a. Untuk menyatakan harapan atau sasaran perusahaan secara jelas dan formal.
b. Untuk mengkomunikasikan harapan manajer kepada pihak- pihak lain. c. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas.
d. Untuk mengkoordinasikan cara atau metode yang dikumpulkan dalam rangka memaksimalkan sumber daya.
e. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok.
B. Kejelasan Sasaran Anggaran
Kejelasan sasaran anggaran adalah penggambaran seberapa luas sasaran anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik, dan dimengerti
oleh pihak yang bertanggung jawab terhadap pencapaiannya. Kejelasan anggaran diharapkan dapat membantu para manajer dalam pencapaian tujuan
suatu perusahaan. Sehingga dapat diketahui kemana arah sasaran atau tujuan anggaran, serta dapat mengetahui seberapa besar peran manajer atau karyawan
dalam pencapaian tujuan.
C. Komitmen Organisasi
Pengertian organisasi adalah yang memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat di capai individu secara perseorangan.
Wiener dalam Darlis 2002 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai dorongan diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang
Evaluation notes were added to the output document. To get rid of these notes, please order your copy of ePrint 5.0 now.
keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi. Komitmen ini bisa tumbuh disebabkan karena
individu memiliki ikatan emosional dengan organisasi yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada di dalam organisasi serta tekad
dan dalam organisasi untuk mengabdi kepada organisasi ataupun keinginan untuk mempertahankan keanggotaan di dalam organisasi.
Pada tingkat organisasional, komitmen merupakan keyakinan- keyakinan, nilai-nilai, dan persepsi yang dimiliki suatu organisasi yang
membentuk dan mempengaruhi tujuan, sikap dan perilaku setiap individu- individu yang ada dalam organisasi tersebut. Sesuai yang diungkapkan
Wiener dalam Darlis 2002, dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi melibatkan tiga sikap antara lain:
1. Perasaan keterlibatan dalam tugas-tugas organisasi 2. Perasaan loyalitas terhadap organisasi
3. Identifikasi terhadap tujuan organisasi Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen adalah:
1. Karakteristik individu 2. Karakteristik masyarakat
3. Pengalaman kerja Meyer dan Allen dalam Darlis 2000 mengidentifikasikan tiga
komponen komitmen dalam memberi batasan atas komitmen terhadap organisasi, yaitu komitmen sebagai affective attachment terhadap organisasi,
Evaluation notes were added to the output document. To get rid of these notes, please order your copy of ePrint 5.0 now.
komitmen sebagai biaya yang harus ditanggung bilamana keluar dan organisasi, komitmen sebagai obligation untuk tetap di dalam organisasi.
Ketiga komponen tersebut dikenal dengan istilah affective attachment, continuance commitment dan normative commitment. Untuk ketiga
komponen tersebut pada umumnya komitmen dianggap sebagai a psycological state, dimana affective commitment menggambarkan hubungan
tenaga kerja dengan organisasi, seperti mencirikan diri dengan organisasi, terkait di dalam organisasi dan menikmati keanggotaan organisasi,
continiance commitment berkaitan dengan keputusan untuk tetap sebagai anggota atau berhenti menjadi anggota organisasi, karena komitmen
ditentukan oleh besar kecilnya investasi di dalam organisasi seperti senioritas dan benefit dan normative commitment di dasarkan pada keyakinan bahwa
adalah baik dan bermoral untuk berada di dalam organisasi. Sesuai yang diungkapkan Porter dan Darlis 2000 komitmen
organisasi yang kuat dijalankan sebagai kesesuaian dengan tujuan dan kemauan untuk berusaha keras untuk kepentingan organisasi. Hal ini
menggambarkan manajer untuk mengejar tujuan organisasi sedangkan manajer dengan komitmen organisasi rendah menggunakan anggaran untuk
kepentingan pribadi.
D. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran