Indentifikasi Masalah Perumusan Masalah

13 berkaitan. Tujuannya agar pembelajaran lebih dapat dimaknai oleh peserta didik serta dapat mencapai kompetensinya. Berdasarkan latar belakang tersebut guna mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran seni yang bermakna bagi peserta didik, diperlukan inovasi dalam proses pembelajarannya. Salah satu inovasi tersebut adalah dengan mencobakan materi pembelajaran seni yang berangkat dari tema sentral serta materi pelajaran seni yang serumpun. Strategi pengembangan sanggar Kampung Seni sebagai wahana pendidikan seni bagi masyarakat, serta upayanya mewujudkan pembelajaran seni terpadu melalui pendekatan tematik yang efektif, menjadi salah satu fenomena yang menarik perhatian peneliti untuk dikaji secara mendalam dalam bentuk penelitian ilmiah. Oleh karena itu, agar kajian penelitian ini lebih terfokus maka pembahasannya dibatasi dengan judul yakni: “Sanggar Kampung Seni Wisata Manglayang” Sebagai wahana pendidikan Seni di Kabupaten Bandung”. Studi kasus pembelajaran terpadu melalui pendekatan tematik berbasis seni pada peserta didik usia tingkat awal.

B. Indentifikasi Masalah

Penelitian ini berjudul: “Sanggar Kampung Seni Wisata Manglayang” Sebagai wahana pendidikan Seni di Kabupaten Bandung” Studi kasus pembelajaran 14 terpadu melalui pendekatan tematik berbasis seni pada peserta didik usia tingkat awal. Berdasarkan latar belakang penelitian dapat didentifikasi beberapa permasalahannya sebagai berikut: 1. Umumnya sanggar seni belum secara efektif menjadi wahana belajar seni bagi masyarakat. 2. Banyak sanggar seni yang dikelola masyarakat, namun untuk mewujudkan sanggar sebagai pusat layanan pendidikan seni secara professional bagi pengunjungnya dalam belajar seni budaya belum bermakna secara optimal. 3. Proses produksi Sanggar “Kampung Seni Wisata Manglayang” sebagai pusat layanan pendidikan seni budaya seharusnya memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat, dan akan lebih bermanfaat apabila layanan pembelajaran seni budaya dikembangkan lebih inovatif. 4. Aktivitas layanan pembelajaran seni budaya dapat ditingkatkan melalui kegiatan pembelajaran secara terintegrasi dengan model, metode, dan tahap-tahap pembelajaran yang tepat dalam pelaksanaannya sesuai sumber daya yang tersedia di sanggar tersebut. 5. Secara professional, banyak tenaga sanggar yang memiliki potensi dalam mengembangkan sanggar sebagai wahana pembelajaran seni budaya namun belum mengarah pada model yang diharapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran seni yang konsepnya sebagai media untuk memberi pemahaman nilai-nilai seni dan budaya pada masyarakat. 15

C. Perumusan Masalah

Penelitian ini mengamati pengembangan sanggar “Kampung Seni Wisata Manglayang” sebagai wahana pendidikan seni serta dalam mengembangkan pembelajaran seni budaya secara terpadu melalui pendekatan tematik. Untuk melihat efektivitas sanggar mewujudkan otentisitasnya, maka konsep pengelolaan sanggar sebagai wahana pendidikan seni perlu memenuhi komponen satuan PLS yang saling berkaitan dalam rangka mewujudkannya yakni: 1 masukan lingkungan inviromental in put, 2 masukan sarana instrumental in put,3 masukan mentah raw in put, 4 proses process, 5 keluaran out put, 6 masukan lain other in put, dan 7 pengaruh out come. Sebagai wahana pendidikan seni maka pembelajaran di sanggar seni diharapkan dapat memanfaatkan potensi lokal atau local genius, sehingga kegiatan pembelajaran di sanggar seni bermanfaat untuk kepentingan masyarakat guna mewujudkan sebuah lingkungan pembelajaran masyarakat secara menyeluruh. Sebagai penyelenggara PKBM berbasis masyarakat, kegiatan sanggar memiliki karakteristik yakni: 1 dikelola oleh masyarakat, 2 memanfaatkan fasilitas yang ada di masyarakat, 3 menekankan pentingnya partisipasi masyarakat, 4 bertujuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Dengan demikian tujuan didirikannya sanggar berlandaskan konsep Pendidikan Non Formal PNF menurut Sudjana. D. 2004 yakni diusahakan dengan sengaja di dalam masyarakat untuk mendidik 16 membina, membimbing, membangun individu dalam lingkungan sosial dan alamnya, sesuai dengan tata nilai dan norma yang berkembang di masyarakat. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan sanggar sebagai lembaga pembelajaran yaitu: pelatihtutor, warga belajarpeserta didik, waktu belajar, program pembelajaran, strategi pembelajaran, sarana pembelajaran, media pembelajaran, peran stake holderpemerintah, dan sumber daya. Sebagai sebuah lembaga pembelajaran seni yang efektif maka bentuk pembelajarannya harus dikembangkan baik segi kualitas, isi dan maknanya. Namun demikian untuk menjadi sanggar seni sebagai wahana pendidikan seni, sanggar seni tidak terlepas dari permasalahan: 1 pada setiap kegiatan pembelajaran masih terpusat pada bentuk pelatihan seni yang berpusat pada instruktur, belum memadukan program pembelajaran yang lebih variatif, 2 dalam pembelajaran belum memanfaatkan potensi lokal local genius secara maksimal, sehingga berdampak pada: a bagi siswa didik tampak kurang menyenangkan, dan kurang langsung bersentuhan dengan lingkungan secara kontekstual, b proses belajar kurang tertata, sehingga pembelajaran menjadi kurang interaktif, dan kurang educative, c dalam proses pembelajaran, materi pelajaran masih dilaksanakan secara terpisah yang dapat menghambat ketercapaian tujuan pembelajaran, 3 sanggar sebagai wahana pendidikan seni belum bermakna secara optimal karena bentuk pembelajarannya perlu terintegrasi dengan kebutuhan belajar para peserta didik sebagai warga belajar yang berkunjung di sanggar tersebut. 17 Untuk mengatasi permasalahan di atas, perlu ada beberapa upaya dan kreativitas, khususnya bagi pengelola sanggar, agar fungsi sanggar sebagai wahana pendidikan seni budaya dapat berperan secara optimal dalam melayani kebutuhan belajar masyarakat dengan memanfaatkan berbagai potensi seni budaya lokal yang ada di lingkungan sanggar. Melalui pemanfaatan potensi seni budaya lokal dan menerapkan pembelajaran terpadu melalui pendekatan tematik diharapkan pada peserta didik akan lebih menumbuhkan minat dan partisipasinya dalam kegiatan belajar seni budaya serta akan merasakan efektivitasnya yang bermakna dan secara umum bermanfaat untuk kehidupan warga belajar yang berkunjung di sanggar tersebut. Berdasarkan gambaran tersebut dalam penelitian ini dirumuskan permasalahannya yaitu: “Sanggar seni bagaimanakah yang dapat memberikan kontribusi bermakna bagi peningkatan eksistensi sanggar sebagai wahana pendidikan seni yang prosfektif?”.

D. Pertanyaan Penelitian