Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

commit to user

G. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data agar lebih mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan. Menurut Miles dan Huberman yang GLNXWLS6XWRSREDKZD³QDOLVLVGDODPSHQHOLWLDQNXDOLWDWLIWHUGLULGDUL tiga komponen pokok yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan dengan verifikasinya. Ketiga hal itu merupakan sesuatu yang menjalin dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut DQDOLVLV´ Teknik analisis data disini terbagi menjadi dua hal yaitu : 1. Teknik analisis data untuk mengetahui kualitas dan karakteristik lahan di Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten. Untuk mengetahui kualitas dan karakteristik lahan di Kecamatan Kalikotes dilakukan dengan cara observasi di lapangan, analisis laboratorium, wawancara, dan analisis dokumen pada setiap sampel satuan lahan. Adapun satuan lahan diperoleh dari hasil tumpang susun Peta Kemiringan Lereng, Peta Tanah, dan Peta Penggunaan Lahan yang sudah disesuaikan dengan citra Kecamatan Kalikotes Tahun 2011. Satuan lahan ditulis dengan menggunakan kode. Kode satuan lahan disusun berdasarkan pada parameter penyusunnya yang terdiri dari: a. Macam Tanah. Tanah di daerah penelitian mempunyai menjadi tiga macam, masing- masing adalah sebagai berikut: ¾ Regosol Kelabu diberi kode huruf Reg K ¾ Regosol Coklat Kelabu diberi kode Reg KK ¾ Komplek Regosol Coklat Kelabu diberi kode K Reg KK b. Kemiringan Lereng. Kemiringan lereng dikelompokkan menjadi empat kelas yaitu ¾ Kemiringan Lereng 0 - 3 diberi kode 1 ¾ Kemiringan Lereng 3 - 8 diberi kode 2 ¾ Kemiringan Lereng 8 - 15 diberi kode 3 ¾ Kemiringan Lereng 15 - 30 diberi kode 4 commit to user c. Penggunaan Lahan. Penggunaan lahan di daerah penelitian terbagi menjadi: ¾ Kebun diberi kode K ¾ Pemukiman diberi kode P ¾ Sawah diberi kode S ¾ Tegalan diberi kode T Berikut contoh dan cara pembacaan karakteistik lahan dalam satuan lahan : K Reg KK 1 K Penggunaan lahan berupa kebun Kemiringan lereng antara 0 ± 3 Macam tanahnya berupa Kompleks Regosol Coklat 2. Teknik analisis data untuk mengetahui kesesuaian lahan lokasi sentra industri di Kecamatan Kalikotes. Untuk mengetahui kesesuaian lahan lokasi sentra industri di Kecamatan Kalikotes dilakukan dengan menggunakan metode pengharkatan scoring. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kemiringan lereng Kelas dan kriteria kemiringan lereng disertai harkat masing-masing kelas untuk evaluasi kesesuaian lahan bangunan atau gedung industri disajikan pada tabel 14 di bawah ini: Tabel 14. Harkat Kelas dan Kriteria Kemiringan Lereng No. Kelas Kemiringan Lereng Harkat Penimbang 1. Datar 3 5 2 2. Landai 3 - 8 4 2 3. Agak Miring 8-30 3 2 4. Miring 30 - 50 2 2 5. Terjal 50 1 2 Sumber : Suharsono 1983 : 34 commit to user b. Ancaman Banjir Tabel 15 menyajikan kelas kriteria ancaman banjir disertai harkat untuk evaluasi kesesuian lahan bangunangedung industri. Tabel 15. Harkat Kelas dan Kriteria Ancaman Banjir No. Kelas Lama Penggenangan Banjir Harkat Penimbang 1. Sangat baik Daerah tidak pernah dilanda banjir. 5 2 2. Baik Banjir terjadi tidak teratur dalam waktu kurang dari satu tahun 4 2 3. Sedang Selama waktu satu bulan dalam setahun secara teratur terjadi banjir. 3 2 4. Jelek Selama 2-5 bulan dalam setahun secara teratur terjadi banjir. 2 2 5. Sangat jelek Selama 6 bulan atau lebih selalu terjadi banjir secara teratur. 1 2 Sumber : Arsyad 1989 : 209 c. Tekstur Tanah Kelas kriteria dan harkat tekstur tanah untuk bangunangedung industri disajikan pada tabel 16 berikut: Tabel 16. Harkat Kelas dan Kriteria Tekstur Tanah No. Kelas Tekstur Tanah Harkat Penimbang 1. Sangat baik Pasir berlempung, Pasir berdebu, Pasir bergeluh, Pasir 5 1 2. Baik Geluh berpasir, Geluh pasir berlempung, Geluh pasir berdebu 4 1 3. Sedang Debu, Geluh, Geluh berdebu, Geluh lempung berdebu, Geluh lempung berpasir, Lempung berpasir 3 1 4. Jelek Lempung bergeluh, Lempung berpasir halus, Geluh berlempung 2 1 5. Sangat jelek Lempung, Lempung berdebu 1 1 Sumber : CSRFAO and Staff 1983 dalam Santoso : 27 d. Drainase Permukaan Tabel 17 menyajikan kelas dan kriteria drainase permukaan disertai harkat untuk evaluasi kesesuaian lahan untuk industri. commit to user Tabel 17. Kelas dan Kriteria Drainase Permukaan No. Kelas Drainase Permukaan Harkat