Data hasil pengukuran arus secara tidak langsung dengan menggunakan metode geostropik, kemudian digunakan untuk menentukan besarnya transpor
massa air Sv, 1 Sv = 10
6
m
3
s dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft excel.
3.3.1 Data arus
Arus dihitung secara tidak langsung dengan menggunakan metode geostropik, yaitu perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan data suhu dan
salinitas dari CTD. Jarak antar stasiun pengamatan arus disesuaikan dengan posisi stasiun pengamatan yang telah dilakukan. Data arus diolah dan ditampilkan
untuk menggambarkan pola arah dan kecepatan arus. Data arus tidak dapat dihitung pada stasiun yang memiliki jarak antar stasiun kurang dari 50 km.
Stasiun yang berada di lintang 0º nilai arusnya akan lebih besar dari stasiun- stasiun lain yang berada di lintang yang lebih tinggi.
3.5 Analisis data
3.5.1 Sebaran menegak
Profil menegak dari suhu dan salinitas ditampilkan secara tumpang tindih antar stasiun pengamatan. Profil menegak dari suhu dan salinitas ditampilkan
masing-masing untuk setiap transek pengamatan. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan informasi tentang pola dari nilai suhu dan salinitas untuk dua periode
pengamatan yang berbeda. Profil menegak suhu memberikan informasi tentang pola pelapisan di perairan berdasarkan suhu, yaitu ketebalan lapisan homogen
lapisan permukaan, lapisan termoklin, dan lapisan dalam. Gambaran profil menegak salinitas digunakan untuk mendukung analisis massa air serta melihat
posisi kedalaman salinitas maksimum dan salinitas minimum. Tampilan menegak salinitas juga digunakan untuk melihat pola pelapisan massa air berdasarkan
salinitas, yaitu ketebalan lapisan homogen, lapisan haloklin, dan lapisan dalam.
3.5.2 Sebaran melintang
Data suhu dan salinitas juga ditampilkan dalam bentuk sebaran melintang. Sebaran ini diperoleh dari seluruh stasiun pengamatan. Sebaran melintang suhu
akan digunakan untuk melihat lapisan-lapisan kolom air berdasarkan nilai maksimum atau minimum suhu. Sebaran melintang salinitas dapat digunakan
untuk mengetahui adanya intrusi massa air dan lapisan gumbar pada kolom air. Lapisan gumbar didefinisikan sebagai posisi karakteristik air laut mencapai
salinitas maksimum dan minimum dengan sebaran berbentuk kurva tertentu ataupun lidah massa air Pickard dan Emery, 1990.
Tujuan mengetahui lapisan gumbar adalah melihat pergerakan massa air tersebut karena pada lapisan ini didapatkan informasi tentang karakteristik suatu
massa air, khususnya nilai salinitas. Nilai salinitas pada lapisan ini akan berbeda ekstrim dibandingkan dengan massa air sekitarnya walaupun berada dalam suatu
kolom air yang sama. Metode ini dikenal dengan metode lapisan gumbar Pickard dan Emery, 1990.
3.5.3 Densitas air laut
Sebaran dari sigma-t air laut memiliki peran dalam menggambarkan pergerakan massa air Stewart, 2003. Seperti suhu dan salinitas, sebaran densitas
sigma-t ditampilkan secara menegak dan melintang untuk masing-masing periode pengamatan. Perbedaan sigma-t pada suatu perairan memungkinkan
terjadinya perpindahan massa air secara horisontal. CTD yang digunakan pada penelitian ini menghasilkan data sigma-t secara otomatis, namun data sigma-t
yang diperoleh pada pengamatan Januari 2004 berada di luar batas nilai densitas air laut pada umumnya. Hal ini dapat disebabkan adanya kesalahan manual pada
saat pengaturan alat. Data sigma-t pada studi ini diperoleh dari hasil pengolahan
data suhu, salinitas dan tekanan pada CTD menggunakan program MATLAB 7.0.1. Hal ini disebabkan Sigma-t yang diperoleh menggunakan program
MATLAB 7.0.1 pada pengamatan Juni 2005 sama dengan nilai sigma-t yang diperoleh secara otomatis dari CTD. Nilai sigma-t yang diperoleh
langsung dari CTD dan hasil olahan MATLAB disajikan pada Lampiran 6.
3.5.4 Diagram T-S