114
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Judul penelitian ini adalah: “Sanggar ‘Kampung Seni Wisata Manglayang’ sebagai wahana pendidikan seni di Kabupaten Bandung” Studi kasus pembelajaran
tematik dengan model terpadu berbasis seni pada peserta didik tingkat usia awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan antara pendekatan kualitatif
dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bryman 1988 dalam Julia Brannen 2005:37 bahwa metode kualitatif adalah sebagai fasilitator penelitian kuantitatif;
metode kuantitatif adalah sebagai fasilitator penelitian kualitatif, kedua pendekatan diberi tekanan yang setara. Menurut Julia Brannen 2005:70 penelitian kuantitatif
dan kualitatif merepresentasikan pendekatan berbeda. Masing-masing pendekatan terkait dengan metode pengumpulan data tertentu. Hakekat penelitian ini adalah
mendeskripsikan dan menganalisis model pembelajaran seni yang menerapkan pembelajaran tematis dan terpadu di sanggar seni tersebut.
Paparan kualitatif dalam penelitian ini terkait dengan observasi partisipatoris yang dilakukan oleh peneliti dalam mengamati fenomena sanggar, wawancara resmi
dan terstruktur yang dilakukan kepada para informan. Sebagai informan primer yakni Kawi dan Ria sebagai pempinan dan pengelola sanggar, para anggota diklat sebagai
pelaksana pengelolaan kegiatan sanggar Kampung Seni dan para peserta didik serta para warga belajar yang aktif dalam kegiatan di sanggar tersebut. Fokus observasi
115
yakni pada pengembangan dan pengelolaan sanggar Kampung Seni Wisata Manglayang.
Paparan penelitian kuantitatif dalam penelitian ini yakni terkait dengan teknik- teknik survey seperti wawancara terstruktur dengan pelaksana kegiatan pembelajaran
seni di sanggar tersebut, kuesioner yang tersusun, ekperimen, observasi terstruktur, analisis isi, dan analisis statistik. Dalam penelitian ini teknik survey difokuskan
dalam pelaksanaan model pembelajaran tematis dan terpadu yang diimplementasikan kepada para peserta didik tingkat usia awal sebagai warga belajar yang berkunjung di
sanggar tersebut. Menurut Bryman. 1988 dalam Julia Brannen, 2005:85 fakta kuantitatif dapat
membantu menyederhanakan fakta ketika seringkali tidak ada kemungkinan menggeneralisasi dalam arti statistik temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian
kualitatif. Berdasarkan pandangan tersebut maka makna penggabungan penelitian kualittaif dan kuantitatif dalam penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran
umum terhadap hasil penelitian terkait dengan pemetaan bentuk model sanggar seni dan terhadap hasil pembelajaran seni di sanggar Kampung Seni.
Penelitian kualitatif dilaksanakan sebagai pendahuluan dari penelitian kuantitatif. Kerja penelitian kualitatif digunakan dalam fase pengumpulan data yakni
mengenai kondisi objektif sanggar Kampung Seni, dan pengelolaan pembelajarannya. Tujuan penelitian ini yakni tahap pertama kualittaif peneliti mendeskripsikan
elemen dasar perwujudan bentuk model sanggar seni sebagai wahana pendidikan seni dan mendeskripsikan elemen dasar pembelajarannya. Kemudian ditindaklanjuti oleh
116
tahap ke dua kuantitatif yakni menguji efektivitas pembelajaran seni tematis dengan pendekatan terpadu berbasis seni yang diterapkan kepada peserta didik usia tingkat
awal. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan menggunakan daftar
pertanyaan semi terstruktur berlandaskan konsep-konsep dan ukuran empiris terhadap keberadaan sanggar seni tersebut. Data hasil wawancara kemudian diklasifikasi
berdasarkan catatan hasil wawancara dan rekaman dan menggolongkan pernyataan hasil wawancara menurut kategori konseptual yang difahami dan menyalin komentar
yang relevan terutama terfokus pada pelaksanaan pengembangan sanggar dan pembelajaran seni di sanggar tersebut. Secara fenomenologi peneliti serta berusaha
memahami perilaku para informan dari segi kerangka berfikir maupun bertindak dilapangan kaitannya dengan kegiatan sanggar dan proses kegiatan pembelajaran
seni. Melalui analisisnya kelak dapat dimunculkan fakta-fakta yang dapat
memberikan pengertian yang mendalam mengenai bentuk model sanggar seni dan pembelajaran seni di sanggar seni tersebut. Secara kualitatif hal itu sesuai dengan
pendapat Nasution 1998: 9 bahwa karakteristik dari penelitian deskriptif analitik yang menggunakan pendekatan kualitatif, adalah: a data langsung diambil dari
setting alami, b penentuan sampel dilakukan secara purposif; c peneliti sebagai instrumen pokok; d lebih menekankan pada proses daripada hasil, sehingga bersifat
deskriptif analitik; e analisis data secara induktif; f mengutamakan makna di balik data. Menurut Bryman. 1988 dalam Julia Brannen, 2005:117 bahwa pendekatan
117
kualitatif: mengarah pada pemahaman yang lebih luas tentang makna dan konteks tingkah laku dan proses yang terjadi dari faktor-faktor yang berhubungan. Menelaah
berbagai persepsi dari partisipan pada situasi yang sama dan memungkinkan peneliti meneliti sejarah personal dan faktor-faktor yang berkembang.
Data-data hasil pembelajaran yang dipraktekan dalam penelitian ini belum dianggap berstatus mandiri dan perlu dikuantifikasi guna membuktikan efektivitas
hasil pembelajaran yang dikembangkan, mengamati ketepatan dan melihat akurasinya yang diwujudkan dalam bentuk angka. Metode kuantitatif dalam penelitian ini
digunakan untuk menguji hipotesis yang dilepaskan oleh survey kualitatif terutama terkait dengan proses pembelajaran tematis dengan model terpadu berbasis seni yang
diaplikasikan pada peserta didik sebagai warga belajar pada usia tingkat awal. Data hasil statistik bermanfaat membantu peneliti untuk memutuskan sampel tentang
pembelajaran di sanggar seni yang memiliki kriteria representative khususnya model pembelajaran tematik dan terpadu.
B. Teknik Pengumpulan Data