Rubrik Fashion Di Majalah Gogirl Dan Opini Mahasiswi (Studi Deskriptif Tentang Rubrik Fashion Di Majalah Gogirl Terhadap Opini Khalayak Pembaca Di Kalangan Mahasiswi FISIP USU)

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

LEMBR PERSETUJUAN

SKRIPSI INI DISETUJUI DAN DIPERTAHANKAN OLEH:

NAMA : MEIRISHA ASNITA

NIM : 040904009

DEPARTEMEN : ILMU KOMUNIKASI

JUDUL: RUBRIK FASHION DI MAJALAH GOGIRL! DAN OPINI MAHASISWI (STUDI DESKRIPTIF TENTANG RUBRIK FASHION DI MAJALAH GOGIRL! TERHADAP OPINI KHALAYAK PEMBACA DI KALANGAN MAHASISWI FISIP USU)

DOSEN PEMBIMBING KETUA DEPARTEMEN

Drs. HENDRA HARAHAP,MSI Drs. AMIR PURBA,MA NIP:132102415 NIP:131654104

DEKAN FISIP USU

Prof. Dr. M. ARIF NASUTION, MA NIP: 131757010


(2)

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, berkah dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Rubrik fashion di Majalah Gogirl! dan Opini Mahasiswi. Adapun skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan dari Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini merupakan hasil terbaik yang telah dilakukan penulis selama di bangku perkuliahan. Dengan penuh kerja keras dan pengorbanan serta harapan, skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari masih ada kekurangan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini . Oleh karena itu dengan hati yang terbuka dan ikhlas penulis menerima kritk, saran, masukan positif dari pembaca yang nantinya akan berguna di hari yang akan datang.

Dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini banyak mendapat dukungan, bantuan, bimbingan serta motivasi dari banyak pihak. Pertama sekali penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tu penulis yang merupakan motivasi terbesar bagi penulis, kepada Papa Syaiful Sunawar dan Mama Muspida Ria yang selalu mendoakan penulis, memberikan dukungan moril dan materil, bimbingan, nasehat, perhatian, motivasi, cinta dan kasih sayangnya.Dan penulis berharap penulis bisa membalas semua yang telah mereka berikan kepada penulis dan dapat membahagiakan papa dan mama nantinya.


(3)

Kakak dan Adikku Syafrina Silvia,SH dan Rizky Syafda yang telah memberikan semangat, canda, tawa, masukan, kasih sayang, dan memotivasi penulis untuk menjadi yang lebih baik lagi. Keluarga Besar (Alm) Abdul Hamid dan Keluarga Besar (Alm) Djamaluddin terimakasih atas kasih sayang, doa dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.

Tidak lupa pula pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.M. Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Amir Purba, MA selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Hendra Harahap, MSi selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak membantu, membimbing, meluangkan waktu, masukan dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Bapak Drs. Safrin, MSi selaku dosen Wali penulis yang telah membimbing, memberi masukan selama perkuliahan.

5. Ibu Dra. Dewi Kurniati, MSi selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak/Ibu dosen Departemen Ilmu Komunikasi pada khususnya dan dosen FISIP USU pada umumnya yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis selam perkuliahan.


(4)

7. Kak Icut, Kak Ros, Maya, Rotua dan seluruh staf Ilmu Komunikasi yang telah membantu penulis dalam hal administrasi selama ini.

8. Keluarga besar Bapak Prof. Dr. Ir. H. Johar Arifin Husein yang selalu memberikan semangat, motivasi, tempat berkeluh kesah, penulis berterimakasih banyak dan sudah seperti keluarga kedua bagi penulis.

9. Untuk Novi dan Yuni sepupu penulis yang selalu memberikan semangat, motivasi, bantuan dan rela meminjamkan leptopnya sehingga skripsi ini terselesaikan.

10. Buat Teman SMA Depri, Novan, Lia, Tolo, Dede, Tendi, Haris, Erni, Erna terimakasih atas segala canda, tawa, semangat dan doanya.

11. Siti Fany Rahmarini, Melisarani dan Tapi Tenera Sari Siregar yang memberikan semangat, motivasi, masukan, bimbingan, arahan yang terbesar sebingga penulis selalu semangat mengerjakan skripsi ini .Terimakasih atas canda, tawa, kasih sayang semuanya. Pokoknya My Best Friendslah, semoga kita bisa selalu bersama di dalam geng “KITA-KITA RACING”

12. Atina Mardhatilla Lubis S.sos, Kiki Wulandari S.Sos dan Sari Putri Melati Lubis S.sos terimakasih buat kalian bertiga yang selalu memberikan bantuan, semangat, waktu, motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

13. A. Michiko Vanda Lbs, Liya Zadora Siregar, Indra Adyatya Pranata S.sos, Nadia Chairinal, Afriyanti Eka Sari, teman-teman peneliti dari semester satu terimakasih atas pertemanannya, canda, tawa, semangat, masukan, kasih sayang, dan kenangan yang tidak terlupakan.


(5)

14. Buat Rico, Tommy, Budi, Arif, Dimas , Wan Kuda, Rafika Kasih, bang Pam-Pam,Erik Mardianto S.sos terimakasih atas canda, tawa, semangat, motivasi.Erik terimakasih atas segala waktunya mengajari Penulis SPSS.

15. Nisa, Hilda, Rizki Amelia, Beby, Rangga Novio, Reza, Endang, Anne, Jesi, Nita, Rangga Danusa dan seluruh teman-teman Komunikasi 2004 yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terimakasih telah mengisi dan membuat hari-hari penulis selama kuliah dan segala bantuannya.

16. Teman-teman komunikasi 2005 Kibo, Bibi, Adit, Emma, Lia, Galih, Yogi, Anggi, Mardes, Yohana, Hendra, Andi Marwan dll terimakasih.

17. Seluruh teman-teman komunikasi 2006,2007 dan 2008 terimakasih atas bantuan yang telah diberikan.

18. Buat Opick, Ewinza, bang Mancun terimakasih atas semangat, waktu, motivasi dan keceriaan yang selalu ada.

19. Buat teman-teman masa kecilku Andi, Rini, Adi, Angga, Novan, Kinoy, Dedek Fadli terimakasih atas semuanya semoga persahabatan kita sampai selamanya. 20. Buat Someone terimakasih atas tawa, canda, air mata, semangat, motivasi, sedih

dan bahagia yang pernah diberikan kepada penulis walaupun pada akhirnya harus berpisah, tetapi penulis merasa bahagia dan kini saatnya kita saling mendoakan. Terimakasih untuk seluruh kebahagian dan kesedihan yang pernah ada serta pernah menjadi seseorang yang amat berarti dalam hidup penulis. Terimakasih Rahmat Deni Saragih.


(6)

21. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memperluas cakrawala pemikiran dan menjadi masukan kepada pembaca.

Medan, September 2008 Penulis


(7)

DAFTAR ISI ABSTRAKSI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Tujuan Penelitian ... 5

1.4.2 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Kerangka Teori ... 5

1.5.1 Komunikasi ... 6

1.5.2 Komunikasi Massa dan Majalah ... 6

1.5.3 Teori S-O-R………. 7

1.5.4 Majalah Gogirl! ... 8

1.5.5 Opini Publik……….10

1.6 Kerangka Konsep ... 11

1.7 Model Teoritis ... 12

1.8 Operasional Variabel ... 12

1.9 Definisi Operasional Variabel ... 13

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi ... 15

2.1.1 Pengertian Komunikasi ... 15

2.1.2 Ruang lingkup Komunikasi ... 19

2.1.3 Fungsi Komunikasi ... 23

2.2 Komunikasi Massa dan Majalah ... 26

2.2.1 Sejarah dan Perkembangan Komunikasi Massa ... 26

2.2.2 Karekteristik komunikasi Massa ... 29

2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa... 31

2.2.4 Komponen Komunikasi Massa... 33

2.2.5 Pengertian majalah... 35

2.2.6 Sejarah Majalah………. 36

2.2.7 Karakteristik Majalah……… 37


(8)

2.2.9 Fungsi Majalah……….. 39

2.3 Teori S-O-R……….. 40

2.4 Opini Publik……….. 41

2.4.1 Pengertian Opini Publik………... 43

2.4.2 Karakteristik Opini Publik ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 48

3.1.1 Sejarah Perkembangan FISIP USU ... 48

3.1.2 Visi, Misi, Tujuan, Fungsi dan Tugas FISIP USU ... 53

3.2 Sejarah Singkat Majalah Gogirl! ... 54

3.3 Metodologi Penelitian ... 57

3.3.1 Lokasi Penelitian ... 57

3.4 Populasi dan Sampel ... 57

3.4.1 Populasi ... 57

3.4.2 Sampel... 58

3.5 Teknik Pengambilan Sampel……….60

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 61

3.7 Teknik Analisa Data ... 61

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Tabel Tunggal …… ... 63

4.1.1 Rubrik Fashion di Majalah Gogirl!... 64

4.1.2 Opini Khalayak Pembaca di Kalangan Mahasiswi ... 73

4.2 Pembahasan………... 119

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 122

5.2 Saran ... 123 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 1.1 : Variabel Operasional ... 13

Tabel 3.1 : Jumlah Mahasiswi Program S-1 Angkatan 2005-2007 ... 58

Tabel 3. 2 : Jumlah Sampel ... 60

Tabel 4.1 : Uang Saku ... 63

Tabel 4.2 : Tertarik Membaca Majalah Gogirl! ... 64

Tabel 4.3 : Frekuensi Membaca ... 64

Tabel 4 4 : Lama Membaca ... 65

Tabel 4.5 : Waktu Membaca ... 66

Tabel 4.6 : Untuk Mengetahui Perkembangan Fashion Yang Terbaru ... 66

Tabel 4.7 : Untuk Menambah Wawasan ... 67

Tabel 4.8 : Untuk Mengisi Waktu Luang ... 68

Tabel 4.9 : Untuk Mengetahui Isi Rubrik Yang Ada di Majalah... 68

Tabel 4.10 : Untuk Mengetahui Produk Yang Ditampilkan ... 69

Tabel 4.11 : Untuk Mengetahui Tentang Kredibilitas Pengasuh Rubrik Dalam Mengasuh Rubrik ... 70

