Kategori Media Massa Landasan Teori

umum. Namun dewasa ini, telah banyak beredar media massa yang lebih mengedepankan sisi dari kreativitas seseorang yang diharapkan mampu menjadi inspirasi khalayak dalam menciptakan sesuatu yang bermanfaat.

3. Kategori Media Massa

Ardianto dan Erdinaya 2005: 98, ada dua kategori media massa, yakni media massa cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri dari surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik terdiri dari radio siaran, televisi, film, komputer dan internet. Dalam penelitian ini, media yang akan digunakan adalah majalah. Majalah telah membuat segmentasi pasar tersendiri dan membuat fenomena baru dalam industri media massa. Dominick dalam Ardianto dan Erdinaya 2005: 107 –108, klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori utama, yaitu: a. General Consumer Magazine Konsumen majalah ini siapa saja. Majalah konsumen umum ini menyajikan informasi tentang produk dan jasa yang diiklankan pada halaman –halaman tertentu. b. Business Publication Majalah –majalah bisnis melayani secara khusus informasi bisnis, industri atau profesi. Pembacanya terbatas pada kaum profesional atau pelaku bisnis. c. Literacy Reviews and Academic Journal Terdapat ribuan nama majalah kritik sastra dan majalah ilmiah, yang pada umumnya memiliki sirkulasi di bawah 10 ribu, dan banyak diterbitkan oleh organisasi –organisasi nonprofit, universitas, yayasan atau organisasi profesional, serta kebanyakan tidaka menerima iklan. d. Newsletter Media ini dipublikasikan dengan bentuk khusus, 4 –8 halaman dengan perwajahan khusus pula. Media ini didistribusikan secara gratis atau dijual secara berlangganan. e. Public Relations Magazine Majalah PR ini diterbitkan oleh perusahaan, dan dirancang untuk sirkulasi pada karyawan perusahaan, agen, pelanggan dan pemegang saham. Tipe suatu majalah sudah ditentukan terlebih dahulu dengan sasaran yang dituju. Artinya, sejak awal redaksi sudah menentukan khalayak yang akan menjasi penbacanya, apakah anak –anak, remaja, perempuan dewasa, pria dewasa, atau yang lainnya. Ardianto dan Erdinaya 2005: 112, mengkategorikan majalah pada masa orde baru sebagai berikut: 1 Majalah berita: Tempo, Gatra, Sinar, Tiras 2 Majalah keluarga: Ayahbunda, Famili 3 Majalah Wanita: Femina, Kartini, Sarinah 4 Majalah Pria: Matra 5 Majalah Remaja Wanita: Gadis, Kawanku 6 Majalah Remaja Pria: Hai 7 Majalah Anak – anak: Bobo, Ganesha, Aku Anak Saleh 8 Majalah Ilmiah Populer: Prisma 9 Majalah Umum: Intisari, Warnasari 10 Majalah Hukum: Forum Keadilan 11 Majalah Pertanian: Trubus 12 Majalah Humor: Humor 13 Majalah Olahraga: Sportif, Raket 14 Majalah Berbahasa Daerah: Mangle Sunda, Badung, Djaka Lodang Jawa, Yogyakarta Menurut Ardianto dan Erdinaya 2005: 113 –114, majalah merupakan media yang paling simpel organisasinya, relatif lebih mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah memiliki karakteristik sendiri, antara lain: a. Penyajian lebih dalam Frekuansi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan, selebihnya dwi mingguan, bahkan bulanan. Majalah berita biasanya terbit mingguan, sehingga para reporternya mempunyai waktu yang cukup lama untuk memahami dan mempelajari suatu peristiwa. b. Nilai aktualitas lebih lama Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka nilai aktualitas majalah bisa satu minggu. c. Gambar foto lebih banyak Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyajian beritanya yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan gambar foto yang lengkap, dengan ukuran besar dan kadang –kadang berwarna, serta kualitas kertas yang digunakannya pun lebih baik. d. Cover sampul sebagai daya tarik Disamping foto, cover atau sampul majalah juga merupakan daya tarik tersendiri. Cover adalah ibarat pakaian dan aksesoris pada manusia. Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang menarik pula.

4. Persepsi