Tinjauan Umum Tentang Surat Dakwaan

commit to user mengeluarkan isi pemikiran.Andi Hamzah, 2008:276. Surat yang dapat dijadikan sebagai alat bukti adalah surat atau akta otentik dan surat di bawah tangan dalam hal jika ada hubungannya dengan isi dari alat pembuktian yang lain. 4 Petunjuk Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. 5 Keterangan terdakwa. Adalah apa yang terdakwa nyatakan di sidang tentang perbuatan yang ia lakukan atau yang ia ketahui sendiri atau alami sendiri. Jika dibandingkan dengan alat-alat bukti dalam Pasal 295 HIR, maka alat-alat bukti dalam Pasal 184 ayat 1 KUHAP ada beberapa perbedaan, perbedaan itu adalah : 1 Alat bukti pengakuan menutur HIR, yang dalam KUHAP diperluas menjadi keterangan terdakwa. Pengertian keterangan terdakwa lebih luas dari sekedar pengakuan. 2 Dalam KUHAP ditambahkan alat bukti baru yang dulu dalam HIR bukan merupakan alat bukti, yalni keterangan ahli. Adami Chazawi,2008:37

2. Tinjauan Umum Tentang Surat Dakwaan

a. Pengertian Surat Dakwaan Menurut A Karim Nasution pengertian surat dakwaan yaitu : “Tuduhan adalah suatu surat atau akte yang memuat suatu perumusan dari tindak pidana yang dituduhkan yang sementara commit to user dapat disimpulkan dari surat-surat pemeriksaan pendahuluan yang merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan pemeriksaan”. A karim Nasution,1973:75 Surat dakwaan adalah surat atau akte yang memuat perumusan dari tindak pidana yang didakwakan yang disimpulkan dan ditarik dari hasil penyidikan dari penyidik dan merupakan dasar serta landasan bagi hakim dalam pemeriksaan di muka sidang pengadilan Yahya Harahap,2000:376 Surat dakwaan merupakan dasar penuntutan perkara pidana yang dibuat oleh jaksa penuntut umum dan diajukan ke pengadilan dengan adanya surat dakwaan tersebut berarti ruang lingkup pemeriksaan telah dibatasi dan jika dalam pemeriksaan terjadi penyimpangan dari surat dakwaan, maka hakim ketua sidang mempunyai wewenang untuk memberikan teguran kepada jaksa atau penasihat hukum tersangka Kuswindiarti.2005.”Pola Pembelaan Dalam Memberikan Bantuan Hukum Terhadap terdakwa dalam Proses Pemeriksaan di Pengadilan”. JURNAL MANAJERIAL.Vol. 5, No. 2.. Berdasarkan pada Surat Edaran Bersama Mahkamah Agung dan Jaksa Agung tanggal 20 Oktober 1962 No. 6 MA196224SE menegaskan bahwa pembuatan surat dakwaan baik dalam perkara tolakan maupun dalam perkara sumir adalah jaksa, sehingga penuntut umum ditempatkan pada posisi yang berdiri sendiri. Sehingga terdapat tiga prinsip dalam pembuatan surat dakwaan yaitu : 1 Pembuatan surat dakwaan dilakukan secara sempurna dan berdiri sendiri atas wewenang yang diberikan Undang-Undang kepada penuntut umum. 2 Surat dakwaan adalah dasar pemeriksaan hakim. 3 Hanya jaksa penuntut umum yang berhak dan berwenang menghadapkan dan mendakwa seseorang yang dianggap melakukan tindak pidana di muka sidang pengadilan. commit to user b. Fungsi dan Dasar Pembuatan Surat Dakwaan Fungsi dari Surat Dakwaan ditinjau dari berbagai kepentingan yang berkaitan dengan pemeriksaan perkara pidana, maka fungsi Surat Dakwaan dapat dikategorikan : 1 Bagi PengadilanHakim, Surat Dakwaan merupakan dasar dan sekaligus membatasi ruang lingkup pemeriksaan, dasar pertimbangan dalam penjatuhan keputusan; 2 Bagi Penutut Umum, Surat Dakwaan merupakan dasar pembuktiananalisis yuridis, tuntutan pidana dan penggunaan upaya hukum; 3 Bagi terdakwaPenasehat Hukum, Surat Dakwaan merupakan dasar untuk mempersiapkan dan menyusun pembelaan. Dasar dalam pembuatan Surat Dakwaan yang diatur dalam KUHAP sebagai berikut : 1 Penuntut Umum mempunyai wewenang membuat Surat Dakwaan pasal 14 huruf d KUHAP; 2 Penuntut Umum berwenang melakukan penuntutan terhadap siapapun yang didakwa melakukan suatu Tindak Pidana dalam daerah hukumnya dengan melimpahkan perkara ke Pengadilan,yang berwenang mengadili pasal 137 KUHAP; 3 Pembuatan Surat Dakwaan dilakukan oleh penuntut umum bila ia berpendapat bahwa dari hasil penyidikan dapat dilakukan penuntutan pasal 140 ayat 1 KUHAP. c. Syarat-Syarat Pembuatan Surat Dakwaan Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan Surat dakwaan adalah sebagai berikut :Pasal 143 2 KUHAP menetapkan commit to user syarat syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan Surat Dakwaan, yakni syarat syarat yang berkenaan dengan tanggal, tanda tangan Penuntut Umum dan identitas lengkap terdakwa. Syarat syarat dimaksud dalam praktek disebut sebagai syarat formil. Sesuai ketentuan pasal 143 2 huruf a KUHAP, syarat formil meliputi : 1 Surat Dakwaan harus dibubuhi