Tabel 4.12 : Informasi Yang di Dapat Dari Rubrik Fashion Majalah Gogirl! ... 71

Tabel 4.13 :Informasi Yang di Dapat Tentang Rubrik Fashion dari Majalah Lain ... 72

Tabel 4.14 : Informasi Yang di Dapat Hanya Dari Teman ... 72

Tabel 4.15 : Perhatian Terhadap Cover Majalah ... 73

Tabel 4.16 : Bahasa Yang Digunakan... 74


(10)

Tabel 4.18 : Gambar Yang Ditampilkan ... 76

Tabel 4.19 : Warna Yang Ditampilkan ... 77

Tabel 4.20 : Tata Letak Penyusunan ... 78

Tabel 4.21 : Produk Diminati Pakaian Dress ... 78

Tabel 4.22 : Produk Diminati Pakaian Jeans ... 79

Tabel 4.23 : Produk Diminati Pakaian Kardigan ... 80

Tabel 4.24 : Produk Diminati Pakaian Legging... 80

Tabel 4.25 : Asseseoris Gelang ... 81

Tabel 4.26 : Assesoris Kalung ... 82

Tabel 4.27 : Assesoris Kacamata ... 82

Tabel 4.28 : Assesoris Anting ... 83

Tabel 4. 29 : Tas Handbag ... 84

Tabel 4.30 : Tas Ransel ... 84

Tabel 4.31 : Tas Selempang ... 85

Tabel 4.32 : Sepatu Flat ... 86

Tabel 4.33 : Sepatu Keds ... 86

Tabel 4.34 : Sepatu Ballerina ... 87

Tabel 4.35 : Sepatu Highheels ... 88

Tabel 4.36 : Produk Yang Sering Digunakan Pakaian Dress, Jeans ... 88

Tabel 4.37 : Pakaian T-shirt, Jeans ... 89

Tabel 4.38 : Pakaian Kardigan, T-shirt Dan Jeans... 90

Tabel 4.39 : Pakaian Dress, Legging ... 91


(11)

Tabel 4.41 : Assesoris Kalung, Gelang dan Kacamata ... 92

Tabel 4.42 : Assesoris Kacamata, Gelang dan Bando ... 93

Tabel 4.43 : Tas Handbag dan Sepatu Highheels ... 94

Tabel 4.44 : Tas Ransel dan Sepatu Flat, Keds... 94

Tabel 4.45 : Tas Selempang dan Sepatu Flat, Ballerina ... 95

Tabel 4.46 : Harga Pakaian Dress ... 96

Tabel 4.47 : Harga Pakaian T-shirt ... 97

Tabel 4.48 : Harga Pakaian Jeans ... 97

Tabel 4.49 : Harga Pakaian Kardigan ... 98

Tabel 4.50 : Harga Pakaian Legging... 99

Tabel 4.51 : Harga Assesoris Anting ... 100

Tabel 4.52 : Harga Assesoris Kalung ... 101

Tabel 4.53 : Harga Assesoris Gelang ... 101

Tabel 4.54 : Harga Assesoris Bando ... 102

Tabel 4.55 : Harga Tas Handbag ... 103

Tabel 4.56 : Harga Tas Ransel ... 104

Tabel 4.57 : Harga Selempang ... 104

Tabel 4.58 : Sepatu Flat ... 105

Tabel 4.59 : Sepatu Keds ... 106

Tabel 4.60 : Sepatu Ballerina ... 106

Tabel 4.61 : Sepatu Highheels ... 107

Tabel 4.62 : Keterjangkauan Produk Pakaian ... 108


(12)

Tabel 4.64 : Keterjangkauan Produk Tas ... 110

Tabel 4.65 : Keterjangkaun Produk Sepatu ... 111

Tabel 4.66 : Peranan Tokoh Menanbah Ketertarikan Untuk Membaca ... 112

Tabel 4.67 : Peranan Tokoh Terhadap Penampilan ... 113

Tabel 4.68 : Tokoh Yang Ditampilkan Dapat Membantu Mengatasi Masalah ... 114

Tabel 4.69 : Rubrik Fashion di Majalah Gogirl! Menjadi Inspirasi Dalam Berpakaian ... 115

Tabel 4.70 : Informasi Yang Ada di Majalah Gogirl! Bisa Untuk Bahan Diskusi Tentang Fashion ... 116

Tabel 4.71 : Remaja Wanita Menggunakan Pakaian Seperti Yang Ada di Rubrik Fashion ... 117

Tabel 4.72 : Rubrik Fashion di Majalah Gogirl! Dapat Bermanfaat Bagi Kehidupan ... 118

Tabel 4.73 : Rubrik Fashion di Majalah Gogirl! Menjadi Gambaran Dalam Kehidupan ... 119


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner

2. Tabel foltron Cobol

3. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi 4. Biodata


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peranan media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat. Perubahan demi perubahan terjasi guna memuaskan kebutuhan penggunaannya. Adapun media terbagi atas dua, yaitu media elektronik dan media cetak. Media elektronik seperti televisi, radio, dan internet. Sedangkan media cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid dan sebagainya.

Walaupun sekarang era teknologi, tetapi media cetak tetap bertahan di posisinya hingga saat ini. Hal tersebut mmbuktikan media cetak masih berperan dalam memuaskan masyarakat.

Media cetak merupakan salah satu bagian dari media massa yang memiliki spesifikasi dalam penyajian informasi maupun masyarakat yang menjadi sasaran. Artinya ciri – ciri yang terdapat pada masyarakat pembacanya juga menentukan ciri dan bentuk media cetak. Selain itu, media cetak juga memiliki ciri – ciri khusus yakni informasi yang lengkap, terinci, dapat dibaca berulang – ulang dan memungkinkan pembaca untuk menyimpan informasi secara utuh.

Seperti yang diungkapkan diatas, media cetak terdiri dari berbagai jenis. Ada surat kabar, majalah, tabloid dan sebagainya. Masing – masing memiliki segmen yang berbeda – beda. Surat kabar ada segmen ekonomi, politik, sosial dan lainnya. Majalah


(15)

ada segmen khusus pria dewasa, wanita, remaja, anak –anak, keluarga, ibu hamil dan sebagainya.

Terbaginya segmen ini menunjukkan bahwa jenis pembaca berbeda – beda. Umur, sosial kultural, pekerjaan, dan latar belakang adalah beberapa hal yang mempengaruhi seseorang dalam mengkonsumsi suatu media. Inilah yang membuat media sangat heterogen.

Majalah sebagai salah satu bentuk dari media cetak yang spesifik dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan pembacanya akan informasi yang diperlukan. Ditambah lagi isinya yang menarik, apik, dan sudah memperhatikan nilai artistik dapat memuaskan mata serta hasrat pembaca dalam mencari suatu informasi.

Majalah Gogirl! Adalah salah satu media cetak yang ditujukan kepada remaja berisi tentang informasi dan hiburan yang dibutuhkan oleh para remaja pada umumnya. Majalah Gogirl! Yang berdiri sejak Februari tahun 2005 lalu menyajikan beberapa rubrik yang selalu ada setiap edisinya, seperti feature, beauty, and health, monthly routine, zodiac, cerpen,dan fashion. Majalah yang terbit tiap bulannya dan mempunyai visi ”the best magazine in indonesia” sangat menarik, karena disetiap rubriknya memberikan informasi yang penting.

Sebagai salah satu majalah life style yang terbit di Indonesia, majalah Gogirl! memberikan gebrakan dengan membahas mengenai fashion, yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang mode agar lebih percaya diri dan modis.

Salah satu rubrik majalah Gogirl! adalah Fashion, berkisar lima puluh halaman full colour khalayak yang dituju adalah remaja putri maka fashion yang ditawarkan pun dengan harga di atas rata – rata. Mulai dari pakaian, sepatu, make up, model rambut yang


(16)

sedang populer, tempat – tempat belanja, segala sesuatu yang berbau fashion di bahas disini. Majalah Gogirl! ini juga menyediakan beberapa halaman khusus yang meliput orang – orang yang tertangkap oleh kru majalah Gogirl! yang berdandan trendi di mal – mal tertentu. Di halaman tersebut akan dikupas merk pakaian, sepatu, beserta aksesoris yang mereka kenakan. Dan juga dalam majalah ini juga ditampilkan tentang berbagai jenis merk pakaian, tas dan aksesoris yang terkenal untuk remaja putri yang disertai dengan harga yang tertera di bawah atau disamping produk dan tempat yang menyediakan barang – barang tersebut.

(anita puspa@gogirlmagazine.com)

Dunia fashion adalah industri yang berkembang dengan cara mengubah kondisi berpakaian. Bukan saja mencakup fashion busana, melainkan juga mencakup setiap hal. Melalui dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dari tata rambut, tata rias wajah, perhiasan, sampai dengan alas kaki. Kemajuan teknologi yang diiringi perkembangan dunia fashion, mendorong manusia untuk mengkonsumsinya agar dapat mengikuti perkembangan zaman.

Mahasiswi merupakan khalayak yang juga membutuhkan segala informasi yang ada disekitarnya. Mahasiswi akan mencari majalah yang dapat menambah wawasan dan pengetahuannya. Majalah Gogirl! Yang memiliki berbagai rubrik yang menarik dan bermanfaat adalah salah satu alternatif bagi mahasiswi untuk menambah pengetahuan mereka.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dengan ini peneliti merasa tertarik untuk meneliti rubrik fashion di majalah Gogirl! Apakah mampu berperan dalam kehidupan mahasiswi, karena majalah Gogirl! Salah satu sumber informasi yang banyak mengulas


(17)

tentang kehidupan sehari – hari dan mengikuti apa yang ditawarkan sedikit banyaknya sesuai kebutuhan masing – masing pembaca setianya. Karena itulah peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang rubrik fashion di majalah Gogirl! Terhadap opini khalayak pembaca di kalangan mahasiswi FISIP USU.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut : ”Bagaimanakah Rubrik Fashion di Majalah Gogirl! Terhadap Opini Khalayak Pembaca di Kalangan Mahasiswi FISIP USU?”

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dibatasi untuk fashion di majalah Gogirl! Pada bulan Februari – Mei 2008

2. Objek penelitian ini adalah mahasiswi FISIP USU angkatan 2005 – 2007 yang masih aktif kuliah.

3. Objek penelitian terbatas pada mahasiswi yang pernah membaca majalah Gogirl! 4. Penelitian ini dilakukan hanya sebatas untuk mengetahui opini mahasiswi FISIP


(18)

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui rubrik fashion di majalah Gogirl!

2. Untuk mengetahui opini khalayak pembaca setelah membaca majalah Gogirl! di kalangan mahasiswi FISIP USU.

3. Untuk mengetahui tentang rubrik fashion di majalah Gogirl! terhadap opini khalayak pembaca di kalangan mahasiswi FISIP USU .

1.4.2 Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa Ilmu Komunikasi khususnya komunikasi massa dan opini publik. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi penulis untuk

menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa kuliah dan menjadi wadah memperluas cakrawala pengetahuan khususnya mengenai media massa.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini

1.5 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan untuk memecahkan atau menyorot masalah. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari mana masalah penelitian yang disorot (Nawawi, 1991:40-41)


(19)

1.5.1 Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa Latin : Communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendi, 1992:9). Menurut Fisher (dalam Arifin,2003:20) Komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat, atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitous atau serba hadir. Artinya komunikasi berada dimanapun dan kapanpun juga.

Menurut Carl I Hovland komunikasi adalah proses mengubah prilaku orang lain (dalam Effendy, 1990:10). Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang. Seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat atau prilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif. Komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (Public attitude).

1.5.2 Majalah Sebagai komunikasi Massa

Media atau sarana adalah alat yang dipergunakan oleh komunikator untuk menyampaikan/ meneruskan/menyebarkan pesanya agar dapat sampai kepada komunikan/si penerima. Media atau sarana dalam komunikasi terbagi atas antar pesona (udara, media umum), kelompok (udara, pengeras suara) dan massa (radio, televisi, film, surat kabar, majalah) (Sastropoetro, 1990:11). Jadi, majalah adalah salah satu media yang digunakan dalam proses komunikasi.


(20)

Majalah merupakan salah satu media cetak yang memiliki berbagai keuntungan lebih dari surat kabar. Majalah dapat tinggal di rumah untuk beberapa minggu atau bulanan yang menawarkan lebih besar kesempatan bagi iklan – iklan. Orang – orang dapat saling meminjam majalah yang merupakan suatu sirkulasi panjang. Majalah lebih prestisius dengan kertas yang tebal dan gambar warna yang kilat. Majalah juga memiliki informasi dan tips – tips yang dapat dibaca tanpa terbatas oleh waktu.

1.5.3 Teori S-O-R

Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model S-O-R (Stimulus, Organism, Respon). Teori SOR sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, prilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.

Menurut model ini, organism menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Efek yamg ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Jadi unsur model ini adalah: a. Pesan (Stimulus,S)

b. Komunikan (Organism,O) c. Efek (Response,R)

Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berunah hanya jika stimulus yang menerpa melebihi semula. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya ” Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya”, mengutip pendapat Hovland, Janis dan


(21)

Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan.

Respon atau perubahan sikap bergantung pada proses terhadap individu. Stimulus yang merupakan pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat diterima atau ditolak. Komunikasi yang terjadi dapat berjalan apabila komunikan memberikan perhatian terhadap stimulus yang disampaikan kepadanya. Sampai pada proses komunikan tersebut memikirkannya sehingga timbul pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya. Perubahan sikap dapat terjadi berupa perubahan kognitif,afektif atau behavioral. (Effendy, 2003: 254-255)

Adapun keterkaitan model S-O-R dalam penelitian ini adalah :

1. Stimulus yang dimaksud adalah Rubrik Fashion di Majalah gogirl! 2. Organism yang dimaksud adalah Mahasiswi FISIP USU

3. Respon yang dimaksud adalah Opini khalayak pembaca di kalangan mahasiswi.

1.5.4 Majalah Gogirl!

Majalah Gogirl! Adalah salah satu media cetak yang ditujukan kepada remaja berisi tentang informasi dan hiburan yang dibutuhkan oleh para remaja pada umumnya. Majalah Gogirl! Yang berdiri sejak Februari tahun 2005 lalu menyajikan beberapa rubrik yang selalu ada setiap edisinya, seperti feature, beauty, and health, monthly routine, zodiac, cerpen,dan fashion. Majalah yang terbit tiap bulannya dan mempunyai visi ”the best magazine in indonesia” sangat menarik, karena disetiap rubriknya memberikan informasi yang penting.


(22)

Majalah Gogirl! adalah majalah asli Indonesia yang digawangi oleh tiga bersaudara Moran sebagai pemimpin perusahaan. Sebagai majalah remaja, sangatlah wajar jika content yang dominan di dalamnya masih seputar gosip selebriti (kebanyakan selebriti luar negeri seperti Paris Hilton, Lindsay Lohan dkk.), beauty dan juga fashion item. Namun yang menjadi angin segar bagi dunia majalah remaja saat ini yang ditemukan pada Gogirl! adalah, issue yang diangkat pada tiap edisinya benar-benar berbobot dan mendidik. Yang patut acungi jempol, Issue tersebut bukan hanya sekedar menjadi 'tema' yang hanya disisipkan sedikit di antara artikel seleb dan fashion. Keseriusan penggarapan artikel untuk mendukung tema pada tiap edisi sangat terlihat pada kualitas tulisan-tulisannya.

Selain itu, fashion item yang ditampilkan di dalamnya juga up to date dengan harga dan model yang dapat dijangkau akal sehat. Gosip selebriti yang dihadirkan juga memiliki isi yang terpercaya dan seringkali disisipi pesan moral. majalah ini yang begitu banyak menghadirkan pesan positif dalam setiap bahasannya Walaupun target segmentasi sebenarnya adalah remaja cewek, banyak juga orang dewasa yang masih membaca majalah ini. Bahkan pembaca majalah ini pun tidak terbatas gender walaupun namanya jelas-jelas Gogirl!. Hal ini juga menunjukkan bahwa Gogirl! bukan majalah remaja kacangan.

Majalah Gogirl! ini tebal per edisinya sekitar 180 halaman. Gogirl! terbit setiap 1 bulan sekali di 20 kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Lombok, dan beberapa kota di Pulai Sumatera dan Indonesia Timur.


(23)

1.5.5 Opini publik

Opini publik merupakan suatu hasil penyatuan dari pendapat individu – individu tentang masalah umum. Clyde L. King menyatakan bahwa opini publik adalah suatau penilaian sosial atau social judgement mengenai sustu hal yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang gdilakukan oleh individu – individu dengan sadar dan rasional (Sastropoetro 1990, :52)

Opini publik merupakan pendapat yang ditimbulkan oleh adanya 4 unsur sebagai berikut:

1. Adanya suatu masalah atau situasi yang bersifat kontroversial.

2. Adanya publik yang secara spontan terpikat kepada masalah termaksud, melibatkan diri ke dalamnya, dan berusaha untuk memberikan pendapatnya.

3. Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial oleh suatu publik.

4. Adanya interksi dari individu – individu dalam publik yang menghasilkan suatu pendapat yang bersifat kolektif untuk diekspresikan (Sastropoetro 1990:54)

Yang membentuk opini publik adalah pribadi seseorang ataupun sikap kelompoknyya karena itu sikapnya ditentukan oleh pengalamannya, yaitu pengalaman dari dan dalam kelompoknya itu (Sunarjo, 1984: 26)

1.6 Kerangka Konsep

Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel (Singarimbun,1989:49). Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


(24)

1. Variabel Bebas (X)

Merupakan sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur lain (Nawawi, 2001:56). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dampak rubrikj fashion di majalah Gogirl!.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel yang merupakan akibat atau ysng dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 1997:12). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Opini khalayak pembaca dikalangan mahasiswi FISIP USU.

3.Variabel Antara (Z)

Sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel bebas (Nawawi, 2001:58). Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden.

I.7 Model Teoritis

1Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi satu model teoritis sebagai berikut :

Trang Web nay coi cung hay, v

Gambar 1 Model Teoritis Variabel Bebas (X)

Rubrik Fashion di majalah Gogirl

Variabel Terikat (Y) Opini khalayak pembaca


(25)

1.8 Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang ada di atas, maka dibuat operasional variabel untuk membentuk kesatuan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu :

Variabel Teoritis Variabel Operasional 1. Variabel Bebas (X)

Rubrik Fashion di majalah Gogirl!

1) Motif Membaca

2) Informasi tentang rubrik Fashion 3) Frekuensi membaca majalah

GoGirl 2. Varibel Terikat (Y)

Opini khalayak pembaca mahasiswi FISIP USU

1) Penyajian 2) Produk

3) Tokoh (Model) 4) Harga

5) Pengetahuan

Tabel 1 Variabel Operasional

1.9 Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep.

Definisi Operasional dari penelitian ini adalah:


(26)

a) Motif membaca adalah Alasan yang mendorong keinginan individu untuk membaca majalah tersebut.

b) Informasi adalah sesuatu yang diperoleh serta memberi pengetahuan langsung maupun tidak langsung terhadap diri individu detelah membaca majalah Gogirl!

c) Frekuensi membaca adalah seberapa sering responden membaca majalah Gogirl!

b. Variabel Terikat (Opini Khalayak pembaca mahasiswi FISIP USU):

a) Penyajian adalah secara kesekuruhan dari suatu majalah baik dari cover, isi pesan, gambar, tata letak, dll

b) Produk adalah suatu barang yang memiliki nilai yang bermanfaat

c) Tokoh adalah seseorang karena kedudukan sosialnya menerima kehormatan dari masyarakat atau pemerintah.

d) Harga adalah nilai yang tertera dalam setiap potongan pakaian, assesoris dll

e) Manfaat adalah manfaat yang diterima mahasiswi Fisip Usu tentang informasi sekitar dunia fashion yang ada di majalah Gogirl!.


(27)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 KOMUNIKASI

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Pentingnya studi komunikasi karena permasalahan-permasalahan yang timbul akibat komunikasi. Manusia tidak dapat hidup sendirian, ia secara tidak kodrati harus hidup bersama manusia lain, baik demi kelangsungan hidupnya keamanan hidupnya, maupun demi keturunannya. Jelasnya manusia harus bermasyarakat. Masyarakat bias berbentuk kecil, sekecil rumahtangga yang hanya terdiri dari dua orang suami istri, bias berbentuk besar, sebesar kampong, desa, kecamatan, kabupaten atau kota, propinsi dan Negara. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai penyalurnya (Effendy, 2003:28).

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.

Jadi, jika dua orang terlibat dalam komunikasi, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna, sehingga komuniaksi yang dilakukan kedua orang tersebut bersifat komunikatif. Akan tetapi, pengertian komunikasi di atas sifatnya dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif,


(28)

yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain (Effendy, 2004:9).

Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap (Effendy, 2004:10).

Defenisi Hovland diatas menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap public (public attitude) yang dalam kehidupan social dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses megubah perilaku orang lain (communicatio is the process to modify the behavior of other individuals). Akan tetapi, seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif.

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat lancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigm yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom Whit What Effect?

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:


(29)

1. Komunikator (communicator)

Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang memulai memberikan informasi kepada lawan bicaranya.

2. Pesan (message)

Pesan merupakan seperangkat lambing yang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

3. Media (channel)

Media adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.

4. Komunikan (communicant)

Komunikan adalah seseorang yang menerima pesan dari komunikator.

5. Efek (effect)

Efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.(Effendy, 2004:10).

Menurut Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang telah banyak memberi perhatian pada studi riset komuniasi, khususnya dalam hal penyeberan inovasi membuat definisi bahwa Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Rogers mencoba mengspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia menginginkan adanya


(30)

perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dal;am suatu proses komunikasi (Cangara, 2004:19).

Sedangkan menurut Shannon dan Weaver (1949) bahwa Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi (Cangara, 2004:20).

Para pakar Psikologi melihat komunikasi dalam pengertian fenomena stimuli-respons, sebagaimana dikemukakan oleh Dance (1970) Komunikasi adalah pengungkapan respons melalui simbol-simbol verbal. Sedangkan Edwin Neiman (1948) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses ketika sejumlah orang diubah menjadi kelompok yang berfungsi (Arifin, 2003:26).

Jika kita berada dalam situasi komunikasi, maka kita memiliki beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi apa yang dinamakan Wilbur Schramm frame of reference atau dalam bahasa Indonesianya kerangka acuan, yaitu paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings). Schramm menyatakan bahwa field of experience atau bidang pengalaman merupakan faktor yang amat penting untuk terjadinya komunikasi. Apabila bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain dengan kata lain situasi menjadi tidak komunikatif (Effendy, 2003:30-31).


(31)

2.1.2 Ruang Lingkup Komunikasi

Berdasarkan uraian mengenai lingkup ilmu komunikasi ditinjau dari bentuknya, sifatnya, metodenya, tekniknya, modelnya, dan bidangnya adalah sebagai berikut:

 Bentuk dari ilmu komunikasi adalah: Komunikasi Personal (Personal Communicatio)

a. Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication)

b. Komunikasi antarpersonal (interpersonal communication)

c. Komunikasi Kelompok (Group Communication)

Komunikasi Kelompok Kecil (small group communication):

1. ceramah (lecture)

2. diskusi panel (panel discussion)

3. symposium (symposium)

4. forum

5. seminar

6. curahsaran (brainstorming)


(32)

Komunikasi Kelompok Besar (Large Group Communication / Public Speaking )

Komunikasi Massa (Mass Communication)

1. pers

2. radio

3. televisi

4. film

5. dan lain-lain

Komunikasi Media (Medio Communication)

a. surat

b. telepon

c. pamflet

d. poster

e. spanduk

f. dan lain-lain

 Sifat dari ilmu komunikasi adalah sebagai berikut: a) Tatap muka (face to face)


(33)

c) Verbal (verbal)

d) Lisan (oral)

e) Tulisan/cetak (written/printed)

f) Nonverbal (non verbal)

g) kial/isyarat badaniah (gestural)

h) Bergambar (pictorial)

 Metode ilmu komunikasi adalah sebagai berikut: a) Jurnalistik (journalism)

b) jurnalistik cetak (printed journalism)

c) jurnalistik elektronik (electronic journalism)

d) Hubungan masyarakat (public relations)

e) Periklanan (advertising)

f) Pameran (exhibition/exposition)

g) Publisitas (publicity)

h) Propaganda

i) Perang urat saraf (psychological warfare)


(34)

 Teknik dari ilmu komunikasi adalah sebagai berikut:

a) Komunikasi informatif (informative communication)

b) Komunikasi persuasif (persuasive communication)

c) Komunikasi instruktif/koersif (instructive/coercive communication)  Model dari ilmu komunikasi adalah sebagai berikut:

a) Komunikasi satu tahap (one step flow communication)

b) Komunikasi dua tahap (two step flow communication)

c) Komunikasi multitahap (multi step flow communication)

 Bidang dari ilmu komunikasi adalah sebagai berikut: a) Komunikasi sosial (social communication)

b) Komunikasi manajemen / organisasional (management/ organizational communication)

c) Komunikasi perusahaan (business communication)

d) Komunikasi politik (political communication)

e) Komunikasi internasional (international communication)

f) Komunikasi antar budaya (intercultural communication)

g) Komunikasi pembangunan (development communication)


(35)

i) Komunikasi tradisional (tradisitional communication)

(Effendy, : 2004 7-9)

2.1.3 Fungsi Komunikasi

Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebaagi ilmu, seni, dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, memahami, dan mengendalikan diri, serta meningkatkan kematangan berfikir sebelum mengambil keputusan. Melalui komunikasi dengan diri sendiri, orang dapat berfikir dan mengendalikan diri bahwa apa yang ingin dilakukan mungkin saja tidak menyenangkan orang lain. Jadi komunikasi dengan diri sendiri dapat meningkatkan kematangan berfikir sebelum ik keputusan. Ia merupakan proses internal yang dapat membantu dalam menyelesaikan suatu masalah (Cangara, 2004:56).

Adapun fungsi komunikasi antar pribadi ialah berusaha meningkatkan hubungan insan (human relations), menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.

Komunikasi publik berfungsi untuk menumbuhkan semangat kebersamaan (solodaritas), mempengaruhi orang lain, member informasi, mendidik dan menghibur. Bagi orang yang terlibat dalam komunikasi publik, dengan mudah ia menggolongkan dirinya dengan kelompok orang banyak.


(36)

Komunikasi massa, berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidik, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang (Cangara, 2004:61-63).

Sementara itu, Karlinah (dalam Karlinah, dkk 1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah:

1. Fungsi Informasi

Fungsi memberikan infornasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan khalayak. Khalayak sebagai manusia sosial akan selalu merasa haus informasi tentang segala sesuatu yang terjasi di sekitarnya.

2. Fungsi Pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Kreana media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik.

