Curah Hujan Deskripsi Daerah Penelitian

commit to user 46

2. Curah Hujan

Curah hujan berpengaruh dalam menentukan tipe iklim suatu daerah. Dalam penelitian ini penggolongan tipe curah hujan berdasarkan kriteria tipe curah hujan menurut Schmidt-Ferguson, yaitu dengan perbandingan rata-rata bulan kering dan basah dari data curah hujan selama 10 tahun. Data curah hujan diperoleh dari Kantor Cabang Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Klaten dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir 2000-2009. Secara rinci data hujan Kecamatan Kalikotes tahun 2000-2009 disajikan dalam Tabel 17 berikut: p e rp u st a ka a n .u n s. a c. id d ig ilib .u n s. a c. id c o m m it t o u ser 47 Tabel 17. Data Curah Hujan Kecamatan Kalikotes Periode Tahun 2000 - 2009 Bulan Tahun Jumlah Rata-rata 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 200 9 Curah Hujan mm Januari 356 483 298 186 230 239 280 42 172 166 2452 245,2 Februari 380 162 430 398 229 231 174 231 343 228 2806 280,6 Maret 187 299 315 230 146 195 150 194 202 161 2079 207,9 April 280 143 207 42 69 246 230 279 189 148 1833 183,3 Mei 58 117 51 96 43 70 210 106 69 90 910 91 Juni 56 71 16 36 14 40 0 0 62 295 29,5 Juli 0 0 0 0 15 76 0 91 9,1 Agustus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Septembe r 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Oktober 134 130 0 41 0 91 0 0 80 72 548 54,8 November 83 175 108 172 159 153 54 128 239 0 1271 127,1 Desember 141 54 257 313 375 180 342 342 139 165 2307 230,7 Jumlah 1675 1634 1682 1514 1280 1521 1140 1323 1431 109 2 14592 1459,2 Rata-rata 139,5 8 136,1 7 140,1 7 126,1 7 106,6 7 126,7 5 95 110,2 5 119,2 5 91 1216 121,6 B. Kering 3 4 6 6 6 3 6 6 4 4 48 4,8 B. Lembab 3 1 0 1 1 3 0 0 2 3 14 1,4 B. Basah 6 7 6 5 5 6 6 6 6 5 58 5,8 Sumber : Hasil Perhitungan 47 commit to user Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson dikelompokkan menjadi tiga yaitu, bulan kering, bulan lembab dan bulan basah berdasarkan kriteria Mohr yaitu : a Bulan kering yaitu bulan yang rata-rata curah hujannya kurang dari 60 mm. b Bulan lembab yaitu bulan yang rata-rata curah hujannya antara 60 mm ± 100 mm. c Bulan basah yaitu bulan yang rata-rata curah hujannya lebih dari 100 mm. Setelah mengetahui bulan basah dan kering maka dapat ditentukan tipe curah hujan menurut Schmidt-Ferguson dengan menghitung nilai Q Quotient dengan rumus sebagai berikut : Q = 100 ker X basah bulan rata Rata ing bulan rata Rata Keterangan : Q = Quotient Dari Tabel 17 dapat diketahui : Rata-rata jumlah bulan basah = 5,8 Rata-rata jumlah bulan kering = 4,8 Rata-rata jumlah bulan lembab = 1,4 Dengan menggunakan rumus di atas dapat dihitung nilai Q untuk daerah penelitian sebagai berikut : Q = 100 8 , 5 8 , 4 x Q = 82,76 Berdasarkan nilai Q yang telah diperoleh dapat ditentukan tipe curah hujan Kecamatan Kalikotes dengan menggunakan kriteria Schmidt dan Ferguson yang membagi iklim di Indonesia menjadi delapan golongan sebagai berikut: commit to user Tabel 26. Tipe Iklim Schmidt-Ferguson Berdasarkan Curah Hujan. Tipe Sifat Nilai A Sangat Basah ”4 B Basah ”4 C Agak Basah ”4 D Sedang ”4 E Agak Kering 100.0 ”4 F Kering ”4 G Sangat Kering ”4 H Kering Sekali ”4’ Sumber : Kartasapoetra 1991 : 29 Berdasarkan nilai Q = 83 kemudian dikonsultasikan dengan tipe curah hujan Schmidt - Ferguson pada tabel 26 maka dapat diketahui bahwa tipe curah hujan di Kecamatan Kalikotes termasuk tipe D Sedang. Tipe iklim di Kecamatan Kalikotes dapat ditunjukkan gambar 3 berikut : Gambar 3. Tipe Curah Hujan Menurut Schmidt-Ferguson di Kecamatan Kalikotes. 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 12 Jumlah rata-rata bulan basah Jum lah rat a-rat a bul an kerin g H G F E D C B A 700 300 157 100 14, 3 33, 3 60 4,8 : 5,8 Nilai Q commit to user 2. Kondisi Tanah Tanah merupakan lapisan permukaan bumi paling luar sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan induk organik dan bahan-bahan unsur dari tumbuhan dan hewan yang telah membusuk. Bahan- bahan yang menyusun tanah terdiri atas zat padat, cair, gas, dan organisme. Pelapukan batuan induk pembentuk tanah di daerah tropis seperti Indonesia sangat dipengaruhi oleh faktor suhu dan kelembaban udara. Jenis tanah yang ada di suatu tempat ditentukan oleh batuan induk, iklim, topografi, bahan organik, dan umur. Tanah merupakan salah satu unsur penting dalam penentuan kesesuaian lahan. Disamping tanah merupakan kajian utama dalam karakteristik fisik dan kimia, tanah juga berpengaruh terhadap pengembangan kawasan industri. Tanah di Kecamatan Kalikotes berjenis Regosol. Tanah Regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Tanah Regosol berupa tanah alluvial yang baru diendapkan berupa tanah pasir. Material jenis tanah ini berupa abu vulkan, napal, dan pasir vulkan. Tanah Regosol di Kecamatan Kalikotes dapat di kategorikan menjadi 3 macam yaitu Regosol Kelabu, Regosol Coklat Kelabu, dan Komplek Regosol Coklat Kelabu http:www.jatengprov.go.id diakses tanggal 8 April 2010. Perbedaan antara Tanah Regosol Kelabu dengan Tanah Regosol Coklat Kelabu adalah warnanya, sedangkan materistruktur batuannya sama. Sedangkan Tanah Komplek Regosol Coklat Kelabu struktur tanahnya bercampur dengan material lainnya tapi masih dominan Regosol Coklat Kelabu yang menunjukkan luasannya. 3. Topografi Topografi merupakan kenampakan permukaan bumi atau sebagian permukaan bumi. Salah satu faktor penting dalam topografi adalah relief, yang dapat menggambarkan tinggi rendahnya permukaan bumi terhadap permukaan air laut. Perbedaan tinggi rendahnya tempat di permukaan bumi sangat berpengaruh pada berbagai aktivitas manusia. Secara umum keadaan Kecamatan Kalikotes mempunyai relief datar sampai agak miring, dengan ketinggian antara 119 m sampai 155 m dpal Kecamatan Kalikotes dalam Angka Tahun 2007. commit to user 4. Hidrologi Di Kecamatan Kalikotes kebutuhan air bersih masyarakat banyak mengandalkan sumber mata air dari sumur, akan tetapi juga ada yang mengandalkan air dari PDAM. Keadaan air tanah di Kecamatan Kalikotes termasuk dangkal sehingga mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan air. 5. Penggunaan Lahan Deskripsi penggunaan lahan sangat penting untuk memperoleh gambaran mengenai pola penggunaan lahan suatu daerah yang dilihat dari aspek kegiatan penduduk serta gambaran mengenai kemungkinan lahan potensial yang dapat dikembangkan lebih lanjut, karena permukiman dan perkembangannya sangat erat hubungannya dengan penggunaan lahan dalam rangka menentukan kebijakan dalam penyediaan fasilitas dan sarana prasarana bagi masyarakat. Berdasarkan penggunaan dan fungsinya sebagian besar luas tanah di Kecamatan Kalikotes diperuntukkan sebagai tanah sawah lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 27 berikut : Tabel 27. Luas Penggunaan Lahan di Kecamatan Kalikotes Tahun 2009. No Penggunaan Lahan Luas Ha Prosentase 1 Tanah Sawah 712,85 51,28 2 Tanah Bangunan 581,68 41,93 3 Tegalan 72,50 5,22 4 Hutan Negara 11,14 0,80 5 Empang, Kolam air tawar 12,05 0,97 Jumlah 1.390,22 100 Sumber: Kecamatan Kalikotes dalam Angka Tahun 2009. Dari Tabel 27 dapat diketahui penggunaan lahan di Kecamatan Kalikotes secara umum terdiri dari bangunan pekarangan, tanah sawah dan untuk yang lainnya. Penggunaan lahan yang paling dominan adalah tanah sawah dengan luas 712,85 Ha 51,28 dari luasnya . Penggunaan lahan terbesar kedua adalah untuk tanah bangunan dengan luas 581,68 Ha 41,93 dari luasnya dan sekitar 95,69 Ha 7,99 dari luasnya diperuntukkan yang lainnya. commit to user commit to user commit to user commit to user

