jinak, 10 pada borderline yang lebih mudah diamati dengan pewarnaan Van Gieson. Perdarahan dijumpai secara histologis pada sebagian tumor phyllodes
jinak 93 dan pada borderline 7. Tidak dijumpai stromal metaplasia. Tidak dijumpai metaplasia epitelium kelenjar payudara. Pada 3 kasus
tumor phyllodes jinak dijumpai bersamaan dengan hiperplasia epitel dimana 2 kasus dengan hiperplasia ringan dan satu kasus dengan adenosis kelenjar.
Gambaran keganasan epitelium kelenjar payudara tidak dijumpai.
4.2. Pembahasan
Tumor phyllodes dapat dijumpai pada berbagai usia, tetapi paling sering dijumpai pada usia 50 tahunan dan jarang dijumpai pada perempuan muda.
3
Interval usia penderita adalah antara 10 hingga 86 tahun.
5
Dalam penelitian ini diketahui rentang usia penderita adalah 20 hingga 59 tahun. Dari tabel 4.2
.
diketahui bahwa 60 penderita berusia lebih dari 40 tahun. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan usia rata-rata penderita adalah 40-50 tahun.
1, 2
Dalam penelitian ini hanya 4 penderita tumor phyllodes yang berusia kurang dari 25 tahun. Dalam kepustakaan juga disebutkan tumor ini jarang dijumpai pada
pasien berusia dibawah 30 tahun.
5
Tetapi harus diingat bahwa tumor phyllodes dapat dijumpai pada perempuan berbagai usia sehingga diagnosis tumor phyllodes
tidak dapat disingkirkan hanya berdasarkan usia penderita.
6
Pasien biasanya datang berobat dengan keluhan massa unilateral di payudara yang teraba keras hingga padat tanpa rasa nyeri dan tidak melekat ke
kulit.
2, 5, 12
Tumor phyllodes biasanya timbul sebagai masa tumor unilateral dan
Universitas Sumatera Utara
soliter.
5
Jarang dijumpai tumor phyllodes yang multifokal dalam satu payudara yang sama atau kedua payudara menderita tumor phyllodes.
2, 5
Dalam penelitian ini sebagian besar jaringan payudara dikirimkan tanpa mencantumkan asal tumor
phyllodes sehingga tidak diketahui apakah tumor melibatkan payudara kanan atau kiri atau melibatkan keduanya 23 kasus dan hanya 4 kasus yang mencantumkan
asal tumor. Dalam kepustakaan disebutkan tumor phyllodes bervariasi ukurannya
mulai dari berukuran kecil hingga mencapai diameter lebih dari 20 cm.
3
Asal jaringan tumor yang diperiksa secara histopatologi dalam penelitian ini, dari 15
kasus yang berasal dari prosedur mastektomi, hanya 2 kasus yang mencantumkan ukuran tumor dalam jaringan mastektomi, sisanya tanpa keterangan sama sekali
11 kasus. Tidak dicantumkan ukuran tumor tentu saja mempersulit diagnosis tumor phyllodes.
Dalam kepustakaan tumor ini membentuk massa padat, berbatas tegas, dapat berlobus-lobus dan dapat juga dijumpai penonjolan bagian pinggir tumor
yang meluas ke jaringan payudara sekitarnya.
2, 3
Dari 15 kasus dengan prosedur mastektomi dan mempunyai keterangan ukuran jaringan mastektomi, hanya 2
kasus yang menyebutkan batas massa tumor phyllodes yang meluas dan menyusup ke jaringan lemak sekitar massa, sisanya tanpa keterangan 13 kasus.
Keterangan makroskopis lain yang menunjang diagnosis tumor phyllodes seperti gambaran karakteristik yang menyerupai kumparan, dengan celah-celah yang
melengkung mirip dengan tulang daun,
2
tumor tidak berkapsul, dapat berupa satu masa atau multinodul,
5
dapat dijumpai daerah perdarahan dan nekrosis,
2,3
puting
Universitas Sumatera Utara
terlihat rata dan kulit diatasnya biasanya tidak pernah terlibat,
6
tidak dicantumkan dalam pemeriksaan makroskopis tumor phyllodes dalam penelitian ini.