3. Fungsi Mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi dalam komunikasi, khalayak terpengaruh oleh pesan-pesan dalam komunikasi yang dilakukan sehingga tanpa sadar khalayak melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator,


(37)

Untuk mengembangkan wawasan, kita membutuhkan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia akan bertambah pengetahuannya dan berkembang intelektualitasnya. Hal tersebut diperoleh dari pengalamanpribadinya dan dari orang lain. Pengalaman dapat membantu manusia untuk memahami betapa besar ketergantungan manusia kepada komunikasi, karena komunikasi dapat membantu manusia dalam perkembangan mentalnya.

5. Fungsi Adaptasi Lingkungan

Setiap manusia berusaha untuk menyesuaikan diri dengan dunianya untuk dapat bertahan hidup. Proses komunikasi membantu manusia dalam proses penyesuaian tersebut. Proses pengiriman pesan oleh komunikator dan penerima pesan oleh komunikan dapat membantu kita dengan berhubungan dengan orang lain, saling menyesuaikan diri, sehingga menimbulkan kesamaan diantara komunikator dan komunikan.

6. Fungsi Memanipulasi Lingkungan

Memanipulasi di sini bukanlah diartiakn sebagai sesuatu yang negative. Memanipulasi lingkungan artinya berusaha untuk mempengaruhi. Setiap orang berusaha untuk saling mempengaruhi dunia dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Dalam fungsi manipulasi, komunikasi digunakan sebagai alat control utama dan pengaturan lingkungan.

7. Fungsi Menyakinkan (to persuade)

Fungsi komunikasi massa secara umum antara lain memberikan hiburan kepada khalayaknya. Namun ada fungsi yang tidak kalah penting dari media massa yaitu fungsi


(38)

menyakinkan atau persuasi. Persuasi menurut Devito, bias dalam bentuk (Karlinah,dkk,1999):

a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang;

b. Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang;

c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan

d. Memperkenalkan etika dan menawarkan system nilai tertentu

2.2 KOMUNIKASI MASSA DAN MAJALAH

2.2.1 Sejarah dan Pengertian Komunikasi Massa

Komunikasi Massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi. Dalam sejarah publisistik dimulai satu setengah abad ditemukan mesin cetak oleh Johannes Guttenberg. Sejak itu dimulai suatu zaman yang dikenal dengan zaman publisistik atau awal dari era komunikasi massa. Sebaliknya dikenal sebagai zaman prapublisistik (Wiryanto, 2000:1)

Publisistik (Pulizistik) di Jerman, sebenarnya berkembang dari Ilmu Pers atau ilmu Persuratkabaran yang dikenal dengan nama Zaitungswisswnschaft. Asalnya dapat ditelusuri sampai abad ke-19 ketika surat kabar sebagai obyek studi ilmiah mulai menarik perhatian para pakar di masa itu. Surat kabar sebagai salah satu hasil dari pertumbuhan teknologi dan industri ternya membawa berbagai implikasi sosial yang sangat menarik


(39)

bagi kajian ilmu kemasyarakatan dan kemanusiaan. Adalah mengesankan karena kesadaran dan perhatian seperti itu, baru lahir dan berkembang setelah dua ratus tujuh tiga tahun kemudian dari terbitnya Relation (1609) sebagai surat kabar tercetak pertama di dunia (Arifin, 2003:4).

Pada dekade sebelum abad ke-20, alat-alat mekanik yang menyertai lahirnya publisistik atau komunikasi massa adalah alat-alat percetakan (press printed) yang menghasilkan surat kabar, bukau-buku, majalah, brosur dan materi cetakan lain. Gejala ini makin meluas pada dasawarsa pertama abad ke-20, ketika film dan radio mulai digunakan secara luas. Kemudian disusul televisi pada decade berikutnya. Kini kita telah memasuki era telekomunikasi dengan digunakannya system satelit ruang angkasa dan jaringan computer (Wiryanto, 2000:2).

Pengertian komunikasi massa merujuk kepada pendapat Tan dan Wright, dalam Liliweri. 1991, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara missal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu (Ardianto, 2004:3).

Agar tidak ada kerancuaan dan perbedaan persepsi tentang massa, ada baiknya kita membedakan arti massa dalam arti umum. Massa dalam komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa disini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa atau pembaca. Beberapa istilah ini berkaitan dengan media massa (Nurudin, 2004:3).


(40)

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is message communicated through a mass medium to a large number of people) (Ardianto, 2004:3).

Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gebner (1967) yaitu: “ Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of message in industrial societies”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri). (Rakhmat, dalam Karlinah, dkk 1999).

Rakhmat merangkum definisi-definisi komunikasi massa menjadi : Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, dalam Karlinah, dkk 1999).

2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa

Definisi-definisi komunikasi massa itu secara prinsip mengandung suatu makna yang sama, bahkan antara satu definisi dengan definisi lainnya dapat dianggap saling melengkapi. Melalui definisi itu pula kita dapat mengetahui karakteristik komunikasi massa. Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut (Ardianto, 2004:7-13):


(41)

a. Komunikator Terlembagakan

Ciri komunikasi yang pertama adalah komunikatornya. Kita sudah memahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik.

b. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa, atau opini. Namum tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi disekeliling kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemad dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan.

c. Komunikannya Anonim dan Heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikannya (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai jenis lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.


(42)

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapai relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.

e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

f. Komunikasi Massa bersifat Satu Arah

Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namum diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog. dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah.

g. Stimulus Alat Indra Terbatas

Ciri komunikasi massa l;ainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indara yang “terbatas”. Dalam komunikasi massa, stimulus alat indar bergantung pada jenis media massa, Dalam media majalah, kita menggunakan indra penglihatan.


(43)

komponen umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan feedback merupakan faktor penting dalam membentuk komunikasi apapun. efektifitas komunikasi sering kali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Umpan balik dalam komunikasi massa tidak dapat secara langsung (direct feedback) karena komunikator tidak dapat melihat langsung reaksi atau tanggapan dari komunikan.

2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi Komunikasi Massa yang dikemukakan oleh Harold D Lasswell yakni, (1) Fungsi Pengawasan (2) Fungsi Koerelasi (3) Fungsi Pewarisan Sosial. Sama seperti pendapat Lasswell, Charles Robert Wright (1988) menambah fungsi hiburan dalam fungsi komunikasi massa (Nurudin, 2003:62-63).

Sedangkan fungsi komunikasi massa Dominick, dalam bukunya The Dinamics of Mass Communications adalah sebagai berikut (Ardianto, 2004:16-18)

a) Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama:

- Fungsi Pengawasan Penringatan yaitu jenis pengawasan yang dilakukan oleh media untuk menyampaikan informasi berupa ancaman yang perlu diketahui oleh khalayak

- Fungsi Pengawasan Instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.


(44)

Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga member penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut.

c) Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk Linkage (Pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tenang sesuatu. Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis diperhatikan atau dihubungkan oleh media.

d) Transmission of Value (Penyebaran nilai-nilai)

Fungsi ini juga disebut socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi prilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yangdiharapkan mereka dengan perkataan lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.

e) Entertainment (Hiburan)

Sulit dibantah lagi, bahwa kenyataannya hamper semua media menjalankan fungsi hiburan. Majalah banyak memuat hiburan, bahkan ada beberapa majalah yang hanya menampilkan berita seperti Time dan News Week, Tempo, Gatra dan Garda.


(45)

2.2.4 Komponen Komunikasi Massa

Komunikasi massa pada dasarnya merupakan proses komunikasi satu arah, artinya komunikasi berlangsung dari komunikator (sumber) melalui media kepada komunikan (khalayak). Walaupun komunikasi massa dalam prosesnya bersifat satu arah, namun dalam operasionalnya memerlukan komponen lain yang turut menentukan lancarnya proses komunikasi. Komponen dalam komunikasi massa ternyata tidak sesederhana komponen komunikasi yang lainnya. Proses komunikasi massa lebih kompleks, karena setiap komponennya mempunyai karakteristik tertentu adalah sebagai berikut: (Ardianto, 2004:36-42 )

a. Komunikator

Dalam komunikasi massa produknya bukan merupakan karya langsung seseorang, tetapi dibuat melalui usaha-usaha yang terorganisasikan dari beberapa partisipan, diproduksi secara missal dan didistribusikan kepada massa.

b. Pesan

Sesuai dengan karakteristik dari pesan komunikasi massa yaitu bersifat umum, maka pesan harus diketahui oleh setiap orang. Penataan pesan bergantung pada sifat media yang berbeda antara satu sam lainnya,

c. Media

Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous).


(46)

Khalayak yang dituju oleh komunikasi massa adalah massa atau sejumlah besar khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak serta sifatnya yang anonim dan heterogen, maka sangat penting bagi media untuk memperhatikan khalayak.

e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa

Dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan media pada umumnya ditujukan kepada massa (khalayak) yang heterogen. Khalayak yang heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama, usia, budaya. oleh karena itu, pesan tersebut akan di filter (disaring) oleh khalayak yang menerimanya.

f. Gatekeeper (Penjaga Gawang)

Dalam proses perjalanan sebuah pesan dari sumber media massa kepada penerimanya, gatekeeper ikut terlibat di dalammya. Gatekeeper dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu pesan dalam perjalannya dari sumber kepada penerima.