tanggal dan tanda tangan Penuntut Umum pernbuat Surat Dakwaan; 2 Surat Dakwaan harus memuat secara lengkap identitas terdakwa yang meliputi : nama lengkap, tempat lahir, umurtanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan. Disamping syarat formil tersebut ditetapkan pula bahwa Surat Dakwaan harus memuat uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai Tindak Pidana yang didakwakan dengan menyebutkan tempat dan waktu Tindak Pidana itu dilakukan. Syarat ini dalam praktek tersebut sebagai syarat materiil. Sesuai ketentuan pasal 143 2 huruf b KUHAP, syarat materiil. meliputi: 1 Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai Tindak Pidana yang didakwakan; 2 Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai waktu dan tempat Tindak Pidana itu dilakukan. Cermat adalah ketelitian Jaksa Penuntut Umum dalam mempersiapkan surat dakwaan yang didasarkan kepada undang- undang yang berlaku bagi terdakwa, tidak terdapat kekurangan dan atau kekeliruan yang dapat mengakibatkan batalnya surat dakwaan atau dakwaan tidak dapat dibuktikan, misalnya, adakah pengaduan dalam hal delik aduan, apakah terdakwa dapat dipertanggungjawabkan dalam melakukan tindak pidana tersebut, apakah tindak pidana tersebut belumsudah kadaluarsa, apakah tindak pidana tersebut nebis in nidem. Jelas yaitu Penuntut Umum harus mampu merumuskan unsur- unsur delik yang didakwakan sekaligus memadukan dengan uraian commit to user perbuatan materil fakta yang dilakukan terdakwa dalam surat dakwaan. Dan lengkap adalah uraian dakwaan yang mencakup semua unsur-unsur yang ditentukan undang-undang secara lengkap. Secara materiil. suatu Surat Dakwaan dipandang telah memenuhi syarat apabila Surat Dakwaan tersebut telah memberikan gambaran secara bulat dan utuh tentang : 1 Tindak Pidana yang dilakukan; 2 Siapa yang melakukan Tindak Pidana tersebut; 3 Dimana Tindak Pidana dilakukan; 4 Bilamanakapan Tindak Pidana dilakukan; 5 Bagaimana Tindak Pidana tersebut dilakukan; 6 Akibat apa yang ditimbulkan Tindak Pidana tersebut delik materiil. 7 Apakah yang mendorong terdakwa melakukan Tindak Pidana tersebut delik delik tertentu; 8 Ketentuan ketentuan Pidana yang diterapkan. Komponen komponen tersebut secara kasuistik harus disesuaikan dengan jenis Tindak Pidana yang didakwakan apakah Tindak Pidana tersebut termasuk delik formil atau delik materiii. Dengan demikian dapat diformulasikan bahwa syarat formil adalah syarat yang berkenaan dengan formalitas pembuatan Surat Dakwaan, sedang syarat materiil adalah syarat yang berkenaan dengan materisubstansi Surat Dakwaan. Untuk keabsahan Surat Dakwaan, kedua syarat tersebut harus dipenuhi. Tidak terpenuhinya syarat formil, menyebabkan Surat Dakwaan dapat dibatalkan vernietigbaar, sedang tidak terpenuhinya syarat materiil. menyebabkan dakwaan batal demi hukum absolut nietig. d. Bentuk-Bentuk Surat Dakwaan commit to user Undang Undang tidak menetapkan bentuk Surat Dakwaan dan adanya berbagai bentuk Surat Dakwaan dikenal dalam perkembangan praktek, sebagai berikut: 1 Tunggal Dalam Surat Dakwaan hanya satu Tindak Pidana saja yang didakwakan, karena tidak terdapat kemungkinan untuk mengajukan alternatif atau dakwaan pengganti lainnya. Dakwaan tunggal digunakan, apabila Jaksa Penuntut Umum berpendapat dan yakin benar bahwa : a Perbuatan yang dilakukan terdakwa hanya merupakan satu tindak pidana saja; b Terdakwa melakukan satu perbuatan, tetapi termasuk dalam beberapa ketentuan pidana eendaadche semenloop=Concursus idealis, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat 1 KUHP; c Terdakwa melakukan perbuatan yng berlanjut voorgezette hadeling, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat 1 KUHP. 2 Altermatif Dalam Surat Dakwaan terdapat beberapa dakwaan yang disusun secara berlapis, lapisan yang satu merupakan alternatif dan bersifat mengecualikan dakwaan pada lapisan lainnya. Bentuk dakwaan ini digunakan bila belum didapat kepastian tentang Tindak Pidana mana yang paling tepat dapat dibuktikan. Meskipun dakwaan terdiri dari beberapa lapisan, tetapi hanya satu dakwaan saja yang akan dibuktikan. commit to user Tujuan yang hendak dicapai dengan pembuatan dakwaan alternatif oleh penuntut umum pada dasarnya bertitik tolak pada pemikiran : a Untuk menghindari pelaku terlepas atau terbebas dari pertanggung jawaban hukum pidana crime liability. b Memberi pilihan kepada hakim untuk menerapkan hukum yang lebih tepat Yahya Harahap,2000:390 3 Subsidair. Sama halnya dengan dakwaan alternatif, dakwaan subsider juga terdiri dari beberapa lapisan dakwaan yang disusun secara berlapis dengan maksud lapisan yang satu berfungsi sebagai pengganti lapisan sebelumnya. Sistematik lapisan disusun secara berurut dimulai dari Tindak Pidana yang diancam dengan pidana tertinggi sampai dengan Tindak Pidana yang diancam dengan pidana terendah. 4 Kumulatif Dalam Surat Dakwaan kumulatif, didakwakan beberapa Tindak Pidana sekaligus, ke semua dakwaan harus dibuktikan satu demi satu. Dakwaan yang tidak terbukti harus dinyatakan secara tegas dan dituntut pembebasan dari dakwaan tersebut. Dakwaan ini dipergunakan dalam hal terdakwa melakukan beberapa Tindak Pidana yang masing-masing merupakan Tindak Pidana yang berdiri sendiri. 5 Kombinasi Disebut dakwaan kombinasi, karena di dalam bentuk ini dikombinasikandigabungkan antara dakwaan kumulatif dengan dakwaan alternatif atau Subsidair. Timbulnya bentuk ini seiring dengan perkembangan dibidang kriminalitas yang semakin variatif baik dalam bentukjenisnya maupun dalam modus operandi yang dipergunakan. commit to user e. Teknik pembuatan Surat Dakwaan Teknik pembuatan Surat Dakwaan berkenaan dengan pemilihan bentuk Surat Dakwaan dan redaksi yang dipergunakan dalam merumuskan Tindak Pidana yang didakwakan. 1 Pemilihan Bentuk. Bentuk Surat Dakwaan disesuaikan dengan jenis Tindak Pidana yang dilakukan oleh terdakwa. Apabila terdakwa hanya melakukan satu tindak pidana, maka digunakan dakwaan tunggal. Dalam hal terdakwa melakukan satu Tindak Pidana yang menyentuh beberapa perumusan Tindak Pidana dalam Undang Undang dan belum dapat dipastikan tentang kualifikasi dan ketentuan pidana yang dilanggar, dipergunakan dakwaan alternatif atau subsidair. Dalam hal terdakwa melakukan beberapa Tindak Pidana yang masing masing merupakan Tindak Pidana yang berdiri sendiri sendiri, dipergunakan bentuk dakwaan kumulatif. 2 Teknis Redaksional Hal ini berkenaan dengan cara merumuskan fakta-fakta dan perbuatan terdakwa yang dipadukan dengan unsur unsur Tindak Pidana sesuai perumusan ketentuan pidana yang dilanggar, sehingga nampak dengan jelas bahwa fakta-fakta perbuatan terdakwa memenuhi segenap unsur Tindak Pidana sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan pidana yang bersangkutan. Perumusan dimaksud harus dilengkapi dengan uraian tentang waktu dan tempat Tindak Pidana dilakukan. Uraian kedua komponen tersebut dilakukan secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan kalimat kallimat efektif Berdasarkan pada R.I.B pada pasal 282 R.I.B kemungkinan mengadakan perubahan surat dakwaan pada waktu sidang berjalan diperbolehkan. Yaitu diperbolehkannya mengadakan perubahan surat dakwaan selama persidangan berjalan dengan perubahan commit to user sedemikian rupa, sehingga penyebutan suatu perbuatan yang tadinya tidak lengkap dapat diubah menjadi penyebutan suatu perbuatan yang merupakan kejahatan atau pelanggaran, yang perubahannya tidak boleh berakibat bahwa perbuatan tersebut sesudah dirubah merupakan perbuatan lain daripada perbuatan yang disebut semula Faisal Salam,2001:203 Surat dakwaan diubah baik atas inisiatif penuntut umum maupun atas saran hakim. Dalam ketentuan pasal 12 Undang- Undnag Pokok Kejaksaan Undang-Undang No. 15 Tahun 1961 ditentukan bahwa “ dalam hal surat tuduhan dakwaan kurang memenuhi syarat-syarat, jaksa wajib memperhatikan saran-saran yang diberikan oleh hakim sebelum persidangan pengadilan dimulai”. Dapat disimpulakan bahwa perubahan surat dakwaan tersebut hanya dapat dilakukan sebelum pemeriksaan dipersidangan dimulai. Selain ketentuan diatas dalam KUHAP juga mengatur tentang jangka waktu yang diperbolehkan untuk melakukan perubahan terhadap surat dakwaan http:zanikhan.multiply.comjournalitem1026 diakses 9 November 2010 Pukul 12.20 Ketentuan pada pasal 282 R.I.B sudah tidak berlaku dengan keluarnya KUHAP. Sesuai dengan ketentuan dalam KUHAP maka Penuntut Umum hanya diperbolehkan untuk mengubah surat dakwaan sebelum ditetapkannya hari sidang terhadap perkara yang bersangkutan, sehingga setelah ditetapkan hari sidang segala bentuk perubahan atas surat dakwaan tidak diperkenankan. Hal ini termuat dalam Pasal 144 KUHAP yaitu : a Penuntut umum dapat merubah surat dakwaan sebelum pengadilan menetapkan hari sidang, baik dengan tujuan untuk menyempurnakan, maupun untuk tidak meanjutkan penuntutannya. commit to user b Pengubahan surat dakwaan tersebut dapat dilakukan hanya satu kali selambat-lambatnya tujuh hari sebelum sidang dimulai. c Dalam hal penuntut umum mengubah surat dakwaan ia menyampaikan turunannya kepada tersangka atau penasehat hukum dan penyidik.

