Pertempuran Tanggal 27 Oktober 1946 Pertempuran Tanggal 28 Oktober 1946 Pertempuran Tanggal 29 Oktober 1946

kekuatan kurang lebih 200 personel. Batalyon B dan Laskar Rakyat Medan Tenggara memberikan perlawanan yang seru. Pertempuran berlangsung beberapa saat dan akhirnya pasukan-pasukan Sekutu Inggris dan Belanda terdesak mundur. Pada kedua belah pohak tidak ada jatuh korban. Pada keesokan harinya tentara Belanda yang menggantikan kedudukan tentara India-Inggris di Medan Barat, Belanda mulai memperkuat pertahananya. Benteng-benteng dan barikade-barikade baru didirikan, senjata-senjata berat ditambah. Pada tiap-tiap belokan disepanjang Jalan Padang Bulan yang membujur dari utara Jalan Binjai ke selatan persimpangan jalan Peringgan, Belanda memeperkuat pertahanannya dengan senapan mesin. Insiden-insiden atau pertempuran dlam skala kecil di seluruh front berlangsung. Kedua belah pihak baik TRI, Laskar dan para pejuang lainnya sama-sama bertahan. Pada waktu itu Laskar Rakyat pada umumnya memang masih kurang pengetahuannya tentang teknis kemiliteran yang sesungguhnya, meraka hanya memiliki semangat berjuang, tetapi masih dapat menuruti instruksi-instruksi yang diberikan oleh pimpinannya yang lebih atas. Diputuskan oleh pimpinan TRI dan RLRMA melakukan serangan mulai tanggal 27 Oktober 1946.

1.1. Pertempuran Tanggal 27 Oktober 1946

Bertepatan tanggal 27 Oktober 1946, kurang lebih dua truk tentara NICA Belanda yang dikawal oleh sebuah truk tentara Sekutu bergerak dari arah Belawan menuju Medan. Di pertengahan jalan daerah antara Mabar dan Kayu Besar mereka melepaskan tembakan kepada pasukan TRI dan Laskar rakyat.TRI dan Laskar Rakyat segaera melakukan perlawanan dengan melemparkan granat dan membalas dengan tembakan mesin. Pertempuran beralangsung kurang lebihh 20 menit, dengan semangat pasukan TRI dan Laskar melakukan perlawanan mangakibatkan pasukan Sekutu da NICA banyak jatuh korban, paling sedikit 20 orang tewas. Peristiwa tersebut memicu pertempuan di seluruh kota Medan. Pasukan TRI, Laskar dan para pejuang lainnya, menyerang pos-pos atau basis-basis pertahanan Sekutu dan belanda.

1.2. Pertempuran Tanggal 28 Oktober 1946

Suasan di Medan Selatan dan Medan Tenggara tetap tidak berubah. Barikade-barikade dan tempat-tempat pertahanan didirikan untuk maju lagi ke depan menduduki seluruh kota Matsum dan Sukaramai dan sekitar Jalan Antara. Di Medan Barat pada pukul 14.15 tentara Belanda menggempur pertahanan Laskar Rakyat dengan meriamtomong mortar beberapa kali, lalu pada pukul 15.00 pasukan infanterinya menyerang daerah jalan Peringgan. Lascar Rakyat memebrikan perlawanan yang sengit sehingga pada pukul 16.45 tentara Sekutu dan Belanda dapat dipukul mundur. Pada malamnya partisan-partisan Republik Indonesia di dalam kota Medan melancarkan serangan- serangan di pusat kota dan daerah Polonia. Seorang serdadu NICA berkebangsaan Tionghoa tewas dan beberapa orang lagi lainnya menderita luka-luka.

1.3. Pertempuran Tanggal 29 Oktober 1946

Pada pukul 15.00 tentara India-Inggris-NICA melancarkan serangan dengan kekuatan satu kompi di seluruh front Medan Selatan dan Tenggra. Sebagian dari mereka menyerbu dari Jalan Rakyat dan Jalan Laksana ke jurusan Kota Matsum dan sebagian lagi dari Jalan Sukaramai membantu dengan tembakan-tembakan. Pasukan TRI, Laskar dan para pejuang lainnya yang bertahan di sepanjang Jalan Laksana terdesak dan mengundurkan diri ke sudut Jalan IsmailiyahJalan Halat.

1.4. Pertempuran Tanggal 30 Oktober 1946