2.2.5 Pengertian Majalah

Majalah adalah sebuah penerbitan berkala (buku harian) yang terbit secara teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan berupa artikel, atau bersifat pembahasan yang menyeluruh dan mendalam. Junaedhi menggolongkan majalah berdasarkan pangsa pembacanya yaitu jenis kelamin : pria dan wanita: usia : anak-anak, remaja dan dewasa: hobi dan minat : interior, psikologi, otomotif, arsiktetur dan sebagainya. Ia juga menambahkan penggolongannya berdasarkan sifat atau misinya yaitu majalah berita, majlah hiburan, majalah berbahasa daerah dan majalah agama (Junaedhi, 1995:xiv).


(47)

Majalah didefinisikan sebagai kumpulan berita, artikel, cerita, iklan, dan sebagainya, yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran kuarto atau folio dan dijilid dalam bentuk buku, serta diterbitkan secara berkala, seperti seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Ada pula yang membatasi pengertian majalah sebagai media cetak yang terbit secara berkala, tapi bukan terbit setiap hari. Media cetak itu harus bersampul, setidak-tidaknya punya wajah, dan dirancang secara khusus .

Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi. Majalah biasa diterbitkan mingguan, dwimingguan atau bulanan. Majalah biasanya memiliki artikel mengenai topik populer yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Publikasi akademis yang menulis artikel padat ilmu disebut jurnal.

2.2.6 Sejarah Majalah

Edisi perdana majalah yang diluncurkan di Amerika pada pertengahan 1930-an memperoleh kesuksesan besar. Majalah telah membuat segmentasi pasar tersendiri dan membuat fenomena baru dalam dunia media massa cetak di Amerika. Keberadaan majalah sebagai media massa terjadi tidak lama setelah surat kabar. sebagaimana surat kabar, majalah diawali dari negara-negara Eropa dan Amerika (Karlinah,dkk 1999). Majalah di Inggris (London) adalah Review yang terbitkan oleh Daniel Depoe pada tahun 1704. Bentuknya adalah antara majalah dan surat kabar, hanya halaman kecil, serta terbit tiga kali satu minggu.


(48)

Tahun 1790, Richard Steele membuat majalah The Tatler, kemudian bersama-sama dengan Joseph Addison ia menerbitkan The Spectator. Majalah tersebut berisi masalah politik, berita-berita inetrnasional, tulisan yang mengandung unsur-unsur moral, berita-berita hiburan dan gosip.Sedangkan di Amerika pada pertengahan abad 20 tidak ada majalah yang sesukses Reader’s Digest yang diterbitkan oleh suami istri Dewitt Wallace dan Lila, pada tahun 1922 ketika mereka masih berusia 20 tahun. Pada tahun 1973 reader’s digest dapat mencapai pelanggan sebanyak 18 juta untuk pembaca di Amerika seja, dan pembaca lainnya di dunia.

Majalah lainnya yang sukses adalah Playboy yang diterbitkan Hugh Hefner tahun 1953. Playboy adalah majalah khusus untuk pria yang pada tahun 1970-an, and sirkulasinya mencapai enam juta eksemplar. Kemudian keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai pada massa menjelang dan awal kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan nama Pantja Raja pimpinan Djojohadisoeparto dengan prakata dari Ki Hadjar Dewantoro selaku Menteri Pendidikan pertam RI. Di Ternate, pada bulan Oktober 1945 Arnold Monoutu dan Dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka yang memuat berita-berita yang di siarkan RRI.

Majalah untuk kaum wanita dengan nama Wanita terbit di Solo dibawah pimpinan Sutiah Surjohadi. Sedangkan majalah Soera Perkis dan Bulan Sabit diterbitkan oleh Gerakan Pemuda Islam Indonesia cabang Solo (Karlinah,dkk 1999).


(49)

2.2.7 Karakteristik Majalah

Majalah merupakan media yang paling simpel organisasinya, relatif lebih mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah juga dapat diterbitkan oleh setiap kelompok masyarakat, dimana mereka dapat dengan leluasa dan luwes menentukan bentuk, jenis dan sasaran khalayak. Meskipun sama-sama sebagai media cetak, majalah tetap dapat dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki karakteristik tersendiri yaitu sebagai berikut:

1. Penyajian lebih lama

Frekuensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan, selebihnya dwi mingguan, bahkan bulanan (1 sekali sebulan).

2. Nilai aktualitas lebih lama

Apabila nilai aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka nilai aktualitas majalah bias satu minggu.

3. Gambar / Foto lebih banyak

Jumlah halaman majalah lebih banyak, sehingga selain penyajian beritanya yang mendalam, majalah juga dapat menampilkan gambar / foto yang lengkap, dengan ukuran besar dan kadang berwarna, serta kualitas kertas yang kadang-kadang berwarna, serta kualitas kertas yang digunakannya pun lebih baik. Fofo-foto yang ditampilkan majalah memiliki daya tarik tersendiri, apalagi Fofo-foto tersebut sifatnya ekseklusif.

4. Cover (sampul) sebagi daya tarik

Disamping cover atau sampul majalah juga merupakan daya tarik tersendiri. Cover adalah ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia. Cover majalah


(50)

biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan gambar dan warna yang menarik pula. Menarik tidaknya cover suatu majalah sangat bergantung pada tipe majalahnya, serta konsitensi atau keajengan majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya (Ardianto, 2004:113-114)

2.2.8 Klasifikasi Majalah

Menurut Dominick, kalisifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori utama yakni: 1. General consumer magazine (Majalah konsumen umum)

Konsumen majalah ini siapa saja, dapat membeli majalah tersebut di sudut-sudut outlet, mall, supermall atau took buku local. Majalah konsumen umum ini menyajikan informasi tentang produk dan jasa yang diiklankan pada halaman-halaman tertentu.

2. Business publication (Majalah bisnis)

Majalah bisnis ini melayani secara khusus informasi bisnis, industri atau profesi. Media ini tidak dijual di mall atau supermall, pembacanya terbatas pada kaum professional atau pelaku bisnis.

3. Literacy reviews and academic (Kritik sastra dan majalah ilmiah)

Terdapat ribuan nama majalah kritik sastra dan majalah ilmiah, yang pada umumnya memiliki sirkulasi dibawah 10 ribu, dan banyak diterbitkan oleh organisasi-organisasi nonprofit, universitas, yayasan atau orgnisasi professional. Majalah ini menerbitkan empat edisi atau kurang dari itu setiap tahunnya, dan kebanyakan tidak menerima iklan.


(51)

Media ini dipublikasikan dengan bentuk khusus, 4-8 halaman dengan perwajahan khusus pula. Media ini didistribusikan secara gratis atau dijual secara berlangganan. Belakangan penerbitan newsletter telah menjadi lahan bisnis besar. 5. Public relations magazine (Majalah humas)

Majalah PR ini diterbitkan oleh perusahaan, dan dirancang untuk sirkulasi pada karyawan perusahaan, agen, pelanggan dan pemegang saham. Jenis publikasi penerbitan ini berbeda sedikit dengan periklanan, kendati menjadi bagian dari promosi organisasi atau perusahaan yang mensponsori penerbitan (Ardianto, 2004:107-108)

2.2.9 Fungsi Majalah

Mengacu pada sasaran khalayaknya yang spesifik, maka fungsi utama media berbeda dengan yang lainnya. Majalah berita berfungsi sebagai media informasi tentang berbagai peristiwa dalam dan luar negeri, dan fungsi berikutnya adalah hiburan. Majalah wanita isinya relatif menyangkut berbagai informasi dan tips masalah kewanitaan, lebih bersifat menghibur, fungsi informasi dan mendidik mungkin menjadi prioritas berikutnya. Majalah pertanian fungsi utamnya adalah memberi pendidikan mengenai cara bercocok tanam, sedangkan fungsi berikutnya mungkin informasi (Ardianto, 2004:112)

2.3 TEORI S-O-R

Dalam peenelitian ini model yang digunakan adalah model S-O-R (Stimulus,Organism,Respon). Teori SOR sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.


(52)

Menurut model ini, organism menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula. efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Asumsi dasar dari model ini adalah: media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif; misal jika orang tersenyum akan dibalas tersenyum ini merupakan reaksi positif, namun jika tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi negatif. Model inilah yang kemudian mempengaruhi suatu teori klasik komunikasi yaitu Hypodermic needle atau teori jarum suntik. Asumsi dari teori inipun tidak jauh berbeda dengan model S-O-R, yakni bahwa media secara langsung dan cepat memiliki efek yang kuat terhadap komunikan. Artinya media diibaratkan sebagai jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang (S) dan menghasilkan tanggapan (R) yang kuat pula.

Jadi unsur model ini adalah:

a. Pesan (Stimulus, S)

b. Komunikan (Organism, O)


(53)

Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah hanya jika stimulus yang menerpa melebihi semula. Prof. Dr. mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya”, mengutip pendapat hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan.

Respon atau perubahan sikap bergantung pada proses terhadap individu. stimulus yang merupakan pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat diterima atau ditolak. Komunikasi yang terjadi dapat berjalan apabila komunikan memberikan perhatian terhadap stimulus yang disampaikan kepadanya. Sampai pada proses komunikan tersebut memikirkannya sehingga timbul pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya. Perubahaan sikap dapat terjadi berupa perubahan kognitid, afektif atau behavioral.

