Pencarian khusus pada subyek tertentu Header

36 Gambar 24 Sidebar

e. Footer

Footer terletak pada bagian paling bawah dan berfungsi sebagai penanda bahwa pengguna sudah sampai pada akhir halaman situs. Pada umumnya bagian footer mengandung informasi kontak dan hak cipta. Gambar 25 menunjukkan tampilan footer. Gambar 25 Footer

4.4.6 Pengaturan Lebar Layout

Tidak ada standar khusus untuk menentukan lebar sebuah situs web. Dalam desain web perlu diperhatikan bahwa resolusi layar tidak identik dengan resolusi peramban. Elemen peramban seperti taskbar, toolbar dan ekstensi dapat mengurangi ruang konten dalam peramban.Ukuran ruang konten dalam peramban penting diketahui untuk menentukan lebar sebuah situs web. Teknik pengaturan lebar layout halaman sebuah situs web secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fixed atau fluid. Perbandingan antara kedua jenis pengaturan lebar layout tersebut dapat dilihat dalam Tabel 14. Desain situs layanan informasi Perpustakaan BPPT dalam penelitian ini menggunakan gabungan antara fixed dan fluid. Lebar layout untuk desktop ditetapkan sebesar 960 pixel. Lebar 960 umum digunakan oleh perancang situs web karena banyaknya faktor pembagi yang dimiliki angka 960 memungkinkan perancang 37 untuk memiliki banyak pilihan layout dan jumlah kolom. Lebar 960 dapat dengan mudah dibagi menjadi 2,3,4,5,6,8 kolom dst. Tabel 14 Perbandingan antara pengaturan lebar layout fixed dan fluid Fixed Fluid Karakteristik  Lebar tetap  memakai satuan pixel  Diatur pada posisi tetap dan tidak bergerak  Tidak terpengaruh oleh pengaturan layar atau peramban pengguna  Lebarnya menyesuaikan dengan resolusi layar pengguna atau lebar browser  lebar komponen layout web dinyatakan dengan prosentase Kelebihan  Lebih mudah untuk dibuat dan memberikan jaminan bahwa apa yang dilihat perancang sama dengan apa yang dilihat oleh pengguna  Perancang memiliki kontrol yang lebih besar terhadap penempatan elemen-elemen desain, konten dan navigasi  Mengurangi kerumitan layout konten yang mempunyai lebar tetap seperti gambar, video, formulir  lebih user friendly karena menyesuaikan dengan pengaturan layar browser pengguna  jika dirancang dengan baik dapat menghilangkan horizontal scroll bar untuk tampilan di layar kecil. Kekurangan  Dapat menimbulkan adanya “white space” yang berlebihan pada layar dengan resolusi tinggi sehingga mengganggu keseimbangan desain secara keseluruhan.  Resolusi layar yang lebih kecil akan menyebabkan keharusan pemakaian horizontal scroll bar .  perancang memiliki lebih sedikit kontrol terhadap tampilan yang dilihat oleh pengguna. Ada kemungkinan perancang tidak melihat masalah yang timbul karena hasil desain web pada resolusi layar tertentu terlihat baik- baik saja.  kurangnya konten dapat menciptakan white space yang berlebihan dan mengurangi estetika pada layar dengan resolusi yang sangat besar.  Konten seperti gambar, video, dan jenis konten yang memerlukan lebar tertentu harus diatur dengan beberapa ukuran untuk mengakomodasi resolusi layar yang berbeda 38

4.4.7 Responsive Web Design RWD

Peningkatan akses internet melalui perangkat seluler membuat target pengguna bertambah, bukan hanya pengguna dengan perangkat stationer yang menggunakan monitor dengan resolusi layar besar tetapi juga mencakup pengguna yang memakai perangkat mobile dengan layar medium dan kecil. Tugas seorang perancang situs web menjadi lebih rumit karena harus membuat desain untuk ukuran layar dan resolusi yang berbeda-beda. Menurut Google 2013 terdapat tiga jenis pendekatan yang bisa dipakai untuk membangun situs web yang dioptimasi untuk tablet atau smartphone, yaitu: a. Menggunakan teknik responsive web design. Teknik ini memakai URL dan HTML yang sama untuk semua perangkat, hanya memakai CSS yang berbeda untuk mengubah tampilan pada perangkat yang berbeda. b. Mengembangkan situs yang melayani semua jenis perangkat pada URL yang sama tetapi secara dinamis memberikan HTML dan CSS yang berbeda tergantung pada perangkat yang mengaksesnya. c. Situs yang memiliki URL untuk perangkat mobile dan desktop yang terpisah. Google 2013 merekomendasikan teknik responsive web design RWD untuk mengembangkan situs yang melayani pengguna desktop, tablet dan smartphone . Teknik ini memungkinkan tampilan situs web beradaptasi dengan resolusi layar di berbagai perangkat tempat situs tersebut ditampilkan. Tata letak situs web dirancang sedemikian rupa untuk menjadi cukup fleksibel dan sesuai untuk ditampilkan dalam setiap resolusi layar yang mungkin dipakai oleh pengguna. RWD mendeteksi resolusi perangkat atau ukuran peramban yang dipakai pengguna dan menampilkan situs web dalam skala desain layout dan konten yang pas untuk peramban pada layar. Situs web yang responsif dibangun dengan menggunakan fitur yang terdapat dalam CSS3, yaitu media query. Fitur ini memungkinkan perancang situs web untuk menargetkan ukuran layar tertentu dan menyesuaikan dengan CSS yang tepat. Menurut Wendweb GmbH 2013, standar perangkat dan resolusi layar yang dipakai untuk mengakses sebuah situs dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: a. mobile Phone 320px – 480px; b. tablet 768px – 1024px; dan c. desktop 1024px atau lebih. Dengan demikian, untuk merancang sebuah situs web yang responsif diperlukan perancangan tiga layout desain seperti dapat dilihat pada Gambar 26. Pendekatan jenis layout yang dipakai untuk membangun situs web yang responsif dapat berupa gabungan antara fixed dan fluid, atau murni fluid. Tampilan halaman depan situs web pada ketiga jenis perangkat dapat dilihat dalam Gambar 27.