Musim Timur Sebaran menegak dan melintang suhu

4.1.1. Musim Timur

Pengamatan saat Musim Timur dilakukan pada bulan Juni 2005. Sebaran menegak suhu memperlihatkan nilai suhu yang semakin meningkat seiring bertambahnya kedalaman. Lapisan permukaan tercampur pada Musim Timur terbentuk mulai permukaan hingga batas bawah terdangkal yaitu 31 m stasiun 5 dan terdalam 69 m stasiun 2. Kisaran suhu lapisan ini mencapai 27.57 −28.06 o C dan memiliki gradien suhu 0.01 o Cm. Lapisan termoklin pada pengamatan Juni 2005 terbentuk mulai dari batas bawah lapisan permukaan tercampur dengan batas bawah yang bervariasi untuk masing-masing stasiun. Kedalaman terdangkal yaitu sebesar 213 m stasiun 2 dan terdalam sebesar 301 m stasiun 5, dengan kisaran suhu mencapai 11.04 −27.75 o C dan gradien suhu mencapai 0.1 o Cm. Suhu pada lapisan dalam mengalami penurunan nilai yang lambat seiring bertambah kedalaman, dimulai kedalaman di bawah 214 m sampai akhir pengukuran. Suhu pada lapisan ini berkisar antara 2.47 −13.59 o C. Lapisan dalam pada pengamatan Juni 2005 memiliki gradien suhu mencapai 0.01 o Cm. Gambar sebaran menegak dan melintang suhu di atas dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan karakteristik suhu pada Musim Barat Januari 2004 yang diwakili oleh 5 stasiun dan Musim Timur Juni 2005 yang diwakili oleh 6 stasiun. Pada sebaran menegak suhu Gambar 9, terlihat suhu permukaan pada Musim Timur Januari 2004 lebih rendah dingin dibandingkan pada Musim Barat Juni 2005. Perbedaan suhu permukaan antara kedua waktu pengamatan yakni suhu pada Januari 2004 lebih tinggi 1.82 o C dari suhu pada Juni 2005. Hal ini disebabkan angin yang bertiup pada Musim Timur Juni-Agustus berasal dari Australia yang membawa massa udara yang lebih dingin Wyrtki, 1961. Angin dari Australia yang membawa massa air yang lebih dingin kelembaban rendah menyebabkan hilangnya bahang, adanya percampuran vertikal, dan mengalirnya massa air ke daerah yang sedikit pengaruh radiasinya dapat menyebabkan penurunan suhu Ilahude dan Gordon, 1996. Pada sebaran melintang suhu Gambar 10 dan 11 terlihat adanya perbedaan pola pelapisan suhu pada kedua waktu pengukuran. Sebaran suhu pada Musim Timur memperlihatkan bahwa lapisan permukaan tercampur yang terbentuk lebih tebal dibandingkan pada Musim Barat. Perbedaan ketebalan lapisan permukaan tercampur pada kedua musim mencapai 45 m. Lebih tebalnya lapisan permukaan tercampur pada bulan Juni 2005 diperkirakan karena Angin Muson Tenggara yang mulai bertiup bulan Juni lebih kuat mencampur massa lapisan permukaan dibanding Angin Muson Barat Daya yang bertiup bulan Januari di Pintasan Timor. Menurut Wyrtki 1961 ketebalan lapisan tercampur dipengaruhi oleh angin, arus dan pasang surut. Lapisan tercampur yang relatif lebih dalam memberi indikasi kemungkinan angin yang bertiup di permukaan air , arus dan pasang surut di daerah tersebut lebih kuat. Pada penelitian ini, dengan menggunakan metode geostropik diperoleh hasil kecepatan rata-rata aliran massa air di Pintasan Timor pada bulan Juni 2005, sekitar 1.84 ms ke arah barat daya lebih kuat dibandingkan bulan Januari 2004 Gambar 19. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG Pusat, di daerah pengamatan pada bulan Juni 2005 bertiup angin dan arus dengan kecepatan rata-rata 6.74 ms dan 0.22 ms, sedangkan pada bulan Januari 2004 bertiup angin dengan kecepatan rata-rata 5.27 ms dan terdapat arus dengan kecepatan rata-rata 0.08 ms. Sebagai akibatnya, lapisan permukaan cenderung akan lebih tebal pada Juni 2005 Musim Timur dibandingkan pada