Uji Histopatologi Penelitian Inti .1 Uji Pengaruh

dikocok dengan skala lajur g yang menunjukkan banyaknya Hb dalam gram setiap 100 ml darah dan dinyatakan dalam persentase Hb. 5 Diferensiasi Leukosit Satu tetes darah diteteskan di atas gelas objek yang bersih. Dengan menggunakan gelas objek yang lain darah disinggungkan sehingga antara kedua objek gelas tersebut membentuk sudut ± 30°. Setelah itu darah didorong ke arah depan dengan tidak mengubah sudut kedua objek gelas tersebut. Sediaan darah yang tipis setelah dikeringanginkan difiksasi selama ± 5 menit. Sediaan yang telah difiksasi kemudian diwarnai dengan zat warna Giemsa selama ± 30 menit. Sediaan diangkat dan kelebihan zat warna dibilas dengan air kran. Kemudian dikeringanginkan dan siap untuk diamati.

3.3.2.5 Uji Histopatologi

Pengamatan biota ikan yang terkena dampak limbah, dilakukan pengamatan dengan menggunakan metode mikroteknik, yaitu dengan cara membuat preparat histologis. Preparat histologis yang dibuat adalah insang, kulit dan ginjal ikan. Prosedur dalam pembuatan preparat histologis adalah: ikan dibedah dan diambil bagian insang, kulit dan ginjalnya, kemudian diawetkan dengan formalin 4 selama 24 jam dan difiksasi dengan alkohol 70 selama 24 jam. Setelah itu dimasukkan ke dalam alkohol 80, 90, 95 , absolut i dan ii, larutan alkohol : xylol 1:1, xylol I dan II masing-masing selama 1 jam. Infiltrasi parafin dalam oven 60ºC, xylol:parafin 1:1, Parafin I dan II masing-masing selama 1 jam. Kemudian sampel ditanam dalam cetakan dan dibiarkan mengeras membentuk blok yang kemudian ditempel pada blok kayu holder, lalu sampel dipotong dengan microtome dengan ketebalan 6-10 mikron. Potongan ditempel pada gelas objek yang sebelumnya telah diolesi dengan glycerin albumin. Sampel dikeringkan pada inkubator 40ºC selama 24 jam lalu diwarnai dengan HE. Proses pewarnaan dengan menggunakan hemotoxylin dan eosin dengan langkah sebagai berikut : deparafinasi dengan xylol I dan II masing-masing 2 menit, lalu dimasukkan ke dalam alkohol absolut, 96 dan 90 masing-masing selama 2 menit. Kemudian dimasukkan ke dalam alkohol 80 dan 70 masing- masing selama 20 detik. Dicuci dengan air mengalir lebih kurang 2 menit dan dimasukkan ke dalam haemotoxylin selama 4 menit lalu dicuci lagi dengan air mengalir sampai jernih. Dimasukkan ke dalam eosin selama 1,5 menit dan dicuci kembali dengan air mengalir sampai jernih. Direndam dengan alkohol 70 , 89, 90, absolute, xylol i dan ii masing-masing 2 menit. Setelah sampel siap, ditutup dengan cover glass yang sudah ditetesi dengan entelan neu dan dikeringkan dalam oven pada suhu 40 º C selama 24 jam, kemudian diamati di bawah mikroskop.

3.4 Rancangan Percobaan

Perlakuan yang diterapkan adalah perbedaan nilai pH terhadap toksisitas tembaga pada media percobaan untuk mengetahui tingkat konsumsi oksigen TKO dan respon hematologi ikan nila gift. Percobaan dirancang mengikuti Rancangan Acak Lengkap, dengan model percobaan sebagai berikut Steel and Torrie 1982 : Yij = μ + τi + έij Yij = Ulangan ke-j dari perlakuan ke-i μ = Nilai tengah τi = Pengaruh perlakuan ke-i έij = galat Sebanyak 240 individu ikan nila gift berukuran 10-12 gram dibagi dalam 4 perlakuan, 4 kontrol, dan masing-masing terdiri dari 3 ulangan sehingga terbentuk 24 unit percobaan, yaitu : K 1 K = kontrol 1 dengan kisaran nilai pH 5±0,5 tanpa Cu 2 K = kontrol 2 dengan kisaran nilai pH 6±0,5 tanpa Cu 3 K = kontrol 3 dengan kisaran nilai pH 7±0,5 tanpa Cu 4 P = kontrol 4 dengan kisaran nilai pH 8±0,5 tanpa Cu 1 P = perlakuan 1 dengan kisaran nilai pH 5±0,5 + Cu 0,3 mgL 2 P = perlakuan 2 dengan kisaran nilai pH 6±0,5 + Cu 0,3 mgL 3 P = perlakuan 3 dengan kisaran nilai pH 7±0,5 + Cu 0,3 mgL 4 = perlakuan 4 dengan kisaran nilai pH 8±0,5 + Cu 0,3 mgL