3. Tinjauan Umum Tentang Penuntutan

Dokumen yang terkait

ANALISIS YURIDIS DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT (Putusan Nomor : 285/Pid.B/2011/PN.Sby)

0 4 15

ANALISIS YURIDIS DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT (Putusan Pengadilan Nomor 285/Pid.B/2011/PN.Sby)

0 13 11

PENENTUAN LOCUS DAN TEMPUS DELICTI OLEH JAKSA DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN KARTU KREDIT ONLINE (Studi Pada Kejaksaan Negeri Bandar Lampung)

0 24 45

PENYELESAIAN PERKARA PIDANA PENYALAHGUNAAN DAN PEMALSUAN KARTU KREDIT (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta).

0 1 17

Romli Laporkan Pemalsuan Dokumen Dakwaan.

0 0 1

TINJAUAN PEMBERIAN KETERANGAN OLEH AHLI EKSPOR IMPOR DALAM PERSIDANGAN PERKARA PENIPUAN DI PENGADILAN NEGERI BANDUNG DAN KEKUATAN PEMBUKTIANNYA (Studi Putusan Nomor : 564/PID.B/2014/PN.BDG).

0 0 14

TINJAUAN PEMBUKTIAN DAKWAAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA USAHA PENAMBANGAN ILLEGAL DENGAN KETERANGAN AHLI PERTAMBANGAN D PERSIDANGAN PENGADILAN NEGERI PACITAN.

0 0 11

TINJAUAN TENTANG PENERAPAN DAKWAAN KOMULATIF SUBSIDAIR OLEH PENUNTUT UMUM DAN METODE PEMBUKTIANNYA PERKARA KORUPSI DAN PENCUCIAN UANG (Studi Putusan Tindak PIdana Korupsi Surabaya No.95/Pid.Sus/2011/PN.Sby).

0 0 15

12 bentuk dan fungsi tanya jawab dalam persidangan

0 0 25

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Pasal Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika dalam Surat Dakwaan Oleh Jaksa Penuntut Umum - PENETAPAN PASAL DAN BENTUK DAKWAAN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA -

0 0 36