commit to user
kegiatan tertentu dalam mengubah secara mekanik atau secara kimia bahan-bahan organis sehingga menjadi hasil baru.
Pengertian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, bahan mentah, barang setengah jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih
tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasa ataupun dapat diartikan sekelompok bisnis tertentu yang memiliki teknik dan
metode untuk menghasilkan laba. Dari pengertian diatas maka industri mencakup segala kegiatan produksi
yang memproses pembuatan bahan-bahan mentah menjadi bahan-bahan setengah jadi atau barang jadi maupun kegiatan yang bisa mengubah keadaan barang dari
suatu tingkat ke tingkat yang lain, kearah peningkatan nilai atau daya gunanya. b. Industri di Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten
Sektor industri merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan yang cukup penting di Kabupaten Klaten. Sehingga pembangunan di bidang
industri menjadi prioritas utama tanpa mengebaikan pembangunan di sektor lain. Banyaknya perusahaan industri dan jumlah unit usaha di Kabupaten Klaten dari
tahun 2004 telah mengalami peningkatan, sehingga dapat mengurangi pengangguran, menambah kesempatan kerja, dan meningkatkan pendapatan.
Pengertian sentra industri berdasarkan PERDA Kabupaten Klaten No. 4 Tahun 2006 pasal 46 Huruf c adalah suatu kawasan permukiman yang didalamnya
ada aktivitas industri skala kecil. Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten memiliki potensi sentra industri yang beragam, yang tersebar di beberapa desa dan
meliputi berbagai jenis produk yang tidak hanya bernilai seni namun juga memiliki nilai ekonomis. Jenis produk unggulan di Kecamatan Kalikotes meliputi
industri pengecoran logam, industri pande besi, industri furniture, industri tembakau, industri konfeksi pakaian jadi, industri gerabah, budidaya ikan tawar,
industri genteng, serta industri keramik.
B. Hasil Penelitian yang Relevan Tjaturahono Budi Sanjoto 1996, dalam Tesisnya yang berjudul
³YDOXDVL.HVHVXDLDQDKDQ.DZDVDQ,QGXVWULPHODOXL Foto Udara di Kabupaten
commit to user
.HQGDO -DZD 7HQJDK 7DKXQ ´ 3HQHOLWLDQ WHUVHEXW EHUWXMXDQ XQWXN mengidentifikasi parameter kawasan industri. Metode penelitian yang digunakan
adalah interpretasi foto udara dan uji lapangan. Foto udara yang digunakan adalah Foto Udara Pankromatik Hitam Putih dengan skala 1 : 50.000. Parameter yang
digunakan adalah bentuk lahan, lereng, kualitas air, kuantitas air, kerawanan bencana erosi, banjir, dan gerak massa, dan penggunaan lahan. Data mengenai
bentuk lahan, lereng, kerawanan banjir, serta penggunaan lahan diambil dari foto udara, sedangkan data lainnya melalui uji Iapangan. Satuan pemetaannya
menggunakan satuan lahan, dimana satuan lahan ini merupakan satuan evaluasi. Penelitian ini menghasilkan Peta Kesesuaian Lahan Kawasan Industri di
Kabupaten Kendal Jawa Tengah Tahun 1998.
Irene Riana Pramudiwati 1998, dalam Skripsinya yang berjudul
³3HPDQIDDWDQ 3HQJLQGHUDDQ -DXK GDQ 6LVWHP ,QIRUPDVL HRJUDIL XQWXN Menentukan Zonasi Kawasan Industri Dasar di Kotamadya Bagian Barat
Sem DUDQJ 7DKXQ ´ 3HQHOLWLDQ LQL EHUWXMXDQ XQWXN PHQHQWXNDQ ]RQDVL
kawasan industri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode integritas antara teknik penginderaan jauh berbasis data raster dan SIG berbasis
vektor yaitu dengan menumpang susunkan peta-peta yang berisi berbagai informasi fisik lahan dan aksesibilitas. Foto Udara yang digunakan memiliki skala
1 : 25.000. Data sekunder yang digunakan adalah daya dukung tanah, jaringan listrik, telepon, dan fasilitas kesehatan. Pengolahan datanya menggunakan SIG.
Rekomendasi zonasi kawasan industri dasar dengan cara matching hasil evaluasi lahan dengan penggunaan lahan saat ini, sedangkan RUTRK digunakan sebagai
pembanding. Dari kajian tersebut terlihat bahwa untuk menentukan lokasi yang sesuai untuk kawasan industri harus tetap memperhatikan penggunaan lahan saat
ini existing land use. Penelitian ini menghasilkan peta peta rekomendasi kawasan industri dasar di Kotamadya Semarang Bagian Barat Tahun 1998.
