BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Cibeureum 2 pada kelas IV yang berada di gugus Cibeureum, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.
2. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Cibeureum 2 Kota Tasikmalaya. Menurut Arikunto 2010, hlm.173, “Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian”. dalam penelitian ini yang mejadi populasi yaitu seluruh siswa kelas IV SDN Cibeureum 2 yang berada pada gugus Cibeureum,
Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. “Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” Sugiyono, 2012, hlm.124. “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” Arikunto, 2010,
hlm.174. Dengan demikian sample yang digunakan pada penelitian ini sama dengan semua anggota populasi yaitu seluruh siswa kelas IV SDN Cibeureum 2
yang berada pada gugus Cibeureum, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan Research and Development. Menurut Sukmadinata 2009,
hlm.164, “penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah- langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang
telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan”, sedangkan Sugiyono 2011 , hlm.297, “penelitian dan pengembangan juga didefinisikan sebagai suatu metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut”.
Dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan, maka dapat dipahami bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu metode penelitian yang tidak
hanya dilakukan untuk menguji teori, tetapi untuk mengembangkan dan
30
menghasilkan suatu produk yang efektif dan dapat digunakan dalam dunia pendidikan. “tujuan utama dari penelitian dan pengembangan Research and
Development adalah bukan untuk merumuskan atau menguji teori tetapi mengembangkan hasil-hasil yang efektif untuk dimanfaatkan di sekolah-sekolah
atau lembaga-lembaga lainnya”. Hamid, 2011, hlm. 6. Oleh karena itu dengan adanya penelitian dan pengembangan maka akan menghasilkan produk yang akan
langsung dirasakan kebermanfaatannya oleh kalangan yang berkepentingan.
C. Model Pengembangan
Model penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk proses pengembangan media pembelajaran tematik ini mengacu pada model Thiagarajan
yaitu model four-D atau 4-D, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap pendefinisian define, tahap perancangan design, tahap pengembangan development dan
tahap penyebaran Dessimninate. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan adalah berupa media pembelajaran tematik dengan jenis multimedia yang dikemas
menggunakan program aplikasi dalam bentuk Microscoft Power Point. Secara garis besar model pengembangan four-D atau 4-D
a. Tahap Define Pendefinisian
Tahap pendefinisian sering juga dinamakan analisis kebutuhan, menurut Trianto 2012, hlm.93 “tujuan dari tahap ini adalah menetapkan dan
mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran dan diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya”. Tahap ini meliputi lima
langkah pokok, yaitu: 1.
Analisis ujung depan awal akhir 2.
Analisis siswa 3.
Analisis tugas 4.
Analisis konsep 5.
Perumusan tujuan pembelajaran b.
Tahap Design Perancangan Tujuan dari tahap ini adalah menyiapkan rancangan produk yang akan
dihasilkan, tahap ini meliputi: 1
Penyusunan standar tes criterion-test construction
2 Pemilihan media media selection yang sesuai dengan karakteristik materi
dan tujuan pembelajaran 3
Pemilihan format format selection, yakni pemilihan bentuk penyajian pembelajaran disesuaikan dengan media pembelajaran yang digunakan
4 Membuat rancangan awal initial design sesuai format yang dipilih
c. Tahap Develop pengembangan
Tahap ini bertujuan untun menghasilkan produk yang sudah direvisi oleh pakar atau ahli. Tahap ini meliputi:
1 Validasi model oleh ahlipakar. Hal-hal yang divalidasi meliputi panduan
penggunaan model dan perangkat model pembelajaran. Tim ahli yang dilibatkan dalam proses validasi terdiri dari: pakar teknologi pembelajaran,
pakar bidang studi pada mata pelajaran yang sama, pakar evaluasi hasil belajar.
2 Revisi model berdasarkan masukan dari para pakar pada saat validasi
3 Uji coba terbatas dalam pembelajaran di kelas, sesuai situasi nyata yang akan
dihadapi. 4
Revisi model berdasarkan hasil uji coba 5
Implementasi model pada wilayah yang lebih luas. Mulyatiningsih,2013. d.
Tahap Dessiminate penyebarluasan Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengembangan. Pada tahap ini
merupakan tahap penyebarluasan dari produk yang telah dibuat, dengan skala yang lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah lain atau guru lain.
D. Definisi Operasional Variabel