Adapun keterkaitan model S-O-R dalam penelitian ini adalah:

1. Stimulus yang dimaksud adalah pesan yang disampaikan dalam rubrik fashion di majalah Gogirl!

2. Organisme yang dimaksud adalah mahasiswi FISIP USU, Medan

3. Respon yang dimaksud adalah opini khalayak pembaca di kalangan mahasiswi

Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari:


(54)

• Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.

• Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dilanjutkan kepada proses berikutnya.

• Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap).

• Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individdu tersebut (perubahan perilaku).

Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula. stimulus yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat menyakinkan organisme. dalam meyakinkan organismeini, faktor reinforcement memegang peranan penting.

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian komunikan. proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.


(55)

Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus)yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) misalnya kredibilitas, kepemiminan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat.

2.4 OPINI PUBLIK

2.4.1 Pengertian Opini Publik

Leonard W Doob menulis dalam buku yang berjudul Public Opinion and Propaganda yang diterbitkan pada tahun 1948 sebagai berikut: Public opinion refers to people’s attitude on an issue they are membersof the same social groups, artinya opini publik yang dimaksudkan adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu soal, dimana mereka merupakan anggota dari sikap sebuah masyarakat yang sama. Dengan demikian maka opini public itu berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu sikap secara pribadi maupun sebagai anggota suatu kelompok (Sunarjo, 1984:26).

Selanjutnya Leonard W Doob mengemukakan bahwa yang membentuk opini publik itu adalah sikap pribadi seseorang ataupun sikap kelompoknya karena itu sikapnya ditentukan oleh pengalamannya, yaitu pengalaman dari dan dalam kelompoknya itu pula.

Selanjutnya Leonard W Doob member pegangan-pegangan dalam meneliti opini publik. Suatu opini publik dianggap kompeten atau mampu memenuhi syarat opini publik dalam arti khas bila (Sunarjo, 1984:27).


(56)

a. Fakta yang dipakai sebagai titik tolak dari perumusan opini publik, diberi nilai “baik” oleh masyarakat luas.

b. Dalam penggunaan fakta (ataupun keadaan dimana suatu sikap justru diambil karena tidak adanya fakta), orang sampai pada kesimpulan dan kesepakatan mengenai tindakan yang harus diambil untuk memecahkan persoalan.

Menurut Emil Divifat bahwa agar dapat disebut opini public maka harus mempunyai syarat-syarat (Sunarjo, 1984:28):

a. Harus mempunyai tujuan

b. Harus diakui dan diyakini bahwa sesuatu itu adalah benar

c. Anggapan kebenaran itu dikembangkan ke orang banyak sedemikian rupa hingga apabila ada yang menolak kebenaran tersebut maka para pendukungnya bersedia untuk mempertahankannya.

Kruger Reckless dalam bukunya yang berjudul Social Psichology mengatakan bahwa opini publik itu adalah penjelmaan dari pertimbangan seseorang tentang sesuatu hal, kejadian atau pikiran yang telah diterima sebagai pikiran umum. Opini itu bersifat relatif artinya dapat benar dan dapat dapat juga tidak benar. Akan tetapi oleh kebanyakan orang dianggap sebagai kebenaran. Selanjutnya Kruger Reckless mengemukakan bahwa opini publik itu dapat berubah-ubah sedangkan perubahan itu dapat ditimbulkan atau disalurkan oleh seseorang atau sesuatu lembaga. Alat yang pada umumnya untuk menyalurkan opini publik biasanya adalah media massa (pers, radio, televisi dan film) terutama sekali adalah pers (Sunarjo, 1984:29).


(57)

Menurut Cultip dan Center, opini merupakan suatu ekspresi tentang sikap mengenai masalah yang bersifat kontroversial (Sastropoetro,1990:41). William Albig mengemukakan bahwa opini itu dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat pandangan yang berlainan mengenai masalah tersebut (Sunarjo,1984:31).

2.4.2 Karakteristik Opini Publik

Opini dapat dinyatakan melalui prilaku, sikap tindak, mimik muka atau bahasa tubuh berbentuk simbol-simbol yang tertulis, berupa pakaian yang dikenakan, makna sebuah warna, dan sebagainya. Faktor pembentuk opini publik adalah sikap pribadi seseorang atau kelompoknya. Karena itu sikapnya ditentukan oleh pengalamannya dan pengalaman dari kelompok itu juga.

Opini dari perorangan secara akumulatif dapat berkembang menjadi suatu consensus (kesepakatan) dan terkristalisasi jika masyarakat dalam kelompok tertentu mempunyai kesamaan dalam visi, ide, nilai-nilai yang dianut, latar belakang dan hingga tujuan yang hendak dicapai di kemudian hari akan terbentuk menjadi opini publik.

Memahami opini seseorang, apalagi opini publik bukanlah sesuatu hal yang sederhana. Dengan sendirinya pembentukan opni publik dibentuk oleh publik yang selektif, karena itu untuk setiao masalah ada publiknya sendiri-sendiri. Karena opini sendiri mempunyai kaitan yang erat dengan pendirinya (attitude). Bahwa pendirian itu merupakan apa yang dirasakan oleh seseorang (what the individual really feels) dan kemudian timbul attitude sebagai the feeling one has for self atau sikap yang dapat bersifat tersembunyi dalam diri seseorang (latent opinion) dan dapat berbentuk simbol,


(58)

bahasa tubuh, verbal, mimik muka, ekspresi serta makna dari suatu warna yang dipakainya dan lain sebagainya (Ruslan, 2002:66).

Mariam D Irish dan James W Protho dalam The Politics of American Democracy memberikan tiga unsur dalam definisi pendapat umum yaitu (Susanto, 1985:91):

a. dinyatakan (expressed) b. sikap (attitude)

c. masalah masyarakat (social issue)

Tampaklah persamaan pendapat harus dinyatakan untuk dapat dinilai sebagai pendapat umum. Irish dan Protho mengenai pendapat yang dinyatakan yaitu bahwa pernyataan yang telah mengalami proses komunikasi disebut opinion, sedangkan bila perasaan ataupun pemikiran tadi belum dinyatakan, maka ia masih merupakan attitude (sikap). Hal ini ditandaskan oleh Irish dan Protho dalam kata-kata: attitude are internal presdsposition than cannot be directly observed (Susanto, 1985:91).

Unsur ketiga tersebut bahwa diperlukan adanya issue atau masalah agar supaya sesuatu dapat dinilai sebagai pendapat umum. Suatu pendapat akan menjadi issue apabila ia mengandung unsur memungkinkan pro dan kontra suatu pendapat (tentang suatu kejadian) yang telah dinyatakan (Susanto, 1985:92).


(59)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 KOMUNIKASI

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Pentingnya studi komunikasi karena permasalahan-permasalahan yang timbul akibat komunikasi. Manusia tidak dapat hidup sendirian, ia secara tidak kodrati harus hidup bersama manusia lain, baik demi kelangsungan hidupnya keamanan hidupnya, maupun demi keturunannya. Jelasnya manusia harus bermasyarakat. Masyarakat bias berbentuk kecil, sekecil rumahtangga yang hanya terdiri dari dua orang suami istri, bias berbentuk besar, sebesar kampong, desa, kecamatan, kabupaten atau kota, propinsi dan Negara. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai penyalurnya (Effendy, 2003:28).

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.

Jadi, jika dua orang terlibat dalam komunikasi, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna, sehingga komuniaksi yang dilakukan kedua orang tersebut bersifat komunikatif. Akan tetapi, pengertian komunikasi di atas sifatnya dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif,


(60)

yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain (Effendy, 2004:9).

Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap (Effendy, 2004:10).

Defenisi Hovland diatas menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap public (public attitude) yang dalam kehidupan social dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses megubah perilaku orang lain (communicatio is the process to modify the behavior of other individuals). Akan tetapi, seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif.

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat lancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigm yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom Whit What Effect?

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni:


(61)

1. Komunikator (communicator)

Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang memulai memberikan informasi kepada lawan bicaranya.

2. Pesan (message)

Pesan merupakan seperangkat lambing yang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

3. Media (channel)

Media adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.

4. Komunikan (communicant)

Komunikan adalah seseorang yang menerima pesan dari komunikator.

5. Efek (effect)

Efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.(Effendy, 2004:10).

Menurut Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang telah banyak memberi perhatian pada studi riset komuniasi, khususnya dalam hal penyeberan inovasi membuat definisi bahwa Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Rogers mencoba mengspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia menginginkan adanya


(62)

perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dal;am suatu proses komunikasi (Cangara, 2004:19).

Sedangkan menurut Shannon dan Weaver (1949) bahwa Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi (Cangara, 2004:20).

Para pakar Psikologi melihat komunikasi dalam pengertian fenomena stimuli-respons, sebagaimana dikemukakan oleh Dance (1970) Komunikasi adalah pengungkapan respons melalui simbol-simbol verbal. Sedangkan Edwin Neiman (1948) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses ketika sejumlah orang diubah menjadi kelompok yang berfungsi (Arifin, 2003:26).

Jika kita berada dalam situasi komunikasi, maka kita memiliki beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi apa yang dinamakan Wilbur Schramm frame of reference atau dalam bahasa Indonesianya kerangka acuan, yaitu paduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings). Schramm menyatakan bahwa field of experience atau bidang pengalaman merupakan faktor yang amat penting untuk terjadinya komunikasi. Apabila bidang pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain dengan kata lain situasi menjadi tidak komunikatif (Effendy, 2003:30-31).