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK KAWASAN INDUSTRI DI WILAYAH PENGEMBANGAN INDUSTRI Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Kawasan Industri di Wilayah Pengembangan Industri Kabupaten Karawang.

0 2 15

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK KAWASAN INDUSTRI DI WILAYAH PENGEMBANGAN INDUSTRI Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Kawasan Industri di Wilayah Pengembangan Industri Kabupaten Karawang.

0 3 15

Analisis Kesesuaian Lahan untuk Lokasi Permukiman Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul Analisis Kesesuaian Lahan untuk Lokasi Permukiman Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul.

1 1 14

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENENTUAN PRIORITAS LOKASI INDUSTRI MENENGAH DAN BESAR Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Penentuan Prioritas Lokasi Industri Menengah Dan Besar Di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.

0 1 16

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK LOKASI PERMUKIMAN DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI PROPINSI JAWA TENGAH.

1 2 24

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERMUKIMAN DI KECAMATAN CEPU Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Permukinan di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Jawa Tengah.

1 2 14

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CENGKEH (Eugenia aromatica L.) DI KECAMATAN JATINOM Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Cengkeh (Eugenia aromatica L.) di Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

0 2 15

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN TEBU ( Saccarum Officinarum) Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Tebu ( Saccarum Officinarum) Di Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

0 2 16

PENDAHULUAN Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Tebu ( Saccarum Officinarum) Di Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

0 1 29

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN TEBU ( Saccarum Officinarum) DI KECAMATAN JATINOM Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Tebu ( Saccarum Officinarum) Di Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

0 4 17