Pekerja Seks Komersil I. Definisi

B. Pekerja Seks Komersil B.I. Definisi Pelacur adalah seseorang yang melacur di dunia pelacuran Koentjoro, 2004. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989, pelacur adalah perempuan yang melacur. Istilah pelacur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989 berkata dasar lacur yang berarti malang, celaka, gagal, sial atau tidak jadi. Pelacur menurut Pheterson 1996 mengacu kepada mereka yang secara terbuka menawarkan dan menyediakan seks, adalah sebuah status sosial yang telah terstigmasi dan bersifat kriminal. Selain pelacur, muncul istilah baru yakni Pekerja Seks Komersial PSK sebagaimana kerap dipakai oleh para pakar Koentjoro, 2004. Istilah PSK ditolak oleh pemerintah, terutama berkenaan dengan statistik tenaga kerja. Dengan menggunakan PSK, berarti sama dengan memasukkan sektor pelacuran kedalam ruang lingkup lapangan pekerjaan yang sah, sehingga mereka harus didata dan dimasukkan kedalam statistik tenaga kerja Wagner Yatim, 1997. Selain pelacur dan PSK, kemudian berkembang istilah WTS wanita tuna susila karena menganggap bahwa perempuan yang melacurkan diri tidak menuruti aturan susila yang berlaku di masyarakat. Secara legal, pemerintah Indonesia mengeluarkan surat Keputusan Menteri Sosial No. 23HUK96 dalam Koentjoro, 2004 yang menyebut pelacur dengan istilah WTS. Namun menurut Koentjoro 2004 upaya pemerintah saat itu sebenarnya tidak lain untuk melebihhaluskan istilah pelacur. Universitas Sumatera Utara Secara lebih tegas, Koentjoro 2004 menolak istilah WTS atau PSK dan memilih untuk menggunakan pelacur. Hal ini disebabkan karena 1 arti pelacur baik secara denotatif maupun konotatif lebih lengkap dan lebih spesifik 2 istilah pekerja seks berlaku terlalu luas, tidak spesifik dan bermakna ganda 3 istilah pekerja seks dapat diartikan sebagai pengakuan bahwa melacur merupakan pekerjaan. Berdasarkan semua definisi diatas Koentjoro 2004 mengatakan bahwa seorang pelacur adalah seorang yang berjenis kelamin wanitaperempuan yang digunakan sebagai alat untuk memberi kepuasan seks kepada kaum laki-laki. Perempuan berperan sebagai budak dan dibayar oleh laki-laki atas jasa seks mereka. B.II. Alasan menjadi PSK Koentjoro 2004 mengatakan bahwa secara umum terdapat sembilan alasan yang paling mempengaruhi dalam menuntun seorang perempuanwanita menjadi seorang pelacur, adalah: 1 Materialisme Materialism atau aspirasi untuk mengumpulkan kekayaan merupakan sebuah orientasi yang mengutamakan hal-hal fisik dalam kehidupan. Orang yang hidupnya berorientasi materi akan menjadikan banyaknya Universitas Sumatera Utara jumlah uang yang bisa dikumpulkan dan kepemilikan materi yang dapat mereka miliki sebagai tolak ukur keberhasilan hidup. 2 Modelling Modelling adalah salah satu cara sosialisasi pelacuran yang mudah dilakukan dan efektif. Terdapat banyak pelacur yang telah berhasil mengumpulkan kekayaan di komunitas yang menghasilkan pelacur sehingga masyarakat dapat dengan mudah menemukan model. 3 Dukungan Orang tua; Support dari orang tua dan suami menggunakan anak perempuanistri mereka sebagai sarana untuk mencapai aspirasi mereka akan materi. 4 Faktor ekonomi; keterdesakan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari- hari mengakibatkan individu mencari segala cara untuk mendapatkan uang yang banyak dalam waktu singkat agar dapat bertahan hidup. 5 Pendapatan dan pendidikan rendah 6 Tidak memiliki keterampilan 7 Pengangguran 8 Kesenangan; memilih menjadi PSK adalah untuk mencari sensasi kesenangan. Dengan kata lain, mencoba hal-hal yang ingin diketahui dan merasa ketagihan hingga timbul kesenangan dan kenikmatan. 9 Pelampiasan; yang dimaksud biasanya adalah rasa sakit hati terhadap pasangan dan melacurkan diri untuk mengobati rasa sakit tersebut. Universitas Sumatera Utara C. PARADIGMA BERPIKIR Hidup Bermakna Hidup Tidak Bermakna Happiness Despair Doubt Tahap Kehidupan Bermakna Meaning of Life Terpenuhi Tidak Terpenuhi Pyramidal system: menetapkan satu nilai tertinggi yang ingin diwujudkan. Parallel system: memiliki beberapa alternatif nilai yang setara Will to Meaning Tahap realisasi makna Kegiatan yang terarah, komitmen dan pemenuhan makna Tahap Penerimaan Diri Pemahaman diri dan pengubahan sikap dari - = +: muncul kesadaran untuk mengubah kondisi diri menjadi lebih baik Tahap penemuan makna Menyadari adanya hal-hal berharga atau penting yang ditetapkan sebagai tujuan hidup, seperti Creative value, Experiential value, and Attitudinal value Searching for meaning Eksternal Internal Tahap derita Emosi dan pikiran negatif: sedih, kesal, kecewa, cemas, takut, rasa bersalah, tertekan, menderita, stress, pikiran bunuh diri. Pilihan Hidup Pekerja Seks Komersil KEHIDUPAN MANUSIA Faktor Eksternal: Kesulitan memenuhi kebutuhan, pergaulan, masyarakat Freedom of Will Faktor Internal : - keterampilan, keinginan sendiri, mengobati luka hati Keterangan Simbol : atau = menuju ke atau meraih = dipengaruhi oleh. = adanya peranan = dinamika yang tidak linear dan mungkin saja kembali ke tahap sebelumnya Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN