terjadinya perpindahan massa air secara horisontal. CTD yang digunakan pada penelitian ini menghasilkan data sigma-t secara otomatis, namun data sigma-t
yang diperoleh pada pengamatan Januari 2004 berada di luar batas nilai densitas air laut pada umumnya. Hal ini dapat disebabkan adanya kesalahan manual pada
saat pengaturan alat. Data sigma-t pada studi ini diperoleh dari hasil pengolahan
data suhu, salinitas dan tekanan pada CTD menggunakan program MATLAB 7.0.1. Hal ini disebabkan Sigma-t yang diperoleh menggunakan program
MATLAB 7.0.1 pada pengamatan Juni 2005 sama dengan nilai sigma-t yang diperoleh secara otomatis dari CTD. Nilai sigma-t yang diperoleh
langsung dari CTD dan hasil olahan MATLAB disajikan pada Lampiran 6.
3.5.4 Diagram T-S
Diagram T-S merupakan diagram yang menunjukkan hubungan antara suhu dan salinitas. Diagram T-S dapat digunakan dalam mengidentifikasi suatu
massa air yang ditunjukkan dengan satu titik sedangkan karakteristik massa air suatu perairan ditunjukkan oleh gabungan beberapa titik atau garis, selanjutnya
dapat diketahui asal-usulnya. Sumbu x pada diagram ini mewakili nilai salinitas dan sumbu y mewakili nilai suhu potensial. Suhu potensial didefinisikan sebagai
suhu yang dimiliki oleh massa air dari suatu kedalaman tertentu yang diangkat ke suatu kedalaman acuan biasanya permukaan tanpa adanya pengaruh dari suhu
sekitar Pickard, 1970. Percampuran lateral ditunjukkan dengan pergerakan sepanjang sigma-t, sedangkan percampuran vertikal ditunjukkan dengan
pergerakan yang memotong garis sigma-t. Diagram T-S disajikan dalam bentuk sebaran menegak dengan menggunakan ODV Ocean Data View.
3.5.5 Arus Geostropik
Data suhu, salinitas, dan kedalaman yang diperoleh dari CTD diolah untuk menghasilkan arus geostropik yang memiliki arah dan kecepatan. Data hasil
perhitungan kecepatan arus geostropik dengan menggunakan metode geostropik disajikan dalam bentuk sebaran menegak kecepatan arus geostropik terhadap
kedalaman. Data kecepatan arus geostropik ini diperoleh dari pengolahan menggunakan ODV, yaitu dengan menambahkan parameter geostropic Flow
melalui menu utility kemudian di eksport ke Microsoft excel. Data yang diperoleh berupa kecepatan arus dan luas bidang. Perhitungan arus geostropik
secara manual disajikan pada Lampiran 13. Data arus geostropik dianalisis yaitu arah arus ke timur apabila nilai arus
+ dan arah arus ke barat apabila nilai arus -. Kecepatan dan arah arus digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh arus terhadap pergerakan massa
air. Data kecepatan arus dan luas bidang digunakan untuk melakukan perhitungan volume transpor. Perhitungan volume transpor secara manual disajikan pada
Lampiran 14. Data hasil perhitungan tanspor massa air disajikan dalam bentuk diagram batang antara dua stasiun yang berdekatan. Hal ini bertujuan untuk
melihat besarnya volume transpor pada masing-masing pengamatan dan arah pergerakan massa air yang dominan sehingga arus yang mengalir di wilayah
pengamatan dapat diidentifikasi.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sebaran menegak dan melintang suhu
Profil sebaran menegak dan melintang suhu pada kedua pengamatan disajikan pada Gambar 9, 10 dan 11. Sebaran suhu semakin menurun dengan
bertambahnya kedalaman.
4.1.1. Musim Barat
Gambar sebaran menegak suhu menggambarkan sebaran suhu yang mengalami penurunan nilai seiring bertambahnya kedalaman. Pola pelapisan
massa air berdasarkan perubahan suhu dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan permukaan tercampur, lapisan termoklin dan lapisan dalam. Suhu pada lapisan
permukaan tercampur hampir seragam sehingga pada Gambar 9 tampak garis berbentuk menegak. Kedalaman lapisan permukaan tercampur berbeda untuk
masing-masing stasiun. Lapisan ini terbentuk mulai permukaan hingga batas bawah terdangkal adalah 24 m stasiun 5 dan terdalam 58 m stasiun 3. Kisaran
suhu pada lapisan permukaan tercampur mencapai 29.31 −29.88
o
C dan gradien suhu mencapai 0.01
o
Cm . Di bawah lapisan permukaan tercampur terdapat lapisan termoklin yang
nilai suhunya menurun drastis dengan bertambahnya kedalaman. Lapisan termoklin pada pengamatan Januari 2004 terbentuk mulai dari batas bawah
lapisan permukaan tercampur dengan batas bawah yang bervariasi untuk masing- masing stasiun. Kedalaman terdangkal sebesar 203 m stasiun 1 dan terdalam
sebesar 292 m stasiun 5, dengan kisaran suhu mencapai 10.57 −29.53
o
C. Lapisan termoklin memiliki gradien suhu mencapai 0.1
o
Cm.