5 d.
Sistem Pencarian searching systems. Sistem pencarian membahas tentang pencarian informasi melalui mesin
pencari, antara lain: query language, algoritma temu kembali retrieval algorithms
, zona pencarian, dan bagaimana mendesain antarmuka interface penelusuran. Sistem pencarian juga membicarakan masalah-
masalah dalam temu kembali informasi information retrieval seperti: relevansi relevansi dokumen yang ditemukan dan presisi ketepatan
dokumen yang ditemukan, dan perangkingan hasil pencarian ranking.
Di samping keempat komponen utama yang telah dipaparkan di atas, arsitektur informasi juga memiliki komponen-komponen yang tak tampak tapi
sangat membantu proses pencarian informasi. Contohnya adalah: metadata dan tesaurus. Hasil yang diperoleh dari perancangan arsitektur informasi adalah
wireframe
, blueprint, dan skema metadata.
2.3 Mashup
2.3.1 Definisi Mashup
Istilah mashup pada awalnya berasal dari dunia musik pop, yaitu ketika dua lagu atau lebih digabungkan dan dimainkan bersamaan sehingga tercipta sebuah
lagu yang benar-benar baru. Mashup merupakan istilah baru di dunia web 2.0. Istilah mashup muncul pada tahun 2006 dan merupakan paradigma baru yang
diharapkan dapat menjadi pemicu kemajuan web 2.0. Tidak seperti kebanyakan standar internet dan protokol, mashup tidak muncul dari proses desain. Mashup
muncul ketika standar dan protokol yang ada dikombinasikan dengan cara-cara yang inovatif. Sebagai akibatnya, meskipun banyak orang tahu apa itu mashup
ketika mereka melihat atau menciptakannya, definisi mashup yang jelas dan tidak ambigu menjadi sulit dipahami Feiler 2008.
Menurut Feiler 2008, mashup adalah halaman web yang menggunakan teknologi web 2.0, yang mungkin termasuk javascript, PHP, dan XML, untuk
menyajikan informasi dari berbagai sumber atau dalam berbagai cara. Sebuah mashup
umumnya ditandai dengan menyajikan informasi spesifik tanpa memaksa pengguna untuk mengklik melalui berbagai layar dan URL. Sintesis data
dilakukan secara otomatis oleh mashup, bukan oleh pengguna.
Menurut Bagindo 2010, konsep mashup pada web bukanlah hal baru. Sejak awal permulaan teknologi web, informasi dari berbagai sumber dikumpulkan dan
digabungkan menggunakan kode HTML secara manual oleh pengembang web untuk menyajikannya ke dalam bentuk yang baru agar dapat ditampilkan dan diakses
melalui internet. Mashup menggunakan web itu sendiri sebagai platform pemrograman dan pengiriman isi. Mashup mengakses data atau informasi secara
langsung dari situs web dan secara programatik menciptakan situs web atau aplikasi web dinamis yang baru, menampilkan data yang lebih terintegrasi atau lebih
bermanfaat. Proses mashup akan secara otomatis membaca, memproses, menampilkan, dan meng-update isi dan data yang dikumpulkan dari sumber - sumber
yang berbeda dalam bentuk suatu situs web dan ditampilkan bagi pengguna.