(63)

2.1.2 Ruang Lingkup Komunikasi

Berdasarkan uraian mengenai lingkup ilmu komunikasi ditinjau dari bentuknya, sifatnya, metodenya, tekniknya, modelnya, dan bidangnya adalah sebagai berikut:

 Bentuk dari ilmu komunikasi adalah: Komunikasi Personal (Personal Communicatio)

a. Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication)

b. Komunikasi antarpersonal (interpersonal communication)

c. Komunikasi Kelompok (Group Communication)

Komunikasi Kelompok Kecil (small group communication):

1. ceramah (lecture)

2. diskusi panel (panel discussion)

3. symposium (symposium)

4. forum

5. seminar

6. curahsaran (brainstorming)


(64)

Komunikasi Kelompok Besar (Large Group Communication / Public Speaking )

Komunikasi Massa (Mass Communication)

1. pers

2. radio

3. televisi

4. film

5. dan lain-lain

Komunikasi Media (Medio Communication)

a. surat

b. telepon

c. pamflet

d. poster

e. spanduk

f. dan lain-lain

 Sifat dari ilmu komunikasi adalah sebagai berikut: a) Tatap muka (face to face)


(65)

c) Verbal (verbal)

d) Lisan (oral)

e) Tulisan/cetak (written/printed)

f) Nonverbal (non verbal)

g) kial/isyarat badaniah (gestural)

h) Bergambar (pictorial)

 Metode ilmu komunikasi adalah sebagai berikut: a) Jurnalistik (journalism)

b) jurnalistik cetak (printed journalism)

c) jurnalistik elektronik (electronic journalism)

d) Hubungan masyarakat (public relations)

e) Periklanan (advertising)

f) Pameran (exhibition/exposition)

g) Publisitas (publicity)

h) Propaganda

i) Perang urat saraf (psychological warfare)


(1)

khalayak pembaca di kalangan mahasiswi FISIP USU tentang rubrik fashion yang ada di Majalah Gogirl!

Setelah menganalisi setiap data dari kuesioner, maka pada umumnya responden menunjukkan tingkat ketertarikkan dalam membaca rubrik fashion dimajalah Gogirl! Motif membaca responden pada umumnya yaitu untuk mengetahui perkembangan fashion yang terbaru yang ada di majalah Gogirl!.

Mayoritas responden menyatakan baik terhadap kredibilitas pengasuh rubrik fashion di majalah Gogirl! dan menyatakan menarik terhadap bentuk penyajian rubrik fashion di majalah Gogirl!.

Sementara itu pada umumnya responden sangat berminat dengan produk yang di tampilkan dalam rubrik fashion di majalah Gogirl!

Responden membaca rubrik fashion di majalah Gogirl! untuk mengetahui perkembangan tentang dunia fashion dan responden sangat setuju dengan manfaat yang diterima setelah membaca majalah Gogirl!


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil data yang dipertemukan pada analisa tabel tunggal, maka diperoleh hasil dari penelitian ini yaitu :

1. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa responden menyatakan tertarik membaca rubrik fashion yang ada di majalah Gogirl!. Dan responden menyatakan motif mereka membaca rubrik fashion yaitu karena dapat menambah perkembangan fashion terbaru dan bahasa yang digunakan dapat dimengerti.

2. Rubrik fashion di majalah Gogirl! digemari para mahasiswi, tidak hanya sebagai sarana pemuas kebutuhan akan informasi dunia remaja, tetapi juga sebagai pemuas kebutuhan akan hiburan (mengisi waktu luang). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sebuah majalah ternyata mampu mempengaruhi khalayak pembacanya.

3. Media massa khususnya majalah merupakan salah satu unsur yang sangat potensial dalam menyampaikan informasi tentang fashion.

4. Secara umum mayoritas remaja di FISIP USU, merasakan bahwa rubrik fashion di majalah Gogirl! mampu menyajikan berita dengan jelas dan mereka merasa puas setelah menggunakan majalah Gogirl! untuk dibaca.

Saran

Saran-saran berikut ini merupakan hasil dari penelitian yang terkumpul selama peneliti melakukan penelitian :


(3)

1. Rubrik fashion di majalah Gogirl! adalah majalah yang sesuai untuk mahasiswi, karena berisikan tips-tips yang mampu menambah kepercayaan diri bagi siapa saja yang membacanya. Rata-rata pada umumnya responden cukup sering mengikuti tips atau saran yang terdapat di majalah tesebut. Oleh karena itu, sebaiknya tips atau saran yang dibuat di majalah Gogirl! tersebut haruslah yang sebenar-benarnya, sehingga akan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi para mahasiswi.

2. Dengan membiasakan diri untuk membaca majalah Gogirl!, diharapkan setelah membacanya mendatangkan wawasan di bidang ekonomi, sosial dan budaya. 3 .Responden cukup banyak yang mengikuti atau mencontoh fashion yang ada di

rubrik fashion dalam majalah Gogirl!. Oleh karena itu, sebaiknya trend fashion pakaian yang diberikan haruslah sesuai dengan norma dan budaya masyarakat Indonesia.

4. Teknik penyampaian dan penyajian rubrik fashion di majalah Gogirl! dianggap sudah cukup baik, namum sebaiknya rubrik fashion di kemas lebih menarik lagi, sehingga keseluruhan isinya baik kata-kata maupun kalimat yang digunakan disesuaikan dengan tingkat pemahaman untuk remaja pada umumnya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar. Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.

Arikunto, S. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 2006.

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala. Komunikasi Massa (Suatu Pengantar), Simbiosa Pratama Media, Bandung, 2004.

Cangara, Havied. Pengantar Ilmu Komunikasi, RajaGrafindo apersada, Jakarta, 2002. Cultip, Scott & Center.Allen. Effective Public Relations,, London Printice Hall International. Inc, 2000

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003.

_____________________. Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1992.

_____________________. Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990.

Junaedhi, Rahasia Dapur Majalah Indonesia.1995

Karlinah, Sti, Betty Soemirat & Lukiati Komala. Komunikasi Massa. Universitas Terbuka,1999

Kriyantono, R. Teknik Praktis Riset Komunikasi, PT. Rencana Prenada Media Group, Jakarta, 2006.

Liliweri, Alo, Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti,1991.


(5)

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial, Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta,2001.

Nurudin. Komunikasi Massa, CESPUR,Yogyakarta,2004

Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1997. Ruslan, Rosady. Manajemen Humas dan Komunikasi, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta,

2002.

Sastropoetro, Santoso, RA, Pendapat Publik, Pendapat Umum dan Komunikasi Sosial, Bandung, Remadja karya, 1990.

Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survei, LP3S, Jakarta, 1995.

Suhandang, Kustadi. Periklanan-Manajemen, Kiat dan strategi, Nuansa, Bandung, 2005. Sunarjo, Djoenasih, S, Opini Publik, Liberty, Yogyakarta, 1984

Susanto, Astrid. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, Bina Cipta. Bandung,1985 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, Jakarta 2000.

Sumber Lain Internet :

anita puspa@gogirlmagazine.com

https:// www.gogirlmaganize.com/ http://one.indoskripsi.com/


(6)

BIODATA

Nama : Meirisha Asnita

NIM : 040904009

Tempat/ Tanggal Lahir : Tebing Tinggi, 14 Mei 1986

Alamat : Jln. Eka Lestari No. 2A Gedung Johor Medan

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

E-mail : meirishaasnita@yahoo.com

Pendidikan : SD Swasta RA. Kartini Tebing Tinggi SLTP Swasta RA. Kartini Tebing Tinggi SMA Negeri 2 Tebing Tinggi

Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU Nama Orangtua

Ayah : Syaiful Sunawar Ibu : Muspida Ria

Alamat : Jl. Kom Yos Sudarso No.114 Tebing Tinggi Saudara Kandung : Syafrina Silvia, SH


Dokumen yang terkait

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl! Edisi Januari-Desember 2012)

0 11 125

Pengaruh Terpaan Rubrik “Body” di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Terpaan Rubrik “Body” di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja di Yogyakarta).

0 4 12

PENMAJAL Pengaruh Terpaan Rubrik “Body” di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Terpaan Rubrik “Body” di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja di Yogyakarta).

0 3 19

PENDAHULUAN Pengaruh Terpaan Rubrik “Body” di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Terpaan Rubrik “Body” di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja di Yogyakarta).

0 5 38

KESIMPULAN DAN SARAN Pengaruh Terpaan Rubrik “Body” di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Terpaan Rubrik “Body” di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja di Yogyakarta).

0 3 9

REMAJAPEREMPUAN IDEAL DALAM RUBRIK FASHION DI MAJALAH Remaja Perempuan Ideal dalam Rubrik Fashion di Majalah (Studi Persepsi Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengenai Remaja Perempuan Ideal di Rubrik Fashion Majalah Remaja.

0 1 17

PENDAHULUAN Remaja Perempuan Ideal dalam Rubrik Fashion di Majalah (Studi Persepsi Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengenai Remaja Perempuan Ideal di Rubrik Fashion Majalah Remaja.

0 4 50

REMAJA PEREMPUAN IDEALDALAM RUBRIK FASHION DI MAJALAH Remaja Perempuan Ideal dalam Rubrik Fashion di Majalah (Studi Persepsi Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengenai Remaja Perempuan Ideal di Rubrik Fashion Majalah Remaja.

0 1 17

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 0 12

Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl Edisi Januari-Desember 2012)

0 0 1