Walaupun terdapat
kriteria yang
diakui sebagai
panduan mengklasifikasikan
tumor phyllodes
berdasarkan parameter
gambaran histologisnya, tetapi penggunaannya dalam mengklasifikasikan suatu tumor
payudara masing sangat subjektif.
9
Mayoritas tumor phyllodes 60 adalah tumor yang jinak, sedangkan yang ganas sekitar 20.
3
Dalam penelitian ini gambaran histopatologi yang diamati sangat bervariasi dan kadang-kadang diagnosis yang karakteristik untuk tumor phyllodes
hanya dijumpai secara fokal dalam massa tumor. Distribusi penderita tumor phyllodes berdasarkan diagnosis histopatologis jinak sebanyak 23 kasus 92, 2
kasus 8 dengan diagnosis borderline. Tidak dijumpai kasus tumor phyllodes ganas pada penelitian ini. Berdasarkan kelompok umur, kelompok usia penderita
kurang dari 25 tahun dan lebih dari 40 tahun semua dengan diagnosis tumor phyllodes. Sebagian besar tumor phyllodes pada kelompok usia 36-39 tahun
adalah jinak 80 sedangkan dua kasus 20 didiagnosis borderline. Penonjolan stroma yang selular ke rongga kistik membentuk pola seperti
daun yang merupakan gambaran karakteristik tumor phyllodes.
3
Dalam penelitian ini gambaran proliferasi stroma tumor yang menekan lumen kelenjar membentuk
pola seperti daun dijumpai pada sebagian besar tumor phyllodes jinak 14 kasus dan pada dua kasus tumor phyllodes borderline. Gambaran proliferasi stroma
tumor yang membentuk pola seperti daun ini, lebih mudah diamati jika pulasan yang digunakan adalah pulasan Van Gieson.
Universitas Sumatera Utara
Gambaran peningkatan selularitas sel, sebaran sel tumor dan penilaian morfologi sel, lebih mudah dilakukan jika pulasan Van Gieson digunakan sebagai
pulasan tambahan tetapi pulasan hematoksilin dan eosin harus tetap digunakan sebagai panduan untuk mengamati keseluruhan gambaran histopatologi tumor.
Aktivitas mitosis bervariasi mulai dari 0 hingga 8LPB. Dijumpai satu kasus dengan stromal multinucleated giant cell dengan jumlah 1-2 sel10 LBP yang
dijumpai pada kasus tumor phyllodes jinak. Gambaran PASH tidak ditemukan pada semua tumor phyllodes. Mayoritas kasus menunjukkan gambaran degenerasi
myxoid 90 pada tumor phyllodes jinak, 10 pada borderline yang lebih mudah diamati dengan pewarnaan Van Gieson. Perdarahan dijumpai secara histologis
pada sebagian tumor phyllodes jinak 93 dan pada borderline 7. Tidak dijumpai stromal metaplasia.
Tumor phyllodes banyak yang menunjukkan hiperplasia epitel. Hiperplasia epitel dapat berupa penebalan bervariasi pada epitel kolumnar atau
kuboid yang melapisi ruang seperti celah. Lobulus dapat turut serta dalam pembentukan tumor phyllodes dan memberikan gambaran perubahan proliferatif
seperti sclerosisng adenosis. Sangat jarang proliferasi epitel membentuk pola adenosis atau hiperplasia papiler sehingga menutupi tumor phyllodes yang ada
dan tidak dapat dikenali hingga tumor tumbuh kembali kemudian.
5
Dalam penelitian ini tidak dijumpai metaplasia epitelium kelenjar payudara. Pada 3 kasus tumor phyllodes jinak dijumpai bersamaan hiperplasia
epitel dimana 2 kasus dengan hiperplasia ringan dan satu kasus dengan adenosis
kelenjar. Gambaran keganasan epitelium kelenjar payudara tidak dijumpai.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN