MANFAAT PENELITIAN KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN

2. Mengetahui bagaimana gambaran budaya sekolah SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Sumedang. 3. Mengetahui bagaimana gambaran produktivitas SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Sumedang. 4. Mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap produktivitas SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Sumedang. 5. Mengetahui seberapa besar pengaruh budaya sekolah terhadap produktivitas SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Sumedang. 6. Mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap budaya sekolah di SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Sumedang. 7. Mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah secara simultan terhadap produktivitas sekolah di SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Sumedang.

D. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, yaitu diharapkan dapat memberikan manfaat secara umum untuk mencari makna dari pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap produktivitas SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Sumedang. Secara umum, hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk: 1. Pengembangan disiplin ilmu administrasi pendidikan, khususnya dalam bidang kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah dan produktivitas sekolah. 2. Pengembangan praktik kepemimpinan kepala sekolah yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah, pengimplementasikan budaya sekolah yang baik dan peningkatan produktivitas sekolah.

E. KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN

Perubahan paradigma dan sistem manajemen sekolah dengan penerapan konsep manajemen berbasis sekolah diharapkan akan meningkatkan produktivitas sekolah. Produktivitas dalam dunia pendidikan berkaitan dengan keseluruhan proses penataan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Dalam konteks produktivitas pendidikan, sumber-sumber pendidikan dipadukan dengan cara- cara yang berbeda. Produktivitas sekolah dapat diukur dengan menggunakan tiga indikator menurut Alan Thomas Karyana, 2003: 53 sebagai berikut: 1 The Administrators Production Function produktivitas ditinjau dari segi keluaran administratif, yaitu seberapa besar dan seberapa baik layanan yang diberikan oleh guru dalam memberikan proses pendidikan; 2 The Psychologist Production Function produktivitas ditinjau dari segi perubahan perilaku, yaitu dengan melihat nilai-nilai yang diperoleh peserta didik sebagai suatu gambaran dari prestasi akademik yang telah dicapainya dalam periode belajar tertentu di sekolah; dan 3 The Economist’s Production Function, melihat produktivitas dari segi keluaran ekonomis yaitu perbandingan antara layanan yang diberikan dengan hasil yang diperoleh siswa. Untuk menciptakan produktivitas sekolah yang optimal diperlukan banyak hal, yang di antaranya adalah kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah yang kondusif. Asumsi kepemimpinan sebagai salah satu aspek utama dalam keberhasilan organisasi tidak dapat diragukan. Berbagai teori mengungkapkan bahwa tanpa kepemimpinan, organisasi tidak akan mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien. Sekolah yang tidak memiliki pemimpin bagaikan kelas-kelas yang berjalan secara sendiri-sendiri tanpa mengetahui apa yang dituju dan bagaimana caranya Mayer, Mullens, and Moore, 2000. Departemen Pendidikan Delaware 2001 mengemukakan bahwa kelambanan dalam kemajuan prestasi sekolah itu banyak dan kompleks yang salah satu pemecahannya adalah harus memberikan perhatian yang lebih kepada kepemimpinan kepala sekolah yang lebih baik. Untuk mencapai tujuan sekolah, salah satu teori kepemimpinan yang dapat digunakan adalah Path- Goal Leadership Theory yang dikemukakan oleh Robert J. House dan Terrence R. Mitchell pada tahun 1971 Weihrich dan Koontz, 2005: 413-414. Teori ini membagi perilaku kepemimpinan ke dalam empat bentuk, yaitu 1 Achievement-oriented leadership; 2 Directiveincremental Leadership; 3 Participative Leadership; dan 4 Supportive Leadership. Untuk menghasilkan produktivitas sekolah yang optimal diperlukan budaya organisasi yang kondusif. Budaya sekolah merupakan asumsi, kepercayaan dan nilai yang dianut bersama oleh seluruh anggota organisasi dan menjadi pedoman cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Deal dan Peterson Danim, 2003: 70 menyatakan: “The concept of school culture embrace a wide variety of beliefs, goals, purposes, thoughts, knowledge and expectation”. Konsep budaya sekolah mencakup luasnya jenis pengetahuan, tujuan, sasaran, pemikiran, pengetahuan dan pengharapan. Budaya sekolah menjadi landasan setiap kebijakan atau aturan serta mengarahkan perilaku individu dalam sekolah. “Prinsip-prinsip” dikenal sebagai nilai-nilai organisasi dan keyakinan. “Kebijakan dan aturan” antara lain norma-norma, standar-standar, dan ukuran-ukuran. Hasil dari budaya sekolah dapat diamati dan dirasakan melalui perilaku setiap individu dalam organisasi. Dalam praktiknya, budaya sekolah mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi yang tampak tangible dan yang tidak tampak intangible. Pada tingkat yang tampak, ia mencakup beberapa aspek organisasi, pola perilaku, sistem dan prosedur, bahasa dan kebiasaan yang dilakukan sekolah. Pada tingkat yang tidak tampak, ia mencakup nilai-nilai yang disebut shared values, norma-norma, kepercayaan, asumsi-asumsi para anggota organisasi sekolah untuk mengolah masalah dan pengaruh disekitarnya. Jika kedua dimensi ini berhasil dikembangkan sehingga mampu menghasilkan nilai-nilai fundamental organisasi yang baik dan menunjang produktivitas sekolah. Menurut Hoy dan Miskel 2008: 187, ada sejumlah budaya sekolah yang efektif, yaitu 1 budaya efikasi a culture of efficacy; 2 budaya percaya a culture of trust; 3 budaya optimisme akademik a culture of academic optimism; dan 4 Budaya control a culture of control. Berdasarkan uraian di atas, maka paradigma penelitian digambarkan sebagai berikut. Gambar 1 Paradigma Penelitian

F. ASUMSI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA SEKOLAH, DAN KINERJA GURU TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH DI SMA NEGERI KABUPATEN PRINGSEWU

2 30 105

PRODUKTIVITAS SEKOLAH(Ditinjau dari Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah Produktivitas Sekolah (Ditinjau dari Kepemimpinan Kepala Sekolah, Iklim Sekolah dan Motivasi Kerja di MTs Negeri Kabupaten Pati).

0 1 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF PADA SMA DI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 1 66

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALITAS GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH : Analisis Deskriptif pada Sekolah Dasar di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.

0 0 50

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP BUDAYA SEKOLAH PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN BANDUNG.

1 1 43

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN PRODUKTIVITAS SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN MAJALENGKA.

0 0 66

PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU :Studi Deskriptif pada Guru SD Negeri di Kabupaten Sumedang.

0 0 55

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DI SMP NEGERI DAN SWASTA WILAYAH KOTA BANDUNG.

0 1 93

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH :Studi Deskriptif Analitik terhadap Persepsi Guru SMA Negeri SSN di Kota Bandung.

0 1 61

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KEPUASAN KERJA GURU TERHADAP MUTU SEKOLAH (Studi Analisis Deskriptif tentang Persepsi Guru pada SMAN di Kabupaten Sumedang).

0 1 106