Endang Suryati 1999 , dalam Skripsinya
\DQJ EHUMXGXO ³YDOXDVL Kesesuaian Lahan Lokasi Sentra Industri di Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon
3URJR7DKXQ´3HQHOLWLDQLQLEHUWXMXDQPHQHQWXNDQORNDVLNDZDVDQLQGXVWUL Penelitian ini bersifat kualitatif. Metode perolehan data yang digunakan adalah
commit to user
interpretasi foto udara dengan menggunakan SIG sebagai alat untuk menganalisis, memanipilasi, dan mengolah data baik data gratis maupun data atribut. Dari kajian
tersebut terlihat bahwa parameter fisik lahan yang diperoleh malalui hasil foto udara dan kerja lapangan dapat digunakan untuk menentukan lokasi industri
melalui metode pengharkatan dengan SIG sebagai alat analisis. FU yang digunakan memiliki skala 1 : 10.000. Parameter yang digunakan adalah bentuk
lahan, kemiringan lereng, kedalaman air tanah, penggunaan lahan, dan aksesibilitas. Penelitian ini menghasilkan peta kesesuaian lahan lokasi industri
dasar di Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo Tahun 1999.
Didik Taryana 2000,
GDODP -XUQDO SHQHOLWLDQ \DQJ EHUMXGXO ³ Evaluasi Tata Ruang untuk Pengembangan Kawasan Permukiman dan Industri
HUGDVDUNDQ.HPDPSXDQDKDQGL.RWDPDG\D0DODQJ-DZD7LPXU7DKXQ´ http:www.malang.ac.idjurnalfmipageo2000 a.htm
diakses 20 Desember 2008. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik fisik lahan yang dikaitkan
dengan kesesuaian lahan untuk kawasan pemukiman dan industri, Penelitian ini merupakan Pemilihan lokasi lahan yang tepat bagi suatu kawasan baik untuk
pemukiman maupun industri sangat penting artinya dalam aspek keruangan, karena sangat menentukan keawetan bangunan maupun lingkungan. Kriteria
pemilihan lokasi tersebut dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi sumberdaya lahan berdasarkan kemampuan lahannya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik fisik yang meliputi topografi, geomorfologi, tanah, iklim, geohidrologi yang dikaitkan dengan kesesuaian lahan untuk kawasan
pemukiman dan industri. Populasi dalam penelitian ini adalah wilayah Kotamadya Malang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini yaitu daerah yang akan
dikembangkan sebagai kawasan permukiman dan industri di Kotamadya Malang sesuai dengan Revisi RDTRK Tahun 19981999-20082009. Metode pengambilan
sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data berupa checklist, soil test kit, kompas palu geologi, dan current
meter. Sedangkan analisa data menggunakan metode Kuantitatif-Empiris yaitu memberikan nilai harkat pada parameter fisik lahan dan dicocokkan dengan kelas
commit to user
kesesuaian lahan untuk pemukiman dan industri. Penelitian ini menghasilkan peta kelas kesesuaian lahan untuk pemukiman dan kelas kesesuaian lahan untuk
industri.
Malczewski Jacek 2002
GDODPMXUQDOLQWHUQDVLRQDO\DQJEHUMXGXO³ Fuzzy Skrining untuk Ana
QLVLV .HVHVXDLDQ
DKDQ´ http:www.informaworld.com
diakses tanggal 30 Juni 2010. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan lahan industri di wilayah Uni Villa Propinsi
Sinealoa di Pantai Meksiko. Metode yang digunakan adalah metode skrining GIS berbasis fuzzy. Metode ini hanya membutuhkan skala kualitatif untuk evaluasi
kesesuaian lahan terhadap sejumlah atribut. Dalam tulisan ini, indeks keanekaragaman adalah dimodifikasi untuk mengakomodasi interaksi spasial
antara kelompok-kelompok penduduk di seluruh unit areal. Selain itu, satu set langkah-langkah segregasi lokal diperkenalkan ke model pemisahan lokal
berdasarkan konsep paparan dalam studi segregasi dan konsep interaksi spasial dalam pemodelan geografis. Sebuah simulasi dan penelitian empiris yang
digunakan untuk menunjukkan utilitas pendekatan pemodelan. Model multiskala disajikan untuk mensimulasikan dampak perubahan hidrologi pada regenerasi
cypress rawa di Illinois Selatan. Model ini, SISM Southern Illinois Rawa Model, menangkap tiga proses yang beroperasi pada skala spasial dan temporal yang
berbeda: penyebar biji cemara dan perkecambahan, pertumbuhan bibit dan kematian, dan suksesi pada tingkat pancang dan pohon dewasa. Dalam SISM,
sejarah kehidupan cypress diwakili secara koheren, sisik spatio-temporal yang berkaitan dengan fase kehidupan yang berbeda, proses secara konsisten terpadu,
dan interaksi antara beberapa proses secara efektif disimulasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 output pemodelan variabilitas bawah air saat ini
sebanding dengan berbagai studi lapangan, 2 skenario hidrologi stabil membatasi distribusi spasial cemara, dan 3 suatu rezim hidrologi lebih variabel
tidak selalu menghasilkan luas regenerasi cemara. Beberapa penelitian diatas memiliki persamaan dan perbedaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Persamaan tersebut adalah bertujuan mengetahui kelas kesesuaian lahan untuk lokasi sentra industri. Sedangkan
commit to user
perbedaannya adalah terletak pada metode yang digunakan, lokasi penelitian, serta tahun penelitiannya. Pada penelitian sebelumnya penelitian dilakukan
dengan menggunakan metode interpretasi foto udara atau penginderaan jauh dan pengujian di lapangan, sedangkan pada penelitian ini hanya menggunakan analisis
SIG Sistem Informasi Geografi dan pengujian di lapangan dengan metode skoring. Uraian singkat mengenai penelitian-penelitian ini dapat dilihat pada tabel
12 berikut ini:
p e
rp u
st a
ka a
n .u
n s.
