pencapaian hasil degree of accomplishment. Semakin tinggi kinerja organisasi, semakin tinggi tingkat pencapaian tujuan organisasi. Jadi suatu organisasi dikatakan memiliki kinerja yang optimal, jika menghasilkan sesuatu yang menguntungkan bagi para stakeholders Lestari, 2013:8. Menurut Anthony dan Govindarajan pengendalian manajemen merupakan proses dimana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi Jumaili, 2006:3. Terdapat tiga komponen pengendalian di dalam SPM, yaitu quality goal, quality feedback, dan quality incentive yang dimaksudkan dapat meningkatkan kinerja dan memotivasi karyawan untuk mencapai target atau tujuan yang diinginkan. Menurut Flamholtz, Maiga dan Jacob menyatakan bahwa sistem pengendalian akan mempengaruhi arah dan tingkat usaha yang ditunjukkan oleh individual Jumaili, 2006:4. Fahmi 2013:1 berpendapat bahwa sering sekali perusahaan mengambil keputusan bukan melihat pada besarnya risiko yang akan terjadi namun lebih melihat pada besarnya keuntungan yang akan diterima. Hal ini dikarenakan manusia memiliki sifat ambisius untuk meraih keuntungan yang tinggi dan ingin segera lepas dari masa-masa sulit termasuk dari segi keuangan. Maka dari itu diperlukan adanya sistem pengendalian manajemen dan manajemen risiko agar Universitas Kristen Maranatha perusahaan dapat melaksanakan strategi dan kebijakan organisasi secara efisien dan efektif. Manajemen risiko dapat diartikan sebagai serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha atau bisnis Lestari, 2013:2 dan memberikan respons sehingga perusahaan mendapat kepastian dalam tercapainya setiap tujuan perusahaan Brewer, Noreen dan Garrison, 2013:10. Pada saat perusahaan mengidentifikasi risikonya, respons yang diberikan bisa bermacam-macam, seperti menerima, menghindari, atau mengurangi risiko. Salah satu tujuan manajemen risiko adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan jika manajemen risiko dilakukan dengan baik maka kinerja perusahaan yang diinginkan dapat tercapai. Manajemen risiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang sebuah risiko dan menentukan dengan tepat penanganan risiko tersebut. Pendekatan sistematis mengenai manajemen risiko dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu, 1 Identifikasi risiko, 2 Analisa dan evaluasi risiko, 3 Cara menanggulangi risiko tersebut. Menurut Collier menyatakan manajemen risiko mendorong terjadinya perbaikan kinerja organisasi Lestari, 2013:5. Menurut Fahmi 2013:3 dengan diterapkannya manajemen risiko di suatu perusahaan akan menghasilkan beberapa manfaat yang akan diperoleh: a. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati dan selalu menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan. Universitas Kristen Maranatha b. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh- pengaruh yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang. c. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari risiko dan menghindari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian dari segi finansial. d. Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum. e. Dengan adanya konsep manajemen risiko risk manajemen concept yang dirancang secara detail maka artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme secara suistainable berkelanjutan. Masyarakat Ekonomi Asean MEA 2015 akan menciptakan kondisi yang akan lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan akan mengalami banyak perubahan baik dalam strategi perusahaan maupun kegiatan operasionalnya. Untuk itu, perusahaan diharuskan mampu mengelola setiap risiko-risiko yang mungkin akan terjadi, melihat dan menggunakan peluang yang ada, serta bersiap untuk menghadapi ancaman yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen, Manajemen Risiko terhadap Kinerja Perusahaan PT. Pos Indonesia Bandung ”.

1.2 Rumusan Masalah