Penimbang 1. Sangat baik Lahan kering dan pengatusan sangat baik 5 1 2. Baik Lahan dengan pengarusan sangat baik setelah turun hujan 4 1 3. Sedang Lahan dengan pengatusan sedang, sedikit terpengaruh fluktuasi air tanah 3 1 4. Jelek Lahan dengan pengatusan lambat, sangat terpengaruh oleh fluktuasi air tanah 2 1 5. Sangat jelek Daerah rawa dan genangan banjir 1 1 Sumber : Suprapto, dkk 1990 : 57 e. Tinggi Muka Air Tanah Kelas kriteria dan harkat tinggi muka air tanah untuk bangunangedung disajikan pada tabel 18 berikut: Tabel 18. Kelas dan Kriteria Tinggi Muka Air Tanah No. Kelas Tinggi Muka Air Tanah Harkat Penimbang 1. Sangat baik 250 cm 5 1 2. Baik 151 -250 cm 4 1 3. Sedang 101 - 150 cm 3 1 4. Jelek 51 -100 cm 2 1 5. Sangat jelek 50cm 1 1 Sumber : Sunarto, dkk 1991 : 23 f. Daya Dukung Tanah Tabel 19 menyajikan kelas dan kriteria daya dukung tanah disertai harkat untuk evaluasi kesesuaian lahan untuk industri. Tabel 19. Kelas dan Kriteria Daya Dukung Tanah No. Kelas Daya Dukung Tanah Harkat Penimbang 1. Sangat baik 4,50 Kgcm 2 5 1 2. Baik 2,75 ± 4,50 Kgcm 2 4 1 3. Sedang 1,75 ± 2,75 Kgcm 2 3 1 commit to user 4. Jelek 1,25 ± 1,75 Kgcm 2 2 1 5. Sangat jelek 1,25 Kgcm 2 1 1 Sumber : Sunarto, dkk 1991 : 55 g. Potensi Kembang Kerut Kelas kriteria dan harkat potensi kembang kerut untuk bangunangedung disajikan pada tabel 20 berikut: Tabel 20. Kelas dan Kriteria Potensi Kembang Kerut No. Kelas COLE Harkat Penimbang 1. Sangat baik 0.01 5 1 2. Baik 0,01 ± 0,03 4 1 3. Sedang 0,03 ± 0,06 3 1 4. Jelek 0.06 ± 0,09 2 1 5. Sangat jelek 0,09 1 1 Sumber : USDA 1971 dalam Sutanto 1993 : 20 h. Penggunaan Lahan Tabel 21 menyajikan kelas dan kriteria penggunaan lahan disertai harkat untuk evaluasi kesesuaian lahan untuk industri. Tabel 21. Kelas dan Kriteria Penggunaan Lahan No. Kelas Penggunaan Lahan Harkat Penimbang 1. Sangat baik Lahan berupa semak, lahan kosong, dan lahan tidak dimanfaatkan. 5 2 2. Baik Lahan pekarangan, kebun campuran, dan sejenisnya. 4 2 3. Sedang Lahan pertanian kering berapa tegalan, perkebunan dan semacamnya. 3 2 4. Jelek Lahan pertanian berupa sawah non irigasi dan semacamnya. 2 2 commit to user 5. Sangat jelek Sawah irigasi, permukiman, situs purbakala, militer, pendidikan dan jasa. 1 2 Sumber : Malingreau 1981 : 73 i. Jarak Terhadap Jalan Utama Kelas kriteria dan harkat jarak terhadap jalan utama untuk bangunangedung disajikan pada tabel 22 berikut: Tabel 22. Kelas dan Kriteria Jalan Utama No. Kelas Jarak Km Harkat Penimbang 1. Sangat Baik ± 0,5 5 2 2. Baik 0,5 ± 1 4 2 3. Sedang 1 ± 1,5 3 2 4. Jelek 1,5 ± 2 2 2 5. Sangat Jelek 2 1 2 Sumber : Endang 1999 : 34 Penentuan kelas kesesuaian lahan untuk lokasi sentra industri ditentukan berdasarkan hasil dan proses pengharkatan yang kemudian dikelaskan berdasarkan tingkat kesesuaiannya. Pengkelasan dilakukan dengan mengurangkan skor tertinggi dengan skor terendah, kemudian dibagi dengan jumlah kelas. Penentu skor akhir didasarkan pada penjumlahan skor hasil pengharkatan pada masing-masing parameter lahan dengan dikalikan faktor penimbangnya. Nilai faktor penimbang disesuaikan dengan besarnya pengaruh parameter tersebut terhadap kesesuaian lahan untuk lokasi sentra industri. Klasifikasi untuk menentukan kelas-kelas lahan yang akan diperuntukkan untuk sentra industri yaitu menggunakan rumus : Range = Nilai Tertinggi - Nilai Terendah Kelas Interval = Range : Jumlah Kelas Nilai Tertinggi = 65 Nilai Terendah = 13 Jumlah Kelas = 5 Kelas Interval = 65-13 : 5 = 10 pembulatan commit to user Pada Tabel 23 berikut ini menyajikan kelas dan skor total untuk evaluasi kesesuaian lahan lokasi sentra industri. Tabel 23. Kelas Kesesuaian Lahan Lokasi Sentra Industri No. Kelas Kesesuaian Lahan Skor Total Keterangan 1 Sangat Sesuai SI 55-65 Lahan tidak mempunyai pembatas yang berarti bila digunakan untuk lokasi kawasan industri. 2 Cukup Sesuai S2 45-54 Lahan mempunyai pembatas agak berat bila digunakan untuk lokasi industri. 3 Sesuai Marjinal S3 35-44 Lahan mempunyai pembatas sangat berat bila di gunakan untuk lokasi kawasan industri. 4 Tidak Sesuai Saat Ini Nl 25-34 Lahan dengan pembatas sangat berat namun masih bisa diatasi hanya tidak bisa diatasi dengan pengetahuan sekarang dan biaya yang rasional. 5 Tidak Sesuai Permanen N2 13-24 Lahan dengan pembatas sangat berat dan tidak mungkin digunakan untuk penggunaan lestari.

H. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK KAWASAN INDUSTRI DI WILAYAH PENGEMBANGAN INDUSTRI Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Kawasan Industri di Wilayah Pengembangan Industri Kabupaten Karawang.

0 2 15

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK KAWASAN INDUSTRI DI WILAYAH PENGEMBANGAN INDUSTRI Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Kawasan Industri di Wilayah Pengembangan Industri Kabupaten Karawang.

0 3 15

Analisis Kesesuaian Lahan untuk Lokasi Permukiman Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul Analisis Kesesuaian Lahan untuk Lokasi Permukiman Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul.

1 1 14

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK PENENTUAN PRIORITAS LOKASI INDUSTRI MENENGAH DAN BESAR Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Penentuan Prioritas Lokasi Industri Menengah Dan Besar Di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.

0 1 16

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK LOKASI PERMUKIMAN DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI PROPINSI JAWA TENGAH.

1 2 24

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERMUKIMAN DI KECAMATAN CEPU Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Permukinan di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Jawa Tengah.

1 2 14

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CENGKEH (Eugenia aromatica L.) DI KECAMATAN JATINOM Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Cengkeh (Eugenia aromatica L.) di Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

0 2 15

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN TEBU ( Saccarum Officinarum) Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Tebu ( Saccarum Officinarum) Di Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

0 2 16

PENDAHULUAN Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Tebu ( Saccarum Officinarum) Di Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

0 1 29

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN TEBU ( Saccarum Officinarum) DI KECAMATAN JATINOM Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Tebu ( Saccarum Officinarum) Di Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten.

0 4 17