a c.
id
d ig
ilib .u
n s.
a c.
id c
o m
m it
t o
u ser
24
25 Tabel 12. Penelitian yang relevan
No. Nama peneliti
Judul penelitian Bentuk Penehtian
Tahun Penelitian Daerah Penelitian
Tujuan Penelitian Analisis Data
Hasil Penelitian 1.
Tjaturahono Budi Sanjoto
³YDOXDVL Kesesuaian Lahan
Kawasan Industri melalui Foto Udara
di Kabupaten Kendal Jawa
Tengah Tahun 1996.
Tesis 1996 Kabupaten Kendal
Jawa Tengah Mengidentifikasi parameter
fisik lahan untuk mengevaluasi kelas
kesesuaian lahan lokasi sentra industri.
Interpretasi foto udara dan
pengujian di lapangan.
Peta Kesesuaian Lahan Kawasan
Industri di Kabupaten
Kendal Jawa Tengah tahun
1996
2. Irene Riana
Pramudiwati ³3HPDQIDDWDQ
Penginderaan Jauh dan Sistem
Informasi Geografi untuk Menentukan
Zonasi Kawasan Industri Dasar di
Kotamadya Bagian Barat Semarang
7DKXQ´ Skripsi
1998 Kotamadya Bagian
Barat Semarang Zonasi kawasan industri
Integrasi Penginderaan
Jauh dan SIG Peta
Rekomendasi Industri Dasar
Kotamadya Bagian Barat
Semarang tahun 1998
3. Endang Suryati
³YDOXDVL Kesesuaian Lahan
Lokasi Sentra Industri di
Kecamatan Sentolo Kabupaten
Kulon Progo Tahun
O´ Skripsi
1999 Kecamatan
Sentolo Kabupaten Kulon Progo
Menentukan kawasan lokasi Industri.
hiterpretasi Foto Udara dan
analisis SIG Peta Kesesuaian
Lahan Industri Dasar di
Kecamatan Sentolo
Kabupaten Kulon Progo
Tahun 1999
p e
rp u
st a
ka a
n .u
n s.
a c.
id
d ig
ilib .u
n s.
a c.
id c
o m
m it
t o
u ser
25
26
4. Didik Taryana
³YDOXDVL7DWD Ruang untuk
Pengembangan Kawasan
Permukiman dan Industri
Berdasarkan Kemampuan
Lahan di Kotamadya
Malang, Jawa Timur Tahun
´ Jurnal penelitian
2000 Kotamadya
Malang, Jawa Timur Kotamadya
Malang, Jawa Timur
Mengetahui karakteristik lahan yang dikaitkan dengan
kesesuaian lahan untuk permukiman dan indsutri
Menggunakan metode
Kuantitatif- Empiris yaitu
memberikan nilai harkat pada
parameter fisik lahan dan
dicocokkan dengan kelas
kesesuaian lahan untuk
pemukiman dan industri.
Kelas Kesesuaian
Lahan untuk Pemukiman dan
Industri.
5. Malczewski Jacek
³X]]\6NULQLQJXQWXN Analisis Kesesuaian
DKDQ´ Jurnal Internasional
2002 Wilayah Uni Villa
Propinsi Sinealoa di Pantai Meksiko
Pengembangan lahan industri Menggunakan
metode skrining GIS berbasis fuzzy
1.output pemodelan variabilitas bawah
air, 2 skenario hidrologi dan 3
rezim hidrologi 6.
Sarworini ³YDOXDVL
Kesesuaian Lahan Lokasi Sentra
Industri di Kecamatan
Kaliotes Kabupaten Klaten
7DKXQ´ Skripsi
2010 Kecamatan
Kalikotes Kabupaten Klaten
Mengetahui parameter fisik lahan yang digunakan untuk
evaluasi kesesuaian lahan lokasi sentra industri
serta mengetahui kelas kesesuaian lahannya.
Analisis SIG dan Pengujian di
Lapangan dengan
menggunakan metode scoring.
commit to user
C. Kerangka Pemikiran