Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian

9

BAB II KERANGKA TEORI

A. Penerjemahan

1. Defnisi Terjemahan

Penerjemahan merupakan sebuah kegiatan kompleks yang menuntut kecermatan. 6 Seorang penerjemah tidak hanya dituntut menguasai bahasa sumber dan bahasa target dengan baik, namun juga harus menguasai isi materi yang diterjemahkan. Selain itu, seorang penerjemah juga harus peka terhadap berbagai faktor sosial, budaya, politik, dan emosi agar dapat menerjemahkan secara tepat. Penejemahan menurut bahasa adalah penafsiran. Sedangkan menurut istilah, penerjemahan adalah proses pemindahan atau penyalinan gagasan, ide, pikiran, pesan atau informasi lainnya dalam suatu bahasa ke dalam bahasa ain. Dalam Al-Mu’jam Al-Arabi al-Asasi li al-Natiqin bi Al-Arabiyah wa Muta’alimiha , 7 penerjemahan adalah menerangkan, menjelaskan, dan menafsirkan, yaitu mengalihkan ide, pesan, makna, dan maksud dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti terjemah yaitu menyalin memindahkan dari suatu bahasa ke bahasa lain, atau mengalih bahasakan. Sedangkan terjemahan berarti salinan bahasa ke bahasa lain. 8 6 Kushartanti, dkk, Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2007, h. 223 7 Ali al-Qasimi, Al-Mu’jam Al-Arabi al-Asasi li al-Natiqin bi Al-Arabiyah wa Muta’alimiha , Larus: al-Munazamah al –Arabiyah li al-Tarbiyahal-Tsaqafah wa ‘Ulum, 1998, h. 196. 8 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2008, h. 1047. 10 Harimurti Kridalaksana mendefinisikan penerjemahan sebagai berikut: Menerjemahkan adalah memindahkan suatu amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan, pertama-tama mengungkapkan maknanya dan kedua mengungkapkan gaya bahasanya. 9 Catford dan Newmark, seperti dikutip Machali, menggunakan pendekatan kebahasaan dalam melihat kegiatan penerjemahan. Catford mendefinisikan penerjemahan sebagai: “the replacement of textual material in one language SL by equivalent textual material in another language TL.” Mengganti bahan teks dalam bahasa sumber dengan bahan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran. Newmark juga memberikan definisi serupa, namun lebih jelas lagi “rendering the meaning of text into another language in the way that the author intended the text” menerjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa lain sesuai dengan yang dimaksudkan pengarang. 10 Berbeda dari Catford, Levy dalam bukunya Translation as A Decition Process dikutip dalam Holidaja, 1993:49 mengemukakan bahwa terjemahan adalah suatu prose kreatif yang selalu memberi kebebasan atau pilihan kepada penerjemah dalam menghasilkan makna situasional. Lebih lanjut Levy mengatakan sebagai suatu proses kreatif, terjemhan memberi peluang kepada penerjemah dalam bentuk kebebasan atau otonomi untuk menemukan kesepadanan yang persis menurut konteks situasi. Dengan otonomi ini, seorang penerjemah memiliki peluang yang besar dan signifikan dalam mengembangkan keterampilan dan kebiasaannya. Dia bebas untuk berkreasi 9 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, Jakarta: Gramedia,1993, h. 215. 10 Rochayah Mahali, Pedoman Bagi Penerjemah, Jakarta: Grasindo, 2000, h. 77.