belum sepenuhnya sampai di Pintasan Timor, sehingga salinitas permukaannya lebih tinggi. Selain itu, Arus Bawah Pantai Papua yang menguat saat Musim
Timur menyebabkan banyak massa air bersalinitas tinggi dari Samudera Pasifik Selatan yang mengalir ke perairan tersebut.
Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan kisaran nilai salinitas selama dua periode pengamatan. Lapisan permukaan tercampur Januari 2004
memiliki ketebalan lebih tinggi dibandingkan pada Juni 2005. Lapisan haloklin pada Musim Timur Juni 2005 lebih dalam dibandingkan dengan Musim
Barat Januari 2004.
4.3. Diagram T-S
Diagram T-S perairan Pintasan Timor disajikan pada Gambar 15. Analisis karakter massa air yang dilakukan pada penelitian ini hanya berdasarkan pada
parameter suhu potensial untuk mengurangi pengaruh tekanan air laut dan salinitas. Gambar 15 dapat digunakan untuk mengetahui lebih jelas perbedaan
karakteristik massa air melalui Pintasan Timor pada Musim Barat dan Musim Timur. Selain itu, hal ini juga dapat mempermudah dalam melakukan identifikasi
jenis massa air.
4.3.1. Musim Barat
Pada diagram T-S pengamatan Musim Barat Januari 2004, terlihat suhu dan salinitas permukaan Musim Barat lebih tinggi dibandingkan pada Musim
Timur. Pada pengamatan Musim Barat tidak ditemukan massa air berkarakteristik salinitas maksimum baik yang berasal dari massa air Pasifik Utara maupun Pasifik
Selatan. Massa air yang ditemukan pada daerah pengamatan adalah jenis massa
air berkarakteristik salinitas minimum yaitu, SPIW South Pacific Intermediate Water dengan kisaran salinitas yaitu 34.57
−34.58 psu dan suhu 5.82−6.54
o
C di kedalaman 648
−855 m. Selain itu juga ditemukan massa air bersalinitas minimum pada kedalaman 919
−1066 m. Nilai salinitas massa air ini adalah antara 34.59-34.61 psu dengan kisaran suhu 4.57
−5.19
o
C. Massa air merupakan massa air AAIW Antarctic Intermediate Water yang ditemukan pada kisaran
sigma-t 27.2.
4.3.2. Musim Timur
Pengamatan Musim Timur Juni 2005 juga tidak ditemukan jenis massa air berkarakteristik salinitas maksimum baik yang bersumber dari Pasifik Utara
maupun Pasifik Selatan. Gambar 15 mengenai pengamatan Musim Timur memperlihatkan adanya massa air SPIW South Pacific Intermediate Water yang
ditemukan pada kisaran kedalaman 682 −901 m. Massa air ini memiliki nilai
kisaran salinitas yaitu 34.58 −34.59 psu dan nilai kisaran suhu 5.54-6.61
o
C. Pada kedalaman 1037
−1229 m, ditemukan massa air AAIWAntarctic Intermediate Water. Jenis massa air ini pada Musim Timur memiliki karakteristik salinitas
34.60 −34.61 psu dan suhu 4.25−4.88
o
C. Percampuran massa air dengan massa air bersalinitas relatif rendah di
Pintasan Timor menyebabkan nilai salinitas maksimum massa air pada Musim Timur lebih rendah dibandingkan pada Musim Barat. Selain itu, hal tersebut
menyebabkan sukar sekali atau tidak ditemukannya jenis massa air yang memiliki karakteristik maksimum di lokasi pengamatan. Massa air dengan salinitas
minimum ini diperkirakan merupakan sisa dari NPIW North Pacific Intermediate Water Wyrtki, 1961.
Sumber : Diolah dari data INSTANT bulan Januari 2004 dan Juni 2005 Gambar 15. Diagram T-S pada Musim Barat dan Musim Timur
Salinitas akan mengalami peningkatan kembali mulai σ
t
= 27.5 sampai σ
t
= 28 pada kedalaman akhir pengukuran. Salinitas meningkat dari 34.63 psu
mencapai 34.72 psu. Salinitas tinggi ini merupakan ciri massa air dalam. Wyrtki 1961 menyatakan bahwa pada kedalaman di bawah 1000 m salinitas mengalami
Musim Barat Musim Timur
SPIW AAIW
SPIW AAIW
peningkatan. Kedalaman 1000 −3000 m merupakan wilayah transisi dari massa
air pertengahan dan massa air dasar. Dari Gambar 15 dapat dibedakan 4 jenis massa air yakni lapisan
permukaan, lapisan salinitas maksimum, lapisan salinitas minimum dan lapisan dalam. Lapisan permukaan yang hangat dengan suhu sekitar 29
o
C dan salinitas rendah sekitar 32.45– 34.41 psu. Massa air ini merupakan massa air tropis yang
dicirikan suhu hangat akibat pemanasan yang intensif dan salinitas rendah akibat presipitasi dan masukan dari sungai yang melebihi evaporasi Wyrtki, 1961.
Massa air di lapisan permukaan terlihat jelas berbeda antara massa air pada Januari 2004 dengan salinitas lebih tinggi dan Juni 2005 dengan salinitas lebih
rendah.
4.4. Sebaran menegak dan melintang sigma-t σ