Gambar 9 Kadar diferensiasi leukosit ikan nila pada akhir penelitian
4.2.5 Kelangsungan Hidup
Data kelangsungan hidup ikan nila yang diperoleh pada akhir penelitian ini, dapat dilihat pada Tabel 9. Kelangsungan hidup terendah terjadi pada perlakuan
P
1
46,67 dan tertinggi pada perlakuan P
2
96,67. Kematian yang terjadi pada perlakuan P
1
disebabkan oleh kerusakan jaringan insang dan ginjal sehingga kemampuan insang menyerap oksigen berkurang dan ikan mengalami anemia
dengan tingkat yang lebih akut dibandingkan dengan perlakuan lainnya serta kondisi kualitas air yang buruk. Pada perlakuan P
4
kematian lebih disebabkan karena tingginya kadar NH
3
0,215 mgL dalam perairan yang telah melampaui ambang batas 0,098 mgL.
Tabel 9 Rata-rata kelangsungan hidup ikan nila pada akhir penelitian
Perlakuan Jumlah ikan awal Jumlah ikan akhir SR ekor ekor
P
1
P 30 14 46,67
2
P 30 29 96,67
3
P 30 25 83,33
4
30 27 90,00 K
1
K 30 23 76,67
2
K 30 29 96,67
3
K 30 27 90,00
4
30 30 100,00
10,67 8,67
7 6
4 000
002 004
006 008
010 012
014
P1 P2
P3 P4
N K
a d
a r
n e
tr o
fi l
Perlakuan
7 6,33
6 3
000 002
004 006
008 010
012
P1 P2
P3 P4
N K
ad ar
t r
o mb
o si
t
Perlakuan
10
18 16
14,67 10
000 005
010 015
020 025
030
P1 P2
P3 P4
N K
ad ar
mo n
o si
t
Perlakuan
24 55,33
66,33 70,67
73,33 83
000 020
040 060
080 100
P1 P2
P3 P4
N K
ad ar
l imp
o si
t
Perlakuan
Gambar 10 Tingkat kelangsungan hidup ikan nila pada akhir penelitian
4.2.6 Tingkat Konsumsi Oksigen
Hasil penelitian Tabel 10 menyatakan, bahwa TKO berbeda nyata antar perlakuan P0,05, yaitu TKO pada perlakuan P
1
lebih rendah dari perlakuan lainnya perlakuan P
2
, perlakuan P
3
, dan perlakuan P
4
dengan kecenderungan P
3
P
4
P
2
P
1
. Hal ini berhubungan dengan tingkat kerusakan jaringan insang pada ikan, yaitu berturut-turut dari tinggi ke rendah adalah P
1
P
2
P
4
P
3
Tabel 5.
Tabel 10 Tingkat konsumsi oksigen ikan nila pada akhir penelitian
Perlakuan TKO mg O
2
.g
-1
.jam
-1
P
1
0,16±0,12 P
a 2
0,23±0,09 P
b 3
0,30±0,04 P
b 4
0,26±0,03
b
K
1
K 0,35±0,04
2
K 0,37±0,02
3
K 0,56±0,02
4
0,52±0,05
46,67 83,33
90 20
40 60
80 100
120
P1 P2
P3 P4
K e
la ng
sung a
n hi dup
PERLAKUAN 96,67
0,16 0,23
0.30 0.26
0,05 0,1
0,15 0,2
0,25 0,3
0,35 0,4
P1 P2
P3 P4
TK O
m g
.O
2
.g
-1
.j am
-1
Perlakuan
Gambar 11 Grafik tingkat konsumsi oksigen pada ikan nila
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Akumulasi Cu akibat penurunan pH air menurunkan tingkat konsumsi oksigen, serta jumlah sel darah merah, sel darah putih, kadar hemoglobin, kadar
hematokrit dan diferensiasi leukosit. Kerusakan jaringan yang terjadi akibat akumulasi Cu pada insang, ginjal dan kulit semakin meningkat dengan
menurunnya pH air. Kelangsungan hidup ikan pada perlakuan P
2
pH 6±0,5 sebesar 96,67 lebih tinggi dari perlakuan lainnya.
5.2 Saran
Logam berat Cu bersifat toksik pada pH rendah sehingga apabila dalam suatu perairan budidaya terdapat Cu walaupun dalam dosis rendah perlu
diperhatikan pH pada perairan tersebut. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat kelangsungan hidup, kondisi fisiologi, dan pertumbuhan ikan agar tetap
tinggi dalam pemeliharaan selanjutnya setelah terekspos Cu.